Anda di halaman 1dari 2

1.

Tes ninhidrin
Tes ninhidrin adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi asam amino yang mempunyai
gugus amino bebas dalam larutan. Bila senyawa ini bereaksi dengan asam amino menghasilkan
zat berwarna ungu. Fungsi larutan ninhidrin adalah berperan sebagai pengoksidasi yang kuat dan
dapat bereaksi dengan asam amino pada pH 4 8.. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon
siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu (Hart, 2003).
Reaksi Ninhidrin berlaku untuk semua polipeptida, protein dan proteida, karena
hidrolisatnya mengandung asam amino, dapat dikembangkna menjadi kolorimetri yang bersifat
kuantitatif untuk menetapkan kadar dari tiap jenis asam amino. Alat "Amino Acid Analyzer"
menggunakna resin dowex 50 untuk memisahkan jenis-jenis asam amino, yang langsung
mengalami reaksi ninhidrin, dan kadar asam amino diukur secara kolorimetri dengan alat optic.
Ninhidrin adalah suatu reagen yang berguna untuk mendeteksi asam amino dan
menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Apabila bereaksi dengan asam amino menghasilkan
zat berwarna ungu. Reagen ini dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Berbahaya jika
tertelan dan berbahaya jika diserap melalui kulit atau terhirup. Biuret adalah reagen yang
digunakan untuk mendeteksi adanya ikatan peptida. Dalam uji biuret ini terdapat 2 reagen, yakni
CuSO4 dan NaOH. Reagen-reagen ini dapat berbahaya jika tertelan, dapat menyebabkan
gangguan pencernaan dan iritasi saluran pernafasan dengan luka bakar, menyebabkan iritasi mata
dan kulit dan luka bakar, higroskopis, mutagen dan kemungkinan sensitizer (Tjahjadi, 2008).
Reaksi yang terjadi pada ninhidrin
Pada reaksi dibawah, ninhidrin ditambah asam alfa amino menghasilkan ninhidrin
tereduksi dan NH3, karbondioksida dan gugus aldehidnya lepas ke lingkungan. Kemudian
ninhidrin tereduksi dan NH3 ditambah ninhidrin baru diproses secara kondensasi menghasilkan
garam diketo-hydrihalide-diketo-hydramine yang menyebabkan warna ungu.

Anda mungkin juga menyukai