Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PH

TERHADAP
AKTIVITAS
ENZIM
MUHAMMAD NAUFAL
NURFADHILLAH
P1337434319010
Teknologi laboratorium
medis
TUJUAN DAN PRINSIP
Prinsip percobaan dari uji
pengaruh ph yaitu
berdasarkan pada semakin Tujuan dari percobaan ini

tinggi ph sampai batas yaitu untuk mengetahui

optimum maka aktivitas pengaruh pH terhadap

enzim semakin tinggi akan aktivitas enzim

tetapi apabila melewati batas


optimum aktivitas enzim
menurun
DASAR TEORI

Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan


oleh sel. Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi
metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas
enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga
pertumbuhan sel juga terganggu. Reaksi-reaksi enzimatik dibutuhkan agar
bakteri dapat memperoleh makanan/ nutrient dalam keadaan terlarut yang
dapat diserap ke dalam sel, memperoleh energi kimia yang digunakan
untuk biosintesis, perkembangbiakan, pergerakan, dan lain-lain.
ALAT DAN BAHAN
• Alat  Bahan
1.Stop watch 1. Larutan buffer pH 8 , 7.4 , 6.8 , 6 , 5.2
2.Water bath 380 C 2. Larutan amylum 1%
3.Tabung reaksi
3. Larutan Natrium Klorida 0,1 M
4.Pipet ukur 1 mL , 5 mL , 10 mL
4. Larutan saliva (1:9) dan (2:8)
5.Pipet tetes
6.Batang pengaduk 5. Aquadest
7.Rak tabung 6. Larutan iodine
8.Beaker glas
PROSEDURE KERJA

Disiapkan 5 mL larutan buffer ditambahkan 2,5 mL


dengan pH 8 , 7.4 , 6.8 , 6 , 5.2 larutan amilum 1%, 1 mL
Lalu ditempatkan didalam
dalam tabung reaksi yang larutan natrium klorida
water bath 38 0C.
terpisah. 0,1 M dan 1 mL larutan
saliva (1:9) pada tiap
tabuing reaksi

amati perubahan yang ditambahkan 2 tetes larutan iodine pada tiap


terjadi dan ditentukan tabung reaksi dan diaduk,tetapi pada tabung
tabung mana yang pertama dengan pH 8 dan 7,4 sebaiknya diasamkan
kali mencapai titik akromik. terlebih dahulu dengan ditambahkan asam
  asetat sedikit demi sedikit sebelum
ditambahkan larutan iodine
HASIL DAN PENGAMATAN

PERLAKUAN SEBELUM DIPANASKAN SETELAH DIPANASKAN


Buffer pH 8 + 2,5 mL lar. Amylum + 1 mL lar. Larutan berwarna biru Larutan bening , terdapat endapan biru
NaCl + 1 mL Lar. Saliva + 1 tetes Asam Asetat keabuan sedikit
+ dipanaskan + 3 tetes lar. Iodin
Buffer pH 7,4 + 2,5 mL lar. Amylum + 1 mL Larutan berwarna biru tua Larutan bening,terdapat endapan biru sedikit
lar. NaCl + 1 mL Lar. Saliva + 1 tetes Asam sedikit keruh
Asetat + dipanaskan + 3 tetes lar. Iodin
Buffer pH 6,8 + 2,5 mL lar. Amylum + 1 mL Larutan berwarna biru tua Larutan bening , terdapat endapan biru agak
lar. NaCl + 1 mL Lar. Saliva + dipanaskan + 3 agak pekat banyak
tetes lar. Iodin
Buffer pH 6 + 2,5 mL lar. Amylum + 1 mL lar. Larutan berwarna biru Larutan bening , terdapat endapan biru agak
NaCl + 1 mL Lar. Saliva + dipanaskan + 3 sedikit tua banyak
tetes lar. Iodin
Buffer pH 5,2 + 2,5 mL lar. Amylum + 1 mL Larutan berwarna abu Larutan bening keabuan , terdapat endapan
lar. NaCl + 1 mL Lar. Saliva + dipanaskan + 3 abu
tetes lar. Iodin
PEMBAHASAN
Stelah hasil didapatkan, sesuai literatur menyatakan bahwa
pH yang paling cepat mencapai titik akromik adalah pH
7.4, data yang praktikan peroleh menunjukkan bahwa titik
akromik paling cepat tercapai oleh pH 7.4, 8, 5.2, 6, 6.8.
Namun pada pH 5.2 seharusnya yang paling lama mencapai
titik akromik karena pH ini adalah pH yang paling jauh dari
pH optimum enzim salivary amylase .
PH
7,4

PH 8
KESIMPULAN PH
5,2

PH 6

PH
6,8
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai