PENDAHULUAN
a) Glukosa
b) Fruktosa
c) Galaktosa
a) Sukrosa
b) Maltosa
asi 4-7%
1.2.4 Polisakarida
b) Dekstrin
c) Glikogen
d) Selulosa
1. Uji Molisch
.............(2)
2. Uji Benedict
3. Uji Seliwanoff
..............(3)
O O
CH CH
5. Uji Tollens
O O
..............(5)
6. Uji Iodin
b. Tepung Beras
No Waktu (menit) Keterangan
1. 2 Hitam
2. 4 Hitam
3. 6 Hitam
4. 8 Hitam
5. 10 Biru kehitaman
6. 12 Biru kehitaman
7. 14 Ungu kehitaman
8. 16 Ungu kehitaman
9. 18 Ungu kehitaman
10. 20 Ungu kehitaman
11. 22 Ungu kehitaman
12. 24 Ungu kehitaman
13. 26 Merah kehitaman
14. 28 Merah kehitaman
15. 30 Merah kehitaman
16. 32 Merah kehitaman
17. 34 Coklat
18. 36 Coklat
19. 38 Coklat kekuningan
20. 40 Coklat
21. 42 Coklat kekuningan
22. 44 Kuning
23. 46 Kuning muda
24. 48 Kuning muda
25. 50 Kuning muda
3.2 Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat sifat karbohidrat dan
menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat.
Dalam praktikum yang kami lakukan, dilakukan uji karbohidrat golongan
disakarida dan polisakarida melalui reaksi hidrolisis.
3.2.1 Hidrolisis Disakarida
Pada hidrolisis disakarida, sampel yang kami gunakan adalah
sukrosa 5% yang diambil sebanyak 10 ml ke dalam tabung reaksi
kemudian ditetesi HCL pekat sebanyak 10 tetes. Sukrosa 5% yang
telah dalam keadaan asam lalu dipanaskan di atas hot plate hingga
mendidih. Penambahan HCl serta dilakukan pemanasan bertujuan
untuk menghidrolisis dan memutus rantai aldehid dan keton.
Kemudian sukrosa yang telah dipanaskan tadi diberi larutan natrium
karbonat 5% dari yang mula mulanya dalam keadaan asam menjadi
netral. Untuk mengetahuinya digunakan kertas lakmus hingga
berubah menjadi 2 warna yaitu merah dan biru. Setelah netral,
sampel dibagi ke dalam 3 tabung reaksi. Masing masing diuji dengan
larutan fehling A, fehling B, serta fehling A dan B. Hasil yang kami
dapatkan, tabung yang diuji dengan fehling A berubah warna
menjadi biru tosca, tabung yang diuji dengan fehling B berubah
warna menjadi kuning bening, dan tabung yang diuji dengan fehling
A dan B terdapat endapan merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa
larutan sampel mengandung glukosa dan fruktosa, karena sukrosa
merupakan suatu disakarida yang terbentuk dari monomer monomer
glukosa dan fruktosa. Dihasilkannya endapan merah bata karena
larutan yang memiliki ion Cu2+ (larutan fehling) direduksi menjadi
Cu2O yang akan diendapkan menjadi warna merah bata.
3.2.2 Hidrolisis polisakarida
Pada hidrolisis polisakarida, sampel yang kami gunakan
adalah tepung kanji dan tepung beras. Masing masing sampel yang
digunakan ditimbang sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan dengan
100 ml aquades. Lalu ditambah 10 ml HCl pekat dan dilakukan
pemanasan di atas hot plate. Penambahan HCl pekat berfungsi untuk
menghidrolisis pati menjadi glukosa dan pemanasan bertujuan agar
proses reaksi hidrolisis berjalan dengan cepat karena adanya bantuan
suhu. Selanjutnya, setiap 2 menit diambil 1 ml sampel yang
kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diuji dengan
menambah 1 tetes iodin. Pada hidrolisis tepung kanji, terjadi
berbagai perubahan warna. Sampel berwarna hitam pada 2 menit
pertama yang menunjukkan bahwa sampel mengandung amilosa,
kemudian berwarna kuning kecoklatan yang menunjukkan sampel
mengandung akrodekstrin, kemudian berwarna hitam keunguan yang
menunjukkan sampel mengandung amilopektin, kemudian berwarna
hitam kemerahan dan merah kecoklatan yang menunjukkan sampel
mengandung eritrodekstrin, kemudian berwarna kuning muda yang
menunjukkan sampel mengandung maltosa hingga berubah menjadi
bening yang menunjukkan sampel mengandung glukosa sekaligus
menandakan hidrolisis pada tepung kanji telah selesai. Tepung kanji
terhidrolisis sempurna pada waktu 42 menit . Pada hidrolisis tepung
beras juga terjadi berbagai perubahan warna. Sampel berwarna hitam
pada 2 menit pertama yang menunjukkan bahwa sampel
mengandung amilosa, kemudian berwarna biru kehitaman yang
menunjukkan sampel mengandung amilosa, kemudian berwarna
ungu kehitaman yang menunjukkan sampel mengandung
amilopektin, kemudian berwarna merah kehitaman yang
menunjukkan sampel mengandung eritrodekstrin, kemudian
berwarna coklat kekuningan yang menunjukkan sampel mengandung
akrodekstrin, hingga berwarna kuning muda atau kuning pucat yang
menunjukkan sampel mengandung maltosa sekaligus menandakan
bahwa hidrolisis tepung beras telah selesai. Tepung beras
terhidrolisis sempurna pada waktu 46 menit.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa hidrolisis tepung kanji
berhenti pada waktu 42 menit dengan hasil akhir menghasilkan
warna bening yang menunjukkan karbohidrat penyusunnya adalah
glukosa, sedangkan pada hidrolisis tepung beras berhenti pada waktu
46 menit dengan hasil akhir menghasilkan warna kuning muda yang
menunjukkan karbohidrat penyusunnya adalah maltosa. Antara
tepung kanji dan tepung beras mengandung jenis karbohidrat dan
waktu hidrolisis yang berbeda. Tepung beras memiliki waktu
hidrolisis yang lebih lama dibandingkan dengan tepung kanji. Hal ini
disebabkan karena maltosa termasuk dalam kelompok disakarida
yang masih dapat terhidrolisis menjadi monosakaridanya, sehingga
memiliki rantai karbon yang lebih panjang. Hal tersebut yang
menyebabkan tepung beras membutuhkan waktu hidrolisis yang
lebih lama dibandingkan dengan tepung kanji.
Berdasarkan data percobaan terlihat bahwa semakin lama
waktu pemanasan pati (polisakarida) maka akan semakin
terhidrolisis menjadi monosakaridanya yaitu glukosa maupun
maltosa dengan perubahan warna hitam atau biru kehitaman yang
semakin pudar, karena larutan iodin tidak dapat bereaksi dengan
glukosa untuk menghasilkan warna biru kehitaman.
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah air (H2O)
menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH-). Hidrolisis
berfungsi untuk memutus rantai ikatan karbon.
Reaksi Hidrolisis:
4.2 Saran
Fessenden Ralp.J dan Joan.S Fessenden. 1986. Organic Chemistry, Third Edition.
Penerjemah : Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Ph.D. Kimia Organik, Edisi
Ketiga. Jakarta : Erlangga