Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

BIOKIMIA
ACARA II
UJI KUALITATIF PROTEIN

DISUSUN OLEH:
RATIH KURATUL UYUN
G1A020056

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2022
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Mengidentifikasi sifat kimia protein melalui reaksi pengendapan dan rekasi
perubahan warna.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 20 Mei 2022
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Ruang C. 2.1, Laboratorium Kimia Lanjut, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubu, karena
zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungai
sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam amino yang
mengandung unsur- unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau
karbohidrat. Protein dapat mengalami denaturasi yang merupakan peristiwa
terjadinya modifikasi struktur sekunder, tersier, dan kuarter dari protein tanpa
menyebabkan pemutusan ikatan peptida. Perubahan struktur protein ini biasanya
menyebabkan perubahan sifat fisika-kimia protein (Natsir dan Latifa, 2018).
Asam amino berfungsi sebagai blok pembangunan protein, metabolisme
intermediet, dan substrat untuk produksi energi. Asam amino mengandung gugus
amino dan gugus karboksil, dan sering mengandung gugus fungsi lain. Protein
terdiri dari 20 asam amino yang berbeda, setengah dari yang disintesis secara
endogen (non-esensial), sedangkan asam amino yang tersisa diperoleh dari
sumber makanan yang penting. Deteksi asam amino bergantung pada ninhydrin,
bahan kimia yang bereaksi secara spesifik dengan amino primer dan sekunder
untuk menghasilkan warna ungu yang dapat diukur secara spektrofotometri
(Sharer, dkk, 2018).
Protein yang terdapat dalam makanan hewani seperti telur dikatakan
sebagai protein sempurna. Telur terbagai atas bagian kuning dan putih yang
mempunyai nilai protein yang berbeda. Analisis kualitatif protein dapat dilakukan
dengan berbagai macam metode seperti metode pereaksi warna biuret yang
termasuk ke dalam analisis kualitatif protein, sedangkan analisis kuantitatif dapat
menggunakan spektrofotometri sinar tampak (Ramadhani, dkk, 2018).
Uji protein dengan pengendapan dapat dilakukan dengan uji logam berat.
Pada keadaan basa, protein akan bermuatan negative, sehingga mampu bereaksi
dengan kation logam seperti timbal, merkuri, cadmium dan lain-lain. Kation
logam dengan protein bereaksi membentuk endapan berwarna putih. Melalui fakta
tersebut, kita dapat mengetahui sampel mengandung protein apabila setelah
penambahan kation logam, membentuk endapan berwarna putih. Prinsip ini juga
menjadi dasar penanganan bagi kasus keracunan logam berat yang harus segera
diberi susu atau putih telur. Karena protein yang terdapat dalam susu dan putih
telur dapat bersifat antidotum terhadap logam berat (Poedjiadi, 2005).
Selain itu, ada beberapa uji protein melalui warna yang dapat dilakukan,
seperti uji xanthoprotein, uji millon untuk tirosin, uji Hopkins-Cole untuk
triptofan, uji timbal asetat untul sulfur, dan lain-lain. Uji xanthoprotein digunakan
untuk menentukan adanya asam amino aromatic seperti tirosin atau tryptopan.
Gugus aromatic dalam asam amino akan ternitrasi oleh pemanasan dan
penambahan asam nitrat pekat sehingga menghasilkan produk berwarna kuning
yang merupakan turunan senyawa nitro. Uji millo didasarkan pada
hidroksibenzena radikal dari tirosin akan bereaksi dengan pereaksi millon untuk
menghasilkan kompleks berwarna merah. Uji Hopkins-Cole digunakan untuk
mendeteksi keberadaan cincin berwarna ungu indol dan triptopan di dalam
protein. Dan prinsip dari uji timbal asetat yakni pada keadaan basa sistein akan
melepaskan ion sulfida yang kemudia bereaksi dengan timbal asetat dan
mengubahnya menjadi timbal sulfida yang berwarna hitam (Tiwari, 2017).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-Alat Praktikum
a. Gelas Kimia 600 mL
b. Penangas air
c. Penjepit kayu
d. Pipet tetes
e. Pipet volume 2 mL
f. Pipet volume 5 mL
g. Rak tabung reaksi
h. Rubber bulb
i. Tabung reaks
2. Bahan-Bahan Praktikum
a. Aquades
b. Larutan Molisch 10%
c. Larutan CuSO 4 pekat 1%
d. Larutan formaldehyde encer
e. Larutan H 2 SO4 pekat
f. Larutan HNO3 pekat
g. Larutan NaNO 2 1%
h. Larutan NaOH 40%
i. Larutan NH 3
j. Larutan Pb asetat
k. Larutan putih telur
l. Larutan ZnSO 4 encer
m. Reagen merkuri ( HgSO 4 1% dilarutkan dalam H 2 SO 4 10%

D. SKEMA KERJA

1. Uji Protein Dengan Pengendapan


a. Pengendapan oleh logam berat
Larutan protein
encer

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


 + 1 tetes larutan ZnSO 4

Hasil
 + larutan ZnSO 4 encer berlebih
Hasil

b. Pengendapan oleh asam


3 mL HNO3
pekat

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


 + 3 mL larutan protein melalui dinding tabung

Hasil

2. Uji Warna Protein


a. Reaksi biuret (untuk ikatan peptide)

3 mL larutan protein

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


 + 2 mL larutan NaOH 40%
 + CuSO 4 1% tetes demi tetes
Hasil

b. Reaksi Milton-Nasse (untuk tirosin)

2 mL larutan protein

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


 + 1 mL larutan reagen merkuri sulfat ( HgSO 4 1%
dalam H 2 SO 4 10%
 (kemungkinan terbentuknya endapan)
Hasil
 Didinginkan tabung reaksi pada air mengalir
 + beberapa tetes larutan NaNO 2 1%
 hingga larutan menjadi merah

Hasil
c. Reaksi Hopskin-Cole (untuk tripotan)

1 mL larutan protein
 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
 + 1 tetes larutan formaldehyde encer
 + 1 tetes reagen merkuri sulfat

Hasil
 Digojok
 + 1 mL larutan H 2 SO4 pekat melalui dinding tabung
yang dimiringkan
 Digojok

Hasil

d. Reaksi Xanthoprotein (untuk uji asam amino benzene)

3 mL larutan protein

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


 + 1 mL HNO3 pekat
 Dalam penangas air mendidih sehingga larutan
menjadi warna kuning

Hasil
 Didinginkan tabung reaksi pada air yang mengalir
 + larutan NH 2

Hasil

e. Reaksi Uji Sulfur

1 mL larutan protein

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


 + 1 mL larutan NaOH 40%
 Dimasak 1 menit (untuk mengubah Sorganik menjadi
Na-Sulfida)

Hasil
 + 1 tetes larutan Pb asetat
Hasil

f. Reaksi Molisch

1 mL larutan protein

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


 + 1 tetes larutan molisch
 Dikocok

Hasil

 + 1 mL H 2 SO4 pekat perlahan-lahan melalui dinding


tabung, sehingga terbentuk lapisan dibawah campuran
 Dikocok

Hasil

E. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Protein Dengan Pengendapan

Langkah Kerja Hasil Pengamatan


Pengendapan oleh Logam Berat  + larutan ZnSO4: terbentuk
 Dimasukkan protein encer ke endapan putih keruh.
dalam tabung reaksi.  Semakin banyak ditambahkan
 Ditambahkan 1 tetes larutan ZnSO4 larutan ZnSO4 , semakin banyak
 Ditambahkan larutan ZnSO4 encer terbentuk endapan putih keruh.
berlebih.
 Pengendapan oleh Asam  Terbentuk 3 fase:
 Dimasukkan 3 mL HNO 3 pekat ke - Atas = putih keruh
dalam tabung reaksi. - Tengan = cincin benzene putih
 Ditambahkan 3 mL larutan protein - Bawah = cincin benzene
melalui dinding tabung. bening
2. Uji Warna Protein

Langkah Kerja Hasil Pengamatan


Reaksi Biuret
 Dimasukkan 3 mL larutan protein.  + larutan NaOH 40% : bagian
 Ditambahkan 2 mL larutan NaOH bawah keruh
40%  + CuSO4 terbentuk 3 fase:
 Ditambahkan CuSO4 1% tetes demi - Atas : endapan warna ungu
tetes. - Tengah : kuning bening
- Bawah : bening agak keruh
Reaksi Millon-Nasse
 Dimasukkan 2 mL larutan protein  Pemanasan I : tidak terbentuk
ke dalam tabung reaksi. endapan kuning
 Ditambahkan 1 mL reagen merkuri  Pemanasan II : larutan berubah
sulfat ( Hg SO 4 1% dalam H 2 SO 4 menjadi warna orange
10%) dan dipanaskan.
 Didinginkan tabung reaksi pada air
mengalir.
 Ditambahkan beberapa tetes
larutan NaNO2 1%
 Dipanaskan hingga larutan menjadi
merah.
Reaksi Hopskin – Cole
 Dimasukkan 1 mL larutan protein  Warna awal : kuning pucat
ke dalam tabung reaksi.  + larutan formaldehyde encer
 Ditambahkan 1 tetes larutan dan reagen merkuri sulfat:
formaldehid encer. terbentuk gumpalan putih
 Ditambahkan 1 tetes reagen Sebagian
merkuri sulfat dan digojok.  + H 2 SO 4 pekat berubah menjadi
 Ditambahkan 1 mL larutan H 2 SO4 putih keruh menyeluruh dan
pekat melalui dinding tabung yang panas
dimiringkan dan digojok.
Reaksi Xanthoprotein
 Dimasukkan 3 mL larutan protein  + HNO 3pekat:
ke dalam tabung reaksi menggumpal/mengendap (warna
 Ditambahkan 1 mL larutan HNO 3 putih)
pekat.  Setelah dipanaskan berubah
 Dipanaskan dalam penangas air menjadi warna kuning
mendidih sehingga larutan menjadi  +N H3 berubah menjadi
warna kuning. gumpalan orange dibagian atas
 Didinginkan tabung reaksi pada air dan bagian bawah berwarna
mengalir. kuning bening.

 Ditambahkan larutan NH 3
Reaksi Uji Sulfur
 Dimasukkan 1 mL larutan protein  Warna awal kuning pucat
encer ke dalam tabung reaksi.  Setelah dipanaskan berubah
 Ditambahkan 1 mL larutan NaOH menjadi warna kuning
40%  + NaOH 40% berubah menjadi
 Dimasak 1 menit (untuk mengubah kuning agak keruh
sulfur organik menjadi Na-  Setelah dipanaskan terbentuk 2
Sulfida). fase:
 Ditambahkan 1 tetes Pb asetat - Atas : Kuning bening
- Bawah : bening keruh
 + Pb asetat terbentuk 3 fase:
- Atas : gumpalan coklat pekat
- Tengah : kuning bening
- Bawah : bening agak keruh
Reaksi Molisch
 Dimasukkan 1 mL larutan protein  Warna awal kuning pucat
ke dalam tabung reaksi.  + Molisch terbentuk gumpalan
 Tetes demi tetes larutan α-naftol coklat keruh
(pereaksi molisch) dan dikocok.  + H 2 SO 4 terbentuk gumpalan
 Ditambahkan 1 mL H 2 SO 4 pekat coklat keruh (tidak berubah)
perlahan melalui dinding tabung
sehingga terbentuk lapisan di
bawah campuran lalu dikocok.

E. ANALISIS DATA

1. Uji Protein Dengan Pengendapan

a. Pengendapan oleh Logam Berat ZnSO4

Rantai Polipeptida Terbentuk endapan putih

b. Pengendapan oleh Asam

Nitrat pada Inti Benzena Gumpalan kuning

2. Uji Warna Protein


a. Reaksi Biuret

b. Reaksi Millon-Nasse
Senyawa berwarna biru keunguan

Tyrosin Merkuri Warna merah bata

c. Reaksi Hopskin-Cole

Triptofan Asam Glioksalat Terbentuk cincin warna ungu

d. Reaksi Xanthoprotein
Warna Kuning-Orange

e. Reaksi Uji Sulfur

Pb (CH3COO)2 + 2 NaOH Pb (Ona)2 + 2 CH3COOH

Na2S + H2O + Pb(ONa)2 PbS + 4 NaOH

Warna larutan coklat

f. Reaksi Molisch

Furfural 5-hidroksi
α-naftol furfural
Pentosa

Cincin ungu yang terbentuk

G. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai