Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENGAMATAN SEL GABUS, SEL

EPIDERMIS BAWANG MERAH DAN SEL


EPITHELIUM RONGGA MULUT

UPTD SMA Negeri 1 Pare


Jl. PK. Bangsa 41 Pare Kab. Kediri
Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas 11 IPA 4

Nama Anggota Kelompok 6:


Ferota Larasati (07)
Joko Setiawan Nugroho (11)
Tri Yanuar Kukuh Pamungkas (25)
Zam Permitasari (29)
Dewinra (31)
Daftar Isi
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit terkecil Penyusun tubuh makhluk hidup.


Seluruh aktivitas makhluk hidup berpusat, diatur dan dikendalikan oleh
sel.  Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini,
walaupun strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur
terkecil dari makhluk hidup. Hanya menggunakan mikroskop sel dapat
kita amati. Namun penuh ketelitian dan ketekunan untuk dapat
mengamati struktur dari sel tersebut. Ada tiga macam bentuk sel yaitu,
sel mati, sel tumbuhan, dan sel hewan. Setiap sel memiliki struktur
yang berbeda. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel–sel tersebut,
dilakukanlah sebuah praktikum untuk mengamati masing–masing sel
tersebut.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengamati dan menyebutkan bagian-bagian sel gabus.


1.2.2 Mengamati dan menyebutkan bagian-bagian sel epidermis bawang
merah.
1.2.3 Mengamati dan menyebutkan bagian-bagian sel epithelium rongga
mulut.
1.2.4 Membedakan antara sel mati dan sel hidup.
1.2.5 Membedakan antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
Bab 2
Metode
2.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Alat

2.1.1.1 Mikroskop dan perlengkapannya

2.1.1.2 Kaca preparat

2.1.1.3 Kaca penutup

2.1.1.4 Silet

2.1.1.5 Pipet

2.1.1.6 Tisu

2.1.1.7 Tusuk gigi

2.1.1.8 Cawan petri

2.1.2 Bahan

2.1.2.1 Gabus singkong

2.1.2.2 Bawang merah

2.1.2.3 Sel rongga mulut/ sel pipi

2.1.2.4 Air

2.1.2.5 Blue metal

2.1.2.6 Kertas hisap


2.2 Langkah Kerja

2.2.1 Mengamati Sel Mati Pada Sel Gabus

2.2.1.1 Mengamati sayatan gabus singkong

2.2.1.2 Menyayat gabus singkong setipis mungkin secara melintang

2.2.1.3 Melatakkan sayatan pada kaca preparat yang sudah ditetesi


air

2.2.1.4 Menutup sayatan dengan kaca penutup

2.2.1.5 Meletakkan preparat pada meja benda mikroskop

2.2.1.6 Mengamati preparat melalui mikroskop

2.2.1.7 Menggambar hasil pengamatan

2.2.1.8 Menyebutkan bagian-bagian yang tampak pada preparat

2.2.2 Mengamati Epidermis Bawang Merah

2.2.2.1 Mengambil salah satu bawang merah

2.2.2.2 Mengupas bagian terluar bawang merah setipis mungkin

2.2.2.3 Meletakkan lapisan tersebut pada kaca preparat yang sudah


ditetesi air

2.2.2.4 Menutup dengan kaca penutup

2.2.2.5 Meletakkan preparat pada meja benda mikroskop

2.2.2.6 Mengamati preparat bawang merah tersebut melalui


mikroskop

2.2.2.7 Menggambar hasil pengamatan

2.2.2.8 Menyebutkan bagian-bagian yang tampak pada preparat


2.2.3 Mengamati Epitel Rongga Mulut/ Sel Pipi

2.2.3.1 Menggoreskan tusuk gigi pada pipi bagian dalam mulut

2.2.3.2 Meletakkan hasil goresan tusuk gigi tersebut pada kaca


preparat yang sudah ditetesi air

2.2.3.3 Menutup dengan kaca penutup

2.2.3.4 Menetesi blue metil pada ujung kaca penutup dan


meratakannya dengan kertas hisap dari ujung lainnya

2.2.3.5 Melatakkan preparat pada meja benda

2.2.3.6 Menggambar hasil pengamatan

2.2.3.7 Menyebutkan bagian-bagian yang tampak pada preparat


Bab 3

HASIL PENGAMATAN
3.1 Data Hasil Pengamatan

3.1.1

Data gambar data sel mati pada sel gabus

3.1.2

Data gambar sel hidup epidermis bawang merah

3.1.3

Data gambar sel hewan epitel rongga mulut


3.2 Pembahasan

3.2.1 Landasn Teori Sel Gabus

Sayatan gabus dari batang ketela pohon menggunakan mikroskop.

Dalam pengamatan, telah ditemukan adanya ruang-ruang kosong yang

dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong

tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert

Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah mati

3.2.2 Landasan Teori Sel Epidermis Sel Bawang Merah

Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun


sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks.
Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah
rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat
teratur. Hanya zat tertentu saja yang bisa keluar masuk sel dengan
mudah, seperti air dan ion-ion mineral (K, Cl dan Ca) sedangkan zat-zat
lain harus melewati screening dinding sel yang sangat ketat.

3.2.3 Landasan Teori Sel Epithelium Rongga Pipi

Sel Epitel Rongga Mulut sebagai perwakilan dari sel hewan. pada sel
Epitel Rongga Mulut kami dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan
sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti
pada sel tumbuhan, bedanya sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel
hewan hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi
organel-organel yang berada di dalamnya. Sel mukosa pipi tidak
mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan
mudah berubah – ubah bentuknya. Sel mukosa pipi hanya mempunyai
membram sel saja sehingga sel mukosa pipi termasuk sel hewan. Sel
mukosa pipi tersusun oleh Inti sel, Membram sel, Sitoplasma.
Bab 4

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Sel Tumbuhan Sel Hewan


Memiliki dinding sel Tidak memiliki dinding sel
Bentuknya beraturan Bentuknya tidak beraturan
Bentuknya tetap (tegas) Bentuknya berubah-ubah (elastis)
Memiliki warna Transparan

4.2 Daftar Pustaka


4.2.1 http://4.bp.blogspot.com/-3e0_hfqKDms/Ty-
XhLZTNVI/AAAAAAAAAMQ/v4-5OInU1K4/s320/200+x.jpg

4.2.2 http://t1.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRzub7105oZymoUKYfbKVCixrspqHHrbr8s7V962AHOEf_A
VYYkQw

4.2.3 http://t0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcSUVf63UYlqwNTrRAGTzJi9c4YXAjD4iISjPqhMomeFMHpa
PWlFcw

4.2.4 http://vsalawane.blogspot.com/2011/09/laporan-hasil-pengamatan-sel-
bawang.html

4.2.5 http://dhiyanakapratama.blogspot.com/2012/11/sel-epidermis-
bawang-dan-epitel-biologi_5.html

Anda mungkin juga menyukai