Anda di halaman 1dari 21

Atom

Struktur

B. Struktur inti,
inti

Defek massa dan


energi ikat
1. Struktur inti

Inti Atom (Nukleus) adalah bagian yang bermuatan positif


yang berada di pusat atom. Partikel penyususun inti atom
terdiri dari proton, elektron dan neutron, kecuali atom
hidrogen.
Partikel Massa ( kg ) Muatan

Proton 1,6725 x 10-27 +1,6 x 10-19

Elektron 9,1090 x 10-31 -1,6 x 10-19

Neutron 1,6750 x 10-27 0


Simbol Unsur
Dalam tabel periodik, atom suatu unsursecara umum di
lambangkan dengan :
atau ZXA
Keterangan :
X = nama unsur
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
A = nomor massa = Jumlah proton + jumlah neutron
n = Jumlah neutron dalam atom
n = A - Z
Nuklida :
jenis atom yang dibedakan oleh jumlah proton dan jumlah
elektronnya

Nuklida berdasarkan nomor atom, nomor massa dan jumlah


01 isotop neutron 03
Isoton

02 Isobar
Atom

01
Nuklida

Isotop : yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor


atom sama tetapi nomor massa berbeda
Contoh : 6C12 , 6C13 dan 6C14
Atom

02
Nuklida

Isobar : yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor


massa sama, tetapi memiliki nomor atom
berbeda
Contoh : 88Re288 dan 90Th 288
6 c14
dan 7N 14 C
Atom

03
Nuklida

Isoton : yaitu unsur-unsur yang memiliki


jumlah neutron sama, tetapi memiliki nomor
atom berbedanomor massa berbeda
Contoh : 38Sr88 dan 39Y 89
6 C13
dan 7 N14
Gaya Inti
Gaya inti adalah gaya yang mengakibatkan proton dan neutron tetap
berada dalam inti

Karakteristik gaya inti yaitu sebagai berikut :


1. Merupakan gaya tarik menarik yang lebih besar dari pada gaya
coulomb
2. Bekerja pada kisaran jarak yang sangat pendek, ini artinya
nuklida-nuklida berintegrasi hanya dengan nuklida yang ada
didekatnya
3. Bekerja antara dua proton, dua neutron atau proton dengan
neutron.
Kestabilan suatu inti pada dasarnya ditentukan oleh
perbandingan antara banyaknya netron (N) dengan
banyaknya proton (Z) yang terdapat dalam inti atom.
Pada umumnya kalau N/Z = 1, maka unsur tersebut stabil.
 Inti stabil adalah inti yang tidak dapat secara spontan
meluruh atau berubah
Inti atom terdiri dari dua yaitu :
1. Inti ringan (Z ≤ 20)
Inti ringan stabil jikan N = Z atau , Inti tidak stabil jika N ≠Z atau
Contoh inti ringan yang tidak stabil yaitu :
5B , 7N , 10Ne ,dan 12Mg ,
10 14 20 24

2. Inti Berat (z ≥ 20)


Inti Berat stabil jika , Inti tidak stabil jika atau
Contoh inti berat yang tidak stabil yaitu :
45Rh dan 83Bi209.
103
Defek massa dan energi ikat

Massa atom suatu unsur besarnya tertentu dan dinyatakan dalam satuan
massa atom (sma). Satu satuan massa atom (1 sma) didefinisika sebagai massa
yang besarnya 1/12 kali massa isotop karbon C-12. 1 sma = 1,66056 x 10-27 kg.
Satuan massa atom (sma) juga sering disetarakan dengan satuan energi, yakni:
1 sma ekuivalen dengan energi sebesar 931, 48 MeV (mega elektron volt).
Defek massa dan energi ikat

Oleh karena inti atom tersusun oleh proton dan neutron, massa inti harusnya
tepat sama dengan jumlah massa proton dan massa neutron (massa nukelon).
Akan tetapi, kenyataannya tidaklah demikian. Massa inti selalu lebih kecil
daripada massa nukelon.
Selisih antara massa nukleon dan massa inti disebut defek massa (Δm). Defek
massa (Δm) pada pembentukan nuklida X adalah sebagai berikut:
Δm = Zmp + (A – Z) mn - mX
Dengan,  mp  : massa proton
               mn   : massa neutron
               mX   : massa inti atom
Defek massa sebuah atom tidak hilang begitu saja,
melainkan digunakan sebagai energi untuk mengikat
nukleon-nukleon dalam inti yang disebut energi ikat inti.
Dengan,  mp  : massa proton
               mn   : massa neutron
               mX   : massa inti atom
Defek massa sebuah atom tidak hilang begitu saja,
melainkan digunakan sebagai energi untuk mengikat
nukleon-nukleon dalam inti yang disebut energi ikat inti.
Energi Ikat Inti (E)
Energi ikat inti merupakan energi yang diperlukan untuk memecahkan inti
atom menjadi nukleon-nukleon penyusunnya (neutron dan proton )
Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan
ilustrasi dari teori Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
E = Δmc2
Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan
ilustrasi dari teori Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
E = Δmc2
=
Δm x 931,5 MeV
Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus
diberikan untuk memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya.
Energi ikat inti belum menggambarkan kestabilan suatu nuklida.
Perkiraan tentang kestabilan inti dapat dilakukan dengan
memperhatikan energi ikat rata-rata per nukleon Eave
Besarnya energi ikat rata-rata pernukleon adalah:

Nukleon dengan energi ikat rata-rata pernukleon besar memiliki


kestabilan yang lebih tinggi karena diperlukan energi yang besar
untuk membongkarnya
Grafik Energi ikat pernukleon terhadap massa berbagai inti
an energi ikat rata-rata pernukleon
Dari grafik energi ikat rerata per nukleon  terhadap nomor massa A di
atas, dapat diketahui bahwa:

Untuk A kecil, energi ikat rerata per nukleon rendah dan mengalami
kenaikan dengan cepat.
Untuk A disekitar 50, terdapat harga maksimum energi ikat rerata per
nukleon yang datar dan turun ketika A – 140.
Untuk A diatas 140, energi ikat rerata per nukleon  mengalami
penurunan.

Anda mungkin juga menyukai