Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini di negara berkembang insiden kelainan jiwa psikosis diperkirakan
3-4 perseribu penduduk, sedangkan gangguan-gangguan jiwa neurosis serta
gangguan jiwa psikosomatis atau psikosomatis atau psikososiologis akibat
tekanan hidup.
Pada penderita schizofrenua hebefhrenio sering ditemukan adanya ketidak
tanggapan terhadap situasi, penarikan diri dari hubungan sosial, tingkah laku yang
aneh, fikiran tak logis dan adanya penyimpangan asosiasi (asosiasi longgar).
Tujuan dari perawatan yang diberikan bukan sekedar merawat dan melindungi
klien tetapi untuk pengobatan dan untuk mempersiapkan klien kembali pada
kehidupan sosial seperti sebelum sakit dan dapat kembali ke tengah masyarakat
sebagai individu yang mandiri.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu mengungkapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada klien dengan schizofrenua hebefhrenio episode berulang
melalui pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus
Mampu mengidentifikasi data, menganalisa data, merumuskan diagnosa
keperawatan, menentukan tindakan keperawatan, menyusun rencana tindakan dan
melaksanakan serta mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk studi kasus.
Teknik pengumpulan data :
1. Anamnese / wawancara
2. Pemeriksaan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
3. Studi kepustakaan dengan mencari literature ilmiah
4. Studi dokumementer dengan mencari data dari status klien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Ada beberapa konsep mengenai pengertian schizofrenia yang dikemukakan
oleh para sarjana, antara lain :
1. Prof. Maramis (1980)
Schizofrenia adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan
(sense of reality) proses berfikir, kemauan dan psikomotorik sedemikian rupa
sehingga tidak sesuai dengan kenyataan lagi.
2. Eungene Bleuler (1857-1938)
Schizofrenik adalah jiwa yang pecah belah terhadap keretakan atau
disharmonis perasaan, perbuatan dan proses pikir.

B. Jenis Schizofrenia
1. Schizofrenia Hebefrenic
2. Schizofrenia Katatonik
3. Schizofrenia Simplex
4. Schizofrenia Paranoid
5. Schizofrenia Latent
6. Schizofrenia Residual
7. Schizofrenia Akut
8. Schizofrenia Skizo Afektif
9. Schizofrenia Tak Tergolongkan
10. Schizofrenia

C. Faktor-Faktor Penyebab Schizofrenia


1. Faktor Keturunan
Dari hasil penelitian dibuktikan mengenai prosentasi angka kesakitan pada
keluarga Schizofrenia.
a.Saudara tiri : 0.9-1.8%
b.Saudara kandung : 7-15%
c.Bagi anak yang salah satu orang tuanya menderita Schizofrenia : 7-15%
d.Bila kedua orang tuanya menderita Schizofrenia : 40-60%
e.Bayi kembar dua telur : 2-15%
f. Bayi kembar satu telur : 61-86%
2. Faktor Endokrin
Teori ini dikemukakan berhubungan dengan angka kejadian Schizofrenia yang
sering pada waktu pubertas, kehamilan ataupun purperium dan fase
klimakterium.
3. Faktor Metabolisme
Apa pendapat yang mengatakan bahwa Schizofrenia disebabkan oleh suatu
gangguan proses metabolisme. Hal ini atas dasar keadaan penderita
Schizofrenia yang tampak pucat, lemah dan ujung extremitasnya agak
cyanosis, nafsu makan berkurang, berat badan yang menurun. Dewasa ini
teori metabolisme mendapat perhatian lagi berhubungan dengan telah
dilakukan terhadap pemakian obat halusinogenik dapat menyebabkan gejala
yang mirip dengan gelah Schizofrenia tetapi revesible.

D. Gejala-gejala
1. Gejala Primer
a. Gangguan proses pikir
Dimana terjadi gangguan baik pada bentuk, arus maupun isi pikiran.
Terdapat asosiasi longgar maupun inkoheren.
b. Gangguan efek dan emosi, berupa :
- Kadangkala efek dan emosi sehingga klien menjadi acuh tak acuh.
- Terdapat dua hal yang berlawanan yang terjadi secara bersamaan
akibat dari kepribadian yang terpecah belah, misalnya mencintai dan
membenci orang yang sama.
c. Gangguan kemauan
Dalam hal ini klien tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat
bertindak dalam suatu keadaan dan selalu memberikan alasan meskipun
alasannya tidak tepat. kadang klien melamin berhari-hari lamanya bahkan
berbulan-bulan, dinama perilaku ini erat kaitannya dengan austisme dan
stupor katatonik.
d.
2. ds
E. da

Anda mungkin juga menyukai