Anda di halaman 1dari 4

I.

Materi
Pembentukan Osazon

II. Tujuan
Mengidentifikasi gula reduksi melalui pembentukan Kristal osazon di bawah
mikroskop

III. Dasar Teori


Gula sederhana atau monosakarida merupakan polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton yang mengandung gugus karbonil C = O, baik aldose (gugus
adehid), dan ketosa (gugus keton). Karbon karbonil yang polar dapat diadisi
oleh Phenylhydrazine (C6H5NHNH2) sebagai nukleofil nitrogen yang
mempunyai pasangan electron bebas pada ataom nitrogennya, membentuk
Phenylhydrazine setelah proses eliminasi (reaksi adisi-eliminasi).
Suatu larutan gula reduksi bereaksi dengan Phenylhydrazine membentuk suatu
Phenylhydrazone, jika dalam pemanasan dan Phenylhydrazine berlenih, maka
gugus CHOH (alcohol primer) pada aldoa dan gugus CH2OH (alcohol
sekunder) pada ketosa yang berdekatan dengan gugus Phenylhydrazine,
dioksidasi oleh satu molekul Phenylhydrazine menjadi suatu keto (gugus keton)
pada aldose dan suatu aldehid (gugus aldehid) pada ketosa yang mengandung
gugus karbonil lagi, sehingga Phenylhydrazine dapat bereaksi lagi dengan guus
karbonil hasil oksidasi yang pada akhirnya membentuk di- Phenylhydrazone
atau osazon.
Reaksi adisi eliminasi
Osazon merupakan endapan yang biasanya berwarna kuning. Jika di bawah
mikroskop berbentuk Kristal yang khas, sehingga dari bentuk karakteristik
Kristal osazon dapat digunakan mengidentifikasi jenis-jenis gula reduksi.
Identifikasi tersebut akan lebih baik dengan mencatat waktu/lama pembentukan
Kristal/endapan osazon serta mengamati pembentukan endapan osazon dari
monosakarida tidak larut dalam pendinginan. Endapan osazon dari
monosakarida tidak larut dalam larutan panas sehingga endapan terjadi lewat
pemanasan, sedang endapan osazon dari disakarida (maltose dan laktosa) larut
dalam larutan panas, sehingga endapan baru terbentuk lewat pendinginan
setelah dipanaskan selama 15 menit. Glukosa, fruktosa dan manosa
memberikan bentul osazon yang sama. Sukrosa tidak membentuk osazon
dengan Phenyhydrazine, sebab gugus karbonil berada dalam campuran antara
gugus aldehid dan gugus keton (tidak sebagai aldehid atau keton murni/bebas)

IV. Sampel
1. Aldosa
a. Glukosa
b. Galaktsa
c. Arabinose
d. Xylosa

2. Ketosa
a. Fruktosa

3. Disakarida
a. Maltose
b. Laktosa

V. Prosedur
1. Ambil 2 ml larutan gula dimasukkan dalam tabung reaksi
2. Diasamkan dengan menambahkan 4 tetes asam asetat glasial
3. Ditambahnkan 2 tetes dengan Phenyhydrazine
4. Ditambahkan seujung sudip serbuk Na-asetat
5. Larutan dihomogenkan sehingga diperoleh larutan berwarna kuning
6. Dpnaskan dalam waterbath sambal digoyangkan
7. Catat waktu terjadinya endapan kuning osazon serta amati pembentukan
endapan, apakah dalam larutan panas (monosakarida), atau setelah dalam
pendinginan (disakarida).
8. Dinginkan perlahan-lahan, uji dan gambarkan bentuk Kristal osazon yang
terbentuk di bawah mikroskop
9. Bandingkan bentuk kristalnya dengan gambar.
Penampakan Kristal osazon di bawah mikroskop (Gambar secara sederhana)

Galaktosazon Glukosazon

Maltosazon Laktosazon
Sukrosazon Arabinosazon

Anda mungkin juga menyukai