Anda di halaman 1dari 25

UJI BIOKIMIA ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA 1

SEMESTER GASAL 2020-2021

AMELIA ISTIQOMAH

2011050001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK D4

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

OKTOBER 2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum ini diajukan oleh,

Nama : Amelia Istiqomah

NIM : 2011050001

Program Studi : Teknologi Labolatorium Medik D4

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Telah dikoreksi dan diterima oleh dosen pengampu mata kuliah biokimia I
semester gasal 2020-2021 sebagai salah satu komponen penilaian akhir
perkuliahan.

Ditetapkan di : Purwokerto

Tanggal : 6 November 2020

Menyetujui :

Koordinator Dosen Pengampu

Kurniawan, S.Si., M.Si

NIK. 20160723

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh


Puji dan syukur kepada Allah SWT yang memberi rahmat dan Karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan rangkaian acara praktikum biokimia I
semester gasal 2020-2021 Program Studi Teknologi Laboratorium Medik D4
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penulisan
laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu komponen penilaian dari
mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, arahan dan masukan dari asisten
mahasiswa dan juga dosen pengampu, mungkin pelaksanaan praktikum ini akan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1) Dosen pengampu mata kuliah biokimia I semester gasal 2020-2021
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik D4 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah
memberikan bekal ilmu dan keterampilan selama perkuliahan dan
pelaksanaan praktikum

2) Asisten mahasiswa yang telah membantu secara teknis dalam pelaksanaan


praktikum di laboratorium dan juga dalam proses penyusunan laporan

3) Teman-teman angkatan 2020 Program Studi Teknologi Laboratorium


Medik D4 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto yang selalu kompak dan saling suport dalam pelaksanaan
praktikum
Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga laporan praktikum ini membawa manfaat
bagi semuanya. Aamiin.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Purwokerto, 6 November 2020
Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Laporan........................................................................ i

Lembar Pengesahan................................................................................. ii

Kata Pengantar......................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................. iv

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan Praktikum.......................................................................... 2
D. Manfaat Praktikum........................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 3
A. Landasan Teori.............................................................................. 3
BAB III. METODE PRAKTIKUM...................................................... 4
A. Alat ………….............................................................................. 4
B. Bahan………................................................................................ 4
C. Prosedur Kerja.............................................................................. 5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................. 10
A. Hasil Praktikum............................................................................. 10
B. Pembahasan Praktikum................................................................. 14
BAB V. PENUTUP .............................................................................. 19
A. Kesimpulan.................................................................................... 19
B. Saran.............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 20
LAMPIRAN............................................................................................ 21

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asam amino adalah senyawa organic yang merupakan
monomer (satuan pembentuk) protein. Asam amino mempunyai dua gugus
fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil yang terikat pada atom
karbon yang sama. Atom karbon mengikat gugus amino adalah atom
karbon α terhadap karboksil, karenanya dapat disebut asam α amino
karboksilat. (Rahma, 2013). Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat
amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa
pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi
zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak
dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme,
yaitu sebagai penyusun protein (Anita, 2010).
Protein adalah salah satu makrobiomolekuler yang berfungsi sebagai
pembentuk struktur sel daripada makhluk hidup termasuk manusia. Protein
adalah polimer dari asam-asam amino yang tersambung melalui ikatan
peptida oleh karenanya dapat disebut juga sebagai polipeptida. Hal yang
menarik bahwa protein pada semua bentuk kehidupan (organism) hanya
mengandung 20 jenis asam amino, namun interkoneksinya menghasilkan
ragam makhluk hidup yang tak terhingga banyaknya. (Muchtar, 2013).
Protein yang tersusun dari hanya asam amino disebut protein sederhana.
Adapun yang mengandung bahan selain asam amino, seperti turunan
vitamin, lemak, dan karbohidrat, disebut protein kompleks. Secara
biokimiawi 20% dari susunan tubuh orang dewasa terdiri dari protein.
Kualitas protein ditentukan oleh jumlah dan jenis asam aminonya (Devi,
2010). Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukanlah praktikum
mengenai pengujian asam amino dan protein.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari asam amino dan protein?
2. Apa yang dimaksud sifat hidropobik pada asam amino ?
3. Apa fungsi dari masing masing larutan prinsip uji asam amino dan
protein?
4. Apa yang dimaksud dengan arginine?

