Anda di halaman 1dari 2

Tujuan :

Uji molisch merupakan uji kimia yang digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat.
Semua jenis karbohidrat mulai dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida
menunjukkan reaksi positif dengan uji ini. Senyawa-senyawa seperti asam nukleat dan
glikoprotein juga positif dengan uji molisch karena mengandung karbohidrat.

Dasar Teori :
 
Uji Molisch Prinsip percobaaan uji molisch adalah mengidentifikasi karbohidrat dengan
pereaksi molisch yang terdiri dari alfa-naftol dalam alcohol yang kemudian bereaksi dengan
senyawa furfural. Dimana senyawa furfural ini adalah senyawa yang didehidrasi oleh asam
sulfat  pekat. Kemudian membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh
daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat serta kondensasi antara senyawa
furfural dengan alpa-naftol dalam pereaksi molisch. Pada percobaan uji molisch ini
menggunakan tujuh sampel karbohidrat 1% jenis galaktosa, amilum, glukosa, laktosa,
maltose, fruktosa, dan sukrosa. Larutan karbohidrat dimasukkan kedalam tabung reaksi yang
berbeda kemudian ditambahan reagen molisch pada setiap tabung reaksi. Reagen molisch
adalah pereaksi yang terdiri dari α-naftol dalam alcohol yang akan bereaksi dengan larutan
karbohidrat membentuk senyawa kompleks yang  berwara ungu. Kemudian ditambahkan
larutan asam sulfat pekat melalui dinding tabung reaksi secara perlahan. Fungsi penambahan
asam sulfat pekat agar polisakarida terurai menjadi monosakarida sehingga dapat
mempercepat terjadinya respon perubahan warna atau  pembentukkan cincin pada sampel-
sampel yang diujikan. Penambahan asam sulfat dengan cara dialirkan melalui dinding tabung
agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan larutan yang ada dalam tabung, sehingga pada
akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin  berwarna ungu pada batas antara kedua
lapisan larutan dalam tabung selain itu juga untuk menghindari terjadinnya reaksi eksplosif.
Setelah dilakukkan pengujian pada masing-masing sampel diperoleh hasil yang tertera  pada
tabel pengamatan bahwa pada beberapa sampel terbentuk cincin dengan variasi warna yang
berbeda namun ada juga sampel yang tidak terbentuk cincin melainkan hanya mengalami
perubahan warna. Pada galaktosa tidak terjadi pembentukkan cincin hanya terjadi  perubahan
warna antara bagian atas berwarna abu-abu dan bagian bawah berwarna hitam kebiruan dan
pada amilum tidak terbentuk cincin hanya pada bagian bawah berwarna hitam dan pada
bagian atas berwarna coklat, amilum yang merupakan polisakarida harus menjadi
monosakarida terlebih dahulu agar dapat terdehidrasi menjadi furfural dan hal tersebut
memelukan waktu yang lebih lama (Astuti, 2009) selain itu kemungkinan terdapat factor
lainnya sehingga amilum tidak beraksi dengan sempurna atau menghasilkan reaksi negatif
terhadap uji molisch pada percobaan ini. Pada sukrosa terbentuk cincin berwarna ungu
kebiruan, cincin berwarna coklat kehitaman pada maltose, cincin berwarna hitam pada
fruktosa laktosa dan glukosa, Menurut (Irawan, 2007), glukosa yang merupakan
monosakarida harus terdehidrasi terlebih dahulu menjadi furfural sehingga dapat
terkondensasi antara senyawa furfural dengan alpa-naftol dalam pereaksi molisch membentuk
senyawa berwarna. Menurut literatur yang ada, dengan menggunakan pereaksi molisch akan
berwarna ungu dalam mengidentifikasi karbohidrat. Sedangkan dalam praktikum yang
dilakukan, hasil yang didapat tidak sesuai. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa factor
yaitu proses penetesan reaktan, reagen molisch maupun asam sulfat yang kurang teliti
(volumenya menjadi kurang atau berlebih) serta caranya yang tidak sesuai, reagen yang telah
lama atau mengalami kerusakan.

Bahan dan pereaksi:

1. Reagen molisch (0,5 gr alfa-naftol dalam 20 ml etanol 96%)


2. H2SO4 (Asam sulfat) pekat
3. Bahan yang akan diuji : Air Gula dan Air Tepung

Langkah kerja:

1. Masukkan 2 ml bahan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi.


2. Tetesi dengan 2 tetes reagen molisch
3. Miringkan tabung reaksi dan tuang 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung
4. Amati munculnya cincin warna ungu pada batas dua cairan.

Hasil Pengamatan :

Bahan di uji Hasil Pengamatan


Gula Terdapat endapan ungu
Tepung Terdapat endapan putih

 
Pembahasan :
 Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa larutan uji air gula ketika direaksikan
dengan pereaksi Molisch, dapat membentuk kompleks cincin berwarna ungu. Hal ini
membuktikan adanya suatu karbohidrat dalam larutan tersebut. Larutan uji yang telah
dicampurkan dengan pereaksi Molisch, dialirkan dengan larutan H2SO4 pekat dengan cara
memiringkan tabung reaksi. Hal ini dilakukan agar larutan H2SO4tidak bercampur dengan
larutan yang ada dalam tabung, sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatupembentukan
cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan larutan dalam tabung. Terbentuknya
kompleks berwarna ungu ini karena  pengaruh hasil dehidrasi monosakarida (furfural) dengan
α-naftol dari pereaksi Molisch.

Anda mungkin juga menyukai