Anda di halaman 1dari 3

UJI MOLISCH

Reaksi ini berlaku untuk segala jenis karbohidrat baik dalam bentuk bebas maupun terikat.
Dasarnya adalah pembentukan furfural atau turunan-turunan dari karbohidrat yang
disebabkan daya dehidrasi asam pekat terhadap karbohidrat. Dengan alpha naftol, maka
furfural akan membentuk senyawa yang berwarna ungu. Reaksi ini tidak spesifik terhadap
karbohidrat, akan tetapi hasil reaksi yang negative menunjukkan bahwa larutan yang
diperiksa tidak mengandung karbohidrat.

Molish adalah suatu uji kimia kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui adanya
karbohidrat dengan menggunakan pereaksi molish. Uji kualitatif dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu:
- Menggunakan reaksi pembentukan warna;
- Menggunakan prinsip kromatografi (TLC/ Thin Layer Cromotography, GC/ Gas
Cromotagraphy, HPLC/ High Peromance Liquid Cromatography).

Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisa menjadi monosakarida dan selanjutnya
monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau hidroksi metil
furfural. Furfural atau hidroksi metil furfural dengan alfanaftol akan berkondensasi
membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Apabila pemberian asam sulfat pada
larutan karbohidrat yang telah diberi alfanaftol melalui dinding gelas dan secara hati-hati
maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin pada batas antara larutan karbohidrat
dengan asam sulfat. Dehidrasi pentosa oleh asam akan dihasilkan furfural, dehidrasi
heksosa menghasilkan hidroksi metil furfural dan dehidrasi ramnosa dihasilkan metil
furfural (Sudarmadji, 2010 hal: 77).
Prinsip : bahan yang mengandung monosakarida bila direaksikan dengan H2SO4 pekat akan
terhidrolisis membentuk furural. Furural ini akan membentuk persenyawaan dengan naftol
ditandai dengan terbentuknya warna violet (cincin). Oleh karena H2SO4 dapat
menghidrolisis oligosakarida dan polisakarida.

Alat-alat : Tabung reaksi, pipet tetes


Peraksi :
- Asam sulfat pekat
- Pereaksi Molisch (larutan 5% α-naftol dalam alkohol 95%)
Bahan Percobaan:
- Larutan glukosa 0,1M
- Larutan fruktosa 0,1 M
- Larutan sukrosa 0,1 M
- Larutan amilum 0,1 M
- Aquades
Cara Kerja : 2 ml larutan yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 2 tetes pereaksi Molisch dan campur baik-baik. Miringkan tabung reaksi tadi
dan tambahkan dengan hati-hati 2 ml larutan asam sulfat pekat melalui dinding tabung tetes
demi tetes. Perhatikan larutan, jangan dikocok, jangan diaduk. Reaksi positif ditandai oleh
terbentuknya suatu cincin/gelang yang berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan
larutan.

Reaksi :

Gambar :

Mekanisme terbentuknya cincin ungu adalah pertama-tama karbohidrat terhidrolisis oleh


H2SO4 pekat menjadi monosakarida kemudian monosakarida tersebut masih dengan H 2SO4
terkondensasi membentuk furfural yang kemudian bereaksi dengan alfanaftol sehingga
membentuk senyawa kompleks ungu (cincin ungu). Cincin ungu terbentuk akibat asam
sulfat pekat yang masuk melalui pinggir yang akan terkumpul di dasar tabung dan lama
kelamaan pada permukaan asam tadi terbentuk senyawa kompleks ungu sehingga larutan
akan terlihat menjadi tiga bagian yaitu bagian paling bawah berwarna bening dimana
larutan tersebut adalah asam, bagian tengah berwarna ungu yang disebut sebagai cincin
ungu, dan paling atas adalah sampel yang diduga mengadung karbohidrat.
Daftar pustaka :

Ayu, Komang dkk. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia Pangan. Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Udayana

Wilujeng, Insih. 2016. Uji Molish. Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai