Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelumnya telah diketahui bahwa membran sel adalah tempat


keluar masuknya zat pada sel atau yang disebut transpor. Transportasi
zat pada membran sel dibagi menjadi dua yaitu transport pasif dan
transport aktif. Transport pasif merupakan perpindahan pada membran
yang tidak membutuhkan energi. Transport pasif terdiri atas difusi,
osmosis, dan difusi terfasilitasi (difusi terbantu). Sementara itu,
transport atif merupakan perpindahan zat yang membutuhkan
energi dikarenakan melawan gradien kosentrasi. Transpor aktif terdiri
atas endositosis dan eksositosis.
Pada kegiatan pembelajaran kali ini kami mempelajari tentang
transport pasif. Dari buku-buku yang telah kami baca terdapat berbagai
teori dari beberapa orang yang telah melakukan eksperimen dan
menyimpulkan bahwa, difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya akan sama, baik
dengan atau tanpa melewati membran. Dan osmosis adalah
perpindahan zat dari larutan encer menuju larutan yang pekat yang
mana pergerakannya melalui membran semipermiable. Kami melakukan
eksperimen mengenai difusi dan osmosis untuk mengetahui bagaimana
proses difusi dan osmosis tersebut berlangsung. Selain itu kami
membuat laporan praktikum biologi ini untuk memenuhi tugas yang
diberikan.

Transport zat pada sel melalui membran dapat dibedakan menjadi


transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan
energy karena searah dengan gradien konsentrasi, sedangkan transport
aktif memerlukan energy karena arahnya berlawanan dengan gradien
konsentrasi. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan
osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion,
endositosis, dan eksositosis.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan
osmosis adalah penting dan menarik. Oleh karena itu, kami ingin
meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis
B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kali ini untuk:

1. Mengamati proses difusi


2. Mengamati proses osmosis

C. Waktu dan Tempat

Praktikum biologi tentang fenomena difusi dan osmosis dilaksanakan


pada hari selasatanggal .... 15 Agustus 2017 pukul WIB. sampai ......
WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi SMA Yadika Natar Lampung
Selatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut (loveless,1991: 135), jika suatu zat dapat bergerak bebas


tanpa hambat oleh gaya tarik, maka jangka waktu tertentu partikel-
partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai
distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel
yang bergerak dari daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah
yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi sebaliknya, dan secara
menyeluruh gerakan partikel pada arah tertentu disebut difusi. Difusi
dapat terjadi pada materi padat, cair dan gas. Menurut (Yatim,
1996:202), melihat kepada ada tidaknya pembawa (carrier) pada
membran maka difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi bebas
dan difusi terikat. Difusi bebas ialah difusi zat tanpa kemudahan dari
protein pembawa pada membran. Sedangkan difusi terikat ialah difusi
yang dipermudah atau diberi fasilitas oleh protein pembawa dalam
membran.
Difusi merupakan proses fisik yang dapat diamati dengan beberapa
tiap molekul. Sebagai contoh, ketika cat warna di tempatkan dalam air
molekul zat warna dan molekuair bergerak dalam berbagai arah, yang
arahnya dari daerah dengan konsentrasi lebih rendah. Akhirnya, zat
warna larut dalam air, menghasilkan larutan berwarna (Rachmadiarti,
2007:69). Kecepatan difusi tergantung pada kekompakan partikel yang
menyusunnya. Pada medium cair kita kenal adanya dua macam
kepekatan larutan yaitu hipertonik dan hipotonik (Lelono, 2002:22).
Sedangkan menurut (Suryadi, 2011), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1. Ukuran partikel.semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel
itu bergerak, sehingga kecepatan difusi tinggi.
2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran semakin lambat
kecepatan difusi.
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
4. Suhu. Semakin tinggi suhunya, partikel mendapatkan energi untuk
bergerak dengan lebih cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan
difusinya.
5. Jaarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi semakin lambat
kecepatan difusinya.
6. Perbedaan konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara
dua bagian, makin besar proses difusi yang terjadi
Pada hakikatnya osmosis adalah suatu proses disfusi. Para ahli kimia
mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu
selaput yang permeabel secara diferensiasial. Dari suatu tempat
berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Perlu di
tekankan bahwa konsentrasi disini, adalah konsentrasi pelarutnya, yaitu
air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul, ion) dalam air
itu. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu faktor
yang begitu penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus
yaitu osmosis (Kimbal, 1983:123). Proses osmosis berbeda dengan difusi
karena yang berpindah adalah zat pelarutnya semisal air dan alkohol
(Lelono, 2002:22).
Tekanan osmotik adalah kekuatan yang disebabkan air yang bergerak
pada semua arah (Rachmadiarti, 2007:71). Dalam keadaan biasa sel
menjaga suasana yang isotonis dengan cairan medium. Sel hidup selalu
berupaya untuk menjaga tekana osmosanya sesuai dengan cairan
medium. Jika ada gangguan pada tekanan osmosa itu sel pun akan
rusak. Upaya menjaga tekanan osmosa ini tergolong pada sifat
homostasis. Kalau elektrolit orang dimasukkan ke dalam larutan garam
yang hipertonis terhadap sitoplasma elektrolit itu, maka air kan
merembes keluar, sehingga terjadi pengerutan. Berkerutnya sel oleh
keluarnya air disebut krenasi. Kalau eritrosit dimasukkan ke dalam
larutan yang hipotonis terhadap sitoplasma eritrosit, air merembes
masuk, sehingga sel menjadi menggelembung, akhirnya pecah
(mengalami lisis). Peristiwa ini di sebut haemolysis (haem = darah,
haemoglobin, lysis = pecah, hancur). Kalau bukan eritrolit yang pecah
oleh larutan hipotonis, secara umum disebut cytolyssis (cyto = sel)
(Yatim, 1996:205-206).
Menurut () menjelaskan bahwa dua faktor penting yang
mempengaruhi osmosis adalah: Kadar air dan materi terlarut yang ada
di dalam sel. Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air
melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati
membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling
banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut
adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang
ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk
air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari
mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel.
Perbedaan antara difusi dan osmosis adalah, pada proses osmosis
ditandai adanya pergerakan molekul yang melewati membran hidup dan
ini hanya terjadi secara alami pada materi hidup. Berbeda dengan
proses difusi yang dapa terjadi baik pada benda hidup maupun tak
hidup (Lelono, 2002:23). Guna sel membran adalah sebagai transpor
(pemasukan dan pengeluaran) bahan-bahan makanan dan sisa makanan
dalam sel. serta memberi bentuk sel. Bahan yang penting dalam sel
membran yang berguna untuk transpor adalah fosfolipid (Alkatiri,
1996:13).

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


Alat:
a. Gelas Beker 500mL sebanyak 3 buah
b. Gelas Beker 250mL sebanyak 3 buah
c. Stopwatch dan timbangan (neraca)

Bahan :
a. Tinta cair dengan konsentrasi 100% (tidak diencerkan), 50%, dan
25%
b. Daging buah pepaya
c. Garam Larutan garam 20%, Larutan Gula 20%
d. Air mineral (aquades)
B. Cara Kerja
1. Proses Osmosis
a. Isi satu gelas beker ukuran 250mL dengan air garam sebanyak
100mL, satu gelas beker dengan 100 mL larutan gula dan satu gelas
beker lainnya dengan air (aquades) sebanyak 100mL.
b. Potong/iris buah pepaya berbentuk kotak sebanyak 3 buah. Kemudian
masing-masing dari ketiga irisan ditimbang beratnya/m1 (catatlah berat
awalnya berapa?).
c. Masukkan satu potong/irisan pepaya kedalam gelas beker yang berisi
air, berisi larutan gula dan satu potong lainnya kedalam gelas beker
berisi air garam.
d. Biarkan selama 24 jam atau lebih.
e. Setelah 24 jam, ambil potongan buah pepaya kemudian ditimbang
kembali (dicatat berat akhir/m2 potongan buah bengkoang).
f. Catat volume air (aquades), volume air gula dan volume air garam di
masing-masing gelas beker setelah 24 jam (catat V2-nya).
g. Catatlah hasil pengamatan dan masukkan ke dalam tabel hasil
pengamatan

2. Proses Difusi
a. Isi tiga gelas beker ukuran 500mL dengan air, masing-masing dengan
volume sama (misalnya 400mL)
b. Selanjutnya, tetesi masing-masing gelas dengan tinta sebanyak lima
tetes, sesuai dengan konsentrasi tinta sebagai berikut.
Gelas I, konsentrasi tinta 100%
Gelas II, konsentrasi tinta 50%
Gelas III, konsentrasi tinta 25%
c. Amati proses yang terjadi dan ukur waktu yang diperlukan tinta dan
air untuk tercampur sampai merata.
d. Catatlah hasil pengamatan dan masukkan ke dalam tabel hasil
pengamatan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

- Tabel hasil pengamatan difusi

Objek yang Konsentrasi Waktu difusi Keterangan


diteliti tinta (detik/s)
Gelas I (berisi 100% 04.30 Semakin tinggi
air 400 ML) konsentrasi tinta
maka akan
semakin lama
proses difusi
terjadi.
Gelas II (berisi 50% 02.25 Jika konsentrasi
air 400 ML) tinta sedang
maka proses
difusi akkan
terjadi agak
cepat.
Gelas III (berisi 25% 01.28 Semakin rendah
air 400 ML) konsentrasi tinta
maka proses
difusi akan
terjadi lebih
cepat.

- Tabel hasil pengamatan osmosis


Objek yang Volume Berat benda Keterangan
diteliti larutannya (ml) (gram)
V1 V2 m1 m2
Gelas beker 60 ML 60 ML 5,2 g 4,3 g Terjadi
(ukuran 200 peristiwa
ml) + larutan osmosis.
garam +
kentang
Gelas beker 60 ML 59 ML 5,2 g 6,4 g Terjadi
(200 ml) + air peristiwa
mineral + osmosis.
Kentang
B. Pembahasan

Pada praktikum yang praktikan gunakan pada peristiwa difusi dan


osmosis adalah dengan percobaan menggunakan kentang dan garam.
Pada percobaan tersebut itu merupakan peristiwa osmosis. Osmosis
sendiri adalah difusi dari setiap pelarut melalui suatu selaput yang
permiabel secara diferensial. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
osmosis adalah difusi air dengan melalui membran semipermiabel dari
larutan konsentrasi zat rendah (konsentrasi air tinggi) atau hipotonis ke
larutan konsentrasi zat tinggi (konsentrasi air rendah) atau hipertonis.
Praktikum yang praktikan lakukan adalah membentuk kentang
yang telah dikupas menjadi bentuk kubus. Kedua kentang kemudia
dimasukkan ke dalam gelas beker masing-masing yang berisi air 60 ml,
kemudian didiamkan selama 1 hari. Setelah itu diukur masing-masing
volume air, diperoleh data pada kentang yang diberi garam dan tidak
diberi garam merubah jumlah voume air di dalam gelas beker yang
awalnya 60 ml berubah menjadi 59 ml.
Kentang yang diberi garam dapat membuat konsentrasi larutan
menjadi tinggi dan konsentrasi air menjadi rendah. Osmosis sendiri
adalah perpindahan dari larutan konsentrasi rendah atau hipotonis ke
larutan konsentrasi tinggi atau hipertonis. Sehingga air di dalam cawan
petri yang memiliki konsentrasi lebih tinggi akan berpindah ke dalam
kentang yang memiliki konsentrasi air lebih rendah. Semakin tinggi
konsentrasi larutan, maka semakin kecil konsentrasi zat pelarutnya dan
semakin rendah konsentrsai larutan maka semakin tinggi pelarutnya.
Kentang yang tidak diberi garam seharusnya tidak dapat atau
sangat sedikit sekali menyerap air yang berada di cawan petri karena
larutan memiliki konsentrasi yang hampir sama atau isotonis. Terjadi
perubahan volume yang sama pada gelas beker antara kentang dengan
garam dan kentang tanpa garam mungkin disebabkan salahnya dalam
pengukuran volume awal atau ketika mengukur kembali setelah
percobaan pada gelas beker yang terdapat kentang tanpa garam terjadi
sedikt tumpah sehingga volumenya menjadi sama.
Atau juga ada faktor perbedaan ukuran kentang, karena ukuran
juga berpengaruh terhadap banyak sedikitnya molekul air yang
berpindah. Semakn besar kentang dan semakin tipis selaput kentang
dimana cekungan semain luas dan besar maka semakin banyak pula
molekul air yang berpindah pada kentang. Gal inilah yang mungkin
menyebabkan kenapa volume air antara kentang yang diberi garam dan
kentang tanpa garam pada cawan petri setelahnya dapat menjadi sama.
Barangkali kentang yang tanpa diberi garam dibuatnya lebih besar dan
memiliki selaput yang tipis dimana cekungan yang dibuat lebih luas dan
besar sehingga banyaknya molekul air yang berada di cawan petri
berpindah ke dalam kentang memiliki jumlah yang sama.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang praktikan lakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan, Proses perpindahan molekul air ke dalam kentang yang
diberi garam merupakan proses osmosis. Osmosis adalah perpindahan
air dengan melalui membran semipermiabel dari larutan konsentrasi zat
rendah (konsentrasi air tinggi) ke larutan konsentrasi zat tinggi
(konsentrasi air rendah). Semakin tinggi konsentrasi larutan maka
semakin rendah konsentrasi zat pelarutnyan dan semakin rendah
konsentrasi larutan maka semakin tinggi konsentrasi zat pelarutnya.
Pemberian garam dapat membuat konsentrasi labih tinggi, semakn
banyak garam yang diberikan semakin tinggi pula konsentrasinya.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi banyak sedikitnya air yang
berpindah pada kentang adalah besar kecilnya kentang, tebal tipisnya
selaput kentang dimana cekungan yang dibuat lebih luas atau sempit.
Sedangkan difusi adalah perpindahan molekul larutan berkonsentrasi
tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa menggunakan
energi. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa proses difusi
akan terjadi cepat apabila konsentrasi tinta rendah begitu pun
sebaliknya apabila kosentrasi tinta tinggi maka proses difusi akan terjadi
lama.

DAFTAR PUSAKA

Di bawah ini adalah contoh penulisan daftar pustaka

Astuti, Dewi. 2011. Peristiwa Difusi dan Osmosis. Bandarlampung.


(http://dewiiastuti.blogspot.com/2011/11/peristiwa-difusi-dan.html)

Cambell, N. 2004. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kimball (1983:28). Biologi Sel. Jakarta: Erlangga


POINT-POINT PEMBAHASAN:

Bahas Hasil Praktikum Sesuai Hasil Pengamatan dan


Penelitian Yang Dilakukan Oleh Kelompok Anda.
Pertanyaan di bawah ini dicantumkan di dalam laporan
praktikum (bagian pembahasan).
1. Jelaskan pengertian serta apa perbedaan antara peristiwa difusi
dan osmosis?
2. Jelaskan secara rinci bagaimana proses difusi yang terjadi antara
air dan tinta yang memiliki konsentarasi berbeda-beda ?
3. Jelaskan secara rinci bagaimana proses osmosis yang terjadi pada
potongan bengkoang dengan air aquades ataupun yang diletakan
pada air garam/gula?
4. Faktor Apa sajakah yang memengaruhi laju kecepatan difusi dan
osmosis?

Anda mungkin juga menyukai