Anda di halaman 1dari 4

Judul Percobaan : Asal Usul Kehidupan (Percobaan Lazzaro Spallanzani)

 Tujuan Percobaan:
Untuk mengetahui dan memastikan kebenaran Percobaan Teori asal-usul kehidupan Lazzaro Spallanzani yang
menyatakan bahwa kehidupan berasal dari mikroorganisme di udara

 Dasar Teori :

Lazzaro Spallanzani (1729-1799), Biologiwan Italia juga membantah pernyataan generatio spontanea (makhluk
hidup terbentuk secara spontan). Pada tahun 1765 Spallanzanii melakukan percobaan mengunakan air rebusan
daging dan dua macam perlakuan pada labu. Labu I diisi air rebusan daging (kaldu), kemudian di panaskan pada
suhu 15oC selama beberapa menit, dan dibiarkan terbuka.

Sedangkan labu II diisi air kaldu juga, ditutup rapat dengan sumbat gabus. Kemudian labu dipanaskan hingga
mendidih. Selanjutnya kedua macam labu tersebut didinginkan. Setelah kurang lebih satu minggu, hasil
percobaannya menunjukkan bahwa pada labu I air kaldu menjadi keruh dan berbau busuk dan banyak mengandung
mikroorganisme. Pada labu II air kaldu tetap jernih dan tidak berbau busuk. Akan tetapi jika labu II kemudian di
buka dan dibiarkan lebih lama lagi, air kaldu menjadi keruh dan berbau busuk seperti pada hasil labu I.

Kesimpulan Spallanzani adalah pada tabung yang terbuka terdapat kehidupan yang berasal dari mikroorganisme di
udara. Pada tabung yang tertutup tidak terdapat kehidupan. Ini membuktikan bahwa kehidupan bukan berasal dari
air kaldu.

Hasil percobaan Spallanzani disanggah oleh penganut teori Abiogenesis. Sanggahannya adalah kehidupan pada
percobaan Spallanzani tidak terjadi karena daya hidup tidak dapat masuk ke dalam labu. Menurut mereka, untuk
terbentuknya mikroorganisme dalam air kaldu dibutuhkan udara.
 Alat dan Bahan :
Alat :
1. 4 buah gelas
2. 1 buah baskom
3. 2 buah plastik
4. 1 buah kompor
5. 4 buah karet gelang
6. Gelas ukur
Bahan :
1. kaldu secukupnya(di buat manual menggunakan daging ayam,sapi,dll.)

Langkah Kerja :
1. Mengisi keempat gelas dengan air kaldu yang telah di buat masing-masing tempat 10 ml.
2. Mendidihkan kaldu sekitar 10 menit,kemudian masukan dalam gela 1 dan 2
,lalu tutup gelas 1 dengan plastik transparan dan biarkan gelas 2 terbuka.
3. Selanjutnya,masukkan air kaldu pada gelas ke 3 dan 4 tanpa di panasi terlebih dahulu.
4. Tutup gelas 3 dengan plastik transparan.
5. Biarkan gelas 4 yang berisi kaldu dalam keadaan terbuka.
6. Meletakkan semua tabung di dalam baskom dan menyimpannya di atas meja (tempat yang aman dan tidak
terkena cahaya matahari, dan sumber panas lainnya).
7. Melakukan pengamatan dan pencacatan selama 4 hari berturut turut.
8. Mencatat hasilnya pada tabel Pengamatan

 Pembahasan :
 Penjabaran Teori
A. Pertanyaan
1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas ?
2. Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut ?
3. Perubahan pada kaldu tersebut terjadi pada gelas yang diperlakukan bagaimana ? Mengapa bisa demikian ?
4. Pada gelas yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan ? Mengapa tidak terjadi
perubahan warna dan bau ?
5. Mungkinkah dari bahan kaldu itu tiba-tiba muncul mikroorganisme baru ?
6. Hasil percobaan diatas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat menyangkal teori Generatio Spontanea ?

B. Jawaban
1. Perubahan kaldu terjadi karena kaldu di dalam gelas tidak tertutup yang mengakibatkan masuknya mikro
organisme
2. Makhluk hidup tersebut datang terbawa oleh udara dan masuk ke dalam gelas
3. Perubahan terjadi pada gelas yang tidak tertutup(panas maupun dingin) karena keadaan gelas yang terbuka
menyebabkan masuknya mikroorganisme yang terbawa oleh udara sehingga trjadi perubahan warna dan bau
4. Dalam percobaan ini,tidak terjadi perubahan pada gelas yang tertutup rapat(panas maupun dingin),akan tetapi
gelas yang terisi air panas lebih terlihat jernih dari pada gelas yang terisi air dingin saja,hal ini terjadi karena
keadaan gelas yang tertutup rapat,sehingga udara(pembawa mikro organisme) tidak dapat masuk.
5. tidak,sebab air kaldu yang tertutup telah membuktikan bahwa tidak akan ada mikroorganisme baru di ruang
yang tidak terjamah oleh udara,udaralah yang menyebabkan adanya mikroorganisme baru,yang telah terbukti pada
gelas berisi air kaldu yang tidak tertutup.
6. Ya !,kehidupan tidak akan terjadi begitu saja tanpa sebab dan proses tertentu,jika memang kehidupan terjadi
secara spontan(Generatio Spontanea),maka mungkin air kaldu yang ada pada gelas tertutup pun akan menjadi
keruh.

 Penjelasan Hasil Pengamatan


Dari pengamatan dan percobaan yang telah kita lakukan kita telah mengetahui bahwa gelas berisi air kaldu yang
tertutup(panas/dingin) tidak mengalami perubahan warna dan bau,sebaliknya gelas yang berisi air
kaldu(panas/dingin) yang terbuka mengalami perubahan warna dan bau,hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
tanda-tanda kehidupan di tempat yang tidak terkena udara,sesuai dengan teori Lazaro Spallanzani yang
mengatakan bahwa kehidupan itu berasal dari mikroorganisme yang terbawa oleh udara(berasal dari makhluk
hidup lain)sekaligus membuktikan bahwa mahluk hidup tidak berasal dari air kaldu.

 Kesimpulan :
Kesimpulan yang sesuai dengan teori biogenesis Lazzaro Spallanzani ini adalah air kaldu yang keruh di sebabkan
karena adanya mikroorganisme yang masuk melalui perantara udara,hal ini membuktikan bahwa kehidupan itu
bukan berasal dari benda mati elainkan dari makhluk hidup lain yang telah hidup sebelumnya(mikroorganisme).
 Daftar Pustaka :
http://www.alchemyst.co.cc/2009/08/percobaan-lazzaro-spallanzani.html
http://dadiheryana.blogspot.com/2012/10/percobaan-lazzaro-spallanzani.html
http://blognaghgeo.blogspot.com/2011/02/percobaan-lazzarro-spallanzani.html

 LAMPIRAN
Foto Hasil Percobaan
Pengertian Mikrobiologi dan Mikroba

Mikrobiologi adalah salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis
yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Mikrobiologi dapat dibeda-bedakan menjadi
beberapa sub disiplin berdasarkan berbagai macam orientasi, yaitu:
1. Orientasi taksonomi, meliputi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi atau algologi, dan protozoologi.
2. Orientasi habitat, meliputi mikrobiologi air, mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi laut.
3. Orientasi problema, meliputi ekologi mikroba, mikrobiologi patogenik (Pathogenic microbiology),
mikrobiologi pertanian, mikrobiologi industri, dan mikrobiologi geologi.

Terdapat pula lapangan mikrobiologi terapan yang meliputi mikrobiologi kedokteran, mikrobiologi akuatik,
aeromikrobiologi, mikrobiologi makanan, mikrobiologi pertanian, mikrobiologi industri, eksomikrobiologi, dan
mikrobiologi geokimia.
Mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik adalah jasad hidup yang ukurannya sangat kecil. Secara klasik jasad
hidup dapat digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia hewan (animalia) karena menurut teori
evolusi setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae atau animalia. Menurut Ernest Haeckel (1834-1919),
berdasarkan perbedaan organisasi selnya dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia) dibedakan
dengan protista. Protista untuk menampung jasad yang tidak dapat dimasukkan pada golongan plantae dan
animalia. Protista terdiri dari algae atau ganggang, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang mempunyai sifat
uniseluler, sonositik, atau multiseluler tanpa diferensiasi jaringan. Kemudian dikembangkan lagi oleh
R.H.Whittaker (1920-1980), dia membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu jasad prokariotik
yang meliputi bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera); jasad eukariotik uniseluler meliputi algae sel tunggal,
khamir dan protozoa (Divisio Protista); dan jasad eukariotik multiseluler & multinukleat meliputi Divisio Fungi,
Divisio Plantae, serta Divisio Animalia. Sedangkan Carl Woese (1928) menggolongkan jasad hidup berdasarkan
susunan kimia makromolekul yang terdapat di dalam sel. Pembagian tersebut meliputi arkhaebacteria, eukaryota
(protozoa, fungi, tumbuhan dan binatang), dan eubacteria.
Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen. Jasad produsen
menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi sinar matahari. Mikroba yang berperanan sebagai
produsen adalah algae dan bakteri fotosintetik. Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh
produsen, contoh: protozoa. Jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup yang mati menjadi
unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik) sehingga di alam terjadi siklus unsur-unsur kimia, contoh: bakteri
dan jamur (fungi). Mikroba ada yang mempunyai banyak sel (multiseluler) ada pula yang terdiri dari satu sel saja
(uniseluler). Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus. Virus merupakan
makhluk hidup pada tingkatan molekul dan disebut sebbagai organisme peralihan karena mempunyai sebagian ciri
makhluk hidup, misalnya dapat berkembang biak; dan ciri benda mati, yaitu dapat dikristalkan. Virus hanya dapat
berkembang biak di sel-sel hidup (parasit obligat). Selain virus, ada jasad hidup lain yang disebut viroid. Viroid
membawa sifat genetiknya sendiri yang dapat diekspresikan di dalam sel inang . Prion adalah jasad hidup yang
lebih sederhana dari virus, yang terdiri atas suatu molekul protein yang infeksius (dapat menginfeksi sel inang).
BIOLOGI – KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP II

C. Perkembangan Sistem Klasifikasi


1. Sistem 2 kingdom (oleh Aristoteles sampai pertengahan tahun 1800).
Organisme dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu: Plantae dan Animalia

2. Sitem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)).

Pembagian ini berdasarkan cara makhluk memperoleh nutrien:

 Plantae (fotosintesis)
 Protista (sebagai deterotrof/mengurai dan menyerap)
 Animalia (sebagai organisme heterotrof yang menelan makanan dalam bentuk padat)

3. E. Chatton (1937)
Kelompok Eukariota dan Prokariota.

4. Sistem 5 kingdom (oleh R. H. Whittaker (1969))

Monera (bakteri dan ganggang hijau biru), Protista (Protozoa dan ganggang), Fungi (jamur), Plantae (Bryophyta,
Pterydophyta, dan Spermatophyta), dan Animalia

5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999-2002)).


Bakteria, Arkhaea, Protista, Fungi, Animalia, dan Plantae.

Dalam sistem klasifikasi terbaru, makhluk hidup dikelompokkan ke dalam 3 domaian yaitu sebagai berikut.

1. Domain Bakteria

Terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.

2. Domain Arkhaea

Terdiri atas satu dunia yaitu dunia arkhaea.

3. Domaian Eukaria

Terdiri dari empat dunia yaitu dunia animalia, plantae, fungi dan dunia protista.

4. Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak manfaat, di antaranya sebagai berikut.
a. Memudahkan untuk mengenal mahkluk hidup.
b. Memudahkan untuk mempelajari mahkluk hidup.
c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan antara mahkluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai