PERCOBAAN 17
ANALISIS ASAM CUKA DALAM ASAM CUKA PERDAGANGAN SECARA
TITRIMETRI
I. Tujuan
Membuat prosedur percobaan sederhana dan menentukan kadar asam cuka dalam
cuka perdagangan secara titrasi asidi-alkalimetri
Menentukan molaritas larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat
Menetapkan kadar asam cuka perdagangan
Dari hasil percobaan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Prosedur percobaan sederhana penentuan kadar asam cuka dalam cuka perdagangan
a. Ditentukan konsentrasi asam cuka yang akan dititrasi dengan mengkonversi %
asam cuka dari label botol kemasan kedalam normalitas (N). Apabila tidak sesuai
dengan konsentrasi titran (konsentrasi asam cuka terlalu tinggi) bisa dilakukan
pengenceran sehingga didapat konsentrasi 0,1 N.
b. Dibuat larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1 N.
c. Dibuat larutan standar Asam Oksalat (H2C2O4) dengan konsentrasi 0,1 N.
d. Terlebih dahulu NaOH 0,1 N distandardisasi dengan H2C2O4 0,1 N. Asam oksalat
sebagai titrat, sedangkan NaOH sebagai titran. Indikator yang digunakan dalam
titrasi adalah indikator fenolftalein (PP). Konsentrasi NaOH hasil standarisasi
dihitung.
e. Dengan menggunakan pipet volume, dipipet 10 mL larutan asam cuka (yang telah
dititrasi) dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer.
f. Ditambahkan 2-3 tetes indikator fenolptalein.
g. Dimasukkan larutan NaOH yang telah distandarisasi sebagai zat peniter (titran) ke
dalam buret.
h. Sambil menggoyang-goyangkan labu, diteteskan sedikit demi sedikit larutan
NaOH ke dalam labu erlenmeyer dan diamati perubahan warna dari indikator.
i. Titrasi dihentikan ketika titik akhir titrasi dicapai, yang ditandai dengan perubahan
warna indikator dari tidak berwarna menjadi merah, pada keadaan netral atau
kelebihan sedikit basa.
j. Diulangi titrasi minimal sebanyak 3 kali.
V. Pertanyaan
1. Pada label cuka perdagangan tertulis kadar cuka 20%. Apakah saudara yakin dengan
kadar tersebut?
2. Jika kadar asam asetat pada cuka sekitar 10%. Berapa konsentrasi larutan standar
basa yang harus disiapkan?