C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mengetahui prinsip pengujian asam amino dan protein dalam
berbagai macam uji
2. Pratikan mengetahui kandungan dari asam amino dari uji kualitatif
3. Pratikan mengetahui kandungan dari protein dari uji denaturasi dan uji
koagulasi

D. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Dapat mengetahui prinsip pengujian asam amino dan protein dalam
berbagai macam uji
2. Dapat mengetahui kandungan dari asam amino dari uji kualitatif
3. Dapat mengetahui kandungan dari protein dari uji denaturasi dan uji
koagulasi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Gugus
karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat
basa (Anita, 2010). Terdapat 2 jenis asam amino berdasarkan
kemampuan tubuh dalam sintesisnya, yaitu asam amino esensial dan
asam amino non esensial. Asam amino esensial adalah asam amino
yang tidak dapat disintesis didalam tubuh, tetapi diperoleh dari luar
misalnya melalui makanan (Lisin, Leusin, Isoleusin, Treonin,
Tritophan, Methionin, Valin, Fenilalanin, Histidin, dan Arginin). Asam
amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis didalam
tubuh melalui perombakan senyawa lain. Histidin dan Arginin sering
disebut asam amino semi essensial karena tubuh dapat mensintesis
namun tidak mencukupi kebutuhan (Mei, 2013).
Protein adalah zat organik yang mengandung karbon,
hidrogen, nitrogen, oksigen, sulfur,dan fosfor. Protein sangat
dibutuhkan oleh setiap organisme dan mikroorganisme dalam
kelangsungan hidupnya (Muhsafat, 2017). Sifat-sifat dan fungsi
protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi
utama protein dalam organisme kehidupan antara lain, sebagai bahan
penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk
membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan
sebagai zat antibody (Agi, 2014). Satu molekul protein dapat terdiri
dari 12 sampai 20 macam asam amino.Setiap macam asam amino
dihubungkan dengan ikatan peptida membentuk peptida. Karena
jumlah peptida tersebut sangat banyakmaka protein sering kali disebut
sebagai polipeptida (Deddy, 2010).

3
BAB III

METODE PRAKTIKUM

B. ALAT DAN BAHAN


ALAT
1. Tabung reaksi bersih 6. Penjepit tabung
2. Gelas ukur 10 ml 7. Hot plate
3. Beaker glass 8. Rak tabung reaksi
4. Pipet ukur 9. Jam atau timer
5. Pipet tetes 10. Pam

BAHAN
1. Aquades
11. Larutan Nitroprusside
2. Putih telur
12. Larutan Sulfanilic Acid
3. Larutan susu
13. Larutan Millon
4. Larutan etanol 95 %
14. Larutan Asam asetat
5. Larutan NaOH
15. Larutan Aseton
6. Larutan CuSO4
16. Larutan Amonium Hidroksida
7. Larutan HCl
17. Kaporit
8. Larutan HNO3
9. Larutan Buffer Asetat
10. Larutan Napthol

4
C. PROSEDUR KERJA

1. Uji Biuret
a. Disiapkan tabung reaksi, gelas ukur, putih telur, larutan NaOH
dan bahan serta alat lainnya yang akan digunakan
b. Ditambahkan 2 ml putih telur ke dalam gelas ukur, kemudian
dimasukan ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 2 ml NaOH dengan menggunakan pipet ukur
d. Kemudian dimasukan ke dalam tabung reaksi yang sudah tersedia
sampel putih telur
e. Tabung reaksi dikocok secara perlahan dengan cara tabung reaksi
digoyangkan sehingga larutan menjadi lebih encer dan letakkan
uji sampel ke rak tabung reaksi
f. Ditambahkan larutan CuSO4 sebanyak 10 tetes lalu dikocok
hingga terjadi reaksi
g. Kemudian tabung reaksi diamati dengan cermat sampai
ditunjukan dengan perubahan warna pada uji sampel.

2. Uji Denaturasi dan Uji Pengendapan


a. Disiapkan 3 tabung reaksi bersih yang akan digunakan
b. Disiapkan 5 ml putih telur yang diukur dengan gelas ukur
c. Kemudian dimasukan putih telur yang sudah diukur ke dalam 3
tabung reaksi masing masing tabung berisi 5 ml putih telur
d. Ditambahkan 1 ml HCl dan 6 ml etanol 95% ke dalam tabung
reaksi pertama, kemudian dikocok hingga terjadi reaksi
e. Disiapkan larutan NaCl lalu diambil sebanyak 1ml dengan pipet
ukur lalu dimasukan ke dalam tabung reaksi kedua.
f. Kemudian ditambahkan 6 ml etanol 95% ke dalam tabung reaksi
kedua, dikocok hingga terjadi reaksi
g. Ditambahkan 1 ml buffer asetat pada tabung reaksi ketiga, lalu 6
ml etanol 95% diambil dan dimasukan ke dalam tabung reaksi
kocok hingga bereaksi

5
h. Kemudian 3 tabung reaksi tersebut dipanaskan menggunakan hot
plate ke dalam air panas selama 15 menit
i. Diamati dengan cermat dan hasil uji reaksi dicatat pada buku
catatatan

3. Uji Ninhydrin
a. Disiapkan tabung reaksi, putih telur, larutan ninhydrin serta alat
dan bahan yang akan digunakan
b. Dimasukan 3 ml putih telur ke dalam gelas ukur dan diukur, lalu
dimasukan ke dalam beaker glass.
c. Ditambahkan 50 ml aquades untuk diencerkan ,lalu diaduk
hingga larut dan rata.
d. Kemudian dimasukan sampel sebanyak 25 ml ke dalam gelas ukur
dan dimasukan ke dalam tabung reaksi
e. Ditambahkan larutan ninhydrin dan aseton sebanyak 15 tetes ke
dalam tabung reaksi , lalu dikocok perlahan hingga terjadi reaksi.
f. Setelah itu tabung reaksi dipanaskan ke dalam air panas selama 2
menit
g. Hasil larutan diangkat dari air panas dan didinginkan terlebih
dahulu kemudian diamati dengan cermat dan hasil dicatat dengan
teliti.

4. Uji Koagulasi
a. Disiapkan tabung reaksi , putih telur, larutan NaOH serta alat dan
bahan lainnya yang akan digunakan
b. Sampel putih telur diukur sebanyak 5 ml dan dimasukan ke dalam
tabung reaksi
c. Ditambahkan 2 tetes asam asetat kemudian dikocok secara
perlahan
d. Setelah itu dipanaskan tabung reaksi ke dalam air panas di hot
plate selama 5 menit

6
e. Kemudian sampel diangkat lalu diamati dengan cermat dan
seksama
f. Dimasukan endapan yang terbentuk ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambahkan 1 ml aquades kocok hingga melarut
g. Ditambahkan 2 ml larutan NaOH dan ditambahkan 10 tetes
CuSO4 ke dalam tabung reaksi
h. Kemudian tabung reaksi dikocok hingga terjadi reaksi
i. Diamati dengan cermat dan teliti dan hasil yang terjadi dicatat
pada buku logbook

5. Uji Millon
a. Disiapkan tabung reaksi , larutan susu, reagen millon serta alat
dan bahan lainnya yang akan digunakan
b. Disiapkan 2 ml larutan susu yang diukur menggunakan gelas ukur
dan dimasukan ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 2 tetes reagen millon ke dalam larutan susu
kemudian dikocok secara perlahan hingga melarut
d. Kemudian larutan tersebut dipanaskan menggunakan hot plate ke
dalam air panas selama 10 menit
e. Hasil pemanasan diangkat serta diamati dengan cermat dan
dicatat pada buku logbook

6. Uji Pauly
a. Disiapkan tabung reaksi, larutan susu, larutan sulfanilic acid serta
alat dan bahan lainnya yang akan digunakan
b. Disiapkan 1 ml larutan susu yang diukur dengan gelas ukur
kemudian dimasukan ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 1 ml larutan sulfanilic acid ke dalam tabung reaksi
d. Kemudian ditambahkan larutan sodium nitrit sebanyak 2 tetes ke
dalam larutan sulfanilic lalu dikocok secara perlahan hingga rata
dan larut

7
e. Dicampurkan larutan susu ke dalam larutan sulfanilic acid dan
sodium nitrit
f. Diamati dengan cermat dan seksama apakah ada perubahan warna
pada larutan serta hasil uji reaksi dicatat pada buku logbook
7. Uji Nitroprusside
a. Disiapkan tabung reaksi , larutan susu, larutan ammonium
hidroksida, serta alat dan bahan lainnya yang akan digunakan
b. Diukur 5 ml larutan ammonium hidroksida menggunakan gelas
ukur lalu dimasukan ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 0,5 ml larutan sodium nitroprusside ke dalam
tabung reaksi berisi larutan ammonium hidroksida
d. Kemudian dicampurkan larutan susu ke dalam larutan hidroksida
dan nitroprusside lalu dikocok secara perlahan hingga terjadi
reaksi
e. Diamati dengan cermat dan dicatat apa yang terjadi pada larutan

8. Uji Sakaguchi
a. Disiapkan tabung reaksi, larutan susu, larutan naphthol dan alat
serta bahan yang akan digunakan
b. Diukur 3 ml larutan susu menggunakan gelas ukur dan dimasukan
ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 1 ml larutan NaOH ke dalam larutan susu lalu
dicampurkan dengan dikocok secara perlanan hingga melarut
d. Ditambahkan larutan naphthol sebanyak 2 tetes ke dalam larutan
kocok hingga melarut
e. Ditambahkan larutan bromilin sebanyak 5 tetes ke dalam tabung
reaksi
f. Diamati dan dicatat hasil uji sakaghuci dengan teliti dan seksama

8
9. Uji Hopkin-Cole
a. Disiapkan tabung reaksi, larutan susu, larutan H2SO4 , asam asetat
serta alat dan bahan lainnya yang akan digunakan
b. Diukur 2 tetes larutan susu menggunakan pipet tetes lalu
dimasukan ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 1 ml asam asetat glasial ke dalam larutan susu lalu
dicampurkan dengan dikocok secara perlahan hingga merata
d. Ditambahkan 2 ml larutan H2SO4 ke dalam larutan susu dan asam
asetat lalu dikocok secara perlahan hingga merata
e. Kemudian diamati secara seksama apa yang terjadi pada larutan
tersebut dan dicatat hasil uji reaksi di buku logbook

10. Uji Xanthoproteic


a. Disiapkan tabung reaksi, larutan susu, larutan HNO3 , serta alat
dan bahan lainnya yang akan digunakan
b. Diukur 2 ml larutan susu menggunakan gelas ukur lalu dimasukan
ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 2 ml larutan HNO3 jenuh ke dalam larutan susu
kemudian dicampurkan dengan dikocok secara perlahan hingga
merata
d. Dipanaskan tabung reaksi larutan tersebut di atas api bunsen
selama 2 menit lalu diamati apakah terjadi pembentukan warna
kuning atau tidak
e. Kemudian didinginkan larutan menggunakan air kran dengan cara
diairi tabung reaksi pada bagian bawah
f. Ditambahkan 1 ml larutan NaOH 40% secara perlahan dan hati
hati ke dalam larutan tersebut
g. Diamati dengan cermat apa yang terjadi dan dicatat hasil uji reaksi
di buku logbook

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Uji Biokimia Asam Amino dan Protein pada sampel Putih Telur

No Hasil Keterangan
Jenis Uji Gambar
. Praktikum (reaksi kimia)
1. Uji Biuret Terjadinya Makanan atau
perubahan sari makanan
warna ungu yang
pada larutan mengandung
protein setelah
ditetesi biuret
akan berubah
menjadi warna
ungu
2. Uji Terjadinya Pada pH iso-
Denaturas pengendapa elektrik,
i n pada kelarutan protein
larutan sangat menurun
(tabung) 1, mengakibatkan
2, dan 3 protein
mengendap dan
terpecahnya
ikatan hidrogen,
ikatan garam atau
bila susunan
ruang atau rantai
polipetida suatu
molekul protein
berubah .

10
3. Uji Larutan Penambahan
Koagulasi berubah asam atau
menjadi pemanasan pada
warna ungu protein dapat
dan endapan terjadi koagulasi
berwarna
biru

4. Uji Tidak Asam amino


Ninhydrin terjadinya akan bereaksi
perubahan dengan
warna biru (triketohidrinden
a hidrat) pada pH
4 dan produk
reduksi yang
diperoleh
menghasilkan zat
berwarna biru

2. Hasil Uji Biokimia Asam Amino dan Protein pada Sampel Susu

Hasil
No Keterangan
Jenis Uji Praktiku Gambar
. (reaksi kimia)
m
1. Uji Terjadi Kelompok indole
Hopkins perubahan tryptophan akan
Cole warna bereaksi dengan
menjadi asam glyoxylic
putih dengan adanya
pekat H2SO4 pekat
untuk
memberikan
warna ungu.

11
2. Uji Millon Terjadi Pereaksi Millon
perubahan mengandung
warna HNO3 jenuh dan
menjadi senyawa merkuri
coklat telah dihilangkan
kemeraha serta endapan
n kuning HgO
dalam tes ini
bukanlah reaksi
positif tetapi
menunjukkanlarut
an terlalu basa.
3. Uji Pauly Terjadi Pada reaksi
perubahan coupling diazo,
warna cincin imidazol
menjadi histidin di
kuning hadapan natrium
susu nitrit akan
bereaksi dengan
asam sulfanilic
untuk membentuk
produk kuning.
4. Uji Terjadi Kelompok thiol
Nitroprussid perubahan memberikan
e warna warna merah
menjadi dengan natrium
putih nitroprusside
pekat adanya amonia
berlebih.

12
5. Uji Terjadi Arginin akan
Sakaghuci perubahan memberikan
warna warna merah
menjadi ketika bertemu
orange dengan α-
naphtol di
hadapan agen
pengoksidasi
seperti larutan
bromin.
6. Uji Terjadi Asam amino yang
Xanthoprote perubahan mengandung
ic warna nukleus aromatik
menjadi membentuk
kuning turunan nitro
pekat kuning dan garam
turunan berwarna
oranye.

13
B. Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka dapat
diperoleh pembahasan sebagai berikut :
1. Pengertian asam amino dan protein
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Gugus
karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat
basa (Anita, 2010). Protein adalah salah satu makrobiomolekuler yang
berfungsi sebagai pembentuk struktur sel daripada makhluk hidup
termasuk manusia. Protein adalah polimer dari asam-asam amino yang
tersambung melalui ikatan peptida oleh karenanya dapat disebut juga
sebagai polipeptida. Hal yang menarik bahwa protein pada semua
bentuk kehidupan (organism) hanya mengandung 20 jenis asam amino,
namun interkoneksinya menghasilkan ragam makhluk hidup yang tak
terhingga banyaknya. (Muchtar, 2013).
2. Perbandingan antara teori dan hasil
Pada praktikum pengujian asam amino dan protein dapat
dilihat bahwa beberapa hasil pengujian memiliki hasil yang sama
dengan teori, tetapi ada 4 hasil uji yang berbeda dengan teori. Berikut
4 uji yang memiliki hasil berbeda dengan teori , antara lain :
a. Pada uji ninhydrin memiliki hasil akhir pengujian yang berbeda.
Perbedaan ini terletak pada perbedaan hasil warna yang terdapat
pada materi modul biokimia 3 dari hasil pengujian yang terjadi
ketika praktikum asam amino berlangsung. Pada teori yang
dijelaskan bahwa asam amino akan bereaksi dengan
triketohidrindena hidrat pada pH 4 kemudian produk reduksi yang
akan bereaksi dengan NH3 dan ninhydrin berlebih kemudian
menghasilkan zat berwarna biru, tetapi setelah dilakukan pengujian
di labolatorium ketika 3 ml sampel putih telur yang dilarutkan 50
ml aquades lalu diambil 25ml sampel putih telur dan ditambahkan

