Anda di halaman 1dari 33

IA

IM
K
IO
B
UM
IK
T IN
R A E
P RO T
Kelompok 2:
P 1. Atikah Amalia
2. Linda Puspitasari
3. Reynanda Dwi A
4. Yasinta Swastika A
5. Zauhara Faiqohtun W
6. Zulfa Aulia Nuha
TUJUAN PRAKTIKUM
A. Reaksi warna

1.Menentukan adanya protein dan ikatan peptida serta asam amino


secara umum
2.Menentukan adanya asam amino yang mengandung karbohidrat,
cincin fenil atau benzena, gugus belerang atau gugus guanidin.

b. Reaksi pengendapan

1.Mempelajari sifat pengendapan protein oleh reagen alkohol pekat,


garam, garam amonium sulfat dan pengendapan oleh asam
2.Memahami sifat pengendapan albumin dan globulin oleh asam
sulfosalisil
3.Memahami sifat pengendapan kasein oleh asam asetat dengan
indikator bromkresol hijau
4.Memahami sifat penggumpalan protein
5.Memahami pengaruh formaldehid terhadap asam amino
6.Memahami sifat penjendalan protein
PRINSIP
A. Reaksi warna

1. protein/ikatan peptida -> Uji Biuret


(+) ungu/ merah muda -> persenyawaan Cu dengan N dr ikatan peptida dan O dr air
(-) biru
2. Asam amino mengandung cincin fenil -> uji xantoprotein
(+) kuning (stelah ditambah asam nitrat dan dipanaskan)
(+) orange (ditambah alkali)
3. Menentukan adanya tirosin-> uji millon
(+) merah -> pengikatan Hg dr millon dg gugus hidoksifenil dari protein
4. Menentukan adanya triptofan -> Uji Hopkins-Cole
prinsip : triptofan berkondensasi dg aldehid dan bereaksi dg asam sulfat pekat
(+) cincin ungu
5. Menentukan asam amino yg mengandung belerang -> uji sulfur
(+) hitam
6. Menentukan adanya arginin -> uji sakaguchi
(+) merah (setelah diberi NaOH dan a-naftol dengan kalium hipoklorit)
7. Menentukan adanya histidin -> Uji Pauly
(+) merah/jingga
8.Menentukan adanya karbohidrat -> uji mollish
(+) cincin violet
9.Adanya asam amino -> reaksi ninhidrin
(+) biru
ALAT BAHAN
A. Reaksi warna

- Albumin - Larutan as. Sulfanilat - Kiwi


0,5%
- Larutan asam amino - Minyak babi
- Aquadest
- Larutan peptida - Terong belanda
- Es batu - Susu sapi
- NaOH 10% DAN 40%-
Tabung reaksi - Anggur
- Larutan Cuso4 - Penjepit tabung reaksi - Nanas
- Larutan alfa naftol - Pipet tetes - Telor ayam
- H2so4 pekat - Lampu spirtus
kampung
- Hno3 pekat - mangga
- Reagen millon - alpukat

- Reagen ninhidrin - salak


- Susu kambing
- Reagen hopkins-cole
- Timun
- Larutan pb-asetat
- Pisang
- Larutan kalium hipoklorit
- Telur puyuh
PROSEDUR KERJA
A. Reaksi warna

Uji Biuret

Disediakan 2 ml larutan yang akan diuji

Ditambahkan 1 ml NaOH 10%

Ditambahkan 2-3 tetes larutan CuSO4


Uji Biuret dengan menggunakan bahan urea

Dimasukkan urea setengah sendok teh Dimasukkan urea setengah sendok teh
dalam cawan krus porselein dalam tabung reaksi

Dipanaskan diatas api secara langsung Ditambahkan akuades dan uji dengan
biuret

Diamati gas yang keluar dengan kertas


lakmus merah basah Dibandingkan dengan yang
dipanaskan

Didinginkan dan diamati apakah ada


residu yang mengendap

Residu tersebut dituangi dengan


akuades dan dilarutkan

Dipindahkan ke tabung reaksi untuk


diuji biuret
Uji xantoprotein

Ditambahkan 1 ml HNO pekat kedalam 2 ml larutan


yang akan diuji dalam tabung reaksi

Dipanaskan selama 1 menit

Didinginkan

Dimasukkan naoh 40% sampai terjadi perubahan


warna

Diamati perubahan warnanya


Uji Millon

Dimasukkan 2 ml larutan yg akan diuji ke dalam


tabung reaksi

Ditambahkan beberapa tetes reagen millon

Diaduk sampai terlihat endapan putih

Dipanaskan

Didinginkan, lalu ditambahkan NaNo2


Uji Ninhydrine

Ditambahkan 3 ml larutan yang akan diuji kedalam


tabung reaksi

Ditambahkan 10 tetes larutan ninhydrine pada


masing-masing larutan yang akan diuji

Dipanaskan 1-2 menit

Diamati perubahan yang terjadi


Uji Hopkins-Cole

Dibuat asam oksalat pekat-> asam oksalat 25 g


dilarutkan dalam aquades 250 ml

Dibuat reagens Hopkins-Cole -> 10 g magnesium powder, 250 ml


asamoksalat pekat, 25 ml asam asetat glasial dilarutkan dalam aquades
sampai volumenya 1000ml

Disiapkan 1 ml larutan yang akan diuji


kedalam tabung reaksi

Ditambahkan 1ml reagen hopkins-cole dan 1 ml asam pekat

Diamati perubahan sebelum dikocok dan


setelah dikocok
Uji Sulfur

Disiapkan 1ml larutan yang akan diuji kedalam


tabung reaksi

Ditambahkan 1ml larutan NaOH


40%

Dipanaskan selama 1 menit

Ditambahkan 1 tetes larutan Pb-Asetat

Diamati perubahan warnanya


Uji Skaguchi

Disiapkan 3ml larutan yang akan diuji

Ditetesi dengan larutan NaOH 10% lalu,

Ditetesi dengan 3 tetes larutan alfa-naftol

Dikocok perlahan hingga


homogen

Ditambahkan 3 tetes larutam kalium hipoklorit atau


sampai terjadi perubahan warna
Uji Pauly

Larutan asam sulfinat 0,5% dalam


HCL 2% sebanyak 2ml

Dicampurkan dengan Larutan natrium nitrit 0,5%


sebanyak 2 ml

Terjadi reaksi diazo dan ditunggu selama 1 menit

Ditambahkan kedalam 1 ml larutan protein


yang akan diuji

Dialkaliskan campuran tersebut dengan menambahkan


larutan NaOH atau NH4OH
Uun : pada uji pauly mengapa akan lebih cepat terbentuk
bila dalam suhu rendah?
Chairil akmal: Bagaimana membedakan positif pada fenol
saja dan pada tirosin saja?
Ida nurpitasari : apa fungsi penambahan nano2 pada uji
millon?
b. Reaksi pengendapan

1. Pengendapan NH2SO4 dan alkohol pekat

pengendapan NH2, NH, OH, dan CO dalam protein yang dapat


mengikat air. Alkohol pekat mengikat air-> protein akan kehilangan
air-> kelarutan kecil-> mengendap

2. Pengendapan dengan ion positif logam berat

ion positif berupa : CuSO4, AgNO3, Hg(NO3)2, HgCl2 dll.

terjadi pengendapan bila protein berada pada kondisi alkalis


terhadap titik isoelektrisnya. Protein yang bermuatan negatif
dengan ion positif dari logam berat akan membentuk senyawa netral
yang mengendap.
3. Pengendapan dengan ion negatif dari reagen alkaloid

terjadi pada pH yang lebih rendah dari titik


isoelektrisnya, sehingga protein bermuatan positif.
Penetralan dengan ion negatif akan menimbulkan
pengendapan.

4. Pengendapan dengan alcohol dan pelarut organik

reaksi pengendapan akan terjadi paling baik pada


titik isoelektrisnya. Sedangkan dasarnya adalah seperti
reaksi pengendapan dengan ammonium sulfat dan
alcohol.

5. Pengendapan dengan mineral pekat

reaksi pengendapan akan timbul bila jumlah asam


sedikit. Bila pemberian asam berlebihan akan
menghidrolisis protein.
6. Koagulasi oleh panas
panas dapat menkoagulasi protein. Suhu yang paling
efektif berkisar antara 38-75 derajat celcius dan paling
baik pada titik isoelektrisnya. Sifat koagulasi dapat
digunakan sebagai salah satu cara memisahkan protein.
7. Reaksi dengan asam nitit
asam nitrit akan membebaskan gugusan amino bebas
adri protein atau gugus amino menjadi gas nitrogen
8. Reaksi dengan formaldehid
protein bereaksi dengan formaldehid membentuk
endapan yang tidak larut dan megeras.
9. Denaturasi protein
denaturasi protein disebabkan oleh bahan kimia,
pemanasan, sinar x, dan sinar ultraviolet
ALAT BAHAN
b. Reaksi pengendapan

- Natrium hipobromit
- Albumin
- Larutan ferosianida
- Reagen alkohol pekat
- - Aquadest
Larutan garam
- (nh4)2so4 padat - Es batu
- Hno3 pekat dan encer - Tabung reaksi
- H2so4 1N dan 2% - Penjepit tabung reaksi
- Larutan asam sulfosalisilat - Pipet tetes
- Kasein - Lampu spirtus
- Bromkresol hijau - Nata de coco
- Gelatin - Yogurt
- Na2co3 2% - Tape singkong
- Proteosa - Tape ketan hitam
- Formaldehid - The fermentasi
- Larutan NaOH 10%
b. Reaksi pengendapan

Uji pengendapan dengan reagens alkohol pekat

Disediakan asam pikrat jenuh, asam


trochlorasetat, asam fosfo tungstat, asam
fosfomolibdat, asam sulfo salisilat dan alkohol
96%

Disiapkan 6 tabung reaksi berisi 3 ml


larutan yang akan diuji

Ditetesi masing-masing larutan yang akan


diuji dengan masing-masing reagen

Dihitung berapa tetes reagen sehingga


menghasilkan endapan
Uji pengendapan protein oleh garam atau ion logam berat

Disiapkan reagens perak nitrat 2%, tembaga sulfat


2%, ferrikhlorida 2%, dan merkurihklorida 2%.

Disiapkan 4 tabung reaksi berisi 3ml


larutan yang akan diuji

Ditetesi masing-masing tabung berisi larutan yang


akan diuji dengan reagens yang telah disiapkan.

Dihitung berapa tetes reagens sehingga


menghasilkan endapan
Uji pengendapan protein oleh garam amonium sulfat

Disediakan 5 ml larutan yang akan diuji

Dijenuhkan dengan amonium sulfat dengan mengocok


larutan yang akan diuji dengan amonium sulfat padat.

Diamati endapan yang terbentuk


Uji pengendapan protein oleh asam

Heller Test

Disiapkan 2ml larutan yang akan diuji kedalam tabung


reaksi

Ditetesi 2ml HNO pekat kedalam masing-masing


larutan yang akan diuji

Diamati perubahan yang terjadi

(+) endapan , HNO3 asam lemah-> koagulasi->endapan


kuning
Uji pengendapan protein

Asam asetat

Disiapkan 5ml larutan yang akan diuji ke dalam tabung


reaksi

Ditambahkan 2 tetes larutan asam asetat 1N.

Dipanaskan dalam penangas mendidih selama 5 menit

Diamati perubahan yang terjadi


Uji pengendapan albumin dan globulin oleh asam sulfosalisil

Disiapkan 2ml larutan yang akan diuji ke dalam tabung


reaksi

Ditambahkan dengan 1-2 tetes asam sulfosalisil

Diamati endapan yang terbentuk.

(+) terdapat endapan berwarna


putih.
Uji pengendapan kasein oleh asam asetat dengan indikator
bromkresol hijau

Disiapkan 5ml larutan yang akan diuji ke dalam tabung


reaksi

Ditambah 1 tetes indikator bromkresol hijau. Warna


akan menjadi biru.

Tambahkan setetes demi setetes asam asetat 2%


sampai warna menjadi agak hijau

diamati endapan yang terbentuk

(+) terdapat endapan kasein


C. Reaksi penggumpalan

Uji penggumpalan meta protein

Suspensi metaprotein sebanyak 5ml dimasak


(dipanaskan)

Setelah didinginkan dibagi menjadi 2 tabung

Satu tabung diberi HNO3 encer, satu lagi diberi 1 atau


2 tetes Na2CO3 2%
Uji penggumpalan pada proteosa

Sebagian larutan dari proteosa dimasak


D. Pengaruh formaldehid terhadap asam amino

Ambilah 2 buah tabung reaksi , tabung pertama diisi


dengan 1ml larutan asam amino dan tabung kedua
dengan formaldehid (formalin)

Tiap tabung ditambahkan setetes indikator fenolftalein

Tiap tabung ditambahkan larutan NaOH 10% , hingga


warna menjadi merah muda.

Kemudian kedua larutan tersebut dicampur


E. Timbulnya gas N

Larutan asam amino sebanyak 1ml disiapkan

Ditambah beberapa tetes larutan Natrium Hipobromit


segar.

Akan keluar gelembung nitrogen (N)


F. penjendalan (gelatineren) pada gelatin

Uji pembengkakan dan kelarutan

Kocoklah sedikit gelatin dengan 10ml air dan biarkan


selama 10 menit
Uji penjendalan (gelatineren)

Sebagian larutan gelatin pindahkan ke dalam tabung


reaksi sebanyak 2ml

Masukkan tabung reaksi ke dalam es batu


Uji pengendapan

Ditunjukkan bahwa gelatin dapat diendapkan dengan


setengah menjenuhi dengan garam (NH4)2SO4

Ditunjukkan bahwa gelatin tidak memberi endapan dengan diberi


campuran kalium ferrosianida dan asam asetat

Anda mungkin juga menyukai