Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL

Oleh: kelompok 16
1. M.Chairil Samin 05182111025
2. Hasbi Muhamad 05182111026
3. Sudibyo Yudoatmojo 05182111027
4. Siti Fadila Sofyan 05182111016
5. M Barqum Hijriyah Hi Djumati 05182111029
6. Eryka Putry Fijria Marsaoly 05182111015

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2021
LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL

Oleh kelompok 16
1. M.Chairil Samin 05182111025
2. Hasbi Muhamad 05182111026
3. Sudibyo Yudoatmojo 05182111027
4. Siti Fadila Sofyan 05182111016
5. M Barqum Hijriyah Hi Djumati 05182111029
6. Eryka Putry Fijria Marsaoly 05182111015

Praktikum
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester
pada Mata Kuliah Biologi Umum

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS KHAIRUN
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengenalan Mikroskop dan Pengamatan Sel


Nama /Npm : M Chairil Samin 05182111025
Hasbi Muhamad 05182111026
Sudibyo Yudoatmojo 05182111027
Siti Fadila Sofyan 05182111016
M Barqum Hijriyah Hi Djumati 05182111029
Eryka Putry Fijria Marsaoly 05182111015
Program Studi : Ilmu Kelautan

Ternate, 06 November 2021


Ketua Kelompok

M Chairil Samin
Npm. 05182111025

Menerima Dan Menyetujui Memeriksa,


Dosen Pengampu Asisten Praktikum

Dr. Sri Endah Widiyanti,S.Pi.,MP Rohana Gay


NIP .197301082003122005 Npm.05191811012
KATA PENGANTAR

Assalamuaalaikum warahmatullah wabarakatuh


Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, Salam bagi Muhammad SAW, Rasul yang membimbing umatnya
menuju kebenaran. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum biologi umum. Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk
merangkup hasil dari praktikum yg telah kami lakukan.
Adapun pokok-pokok bahasan dalam laporan ini adalah mikroskop dan
sel. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Sri Endah Widiyanti,SPi
MP Fakultas Perikanan dan Kelautan selaku dosen fakultas atas kesempatan
yang telah diberikan, sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan dan
semua pihak yang yang telah membantu penulisan ini.
Meskipun penulis berharap isi makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun sedikit banyaknya pasti ada sedikit kesalahanya dan oleh
karna itu penulis berharap kritik serta saran dari teman-teman sekalian untuk
kami bisa lebih baik ke depannya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih,
mudah-mudahan makalah kami ini bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Ternate 29 oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................


KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1.1. Dasar Teori ....................................................................................
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum......................................................
BAB II. METODE PRAKTIKUM ..................................................................
2.1. Tempat dan Waktu Praktikum .......................................................
2.2. Alat dan Bahan Praktikum .............................................................
2.3. Prosedur Kerja ...............................................................................
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................
3.1. Deskripsi Mikroskop .......................................................................
3.2. Jawaban Pertanyaan .....................................................................
3.2.1. Mikroskop.............................................................................
3.2.2. Pengamatan Preparat .........................................................
3.3. Klasifikasi Preparat ........................................................................
3.4. Hasil Pengamatan Preparat ..........................................................
3.5. Pembahasan Hasil Pengamatan Preparat ....................................
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
4.1. Kesimpulan ....................................................................................
4.2. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori


Mikroskop berasal dari bahasa Yunani micros (= kecil) dan scopein (=
melihat), merupakan sebuah alat bantu yang digunakan untuk melihat benda
berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat oleh kasad mata (mikroskopik).
Secara umum, ada beberapa jenis mikroskop yang digunakan dalam kajian
ilmuilmu biologi (Campbell, 2010; Sadava et al., 2012), yaitu:

1. Mikroskop cahaya (compound light microscope), meliputi mikroskop


monokuler, mikroskop binokuler dan mikroskop stereo. Berdasarkan
sumber cahayanya, ada dua mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan
mikroskop elektrik. Sumber cahaya mikroskop cahaya berasal dari
cahaya alami (matahari), sedangkan sumber cahaya mikroskop elektrik
berasal dari arus listrik (lampu). Pada prinsipnya, sumber cahaya (cahaya
alami atau lampu) melewati specimen dan diteruskan melewati lensa.
Mikroskop cahaya memiliki satu lensa oluker (monokuler), sedangkan
mikroskop elektrik memiliki dua lensa oluker (binokuler).
2. Mikroskop Elektron (ME), memfokuskan sinar elektron melalui spesimen
atau ke permukaan.
3. Scanning Electron Microscope (SEM), digunakan dalam kajian detail
topografi specimen.
4. Transmission Electron Microscope (TEM), digunakan dalam kajian
struktur internal sel Mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini adalah
mikroskop cahaya dengan sumber cahaya dari arus listrik atau lampu.
Harga mikroskop sangat mahal, oleh karena itu sebelum menggunakan
mikroskop, praktikan sebaiknya mempelajari (i) tipe dan bagian-bagian
mikroskop, (ii) cara membawa mikroskop yang benar, (iii) cara merawat
mikroskop yang benar, serta (iv) melaksanakan instruksi cara
penggunaannya, karena mikroskop memiliki komponen-komponen dari
kaca yang mudah rusak (lensa okuler dan obyektif).
Mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop
cahaya dengan sumber cahaya dari arus listrik atau lampu. Harga
mikroskop sangat mahal, oleh karena itu sebelum menggunakan
mikroskop, praktikan sebaiknya mempelajari (i) tipe dan bagian-bagian
mikroskop, (ii) cara membawa mikroskop yang benar, (iii) cara merawat
mikroskop yang benar, serta (iv) melaksanakan instruksi cara
penggunaannya, karena mikroskop memiliki komponen-komponen dari
kaca yang mudah rusak (lensa okuler dan obyektif).

Mikroskop secara umum terdiri dari sejumlah komponen mekanik optik


yang saling berhubungan melalui suatu wahana yang disebut lengan. Tiga
komponen yang dibawa oleh lengan tersebut adalah :

1. Meja objek

2. Submeja yang membawa ;

a. Kondensor

b. Iris diafragma

c. Illuminator

Kondensor adalah suatu sistem lensa yang berfungsi untuk menfokuskan


cahaya ke spesimen. Dengan menggunakan pengatur kondensor, efek fokus
bisa diatur. Di dasar kondensor terdapat iris diafragma dan filter. Iris diafragma
digunakan untuk mengatur jumlah cahaya yang melalui kondensor. Dengan
memainkan iris diafragma, kedalaman fokus kondensor ditentukan.

3. Tabung okuler merupakan tempat lensa okuler (eyepiece). Lensa okuler


termasuk sistem lensa yang bisa dipindahkan. Perbesaran lensa okuler adalah
10. Dasar dari tabung terhubung dengan revolver, dimana pada revolver
terpasang lensa obyektif. Lensa obyektif umumnya mempunyai 3 - 4 tingkat
perbesaran, yaitu perbesaran lemah (PL) 4, 10 dan 40, serta perbesaran kuat
(PK) 100. Di dekat dasar lengan terdapat pengatur kasar dan pengatur halus

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan


dalam konteks biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di
dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Organel-organel dalam sel tumbuhan yang biasanya dapat diamati


dengan mikroskop cahaya adalah dinding sel, vakuola dan plastid, selebihnya
hanyalah sitoplasma. Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan yang
berfungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat
semipermeable, tersusun atas selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan
epidermis dan batang, biasanya dinding sel mengandung kitin dan zat lilin yang
mengakibatkan dinding sel bersifat iimpermeabel. Zat pektin ditemukan antara
dinding sel yang satu dengan yang lainnya (lamella tengah). Antara sel satu
dengan sel lainnya terdapat penghubung (jembatan protoplasma) yang disebut
Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam
transportasi berbagai zat.

Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi


oleh selaput membran yang berisi cairan sel. Pada sel tumbuhan dewasa,
umumnya terdapat vakuola tengah berukuran besar dan dikelilingi oleh tonoplas
(membrane). Fungsi vakuola berfungsi untuk memasukkan air, menyimpan
makanan (sukrosa, protein, garam mineral, senyawa organik lainnya) dan
menyimpan sisa-sisa metabolisme. Plastida merupakan organel berbentuk
butiranbutiran zat warna yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa
jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena.

Stomata daun merupakan derivat epidermis yang ada pada seluruh daun
pada setiap tanaman. Stomata terdiri atas sel penjaga dan lubang stomata.
Pada sebagian besar tanaman dikotil menurut bentuk sel penjaganya memiliki
tipe ginjal sedangkan pada monokotil bertipe halter. Adapun fungsi stomata
sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis, jalan
penguapan (transpirasi) serta jalan pernafasan (respirasi).

Preparat adalah benda yang menjadi objek pengamatan mikroskop dalam


sebuah penelitian. Obyek (specimen makhluk hidup) berukuran sangat kecil dan
diletakkan dalam slide glass. Ada beberapa jenis preparat, yaitu:

1. Preparat sementara (basah), preparat tidak perlu diawetkan dengan


menggunakan proses apapun. Kaca penutup (cover glass) diletakkan di
atas objek/benda yang diamati tanpa perekat. biasanya objek terendam
dalam medium air atau gliserin. Fungsi cover glass untuk melindungi
lensa objektif dari medium preparat dan untuk mengurangi penguapan
sehingga preparat dapat digunakan lebih lama.
2. Preparat awetan (kering), preparat dibuat dengan tujuan agar selalu
tersedia bahan untuk praktikum, karena preparat ini tahan lama.
Pembuatan preparat awetan melalui berbagai macam proses,
diantaranya proses mematikan sel, mencuci, menghilangkan air,
menghilangkan alkohol, pewarnaan, penjernihan, dan perekatan.
3. Preparat utuh (whole mount), preparat berisi spesimen utuh / bagian-
bagian tertentu tanpa dijadikan irisan-irisan tipis. contohnya preparat
cacing hati, protozoa, ganggang, plankton dan lainnya.
4. Preparat hapusan (smear), preparat berupa lapisan tipis/film dari
cairan/larutan yang dioleskan pada kaca benda (object glass). Misalnya
preparat hapusan darah, sperma, dan feces. Umumnya, preparat ini
dibuat untuk mendiagnosis suatu penyakit di laboratorium diagnostik.
5. Preparat pejetan (squash), preparat dibuat dengan cara menekan
spesimen yang akan diamati di atas object glass. Tujuan dari penekanan
adalah agar spesimen (biasanya jaringan), sel-selnya dapat menyebar
sehingga diperoleh lapisan yang tipis. Contohnya preparat mitosis ujung
akar bawang merah, meiosis serbuk sari, atau kromosom kelenjar ludah
lalat Drosophila.
6. Preparat irisan (trikom), preparat dibuat dari irisan tipis yang tembus
cahaya dari suatu organ tubuh makhluk hidup. Pengirisan dilakukan
dengan mikrotom atau tangan. Contohnya adalah preparat irisan akar,
batang, daun, otot, dan lainnya.

Pengamatan Jaringan Tumbuhan

Sruktur tubuh tiap jenis tumbuhan berbeda, namun secara umum


tersusun atas beberapa jaringan yang sama. Jaringan adalah kumpulan sel yang
mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama. Tumbuhan memiliki 5
macam 5 jaringan, yaitu jaringan meristem, jaringan penyokong, jaringan dasar,
jaringan pengangkut, dan jaringan pelindung.

Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah


diri, yang terletak pada ujung akar dan ujung batang. Jaringan ini dapat
meregang, membesar, dan berdiferensiasi menjadi jaringan lainnya ketika
dewasa. Berdasarkan lokasinya, jaringan meristem terdiri dari 3 macam, yaitu
apikal (ujung), lateral (samping), dan interkalar (ruas).
Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Jaringan ini berfungsi sebagai penguat atau penyokong tumbuhan. Dindingnya
tebal dan akan berhenti melakukan pembelahan ketika sudah mencapai usia
dewasa. Jaringan dasar atau jaringan parenkim mengisi ruang antar jaringan dan
terdapat di semua bagian tubuh tanaman, seperti batang, akar, dan daun.
Jaringan parenkim yang berada di daun yaitu mesofil (palisade dan spons) di
mana banyak mengandung kloroplas.

Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh terdiri dari pembuluh xilem


dan floem, berfungsi dalam proses pengangkutan zat-zat yang ada di dalam
tumbuhan. Xilem mengangkut air dan mineral yang diserap akar menuju daun,
sedangkan floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan. Jaringan Pelindung atau epidermis berada di lapisan terluar dan
fungsinya untuk melindungi permukaan tumbuhan. Jaringan ini tersusun atas
selsel yang menutup seluruh permukaan dengan rapat. Jaringan epidermis bisa
mencegah penguapan yang berlebihan dengan membentuk lapisan lilin anti air
(kutikula).

Tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jumlah keping


bijinya, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Perbedaan kedua jenis tumbuhan
ini dapat dilihat dari struktur tubuh tumbuhannya mulai dari keping biji, tulang
daun, batang, bunga, dan akar (Gambar 2). Adapun perbedaan struktur
penampang melintang tumbuhan monokotil dan dikotil pada bagian organ
tumbuhan dapat dilihat pada Gambar 3, 4, 5 dan 6.

Stomata adalah mulut atau pori-pori kecil pada lapisan epidermis daun
dan batang, serta mampu terbuka sampai diameter 0,0001 mm. stomata pada
tumbuhan terestrial banyak ditemukan di bagian bawah daun, dan sebaliknya
untuk tumbuhan air. Fungsi utama stomata adalah memfasilitasi pertukaran
gas, 6 memfasilitasi transpirasi, membantu penyerapan air dari tanah dan
pengangkutan air melalui xilem. Ukuran stomata ditentukan oleh sepasang sel
pelindung. Perbedaan utama antara stomata tumbuhan monokotil dan dikotil
terletak pada bentuk sel pelindungnya, berbentuk halter (barbel) pada tumbuhan
monokotil dan berbentuk kacang (ginjal) pada tumbuhan dikotil berbentuk kacang
1.2.Tujuan dan Manfaat Praktikum
Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari mikroskop
2. Untuk mengetahui pembuatan preparat trikom dan sel
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1. Tempat Dan Waktu Praktikum


Laporan praktikum mikroskop dilaksanakan pada hari sabtu tanggal
23 oktober 2021 pukul 9.30-11.30 wit bertempatan di lab bioekologi
Sumber daya perairan fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas
khairun

2.2. Alat Dan Bahan


Tabel 1. alat dan bahan praktikum

No. Alat Kegunaan


1. Mikroskop Pengamatan sel
2. Pinset Menjepit benda–benda berukuran
kecil atau jaringan
3. Silet Memotong bahan/objek
4. Pipet tetes Memindahkan larutan
5. Handphone Mengambil gambar
6. Cawan petri Wadah penyelidikan tropi dan juga
mengkultur bakteri,spora,dan biji-biji
7. Kaca objek Tempat menaru objek yang akan di
amati di mikroskop
8. Cover glass Untuk memadatkan objek

No. Bahan Kegunaan

1. Daun alang alang Dipakai untuk mengobati berbagai


macam penyakit
2. Batang alang alang Dipakai untuk mengobati berbagai
macam penyakit
3. Daun pacar air Mengobati keputihan,nyeri haid dll
4. Batang pacar air Mengobati keputihan,nyeri haid dll
5. Bawang merah Digunakan sebagai bahan makanan
6. Rhoeo discolor Berguna sebagai obat antiradang dll
7. Aquades Bahan pelarut atau pencampur bahan
8. Betadine Memberikan bentuk struktur sel yang
jelas
9. Tisu Membersihkan dan mengeringkan
alat serta bahan praktikum
10. Kuteks Untuk mengetahui proses kecepatan
penguapan air pada tumbuhan
melalui transpirasi
11. Lakban bening Ditempelkan pada objek glass
2.3.PROSEDUR KERJA
• Pembuatan Preparat Irisan Umbi Bawang Merah
1. kupas bawang merah
2. iris bawang merah dengan silet setipis mungkin
3. letakan irisan bawang merah di kaca preparat dengan pinset
4. tetesi dengan sedikit air, sedikitnta air cipratan cuci tangan
5. tutup dengan cafer glass, jangan sampai ada gelembung
6. preparat basah siap di gunakan

• Pembuataan preparat irisan daun rhoeo discolor


1. membuat sayatan tipis epidermis rhoeo discolor
2. letakan sayatan rhoeo discolor di objek glass
3. teteskan air sebanyak 1-2 tetes menggunakan pipet tetes ke atas
objek glass
4. menutup preparat dengan cover glass
5. preparat basah siap di gunakan

• Pembuatan preparat irisan daun alang-alang


1. daun alang alang di sayat atau dikerik pada permukaan atasnya
dengan menggunakan silet/ lakban bening
2. kemudian di tambahkan kuteks bening
3. sayatan atau tarikan daun alang alang diletakan diatas gelas
objek
4. tutup dengan cover glass
5. preparat basah siap di gunakan

• Pembuatan preparat irisan batang alang alang


1.batang alang alang diiris setipis mungkin menggunakan silet
2.kemudian irisan batang di letakan dalam cawan petri yang berisi
larutan betadine
3.diamkan selama beberapa menit kemudian di angkat dan di letakan
dalam glass objek
4.kemudian teteskan 1-2 tetes air menggunaka pipet tetes
5.lalu tutupi irisan preparat menggunakan cover glass
6.preparat basah siap diamati
• Pembuatan preparat irisan batang pacar air
1.pertama sayat batang pacar air secara melintang dengan
menggunakan silet
2.kemudian letakan irisan preparat ke cawan petri yang berisi
larutan air
3.letakan pada glass objek
4.kemudian di berikan 1-2 tetes air
5.tutup dengan cover glass
6.preparat siap di gunakan

• Pembuatan preparat irisan daun pacar air


1.daun pacar air di berikan kuteks bening
2.diamkan beberapa menit
3.tempelkan lakban di atas daun yang telah di berika kuteks
bening
4.tarik lakban yang di tempelkan pada daun pacar air
5.letakan lakban yang telah di lepaskan dari daun ke glass objek
6.dan preparat siap di amati.
2.3.1.Pembuatan Preparat Trikom

Hasil foto preparat batang Hasil foto preparat bawang merah


pacar air dengan besaran Dengan besaran 10x10
40x10

Hasil foto preparat daun adam Hasil foto preparat daun pacar air
hawa dengan besaran 10x10 Dengan besaran 10x10
Hasil foto preparat batang alang Hasil foto preparat daun alang
alang menggunakan besaran alang menggunakan besaran
10x10 40x100
2.3.2.Pengamatan Sel
No Bahan Gambar Bagian yg keterangan
terlihat
1. Daun 1. dinding sel Di amati
adam 2. epidermis menggunakan
hawa 3. stomata mikroskop
(rhoeo 4. sel penjaga binokuler
discolor) dengan
besaran 4x10

2. Bawang 1. celah Di amati


merah stomata menggunakan
(allium 2.sel tetangga mikroskop
cepa) 3. kloroplas binokuler
4.pigmen dengan
antasianin besaran
10x10
3. Daun 1. bekas Di amati
pacar air pembuluh menggunakan
(impatiens 2. stomata mikroskop
baisamina 3. empulut binokuler
L) 4. korteks dengan
besaran 4x10

4 Batang 1. jaringan Di amati


pacar air epidermis menggunakan
(impatiens 2. stomata mikroskop
baisamina 3.jaringan binokuler
L) dasar dengan
besaran
10x10
5 Daun alang 1. empulur Di amati
alang(empre 2.korteks
mengguna
rata 3. berkas
cyundrica L) pembulu kan
mikroskop
binokuler
dengan
besaran
4x10

6. Batang 1.epidermis Di amati


alang alang atas
mengguna
emprerata 2. jaringan
cylindrica L) spons kan
3. stomata
mikroskop
4. jaringan
bawah binokuler
dengan
besaran
10x10
2.3.3.Menghitung Total Pembesaraan

• Daun adam hawa ( rhoeo discolor ) = 10x X 4x = 40x


• Bawang merah (allium cepa ) =10x X 10x = 100x
• Daun pacar air (impatiens baisamina L) = 10x X 4x = 40x
• Batang pacar air (impatiens baisamina L) = 10x X 10x = 100x
• Daun alang-alang (emprerata cyundrica L) = 10x X 4x = 40x
• Batang alang-alang (emprerata cyundrica L) = 10x X 10x = 100x
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Mikroskop


fungsi mikroskop yaitu untuk mengamati dan mempelajari berbagai
macam objek yang berukuran mikroskopis yang tak mampu dilihat oleh mata
telanjang dan mikroskopis itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari organism
yang sangat kecil.

Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan jadi 2 mikroskop


elektron dan cahaya

Mikroskop cahaya dibedakan lagi berdasarkan kegiatan pengamatan


serta kerumitan kegiatan yang dilakukan yaitu Mikroskop Monokuler dan
Mikroskop Binokuler. Mikroskop Binokuler memiliki 2 lensa yang masing –
masing terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif , sehingga pada saat
digunakan untuk pengamatan kedua lensa ini di pakai oleh kedua mata yang bisa
membuat efek 3 dimensi.

Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop binokuler berasal dari


cahaya lampu, tetapi kemampuan pada pembesarannya kurang optimal,
misalkan pada lensa objektif hanya sekitas 1 hingga 2 kali dan untuk lensa okuler
pembesarannya hanya sekitar 10 hingga 15 kali. Pada Mikroskop Binokuler ini
menggunakan lensa objektif dengan ukuran yang besar dikarenakan pada
bagian atasnya ada system lensa yang dibuat terpisah pada posisi parallel.
Mikroskop Binokuler juga ada sebuah jalur cahaya yang terpisah pada bagian kiri
dan kanannya.

Pada sebuah Mikroskop Binokuler juga memiliki beberapa kelebihan dan


kekurangan.

Kelebihan Mikroskop Binokuler


▪ Pada Mikroskop Binokuler kita bisa melihat objek secara 3 dimensi yang
akan sangat memudahkan dalam pengamatan
▪ Karena adanya lensa ganda jadi tidak diperlukan kondensor dan juga
jarak kerja yang cukup panjang, juga kedalaman yang sangat memadai.

Kekurangan Mikroskop Binokuler

▪ Sistem aperture numerical-nya yang terbatasi oleh adanya jalur beam


atau disebut cahaya ganda. Hal tersebut harus membuat
pengguna mengatur terlebih dahulu diameter objek agar terlihat lebih
besar
▪ Mikroskop Binokuler butuh cahaya eksternal dari luar saat melakukan
pengamatan pada fosil yang bukan dari bentuk sayatan tipis, meski sudah
terdapat cahaya dari dalam mikroskop itu sendiri.
3.2. Jawaban Pertanyaan
3.2.1 mikroskop

1. Sebutkan apa merk dan tipe mikroskop anda ?

Jawab : binokuler

2. Sebutkan pembesaran berapa lensa okuler anda ?

Jawab:

- Untuk bawang merah 10x10 = 100

- Rhoeo bicolor 4x10 = 40

- Daun pacar air 10x10 =100

- Batang pacar air 4x10 = 400

- Daun alang alang 4x10 =40

- Batang alang alang 10x10 = 100

3. Sebutkan warna cincin pada lensa obyektif untuk perbesaran 4X, 10X,
40X, dan 100X ?

Jawab:

- 4x (merah)

- 10x (kuning)

- 40x (biru)

- 100x (putih)

4. Untuk mencari fokus obyek pengamatan (preparat), apa yang harus anda
lakukan ?

• Putar pengatur fokus kasar hingga lensa objektif mendekati,namun


jangan sampai menyentuh preparat. Jika masih sulit
memfokuskan,gunakan pengatur fokus halus agar tabung naik turun
dengan lambat dan naik turunkan tabung hingga objek terlihat secara
jelas dari lensa okuler
5. Untuk mendapat bayangan bergerak ke kanan, apa yang harus anda
lakukan?

• Yang harus dilakukan adalah pemutar halus dupatar kedepan atau


kebelakang agar diperoleh objek yang lebih jelas.

6. Bagaimana cara mengubah pembesaran 40X menjadi pembesaran 100X

Jawab : Untuk dapat melihat preparat dengan lebih jelas, gantilah ukuran
perbesaran lensa objektif dengan intensitas 10 kali, 40 kali, atau 100 kali.
Cara tersebut dilakukan dengan memutar revolver, hal yang harus
diperhatikan pada tahap ini adalah preparat tidak boleh bergeser.

7. Bagaimana cara memegang mikroskop yang benar ?

• Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan


mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di
hadapan pemakai.

• Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah


berada pada posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai
bunyi klik pada revolver.

• Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya


masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.

• Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat


dan jepit dengan penjepit objek/benda.

• Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar


pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus.

• Apabila bayangan objek telah ditemukan, maka untuk memperbesar


gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10X, 40X, atau 100X,
dengan memutar revolver hingga bunyi klik.

8. Bagaimana cara membersihkan lensa mikroskop yang kotor?

• Periksa debu pada permukaan lensa menggunakan alat kaca


pembesar/ digital mikroskop potable. Jika alat tidak tersedia,
cukup gunakan lensa okuler dan pegang ke permukaan lensa
untuk memperbesar debu atau kotoran.

• Setelah pemeriksaan, bersihkan kotoran dan debu yang


menempel di permukaan dengan blower pompa tangan.

• Selanjutnya, ambil selembar kertas lensa dan lipat disekitar jari


untuk membuat titik ujung mengecil. Penting untuk menggunakan
kertas lensa untuk langkah ini daripada tissue wajah, tissue lab,
atau handuk kertas. Kertas lensa mengandung serat kasar dan
longgar yang dapat menggores permukaan kotoran pada pada
permukaan lensa atau tertinggal dan menempel pada lensa.

• Berikan sedikit cairan pembersih lensa atau campuran


pembersih pada ujung kertas lensa. Etanol 70%
direkomendasikan karena dapat membersihkan dan
mendisinfeksi permukaan secara efektif dan aman.

• Saat komponen optik dibersihkan, selalu buang setiap kertas


lensa setelah sekali digunakan. Cari sisa debu atau residu
menggunakan lensa okuler atau pembesar untuk memastikan
bahwa lensa bersih. Jika warna yang dipantulkan dari
permukaan lensa terlihat tidak rata, ini menujukkan bahwa masih
ada bintik debu dan kotoran pada lensa.
9. Komponen-komponen mikroskop apa saja yang termasuk dalam bagian
optik ? Jelaskan juga fungsi masing-masing komponen tersebut dalam
sebuah tabel !

Nama Fungsi

1. Lensa okuler Fungsinya untuk membentuk bayangan


nyata dari lensa objektif.

Fungsinya untuk memperbesar bayangan


2. Lensa objektif objek pengamatan dari 10X hingga 100X.

3. Reflektor Reflektor adalah cermin pengatur yang


berguna untuk memantulkan cahaya
kedalam diafragma.
4. Kondensor
Kondensor berguna untuk mengumpulkan
cahaya yang dipantulkan cermin pengatur.
Cahaya tersebut dipusatkan ke objek.

10. Komponen-komponen mikroskop apa saja yang termasuk dalam bagian


mekanik. Jelaskan juga fungsi masing-masing komponen tersebut dalam
sebuah tabel !

Tabung Tabung mikroskop berguna untuk mengatur fokus.


mikroskop Kemudian fungsi lainnya adalah penghubung
antara lensa objektif dengan lensa okuler.

Revolver Revolver berfungsi sebagai tuas penyangga objek


agar mudah digerakkan didalam proses
pengamatan.

Penjepit objek Penjepit objek berguna untuk menahan kaca objek


agar mudah digerakkan di dalam proses
pengamatan.

Diafragma Fungsi diafragma untuk menentukan berapa


banyak jumlah cahaya yang masuk dan difokuskan
ked lam objek pengamatan
Meja objek Meja objek berguna sebagai wadah untuk
meletakkan objek pengamatan.

Lengan dan kaki Lengan mikroskop menjadi pegangan ketika mau


mikroskop memindahkan mikroskop. Sebaliknya, kaki
mikroskop berguna untuk meletakkan alat
laboratorium ini pada bidang yang memang tidak
datar.

Sendi inklinasi Sendi inklinasi berguna untuk mengatur derajat


kemiringan dari mikroskop. Komponen ini tentunya
diperlukan agar semakin memudahkan
pengamatan.
3.3. Klasifikasi Preparat
1. Bawang Merah (Allium ascalonicum)
Menurut Tjitrosoepomoo (2010), tanaman bawang merah diklasifikasikan
sebagai berikut:

Gambar 1. Bawang merah (Sumber: Tjitrosoepomoo, 2010)

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledone
Ordo : Liliaceae`
Famili : Liliales
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonicum L.

2. Daun adam hawa (Rhoeo discolor)


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo discolor

3. Pacar Air (Impatiens balsamina)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Geraniales
Famili : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
Spesies : Impatiens balsamina Linn

4. Alang- alang (Imperata cylindrica L)

Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata Cirillo
Spesies : Imperata Cylindrical L
3.4. Hasil Pengamatan Preparat
Nama / NPM : ………………………………………… / ………………………
Prodi / Kelompok : …………………….. / ………………………………………
Hari/Tanggal Pengamatan : ……………………………………………………….

Hasil Pengamatan Keterangan


Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
Hasil Pengamatan Keterangan
Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
Spesies :
Keterangan :

Pembesaran :
3.5. Pembahasan Hasil Pengamatan Preparat
1. Bawang Merah (Allium ascalonicum)

2. Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)

3. Pacar Air (Impatiens balsamina)

4. Alang- alang (Imperata cylindrica L)


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum ini dapat di simpulkan bahwa mikroskop
biologi ada berbagai macam jenisnya tetapi yang sering digunakan untuk
praktikum ada dua jenis yaitu mikroskop monokuler dan binokuler. Mikroskop
juga mempuyai berbagai bagian yaitu lensa okuler, tubus(tabung okuler),
revolver (pemutar objektif), objektif, kondensor, meja preparat, cermin, lampu,
makrometer, mikrometer, bonggol pengatur kasar, bonggol pengatur halus,
sumbuh inklinasi bonggol pengatur kondensor, pemengang, tangkai, kaki
mikroskop, basis. Mikroskop monokuler dan binokuler mempunyai perbedaan,
perbedaan yanag paling spesifik yaitu terletak pada lensa. Jika monokuler
berlensa satu yaitu okuler sedangkan binokuler mempunyai binokuler dua lensa
yaitu okuler dan objektif

4.2. Saran
Pratikum biologi tentang pengenalan mikroskop ini cukup membantu
kami sebagai praktikan sebelum kami melakukan kerja praktik yang sebenarnya.
Tetapi alagkah baiknya jika peralatan mikroskop bisa ditambah supaya praktikan
bisa lebih efektif untuk melakukan praktik.
DAFTAR PUSTAKA

https://amp.tirto.id/bagian-bagian-mikroskop-cahaya-dan-fungsinya-serta-cara-
penggunaan-gjA4

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Cara-
Menggunakan-Mikroskop-Cahaya-2008/konten5.html

https://microscope.id/id/news/detail/merawat-dan-membersihkan-mikroskop

https://genecraftlabs.com/id/bagian-mikroskop-dan-fungsinya/amp/

https://brainly.co.id/tugas/7788080

http://eprints.umm.ac.id/42978/3/jiptummpp-gdl-selviamufi-51077-3-bab2.pdf

https://id.scribd.com/doc/245561122/Klasifikasi-Rhoeo-discolor

https://id.scribd.com/document/376261619/Klasifikasi-Dan-Morfologi-Alang-
Alang-Infomasi-Ilmu-Pertanian-Indonesia

http://eprints.polsri.ac.id/1798/3/BAB%20II.pdf

http://repositori.kemdikbud.go.id/20408/1/Kelas%20XI_Biologi_KD%203.3.pdf
LAMPIRAN
Lampiran 1.dokumentasi praktikum

Anda mungkin juga menyukai