14
15 tetes larutan ninhydrin serta aseton lalu dipanaskan selama 2
menit tidak menunjukan perubahan warna pada hasil reaksi.
Setelah saya amati bahwa hal ini dikarenakan asam amino
memiliki sifat tidak larut dalam air (hydropobic) dan tidak larut
dalam pelarut organic non polar seperti eter, aseton, dan
kloroform. Penambahan aquades saat pengenceran sampel putih
telur menyebabkan tidak adanya perubahan warna pada hasil
reaksi, ini menunjukan bahwa asam amino bersifat hydrophobic
atau tidak larut dalam air. Perbedaan asam amino, asam
karboksilat, dan asam amina terlihat pula pada titik leburnya.
Asam amino memiliki titik lebur lebih tinggi dibandingkan
dengan asam karboksilat dan asam amina. Kedua sifat fisika ini
menunjukan bahwa asam amino cenderung mempunyai struktur
yang bermuatan dan mempunyai polaritas tinggi dan bukan
sekedar senyawa yang mempunyai gugus COOH dan NH2. Hal ini
tampak pila pada sifat asam amino sebagai elektrolit (Ernalia,
2015).
b. Pada uji Hopkins cole memiliki hasil yang berbeda dengan teori
yang disampaikan. Pada teori dijelaskan bahwa kelompok indole
tryptophan akan bereaksi dengan asam glyoxylic dengan H2SO4
pekat dan mengubah warna larutan menjadi ungu, akan tetapi
berbeda dengan hasil praktikum. Pada saat melakukan uji Hopkins
cole larutan berubah menjadi warna putih pekat, bukan menjadi
warna ungu.
c. Pada uji nitroprusside teori mengemukakan bahwa kelompok thiol
memberikan warna merah dengan natrium nitroprusside karena
adanya ammonia berlebih. Tetapi berbeda dengan hasil saat
praktikum berlangsung, ketika melakukan uji nitroprusside larutan
yang terjadi mengalami perubahan warna menjadi putih pekat.
Hasil praktikum berbeda dengan apa yang dikemukakan teori.
d. Pada uji sakaghuci juga mengalami hasil yang berbeda dengan
teori. Di dalam teori menyebutkan bahwa arginin akan

15
memberikan warna merah ketika bertemu dengan α-naphtol di
hadapan agen pengoksidasi seperti larutan bromine, tetapi hasil
praktikum mengalami perubahan warna menjadi orange.
3. Kandungan arginin pada sampel putih telur dan susu
Pada sampel putih telur dan susu yang diuji pada labolatorium
terdapat asam amino yang bernama arginine atau L- arginine. Hal ini
dibuktikan pada saat melakukan prinsip uji sakaghuci, pereaksi yang
digunakan pada pengujian ini adalah larutan NaOH dan larutan
naphtol. Reaksi ini terbentuk hasil positif apabila ada gugus guanidine
yaitu arginin memberikan warna merah ketika bertemu dengan α-
naphtol di hadapan agen pengoksidasi seperti larutan bromin.
Arginine atau L-arginine adalah asam amino yang diperoleh
tubuh melalui makanan yang mengandung protein, seperti daging
merah, daging ayam, ikan, produk olahan susu, kedelai, gandum utuh,
dan kacang-kacangan. Arginine mengubah zat arginine menjadi nitrit
oksida yang membuat pembuluh darah terbuka lebih lebar dan
memperbaiki aliran darah. Arginine juga menstimulasi pelepasan
hormon pertumbuhan, insulin dan zat lain di dalam tubuh.Arginine
juga diproduksi di laboratorium dan sebagai kandungan campuran di
dalam obat (Anandika, 2018).

4. Fungsi dari masing – masing larutan yang ditambahkan


Pada praktikum asam amino ini terdapat beberapa larutan yang
digunakan masing masing uji reaksi asam amino dan protein, larutan
tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Pada uji biuret , terdapat reagen biuret yang berfungsi untuk
menguji kandungan protein dalam suatu zat (makanan). Apabila
suatu makanan atau sari makanan ditetesi biuret berubah menjadi
warna ungu artinya zat tersebut mengandung protein, uji biuret
didasarkan pada reaksi pembentukan kompleks Cu2+dengan gugus
-CO dan -NH dari rantai peptida dalam suasana basa.

16
b. Pada uji denaturasi terdapat alkohol yang digunakan sebagai
pelarut organik, pelarut organik berfungsi mengubah (mengurangi)
konstanta dielektrika dari air, sehingga kelarutan protein
berkurang, dan juga karena alkohol akan berkompetisi dengan
protein terhadap air. Hal tersebut yang menyebabkan protein dapat
mengendap dengan penambahan alkohol.
c. Pada uji koagulasi protein akan terjadi dengan penambahan asam
atau pemanasan. Larutan koagulasi berfungsi merubah menjadi
warna ungu dan merubah endapan menjadi warna biru artinya jika
suatu zat berubah menjadi ungu dan endapannya berwarna biru
berarti zat tersebut memiliki kandungan protein.
d. Pada uji ninhydrin asam amino akan bereaksi dengan
triketohidrindena hidrat pada pH 4. Larutan ninhydrin akan
mengubah warna pada suatu zat (makanan) menjadi berwarna
biru , ini akan terjadi apabila zat tersebut terdapat asam amino dan
protein.
e. Ketika uji hopkins- cole berlangsung, terdapat kelompok indole
tryptophan yang akan bereaksi dengan asam glyoxylic dengan
adanya H2SO4 pekat dan mengubah warna suatu zat menjadi
berwarna ungu.
f. Di dalam uji millons, reagen yang digunakan dapat mengubah
warna zat menjadi berwarna merah. Hal ini dikarenakan pereaksi
Millon mengandung HNO3 jenuh dan senyawa merkuri telah
dihilangkan, Asam amino tyrosine merupakan satu-satunya asam
amino yang mengandung senyawa fenolik umum sehingga menjadi
satu-satunya asam amino yang memberikan hasil uji positif.
g. Pada uji pauly terdapat reagen natrium nitrit yang bereaksi dengan
asam sulfanilic dan membentuk produk berwarna kuning. Sehingga
sampel larutan susu berubah menjadi berwarna kuning dikarenakan
adanya kandungan protein.
h. Ketika melakukan uji nitroprusside, terdapat kelompok thiol yang
memberikan warna merah pada suatu zat apabila zat tersebut

17
mengandung protein. Warna merah yang dihasilkan berasal dari
kelompok thiol dan natrium nitroprusside dengan adanya amonia
berlebih.
i. Pada uji sakaghuci reagen yang digunakan dapat mengubah warna
zat yang mengandung protein menjadi berwarna merah. Arginin
dari gugus guanidin ini akan memberikan warna merah ketika
bertemu dengan α-naphtol di hadapan agen pengoksidasi seperti
larutan bromine.
j. Pada uji xanthoproteic terdapat reagen yang berfungsi mengubah
warna larutan menjadi kuning pekat. Hal ini dikarenakan asam
amino mengandung nukleus aromatik membentuk turunan nitro
kuning pada pemanasan dengan HNO3pekat sedangkan garam dari
turunan ini berwarna oranye.

18
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan praktikum yang telah dikemukakan maka kesimpulan


pada praktikum adalah :

1. Pada praktikum ini terdapat beberapa macam uji dalam menentukan


asam amino dan protein diantaranya yaitu uji biuret, uji pengendapan,
uji koagulasi, uji ninhydrin, uji millon, uji pauly, uji nitroprusside, uji
sakaghuci, uji hopkin cole, dan uji xanthoproteic.
2. Kandungan yang terdapat pada asam amino dapat ditemukan
dibeberapa uji reaksi, pada pengujian reaksi sakaghuci yaitu adanya
kandungan zat arginin dari gugus guanidine yang menyebabkan larutan
mengalami perubahan warna menjadi warna merah.
3. Kandungan protein pada uji denaturasi dan uji koagulasi yaitu adanya
albumin yang terdapat pada putih telur dan juga kasein pada larutan
susu.

B. SARAN

Pada praktikum kali ini terdapat saran yang ingin saya sampaikan, yaitu
perlu adanya kejelasan mengenai informasi yang disampaikan, agar tidak
adanya kesalahan dalam data atau pembuatan laporan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Nisa, Khairun. 2016. Pengaruh Penambahan L-Arginin Dalam Pengencer Susu


Krim Kuning Telur Terhadap Motilitas Dan Viabilitas Spermatozoa Domba
Merino Post Thawing. Skripsi. Surabaya : Universitas Airlangga

Muchtadi, Deddy. 2010. Modul 1 Nutrifikasi Protein. Universitas Terbuka :


Jakarta.

Chemistry, Diploma. 2018. Modul Asam Amino, Peptida dan Protein Jilid 1 .
Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta

Labolatory, Agroindustri.2019
http://labvirtual.agroindustri.upi.edu/materi/analisis-kadar-protein Universitas
Pendidikan Indonesia : Bandung

Suhandana, Made. 2017. Komposisi Kandungan Asam Amino Pada Teripang


Emas (Stichoupus horens) di Perairan Pulau Bintan, Kepulauan Riau. .Jurnal
Teknologi Hasil Perikanan. 6(2) : 186-192

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai