PRAKTIKUM PROTEIN
A. Tujuan praktikum
B. Dasar Teori
Protein merupakan polimer dari asam amino. Asam amino membentuk polimer
rantai lurus dengan ikatan peptida, sehingga polimer ini disebut dengan peptid atau
polipeptida. Polipeptida mengalami pelipatan karena reaksi gugus fungsi dan sisi
reaktif molekul penyusunnya, sehingga tebentuklah molekul besar polipeptida yang
disebut protein. Protein secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu protein
sederhana yang hanya tersusun oleh asam amino dan protein konjugasi yang
tersusun tidak hanya oleh asam amino namun juga bahan lain seperti karbohidrat
(glikoprotein), asam nukleat (nukleoprotein), lipid (lipoprotein), logam
(metaloprotein) dan fosfat (fosfoprotein). (Handito, dkk, 2014)
Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpan
molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem kekebalan
(imunitas) tubuh, menghasilkan pergerakkan tubuh, sebagai transmitor gerak syaraf
dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan. Analisa diameter protein
menghasilkan unsur-unsur C, H, N dan O dan sering juga S. Disamping itu beberapa
protein juga mengandung unsur-unsur lain terutama P, Fe, Zi dan Cu. (Katili, 2009)
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia
dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein
berfungsi sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah
merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen ke seluruh bagian
tubuh, adalah salah satu jenis protein. Demikian pula zat-zat yang berperan untuk
melawan bakteri penyakit atau yang disebut antigen juga suatu protein. (Poedjiadi,
2009)
Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui
ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N,
serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam
hanya 20 asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein.
Menurut Lehninger (1982), Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
pengendapan protein pada uji pengendapan dengan menggunakkan asam kuat yaitu
1. Denaturasi yang merupakan konfirmasi alamiah menjadi suatu konfirmas
yang tidak menentukan dan terjadi secara reversible.
2. Viskositas adalah tahanan yang ditimbulkan oleh adanya gesekan antara
molekul-molekul di dalam zat mengalir.
Protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi. Hal ini
terjadi pada albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan ZnSO4 dan Pb asetat.
Senyawa-senyawa logam tersebut akan memutuskan jembatan garam dan berikatan
dengan protein membentuk endapan logam proteinat. Protein juga mengendap bila
terdapat garam-garam anorganik dengan konsentrasi yang tinggi dalam larutan
protein. Berbeda dengan logam berat, garam-garam anorganik mengendapkan
protein karena kemampuan ion garam terhidrasi sehingga berkompetisi dengan
protein untuk mengikat air.
Denaturasi adalah proses yang mengubah struktur molekul tanpa memutuskan
ikatan kovalen. Proses ini bersifat khusus untuk protein dan mempengaruhi protein
yang berlainan dan sampai yang tingkat berbeda pula. Denaturasi dapat terjadi oleh
berbagai penyebab yang paling penting adalah bahan, pH, garam, dan pengaruh
permukaan. Denaturasi biasanya dibarengi oleh hilangnya aktivitas biologi dan
perubahan yang berarti pada beberapa sifat fisika dan fungsi seperti kelarutan
(Deman,1989).
Sebagian besar protein dapat diendapkan dari larutan air dengan penambahan
asam tertentu seperti, asam trikloroasetat dan asam perklorat. Penambahan asam ini
menyebabkan terbentuknya garam protein yang tidak larut. Zat pengendapan
lainnya adalah tungstat, fosfotungstat dan metanofosfat. Protein juga diendapkan
dengan kation tertentu seperti Zn2+ dan Pb2+ (Patong, dkk., 2012).
C. Metode kerja
Alat:
Bahan
Reaksi pengendapan dengan logam berat
Prosedur Kerja :
Reaksi pengendapan dengan ion logam berat
Larutan ZnSO4
Larutan Pb asetat
Prosedur kerja
Reaksi biuret
Reaksi protein
D. Hasil percobaan
Adapun hasil reaksi pengendapan dengan ion logam berat pada praktikum ialah:
a) Pada tabung reaksi yang pertama kali, didapatkan hasil tabung reaksi yang
berisi larutan Pb asetat lebih sedikit endapannya dari pada tabung yang
berisi larutan ZnSO4. Dapat dilihat pada gambar di bawah:
Endapan Pb asetat
Endapan ZnSO4
ZnSO4
Pb asetat
Adapun hasil reaksi biuret pada praktikum ialah:
c) Pembahasan
Reaksi biuret
Reaksi protein
uji protein dilakukan pada perobaan didapatkan endapan ( denaturasi ).
Denaturasi Protein adalah proses perubahan struktur lengkap dan karakteristik
bentuk protein akibat dari gangguan interaksi sekunder, tersier, dan kuaterner
struktural seperti suhu, penambahan garam, enzim . Hasil denaturasi adalah
hilangnya aktivitas biokimia yang terjadi didalam senyawa protein itu sendiri.
Denaturasi protein juga tidak mempengaruhi kandungan struktur utama protein
yaitu C, H, O, dan N. Denaturasi akibat panas menyebabkan molekul-molekul
yang menyusun protein bergerak dengan sangat cepat. sehingga sifat protein
yaitu hidrofobik menjadi terbuka. Akibatnya, semakin panas, molekul akan
bergerak semakin cepat dan memutus ikatan hidrogen didalamnya.
d) Daftar Pustaka
Deman, M. John. 1997. Kimia Makanan. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Handito, D, Yasa,I.W.S, dan Alamsyah, A. 2014. Petunjuk Praktikum
Biokimia Umum. Mataram: Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram
Katili, A.S., 2009. “Struktur an Fungsi Protein Kolagen”. Jurnal Pelangi Ilmu
2(5): 19-29.
Patong, A.R., dkk.. 2012. Biokimia Dasar. Makassar: Lembah Harapan Press.