Anda di halaman 1dari 15

Mata kuliah Dosen pembimbing

Sistem politik indonesia RUSDI, S.Sos. M.A

MAKALAH

SEPARATISME PADA MASA REFORMASI

OLEH :

NURAMALIA PUTRI(11970523515)

RETNO AYU SEPTIANI(11970523543)

RODAINAN SAPUTRI(11970524769)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur selalu saya haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada saya, sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas penyusunan Makalah kemunduran tiga kerajaan besar.

Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah yang telah memberikan arahan dan memberikan bimbingan dalam pembuatan makalah ini,
orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami.

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Sistem politik Indonesia
Dalam makalah dengan tema Separatisme pada masa reformasi.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah di masa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi penyusun dan
para pembaca semuanya. Amin.

Pekanbaru, April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Saparatisme............................................................................................3
B. Penyebab terjadinya gerakan Separatisme...............................................................3
C. Cara mengatasi gerakan Separatisme......................................................................4
D. Cara pencegahan gerakan Separatisme....................................................................4
1. Aceh (GAM)......................................................................................................4
2. Era Reformasi....................................................................................................6
3. Timor-timur.......................................................................................................7
4. Papua barat (OPM)............................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Separatisme juga merupakan tndak balas yang kasar dan brutal terhadap suatu
pengambilalihan militer istilah gerakan separatisme terus bergaung seriak Indonesia merdeka
hingga saat ini, tak jarang pula gerakan separatis menyebabkan pertumpahan darah baik dari
pihak militer maupun sipil/
Gerakan separatis termasuk gerakan yang dilarang disuatu pemerintahan kerena mereka
tidak mendukung pemerintahan melainkan ingin melepaskan diri dari dan membentuk Negara
baru. Hal ini tentu berlawanan dengan tujuan Negara yang harus menyatukan bangsa-bangsa di
wilayahnya. Maka gerakan ini harus diberantas meskipun sulit karena melibatkan rakyat sendiri
penyebab timbul separatisme ini karena krisis ekonomi, krisis politik, krisis sosial.
Masalah separatisme sudah menjadi pembahasan penting dibeberapa Negara diseluru dunia
supaya dapat memahami gerakan ini, ada tiga unsur yang harus dipertimbangkan. Baik kasus
aceh maupun kasus papua barat termasuk dalam kuadran pertama ini. Bukan hanya pemerintahan
Indonesia yang tidak mendukung kemungkinan mereka, tetapi kalangan internasional masih
lebih mendukung jika daerah-daerah itu tetap berintegrasi dengan Indonesia. Negara-negara lain
tetap mengikuti acah dan papua barat sebagai bagian dari Indonesia tetapi dengan syarat bahwa
Negara provinsi tersebut tidak diperlakukan dengan semena-semena oleh aparat Indonesia. Kalau
pelanggaran hak asasi manusia terus menjadi di Aceh dan Papuan barat, baru dukungan
internasional ini bisa berubah yaitu bisa menjadi intervensi kemanusiaan dengandemikian
berhasil tidaknya gerakan separatisme yang ada di Aceh dan papua barat memerlukan baik
dukungan dari pemerintah indonesia maupun internasional untuk melepasnya diri. Dukungan
dari pemerintah Indonesia tidak mungkin dalam kondisi politik seperti saat ini dan juga tidak ada
harapan untuk mendapat dukungan internasional pada waktu ini.

1
B. Rumusan masalah
1) Apa itu saparatisme ?
2) Apa penyebab terjadinya separatisme ?
3) Apa solusi dari gerakan separatisme ?
4) Apa akibat dari gerakan separatisme ?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu gerakan separatisme
2) Untuk menegetahui separatisme di Aceh, Timor-timur, Papua barat
3) Untuk mengetahui gerakan-gerakan apa saja yang terjadi di Indonesia
4) Untuk mengetahui apa penyebab timbulnya saparatisme

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Separatisme
Separatisme berasal dari bahasa inggris separatism, yang mana kata tersebut berasal
dari separate yang berarti pisah. Separatisme sendiri berarti tindakan memisahkan diri
dari suatu komunitas terhadap komunitas yang lebih besar atau negara unuk mendapatkan
kedaulatan komunitasnya. separatis dapat dijalankan dalam 2 cara. Pertama, dengan cara
kekerasan yaitu dengan mendorong suatu negara ke arah revolusi atau yang kedua dengan
cara halus dan politis untuk meminta otonomi yang lebih luas atau campur tangan dari
keduanya.1
Separatisme muncul sejak manusia lama mulai membentuk negara baru. Konflik-
konflik yang terjadi antara kelompok kepentingan atau penguasa dan rakyat dalam suatu
negara terkadang meruncing dan tak bisa dikompromikan dapat menyebabkan tindakan
sepaaratisme. Ada juga jenis separatisme lain yang disebabkan oleh perbedaan kultur dan
budaya.
B.    Penyebab terjadinya Gerakan Separatisme
      Penyebab dari terjadinya Gerakan Separatisme yaitu Beragamnya entik, budaya, dan agama
menyebebkan mudahnya timbul gesekan antar etnik, budaya, dan agama. Gesekan yang terjadi
ini kadang menimbulkan hasrat bagi sebagian kelompok etnis, budaya, dan agama untuk
memisahkan diri dan menciptakan daerah kedaulatan baru demi kepentingan entik, budaya, atau
agama itu sendiri. Sedangkan pendekatan struktural meliputi ekonomi, politik, dan hukum.
Sampai saat ini pembangunan ekonomi masih belum sepenuhnya dilakukan secara merata oleh
pemerintah. Sebagai contohnya saja di daerah-daerah terpencil/pelosok seperti di Indonesia
bagian tengah dan timur (NTT, NTB, Sulawesi, Papua, dll). Namun disisi lain menyatakan,
kesejahteraan rakyat tidak merata karena kurangnya pendidikan yang menyebabkan masyarakat
di daerah tidak mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga jumlah angka pengangguran
semakin bertambah, bahkan kemiskinan pun belum bisa di atasi oleh pemerintah sampai saat ini.
Ketimpangan pendidikan yang menyebabkan timpangnya pembangunan ekonomi dan

1
http://ngenespenyebarilmu.blogspot.com/2016/03/makala-ancaman-gerakan-separatis-opm.html

3
kesejahteraan masyarakat juga dapat menimbulkan hasrat untuk menciptakan suatu Gerakan
Separatisme di kalangan masyarakat.

C.    Cara Mengatasi Gerakan Separatisme


Gerakan Separatisme dapat diatasi dengan cara;
 Konsiliasi yaitu cara pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga tertentu untuk
memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan diantara pihak
separatisme dan pemerintah mengenai persoalan yang mereka hadapi,
 Perwasitan yaitu cara yang memerlukan pihak ketiga sebagai penengah antara pihak
separatisme dan pemerintah,
 Mediasi yaitu cara yang juga memerlukan pihak ketiga 2namun pihak ketiga tidak
memiliki kekuasaan dan kewenangan karena pihak ketiga hanya merupakan mediator
yang memberikan nasihat,
 Paksaan yaitu cara untuk menyelesaikan Gerakan Separatisme baik secara fisik maupun
psikologis, dan yang terkahir adalah
 Detente yaitu mengurangi ketegangan antara para separatisme dan pemerintah.

D. Cara Mencegah Gerakan Separatisasi


  
1) Pemerataan pembangunan di semua daerah di Indonesia.
2) Meningkatkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
3) Memeratakan pendidikan di Indonesia.
4) Meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Indonesia.
5) Meningkatkan nasionalisme para pemuda/pemudi Indonesia
6) Selalu membuat masyarakat Indonesia tidak merasa kecewa

1. ACEH

2
http://ngenespenyebarilmu.blogspot.com/2016/03/makala-ancaman-gerakan-separatis-opm.html

4
Aceh merupakan daerah yang terletak di ujung utara selat malaka. Daerah ini terkenal
karena ada banyak sumber-sumber alam, mempunyai sejarah perjuangan dengan pemerintah
pusat Indonesia yang ada di Jakarta. Penduduk aceh yang berjumlah sekitar 3,5 juta orang,
merupakan keturunan orang yang berasal dari Arab, India, juga penduduk pribumi daerah itu.
Penduduk yang manyoritasnya beragama islam ini sangat menentang penjajahan Belanda. Aceh
mempunyai peranan yang penting selama perjuangan kemerdekaan Indonesia pada waktu
pemerintahan Belanda mencoba menduduki Indonesia lagi sesudah perang dunia 2.
Pada waktu Belanda menyerah pada tahun 1949, aceh mulai menolak untuk bergabung
dengan pemerintah Jakarta karena ada keinginan untuk membentuk Negara islam sendiri.
Akhirnya pada tahun 1957 acaeh menjadi provinsi yang terpisah, lalu pada tahun 1959 acah
diberikan status istimewa dengan mendapatkan otonomi di bidang agama, hokum adat, 3dan
endidikan. Jadi aceh agak terasing dari provinsi-provinsi di Indonesia.
Namun pada waktu oeharto menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1956, keadaan di aceh
mengalami perubahan selama rezim Orde baru, cumber-sumber alam aceh, minyak dan gas bumi
sangat dimanfaatkan oleh pemerintah soeharto. Penghasilan dari sumber-sumber alam tersebut
hanya dinikmati oleh pemerintah pusat dan bukannya untuk orang aceh. Meskipun aceh
menyumbangkan sekitar 11 persen neraca keuangan nasional, provinsi ini hanya menerima 1-2
% dari pemerintah pusat. Selain itu masyarakat aceh juga merasa tidak diperdulikan karena
banyak sekali buruh terlati yang dikirim dari jawa, akibatnya diskriminasi terhadap orang asli
aceh tersebut semakin menambah konflik antara penduduk aceh dengan pemerintah pusat.
Industrial yang terjadi selama rezim soeharto mengakibatkan banyak tindak penyalahgunaan
hak penduduk aceh, antara lain perampasan tanah, polusi air dan suara, dan banjir dan hasil
tanah. Selama zaman Orde baru, TNI dipakai oleh pemerintah untuk menguasai daerah aceh.
Memang aceh masih dianggap sebagai daerah yang mempunyai otonomi, status ini sudah
semakin dikurangi oleh pemerintah Jakarta pada waktu tersebut.

a. Gerakan Aceh Merdeka (GAM)


Gerakan aceh merdeka(GAM) didirikan karena dua alasan, yaitu legimitasi dengan
sejarah dan pemanfaatan sosio-ekonomi pada tahun 1976 yang dipimpin oleh Hasan di Tro,

3
http://ngenespenyebarilmu.blogspot.com/2016/03/makala-ancaman-gerakan-separatis-opm.html

5
memproklamasikan kemerdekaannya yang menyatakan perjuangan bersenjata terhadap
pemerintah pusat.
Perjuangan tersebut berhasil di padamkan beberapa tahun kemudian, akan tetapi
gerakan tersebut muncul kembali pada tahun 1989 pada waktu itu, GAM sudah mulai didukung
oleh penduduk local, jadi akibatnya kekuasaan militer Indonesia mulai kehilangan beberapa
wilayaj di aceh. Akhirnya pada bulan juni 1990, pasukan koppessus dikirim ke aceh pada tahun
1990. Aceh dinyatakan secara resmi sebagai daerah operasi militer(DOM), dengan demikian
kekuasaan militer hampir tidak terbatas. Menurut beberapa lembaga sosial mayarakat(LSM),
hak-hak asasi manusia sangat dilanggar selama zaman Orde baru, yaitu banyak orang dibunuh
atau dihilangkan selama waktu itu.

2. ERA REFORMASI
Ketika soeharto turun dari kursi presiden pada tahun 1998, banyak sekali perubahan yang
terjadi salah satunya adalah kebebasan pers dan politik yang berdampak pada diberitakannya
berbagai tindak kekerasan dan pelanggran yang terjadi di Aceh dalam pers Indonesia. Jadi orang
Indonesia baru tahu tentang keadaan di Aceh karena mulai banyak orang yang berani tampil
kedepan untuk memberikan kesaksian tentang kekerasan yang terjadi selama Orde baru.
Referendum kemerdekaan timor-timur memberikan dorongan kepada Aceh untuk menuntut
referendum kemerdekaan. Dukungan munculnya gerakan separatisme bukan hanya dari GAM,
tetapi dukungan yang lain juga mulai muncul seperti yang terjadi pada tanggal 4 Agustus 1998
ketika pemogokan mempengaruhi bisnis, kendaraan, dan lain-lain di provinsi Aceh.
Pada tahun 1998, baik Jendral Wiranto pimpinan TNI maupun presiden Habibie
4
mengunjungi provinsi Aceh da nada kemungkinan bahwa DOM(Daerah Opersai Militer) akan
dicabut. Kemungkinan DOM dicabut sebagian karena adanya tekanan dari pers Indonesia yang
memberitakan mengenai berbagai pelanggaran di Aceh yang semakin menambah celaan akan
reputasi TNI. Namun bahkan sejak soeharto turun pun menurut beberapa orang hak-hak asasi
manusia sangat dilanggar oleh pasukan TNI. Komnas HAM ( Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia) sudah mengumpulkan bukti-bukti tentang beberapa kasus pembunuhan dan kekerasan
yang dilakukan oleh militer Indonesia bukan hanya selama Orde baru tetapi setelah soeharto
turun.

4
http://ngenespenyebarilmu.blogspot.com/2016/03/makala-ancaman-gerakan-separatis-opm.html

6
Jadi baik tindak penyalahgunaan yang dilakukan oleh militer Indonesia dan pemanfaatan
ekonomi maupun pers untuk membongkar isu-isu tersebut semakin menambah keinginan
masyarakat Aceh untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas atau kemerdekaan. Meskipun
belum diketahui berapa besar dukungan untuk memilih otonomi atau kemerdekaan, yang jelas
kemarahan dan kebencian terhadap Jakarta semakin bertambah.
3. TIMOR-TIMUR
Timor-timur dijajah portugis sejak tahun 1520, dan selain itu juga pernah dijajah jepang
selama perang dunia 2, setelah itu timor-timur jatuh lagi ke tangan portugis sampai tahun 1975
pada tahun 1975 penjajahan portugis memutuskan untuk meninggalkan timor-timur. Pernyataan
tersebut menyebabkan munculnya sedikit pergolakan, baik di dalam maupun diluar provinsi ini
mengenai peranan timor-timur pada masa mendatang sebagai akibatnya munculnya beberapa
kelompok diantaranya adalah Uniao Democratical Timorence (UDT) yang mendukung
hubungan timor-timur dan portugis. Frente Revolucionaria Timor Last
Independence(FRETILIN) yang mempunyai keinginan memperoleh kemerdekaan sendiri, dan
Associacao popular democration Timor (APODETI) yang ingin berintegrasi dengan Indonesia.
Akhirnya pada tanggal 28 November 1975. FRETILIN memproklamasikan kemerdekaan
dan menyatakan pendirian Republik Demokrasi Timor-timur akan tetapi partai politik lainya ada
di timor-timur mengeluarkan pernyataan bersama yang memproklamasikan kemerdekaannya dari
portugis tetapi juga menyatakan berintegrasi dangan Indonesia. Segera setelah proklamasi ini
5
Indonesia mangirim beberapa pasukan TNI ke timor-timur yaitu guna untuk menyerbu timor-
timur. Pada tanggal 17 juli 1976, Indonesia mansahkan undang-undang yang menyatakan timor-
timur sebagai sebagai provinsi yang kedua puluh tujuh di Indonesia meskipun penduduk
Indonesia didukung oleh beberapa Negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Australia,
pencaplokan ini tidak pernah diakui pernah diakui oleh PBB.
Penyerbuan timor-timur pada bulan Desember 1975, mangakibatkan timbulkannya peperang
antara pasukan FRETILIN dan militer Indonesia. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mulai
memberikan kebijakan untuk membuka timor-timur kepada luar. Meskipun tingkat pelanggaran
terhadap hak-hak manusia sudah agak berkurang masih ada bukti-bukti kekerasan yang terjadi di
timor-timur pada waktu itu.

5
http://ngenespenyebarilmu.blogspot.com/2016/03/makala-ancaman-gerakan-separatis-opm.html

7
Keadaan di timor-timur menjadi lebih memanas kembali pada tahun 1991 ketika diberitakan
bahwa utusan pemerintah portugis akan datang timor-timur pada tanggal 4 november 1991
dengan misi pencari fakta. Pada tanggal 28 oktober 1991 dua orang timor-timur menurut seorang
aktivis politik, dibunuh di gereja yang terletak di Dili, karena peristiwa itu kedatangan utusan
pemerintah portugis dibatalkan.
Setelah soeharto turun pada tahun 1998 B.J.Habibie menjadi presiden menyatakan
keputusannya untuk memberikan otonomi kepada timor-timur tetapi bentuknya belum jelas
seperti apa. Kemudian diputuskan untuk diselenggarakan referendum, yaitu jajak pendapat,
referendum tersebut orang timor-timur tersebut dijadikan pada tanggal 30 Agustus 1999. Dalam
6
referendum tersebut orang timor-timur tersebut diberikan kesempatan untuk memilih tetap
bergabung dengan RI atau mereka merdeka. Hasilnya 78,5% menolak otonomi yaitu memilih
merdeka dan 21,5% memilih otonomi.
Pada tanggal 19 Oktober 1999 MPR menerima resolusi yang mensahkan pemisahan Timor-
timur di Indonesia. Akhirnya pada bulan Oktober 1999 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-
bangsa mengamanatkan kepada UNTAET untuk mengendalikan pemerintahan transisi di timor-
timur.

4. PAPUA BARAT (IRIAN JAYA)


Papua barat sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya merupakan bagagian Hindia Belanda
selama penjajahan Belanda, penjajahan belanda menyerah pada tahun 1949 mskipun daerah lain
yang dijajah oleh belanda sudah diserakan kepada Indonesia pemerintah belanda masih
menguasai daerah papua barat. Pemerintah belanda masih menguasai darah ini baik kerena
potensi kekayaan sumber minelial maupun kerena penduduk daerah tersebut dianggap sebagai
orang Melanesia yaitu jauh berbeda dari pada penduduk Indonesia.
Pada tahun 1961 KOTI(komando operasi tertinggi) didirikan pemerintahan soekarno dengan
tujuan untuk membebaskan Irian Jaya dan belanda, tetapi karena besarnya tekanan internasional
pada tahun 1963 pemerintah belanda manyerahkan daerah papua barat kapada Indonesia. Namun
pemerintah belanda menyerahkan daerah papua barat kepada Indonesia namun pemerintah

6
http://ngenespenyebarilmu.blogspot.com/2016/03/makala-ancaman-gerakan-separatis-opm.html

8
belanda menyatakan bahwa administrasi papua barat akan diberikan kepada Indonesia dengan
syarat bahwa pada tahun 1969 harus ada referendum untuk penduduk papua barat jadi
referendum untuk penduduk para barat tetap menjadi salah provinsi RI atau melepaskan diri dari
Indonesia yaitu menjadi Negara sendiri.
Pada bulan September 1969 Irian Jaya menjadi provinsi kedua peluh enam dari RI. Pada saat
ini pemerintah Indonesia menyelenggarakan referendum kemerdekaan kapada penduduk papua
barat irianjaya hanya 1025 orang papua barat saja dari penduduk berjumlah sekitar 1,8 juta yang
diperbolehkan diperbolehkan ikut serta dalam referendum ini. Bahkan ada yang berpendapat
bahwa orang papua barat mampunyai keinginan untuk memperoleh kemerdekaan pada saat itu.
Pada bulan oktober 1999 pemerintah Indonesia menyatakan bahwa baik papua barat maupun
aceh akan diberi status otonomi khusus. Bahkan pelanggaran hak-hak asasi manusia yang terjadi
di provinsi-provinsi tersebut akan diinvestigasikan.7

a. Organisasi Papua merdeka(OPM)


Segera setelah irian jaya menjadi provinsi Indonesia pada tahun 1963 gerakan separatis
dikenal sebagai organisasi papua merdeka(OPM) didirikan meskipun ada kelompok masyarakat
lain yang mendukung kemerdekaan untuk papua barat. OPM agak lebih terkenal sebagai
kekuatan dibelakang semua gerakan separatis di papua varat.

7
http://ngenespenyebarilmu.blogspot.com/2016/03/makala-ancaman-gerakan-separatis-opm.html

9
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan

Gerakan separatis termasuk gerakan yang dilarang disuatu pemerintahan kerena


mereka tidak mendukung pemerintahan melainkan ingin melepaskan diri dari dan
membentuk Negara baru. Maka gerakan ini harus diberantas meskipun sulit karena
melibatkan rakyat sendiri penyebab timbul separatisme ini karena krisis ekonomi, krisis
politik, krisis sosial. Masalah separatisme sudah menjadi pembahasan penting dibeberapa
Negara diseluru dunia supaya dapat memahami gerakan ini, ada tiga unsur yang harus
dipertimbangkan. Daerah ini terkenal karena ada banyak sumber-sumber alam,
mempunyai sejarah perjuangan dengan pemerintah pusat Indonesia yang ada di Jakarta.
Penduduk aceh yang berjumlah sekitar 3,5 juta orang, merupakan keturunan orang yang
berasal dari Arab, India, juga penduduk pribumi daerah itu. Pada waktu Belanda
menyerah pada tahun 1949, aceh mulai menolak untuk bergabung dengan pemerintah
Jakarta karena ada keinginan untuk membentuk Negara islam sendiri. Penghasilan dari
sumber-sumber alam tersebut hanya dinikmati oleh pemerintah pusat dan bukannya untuk
orang aceh. Meskipun aceh menyumbangkan sekitar 11 persen neraca keuangan nasional,
provinsi ini hanya menerima 1-2 % dari pemerintah pusat.

Industrial yang terjadi selama rezim soeharto mengakibatkan banyak tindak


penyalahgunaan hak penduduk aceh, antara lain perampasan tanah, polusi air dan suara,
dan banjir dan hasil tanah. Memang aceh masih dianggap sebagai daerah yang
mempunyai otonomi, status ini sudah semakin dikurangi oleh pemerintah Jakarta pada
waktu tersebut. Aceh dinyatakan secara resmi sebagai daerah operasi militer(DOM),
dengan demikian kekuasaan militer hampir tidak terbatas. Menurut beberapa lembaga
sosial mayarakat(LSM), hak-hak asasi manusia sangat dilanggar selama zaman Orde
baru, yaitu banyak orang dibunuh atau dihilangkan selama waktu itu. Timor-timur dijajah
portugis sejak tahun 1520, dan selain itu juga pernah dijajah jepang selama perang dunia
2, setelah itu timor-timur jatuh lagi ke tangan portugis sampai tahun 1975 pada tahun

10
1975 penjajahan portugis memutuskan untuk meninggalkan timor-timur. Frente
Revolucionaria Timor Last Independence(FRETILIN) yang mempunyai keinginan
memperoleh kemerdekaan sendiri, dan Associacao popular democration Timor
(APODETI) yang ingin berintegrasi dengan Indonesia.

FRETILIN memproklamasikan kemerdekaan dan menyatakan pendirian Republik


Demokrasi Timor-timur akan tetapi partai politik lainya ada di timor-timur mengeluarkan
pernyataan bersama yang memproklamasikan kemerdekaannya dari portugis tetapi juga
menyatakan berintegrasi dangan Indonesia. Segera setelah proklamasi ini Indonesia
mangirim beberapa pasukan TNI ke timor-timur yaitu guna untuk menyerbu timor-timur.
Penyerbuan timor-timur pada bulan Desember 1975, mangakibatkan timbulkannya
peperang antara pasukan FRETILIN dan militer Indonesia. Meskipun tingkat pelanggaran
terhadap hak-hak manusia sudah agak berkurang masih ada bukti-bukti kekerasan yang
terjadi di timor-timur pada waktu itu. Keadaan di timor-timur menjadi lebih memanas
kembali pada tahun 1991 ketika diberitakan bahwa utusan pemerintah portugis akan
datang timor-timur pada tanggal 4 november 1991 dengan misi pencari fakta. Setelah
soeharto turun pada tahun 1998 B.J.Habibie menjadi presiden menyatakan keputusannya
untuk memberikan otonomi kepada timor-timur tetapi bentuknya belum jelas seperti apa.
Kemudian diputuskan untuk diselenggarakan referendum, yaitu jajak pendapat,
referendum tersebut orang timor-timur tersebut dijadikan pada tanggal 30 Agustus 1999.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Maluku_Selatan

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Aceh_Merdeka

12

Anda mungkin juga menyukai