OLEH
Kelompok 6
Itaul Masarroh 10119089
Jinani Firdausi Putri 10119091
Laila Alfi Sahara 10119094
Layyini Khofifah 10119096
B. Tujuan
Untuk mengetahui kelarutan pada lipid
Untuk mengetahui ketidak jenuhan pada lipid
Untuk mengetahui pembentukan acrolein
Untuk mengetahui lipid dapat membentuk noda semitransmitan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lipid meliputi senyawa meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan
minyak. Lipid mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam pelarut non polar, seperti
etanol,eter, kloroform dan benzena (Almatsier, 2004: 51).
Lemak merupakan molekul besar yang tersusun dari sejumlah molekul-molekul yang
lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak terbuat dari gliserol dan asam lemak. Gliserol
merupakan alkohol dengan tiga karbon, yang
masing-masing berikatan dengan suatu gugus hidroksil. Asam lemak memiliki rangka karbon
panjang, biasanya 16-18 karbon. Karbon pada salah satu asam lemak merupakan
gugushidroksil (Campbell, 2008: 81).
Lemak dimasukkan dalam satu kelompok disebut lipid. Sifat fisika lipid yaitu:
(1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya
eter, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut lemak”. (2) ada hubungan
dengan asam-asam lemak atau esternya. (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh
makhluk hidup. Lipid tidak dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara
ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter, atau pelarut lemak yang lain (Poedjiadi, 2005: 51).
Asam lemak adalah asam lemah. Garam natrium atau kalium yang dihasilkan
oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun. Minyak adalah ester asam
lemak tidak jenuh dengan gliserol. Untuk menentukan derajat ketidak jenuhan pada asam
lemak yang terkandung didalamnya (lemak hewan) diukur dengan bilangan iodium.
Semakin banyak ikatan rangkap, semakin banyak pula iodium yang dapat bereaksi
(Poedjiadi, 2005: 55-60).
Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan antara
suatu lemak dan minyak yaitu lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair pada
suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak tersusun oleh asam
lemak tak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan yang tidak larut dalam air (Almunady,
2012:103).
Sepasang fosfolipid dengan pelarutan dalam kloroform untuk menghilangkan lipid
metal dan metanol untuk mengekstrak lipid polar (fosfolipid) dapat menghasilkan
fosfolipid dengan kemurnian lebih tinggi. Asam lemak bebas diduga larut dalam metanol
dan tidak hilang dalam pencucian menggunakan kloroform (Estiasih, 2010: 155).
Sifat-sifat lipid diantaranya hidrolisis, pembentukan membran inti sel dan emulse,
hidrogensi dan ransid/ tengik. Jika dalam uji ditetesi lipid akan membentuk warna orange, uji
ketidakjenuhan lipid akan membentuk warna kuning. Adapun pelarut lipid yaitu eter,
kloroform, benzena karbon tertraklorida xylena, alkohol panas dan aseston panas
(Sukmawati, 2015: XXVii).
Ada beberapa penggolongan lipid menurut Hawa yaitu:
1. Lipid sederhana, ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
Contoh lemak dan lilin
2. Lipid gabungan, ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan
contoh fosfolipid, serebrosida
3. Derivat lipid, senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contoh asam
lemak, gliserol dan sterol (Hawa, 2013: 42).
Lemak berbeda dengan karbohidrat dan protein karena tidak terdiri dari polimer
satuan-satuan molekular. Setiap gram lemak mengandung kalori 2,25 kali dari jumlah kalori
yang dihasilkan oleh protein atau karbohidrat. Lemak selalu tercampur dengan komponen-
komponen lain dalam makanan misalnya vitamin-vitamin yang larut lemak yaitu A, D, E, K,
sterol dan fitosterol (Azka, 2015: 252).
Lipid adalah sekelompok molekul yang beragam, semuanya tidak dapat larut
dalam air, namun dapat larut dalam zat pelarut non polar, seperti eter atau kloroform.
Menurut struktur kimianya, lemak terdiri dari lemak netral (trigliserid), phospholipida,
lecithine, dan sphyngomyeline. Menurut sumbernya terdiri dari lemak hewani dan lemak
nabati. Menurut konsistennya, lemak terdiri dari lemka tak terlihat dan lemak
terlihat. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh, lemak hewan
mengandung asam lemak jenuh (Riawan, 1991: 63).
Mentega merupakan makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim
yang didapat dari susu. Mentega jugadisebut sebagai emulsi air dalam lemak, dan
komposisinya terdiri dari lemak susu, air, casein dan garam dapur. Lemak mentega berasal dari
lemak susu hewan. warna mentega yang disenangi adalah warna kuning dan zat warna
yang digunakan adalah vitamin A yang berupa pigmen berwana kuning. Kandungan gizi
mentega: kalori sebanyak 716, jumlah lemak 81, lemak jenuh 51 g, lemak tak jenuh 3
g, lemak tak jenuh tunggal 21 g, lemak trans 3,9 g dan mengandung kolesterol sebanyak 215
mg (Suseno, 2000: 54).
Margarin merupakan mentega buatan. Bisa dibuat dari minyak nabati atau hewani.
Margarin mengandung tidak kurang dari 80 persen lemak. Lemak hewani yang digunakan
biasanya lemak babi dan lemak sapi, sedangkan lemak nabati yang digunakan adalah minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan minyak biji kapas. Kandungan gizi
margarin: kalori 716, jumlah lemak 81g, lemak jenuh 15 g, lemak tak jenuh ganda 24
g, lemak tak jenuh tunggal 39 g, lemak trans 15 g dan mengandung kolesterol sebanyak
0 mg (Suseno, 2000:53).
Minyak zaitun merupakan minyak yang didapat dari buah zaitun, pohon tradisional
dari basin mediterania. Kandungan gizi minyak kelapa: kalori sebanyak 884, jumlah
lemak100 g, lemak jenuh 14 g, lemak tak jenuh ganda 11g, lemak tak jenuh tunggal
73 g, dan mengandung kolesterol sebanyak 0 mg (Suseno, 2000: 52).
BAB III
METODOLOGI
A. Alat
- tabung reaksi
- pipet tetes
- pipet mikro
- tip pipet mikro
- cawan porselin
- kertas
B. Bahan
- Kloroform
- Eter
- Akuades
- natrium karbonat 1%
- larutan empedu
- Hubl iodin
- minyak kelapa
- minyak zaitun
- mentega
- margarin
- gliserol
- kristal KHSO4
C. Cara Kerja
• Uji Kelarutan Lipid
1. dimasukkan 2 ml kloroform, eter, air, natrium karbonat 1% dan empedu ke dalam
5 tabung yang berbeda menggunakan pipet tetes
2. ditambahkan 1 tetes minyak kelapa kedalam masing-masing tabung
3. dikocok tiap tabung dan amati yang terjadi setelah 5 menit.
• Uji Akrolein
Perlakuan Hasil
• 3 tetes gliserol + 1 cm kristal • Berbau tengik
KHSO4
• 3 tetes minyak kelapa + 1 cm • Tidak berbau
kristal KHSO4 + dipanaskan
CH2OH CHO
(Gliserol) (Akrolein)
• Uji Gliserol