PEMBERONTAKAN DI/TII
Gerakan ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Negara teokrasi dengan agama
Islam sebagai dasar Negara atau mendirikan Negara dalam Negara . Dalam proklamasinya
bahwa Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam , lebih jelas
lagi dalam undang-undangnya dinyatakan bahwa Negara berdasarkan Islam dan Hukum
yang tertinggi adalah Al Quran dan Hadits . Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan tegas
menyatakan kewajiban Negara untuk memproduk undang-undang yang berlandaskan syariat
islam, dan penolakan yang keras terhadap ideologi selain Al Quran dan Hadits Shahih.
PEMBERONTAKAN DI/TII JAWA BARAT
Tujuan awal dari pemberontakan ini adalah menentang penjajah Belanda di Indonesia.
Latar belakang
o Ketidaksejuan atas hasil perjanjian Renville yang mengahruskan pasukan divisi siliwangi
yang berada di Jawa Barat harus dipindahkan ke daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta.
o Pemberontakan ini karena kekecewaan Kartosuwiryo terhadap kebijakan Soekarno
mengenain faham komunis dan keniginan Darul Islam mendirikan Negara Islam Indonesia (NII)
Kartosuwiryo dan pasukannya ( Hisbullah dan Sabilillah) tidak setuju atas pernjanjian
Renville. Kartosuwiryo melakukan Kongres Islam di Jawa Barat yang berisi:
1. Kartosuwiryo menjadi imam dari Negara Islam.
2. Pembentukan angkatan perang yang dinamakan Tentara Islam Indonesia.
3. Penetapan Undang-Undang Qonun Asasi yaitu hukum-hukum islam.
Pada tanggal 7 Agustus 1949 Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo meproklamasikan
berdirnya Negara Islam Indonesia di suatu desa di Kabupaten Tasikmalaya , Jawa Barat. Dengan
gerakan yang bernama Darul Islam sedangkan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia.
Pasukan repulik memiliki banyak kesulitan saat menghabisi pasukan Hisbullah karena
berada di pegunungan yang sulit dicapai dan sedang menghadapi belanda.
Gerakan DI/TII menggunakan taktik geriliya untuk menyerang pasukan pemerintah. Pada
tanggal 1 April 1962 penumpasan gerakan DI/TII dengan operasi militer yang di sebut Brata
Yudha. Tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwiryo dan pasukannya tertangkap melalui taktis pagar betis
. 16 Agusutus 1962 Kartosuwiryo diberi hukuman mati.
PERTEMPURAN DI/TII JAWA TENGAH
Pemberontakan ini dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai Sumolangu. Pada tahun 1946
dibentuk pasukan Hizbullah di Tegal. Pada Agresi Militer 2 Amir Fatah bertugas mengatur
penggabungan lascar-laskar dalam TNI.
Tanggal 23 Agustus 1949 Amir Fatah memproklamasikan Daarul Islam dan menyatakan
bergabung dengan DI/TII S.M. Kartosuwiryo dengan pasukan yang dinamakan Tentara Islam
Indonesia (TII) atau Batalion Syarif Hidayat Widjaja Kusuma (SHWK ). Di daerah Kebumen
gereakan ini dipimpin oleh Muhammad mahfuah aburrahman.
Gerakan ini berhasil ditumpas pada tahun 1954 oleh TNI melalui Operasi Guntur.
PEMBERONTAKAN DI/TII SULAWESI SELATAN
Gerakan ini dipimpin oleh Kahar Muzakar. Latar belakang dari pemberotakan ini
dikarenakan Kahar Muzakar tidak setuju atas kebijakan pemerintah yaitu tidak semua anggota
lascar geriliya tidak memenuhi syarat menjadi Anggota Perang Republik Indonesia (APRIS).
Tanggal 7 Agustus 1953 Kahar Muzakar bergabung dengan NII. Operasi pemberontakan ini
ditumpas lebih dari 14 tahun tepatnya tahun 1965 masalah ini selesai. Factor yang menyebabkan
pemberontakan lama menumpasnya karena telah berakar di hati rakyat dan mengenal sifat-sifat
rakyat.
Tanggal 3 Februari 1965 Kahar Muzakar tertembak mati.