KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis ucapkan kepda Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
buku ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1.
Buku ini merupakan salah satu produk perangkat pembelajaran penelitian
terapan unggulan perguruan tinggi tahun kedua dengan nomor:
036/ES/PG.02.00.PT/2022 dengan judul: Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Fisika Berbasis Blended Learning untuk Meningkatkan Successful Skills dan Hasil
Belajar Siswa SMA/MA Sederajat Provinsi Sumatera Utara.
Struktur buku ajar ini ini terdiri dari Kompetensi Dasar (KD), teori, contoh
soal, ringkasan, soal soal objektif dan soal soal esei yang diharapkan dapat
menantang siswa untuk lebih kerja keras dalam belajar. Proses penulisan buku ini
telah mendapat masukan dan saran dari para validator, teman sejawat baik dari
desain, segi konten, dan tampilan.
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 1 ini masih jauh dari yang diharapkan,
baik pengetikan, penataan, dan sebagainya. Oleh karena itu Tim penyusun dengan
senang hati bila ada saran-saran dan kritik-kritik yang konstruktif untuk perbaikan
dan penyempurnaan buku ini.
Kirinya Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 1 ini dapat membantu para guru
dan siswa dalam meningkatkan capaian dan konpetensi pembelajaran yang lebih baik.
i
DAFTAR ISI
ii
B. Pemuaian Zat .................................................................................................... 83
C. Kalor dan Azas Black....................................................................................... 85
D. Hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya ......................................... 87
E. Perpindahan Kalor ............................................................................................ 90
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
MP 1 . KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI
Kompetensi Dasar:
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari hari
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan keseimbangan titik
berat.
A. Momen Gaya
Pada gerak translasi, gaya yang bekerja pada partikel dikaitkan dengan
percepatan linier partikel yang dikenal denga hukum II Newton (F = ma). Pada gerak
rotasi terdapat satu besaran fisika yang berkaitan dengan percepatan sudut partikel
yang berotasi. Besaran yang dimaksudkan adalah momen gaya, juga disebut torka
atau torsi.
Jika gaya F bekerja pada suatu partikel tunggal di titik P yang posisinya
terhadap titik koordinat kartesian O(0,0) ditunjukkan oleh posisi r, maka besarnya
momen gaya pada titik P terhadap titik asal O(0,0) adalah sebagai berikut:
Pers. (1.1)
Dimana :
= momen gaya (N.m)
r = vektor posisi (m)
1
F = gaya (N)
Perkalian silang antara dua vektor menghasilkan satu suatu vektor baru.
Berdasarkan Pers (1.1) di atas, momen gaya merupakan perkalian silang (cross
product) antara vektor posisi dan vektor gaya, sehingga momen gaya merupakan
besaran vektor yang mempunyai besar dan arah. Besar momen gaya ditentukan
melalui persamaan matematika berikut ini:
Pers. (1.2)
Dengan adalah sudut apit antara vektor posisi r dengan vektor gaya F,
sedangkan arah momen gaya ini sesuai dengan arah maju sekrup kanan bila diputar
dari arah r menuju F melalui sudut terkecil.
Dari Pers (1.1) tampak bahwa besarnya momen gaya ( ) tidak saja
bergantung pada besar dan arah gaya saja, tetapi juga bergantung pada letak titik
tangkap gaya relatif terhadap titik O. Bila garis kerja gaya F berimpit dengan vektor
posisi r, maka besar momen gaya ( ) sama dengan nol. Bila garis kerja gaya F tegak
lurus dengan vektor posisi maka pers. 1.2 menjadi:
Pers. (1.3)
Dimana d = r = r sin disebut lengan gaya F.
Apabila dua atau lebih gaya bekerja pada suatu benda maka masing-masing
gaya akan menyebabkan rotasi dengan perjanjian jika : “momen gaya bekerja searah
arah putaran jarum jam, dan sebaliknya”.
F1
d1
•O
d2
F2
2
1 = ⃗ d1 (positif) dan 2 = ⃗ d2 (negatif) , maka resultan kedua torsi tersebut
terhadap titik O adalah : Total = 1 - 2
Untuk gaya konstan besar momen gaya dapat diperbesar dengan cara
menambah panjang besar lengan gaya. Beberapa aplikasi momen gaya dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi antara lain: anda akan lebih mudah menutup
pintu bila mendorongnya dipegang (yang biasanya dipinggir daun pintu), dari pada
mendorongnya ditempat yang dekat dengan engselnya. Jika resultan momen gaya
yang bekerja pada suatu benda tidak sama dengan nol benda bergerak rotasi, jika
resultan momen gaya sama dengan nol benda diam atau benda bergerak rotasi
beraturan.
Contoh 1.1
Penyelesaian
τo= + F x AO = F sin 600 . AO = 50 N .. ⁄ √ . 10 m = 125√ Nm
Benda tegar adalah suatu sistem benda yang terdiri atas sistem titik yang
jumlahnya tidak berhingga dan apabila ada gaya yang bekerja padanya maka jarak
antara setiap titik-titik tersebut tidak berubah. Karena itu suatu benda dikatakan
benda tegar jika benda tersebut tidak mengalami perubahan bentuk maupun
perubahan volume karena pengaruh suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Benda tegar pada umumnya merupakan benda padat. Gaya yang bekerja pada benda
tegar memungkinkan benda tersebut:
3
• Bergerak translasi (menggeser).
• Bergerak rotasi (berputar).
• Bergerak dengan kombinasi gerak rotasi dan translasi (berputar sambil
menggeser).
Yang dimaksud dengan keseimbangan benda di sini adalah keseimbangan
translasi dan rotasi. Karena itu syarat keseimbangan benda, selain jumlah gaya-gaya
sama dengan nol, juga jumlah momen gaya (torsi) terhadap suatu titik pada benda itu
(titik sembarang) sama dengan nol. Secara matematis dirumuskan:
∑ (∑ ∑ ∑ Pers. (1.4)
∑ (∑ ∑ ∑ ) Pers. (1.5)
Contoh 1.2
Seseorang memikul tongkat AB yang homogen panjang 2 m. Beban di ujung A = 100
N dan di ujung B = 400 N. Jika batang AB seimbang, hitunglah di mana batang AB
harus diletakkan pada bahu orang tersebut agar batang AB dalam keadaan seimbang
(massa batang diabaikan)
Penyelesaian:
Misalkan ttik pikul di C berjarak x dari ujung A seperti diperlihatkan gambar berikut:
A C B
x 2-x
W1 = 100N
F=?
W2 = 400 N
4
Batang AB dilekkan agar seimbang sejauh 1,6 m ke kanan titik A, atau sejauh 0,6 m
ke kiri titi B.
Contoh 1.3
Sebuah tangga homogen bermassa 10 kg yang panjangnya 5 m disandarkan pada
dinding pada titik 3 m di atas tanah. Dengan asumsi dinding tidak memiliki gesekan
tetapi tanah mempunyai gesekan, tentukan gaya-gaya yang diberikan oleh dinding
dan tanah pada tangga.
Penyelesaian:
Dinding tidak memiliki gesekan, sehingga tangga
hanya menerima gaya tegak lurus dinding dengan
label FD. Tanah mempunyai gesekan, sehingga
tanah memberikan komponen gaya horizontal FLx
dan komponen gaya vertikal FLy; yang pertama
merupakan gaya gesekan dan kedua merupakan
gaya normal.
5
FLy = W = mg = 20 kg . 9,8 ms-2
Gaya gaya menurut sumbu x:
Lengan gaya untuk berat benda W = mg adalah setengah x o = 2 m, dan lengan
gaya untuk FL adalah 3 m.
Στo = 0
FD . 3 m - W.1/2 xo = 0
FD . 3 m - 98 N.1/2. 4 m = 0
FD = 196 N/3 = 65,3 N
FL – FLx = 0
65,3 N – FLx = 0
FLx = 65,3 N
√ =
C. Titik Berat
Titik berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari suatu benda
atau sistem benda. Titik berat menurut bentuk benda dibedakan menjadi:
a. Benda berbentuk tidak teratur
Contoh: daun, batu, bunga, sendok dan lain-lain
b. Benda berbentuk garis/kurva
Contoh : kabel, lidi, benang, sedotan, dan lain-lain.
c. Benda berbentuk bidang/luasan
Contoh : kertas, karton, triplek, kaca, penggaris, dan lain-lain.
d. Benda berbentuk bangunan/ruang
Contoh : kubus, balok, bola, kerucut, tabung, dan lain-lain
6
1. Titik Berat Benda yang Berbentuk Tidak Teratur
∑
∑
Pers. (1.6)
∑
∑
Pers. (1.7)
Benda berbentuk garis atau dimensi satu merupakan benda yang lebar dan
tebalnya dapat diabaikan, sehingga berat benda sebanding dengan panjangnya (l).
Koordinat titik berat gabungan beberapa benda homongen berbentuk garis dituliskan
dengan:
∑
∑
Pers. (1.8)
∑
∑
Pers. (1.9)
7
3. Titik Berat Benda Homogen yang Berbentuk Bidang (Dimensi Dua)
Beberapa ketentuan menentukan titik berat suatu benda (zo) antara lain dapat
menggunakan ketentuan tabel 1.1 berikut:
Garis Lurus
Busur Lingkaran
8
Busur Setengah Lingkaran
Titik Berat Benda Homogen yang Berbentuk Bidang (Dimensi Dua)
No. Gambar dan Nama Benda Letak Titik Berat
t = tinggi benda
z = pertotingan garis-garis AD dan CF
A = 1/3 AB.t
1. A = luas
Segitiga
t = tinggi
z = perpotingan garis-garis AC dan BD
A = AB x AD
A= Luas
2.
R = jari-jari lingaran.
A=½
A = luas lingkaran
4.
Setengah Lingkaran
9
Titik Berat Benda Pejal Homogen Bentuk Tiga Dimensi\
Kerucut Pejal
3 A= luas alas
t = tinggi
V = volume
Silinder Pejal
Titik Berat Benda Homogen yang Berbentuk Ruang
Kulit Kerucut
10
Kulit Silinder
( Tanpa Tutup)
Contoh 1.4
Sistem partikel yang saling dihubungkan dengan bidang ringan tidak mermassa
terletak pada suatu sistem koordinat seperti pada gambar di bawah ini. Tentukan
pusat massa sistem.
Penyelesaian
11
Contoh 1.5
Tentukan koordinat titik berat dari bangun berikut!
Penyelesaian:
Bangun diatas adalah benda berdimensi satu. Benda itu dibagi atas 4 bagian seperti
pada gambar berikut:
Masing-masing kurva membentuk garis lurus.
Kurva I (titik berat di z1)
Panjang : l1 = 4 satuan ; x1 = 2 satuan, dan y1 = 5 satuan
Kurva II (titik berat di z2)
Panjang : l2 = 6 satuan ; x2 = 3 satuan; y2 = 3 satuan
Kurva III (titik berat di z3)
Panjang : l3 = 6 satuan ; x3 = 6 satuan ; y3 = 3 satuan
Kurva IV (titik berat di z4)
Panjang : l4 = 4 satuan ; x4 = 6 satuan ; y4 = 6 satuan
Titik berat benda ditentukan oleh persamaan berikut:
satuan
satuan
Jadi koordinat titik berat bangun di atas adalah z0 (4,3 satuan ; 4 satuan).
12
Contoh 1.6
Tentukan koordinat titik berat potongan karton homogen pada gambar berikut!
Penyelesaian:
Gambar diatas dapat kita bagi menjadi 2 bangun persegi panjang. Ingat titik berat
persegi panjang terletak pada perpotongan diagonal-diagonalnya
Persegi panjang I. Persegi panjang II.
x1 = 0,5 satuan ; y1 = 2,5 satuan ; x2 = 1 + 2 = 3 satuan ; y2 = 0,5 satuan
A1 = 1 × 5 = 5 satuan ; A2 = 1 x 4 = 4 satuan
satuan
satuan
Jadi koordinat titik berat bangun di atas adalah z0 (1,6 ; 1,6) satuan.
Contoh 1.7
Sebuah palu terdiri dari bagian kepala yang berbentuk silinder dengan massa 2,00 kg
dan diameter 8,00 cm serta tangkai yang juga berbentuk silinder dengan massa 0,500
kg dan panjang 26,0 cm (Perhatikan gambar!) Jika palu ini dilemparkan berputar ke
udara, berapa jauh di atas dasar tangkai letak titik yang membentuk lintasan parabola?
13
Penyelesaian
Ketika palu dilemparkan berputar ke udara, maka titik yang membentuk lintasan
parabola adalah pusat massa (titik berat) palu.
Ambil sumbu Y sebagai garis yang melalui tengah-tengah palu dan sumbu Y sebagai
garis tegak lurus sumbu X yang melalui dasar tangkai xo = 0,00
x2 = 26 cm + ½ .8 cm = 30 cm
Titik berat palu yaitu titik G, ditentukan dengan
Jadi, letak titik yang membentuk lintasan parabola ketika dilemparkan dengan
berputar ke udara adalah titik yang berjarak 26,6 cm dari dasar tangkai.
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap
porosnya. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi untuk menentukan
hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan
sudut.
Gaya dan momen gaya dapat dikaitkan melalui persamaan berikut:
pers. (1.14)
Dimana:
atan = percepatan tangensial (ms-2)
r = jari-jari putaran benda (m)
α = percepatan sudut (rads-2)
14
Dengan cara mensubstitusikan pers. (1.1) dan pers. (1.14), diperoleh
hubungan antara gaya dan momen gaya ditunjukkan oleh persamaan berikut:
τ= mrαr
(Pers. 1.15)
Kuantitas mr2 dinamakan momen inersia (I). Untuk momen inersi untuk sistem
partikel dituliskan sebagai:
∑ Pers. (1.16)
Contoh 1.8
Sebuah tongkat panjangnya 1,5 m dibebani dengan tiga bola pejal dengan massa
yang sama yaitu 100 gr. Tentukan momen kelembaman (inersia) sistem tersebut: (a)
terhadap sumbu yang lewat salah satu ujung tongkat, (b) terhadap sumbu yang lewat
pusat tongkat. Untuk kedua pertanyaan tersebut, sumbu tegak lurus pada tongkat, dan
momen tongkat diabaikan.
Penyelesaian
75 CM 75 CM
15
b.Jika sumbu lewat pusat tongkat:
I = mr2 = m1r12+m2r22+m3r32 = 100 (75)2+100(0)2+100(75)2
I = 1125000 gr cm2
Contoh 1.9
Sebuah katrol bermassa 3 kg dengan diameter 20 cm diikatkan dengan tali secara
melingkar. Salah satu ujung tali ditarik dengan gaya 10 newton, katrol mengalami
pecepatan beraturan dari keadaan diam sampai mencapai laju anguler 20 rad s-1 dalam
waktu 2 s. Jika momen gaya gesekan pada sumbu katrol adalah 1 Nm, tentukan besar
momen inersia katrol.
Penyelesaian:
Στ = τF + τgesekan
Στ = -20N . 0,2 m + 1 Nm
Στ = - 2 Nm + 1 N m= -1Nm
Tanda minus menyatakan arah putaran berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
10 rad s-2
16
Persamaan sudut:
pers.(1.19)
Persamaan I disebut momentum sudut yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap,
dinyatakan dengan:
Pers. (1.21)
Dengan mensubstitusikan Pers. (1.21) ke Pers. (1.20) diperoleh:
∑ Pers. (1.22)
Jika resultan momen gaya bernilai nol maka rumus (1.19) di atas berubah menjadi :
Pers. (1.23)
Disebut pesamaan hukum kekekalan momentum sudut.
Dimana:
I0 = momen inersia awal
It = momen inersia akhir.
Contoh 1.10
Sebuah partikel yang sedang bergerak rotasi mempunyai momen inersia 4 kg m2 dan
kelajuan sudut 2 rads-1. Jika kelajuan sudut partikel berubah menjadi 4 rads-1, maka
momen inersia partikel eru ah menjadi…
Penyelesaian
Diketahui :
Io = 4 kgm2
= 2 rads-1
17
= 4 rads-1
Ditanya :
Io = …….. ?
Penyelesaian:
Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa :
Momentum sudut awal (Lo) = momentum sudut akhir (Lt)
(momen inersia awal)(kelajuan sudut awal) = (momen inersia akhir)(kelajuan sudut
akhir)
18
F. Energi Kinetik Rotasi
y
v
r m1
0 θ x
Jika massa suatu partikel benda tersebut m1 dan jarak dari pusat rotasi adalah
r1, maka energi kinetiknya adalah : Ek . Semua partikel benda tersebut
mempunyai kecepatan sudut yang sama, maka dapat ditulis vi = r1 , sehingga : Eki =
½ mi ri2 2. Maka energi kinetik benda tersebut adalah :
Contoh 1.12
Sebuah silinder pejal yang mengguling ke bawah tanpa slip (gesekan) di atas bidang
miring (lihat gambar di bawah). Tentukan percepatan pusat massa.
19
Penyelesaian:
Waktu menuruni jarak sepanjang x (AB) di atas bidang miring, pusat berat jatuh
vertikal ke bawah sejauh h = x sin , maka energi potensial yang hilang adalah mg
sin Energi kinetik pada dasar bidang miring:
Etot di A = Wtotal di B
mgh = +
Contoh 1.13
Sebuah silinder pejal mempunyai massa M dan jari-jari R. Silinder ini menggelinding
ke bawah pada saat suatu bidang miring tanpa slip. Tentukan kecepatan pusat massa
silinder sampai di dasar bidang miring. Mula-mula benda dalam keadaan diam.
20
Penyelesaian:
2
( )
Harga ini lebih kecil bila dibandingkan dengan laju silinder yang tergelincir tanpa
(gesekan) dan tanpa rotasi, yaitu: √
21
Ringkasan
Momen gaya adalah suatu gaya tangensial yang dialami suatu objek dalam satu gerak
rotasi.
, dimana: = momen gaya (N.m), r = vektor posisi (m), dan F = gaya (N)
Besarnya momen gaya ( ) dapat dinyatakan oleh komponen gaya yang tegak lurus
terhadap lengan gaya sehingga dapat dirumuskan sebagai:
atau , dimana F adalah komponen F yang tegak lurus
terhadap r, r komponen r yang tegak lurus pada garis kerja gaya F, dan d= r = r sin
disebut lengan gaya F.
Garis kerja gaya adalah garis imajiner yang panjangnya tidak terbatas segaris dengan
arah gaya. Lengan gaya adalah jarak tegak lurus dari garis kerja gaya ke sumbu
rotasi.
Momen yang berputar searah jarum jam adalah positif, yang berlawanan dengan arah
putara jarum jam adalah negatif.
∑ ∑( )
Momen inersia I = ∑
Momentum angular L =I× L
22
Tes Kompetenasi Bentuk Objektif
A. 2 N.m
B. 4 N.m
C. 6 N.m
D. 8 N.m
23
4. Tiga gaya F1, F2, dan F3 bekerja pada barang seperti pada gambar berikut :
Jika masa batang diabaikan dan panjang batang 4m, maka nilai momen
Gaya terhadap sumbu putar di titik C adalah …
A. 12 N.m
B. 8 N.m
C. 6 N.m
D. 2 N.m
5. Seorang pemain skating es melakukan putaran cepat dengan cara menarik
rentangan lengan lebih dekat ke badan nya. Apa yang terjadi terhadap momen
inersia sekitar sumbu rotasi?
A. Tidak berubah
B. Bertambah besar
C. Bertambah kecil
D. Berubah-ubah, tetapi sulit ditentukan arahnya.
6. Seorang pemain skating es melakukan putaran cepat dengan cara menarik
rentangan lengan lebih dekat ke badan nya. Apa yang terjadi terhadap momen
inersia sekitar sumbu rotasi?
A. Tidak berubah
B. Bertambah besar
C. Bertambah kecil
D. Berubah-ubah, tetapi sulit ditentukan arahnya.
7. Sebuah roda dengan jari jari berotasi dengan kelajuan angular konstan 2,0
. Berapa gaya sentripetal sebuah titik di velg roda tersebut?
24
A. 0,5
B. 1,0
C. 2,0
D. 4,0
8. Lingkaran sebuah sepeda berotasi secara beraturan melalui 2,0 revolusi dalam
. Berapa kelajuan linear dari sebuah titik dari pusat roda?
A. 0,63
B. 0,31
C. 0,16
D. 0,079
9. Seorang pemain skating es melakukan putaran cepat dengan cara menarik
rentangan lengan lebih dekat ke badannya. Apa yang terjadi terhadap momen
inersia sekitar sumbu rotasi?
A. Tidak berubah
B. Naik
C. Turun
D. Berubah, tetapi sulit ditentukan jalannya.
10. Sebuah mobil berjalan melalui lintasan melengkung dengan jari jari 50 dengan
kelajuan . Gaya sentripetal maksimum (oleh gesekan statik) adalah
. Berapa massa dari mobil tersebut:
A.
B.
C.
D.
11. Jika seorang beratnya berdiri dengan kedua kaki masing-masing di dua
timbangan kamar mandi. Mana pernyataan berikut yang benar?
A. Masing-masing timbangan terbaca
B. Masing-masing timbangan terbaca
C. Jika yang sati terbaca , yang lain
D. Tidak ada yang benar
25
12. Pada sistem kesetimbangan benda tegar seperti pada gambar tersebut, batang A
homogen dengan panjang 80 cm berat 18 N. Pada ujung B digantung beban
beratnya 30 N. Batang ditahan oleh BC. Jika jarak AC = 60 cm, tegangan tali
adalah ...
A. 36 N
B. 48 N
C. 50 N
D. 65 N
13. Sebuah bus yang massanya 1,5 ton mogok di atas jembatan AB. AB = 30 m, AC
= 10 g = 10 m/s2 dan massa jembatan diabaikan, maka gaya normal A dan B
adalah ...
A. NA = NB = 500 N
B. NA = 10.000 N ; NB = 500 N
C. NA = 7.500 N ; NB = 7.500 N
D. NA = 1.000 N ; NB = 500 N
26
14. Letak titik berat bangun bidang dari gambar berikut dari sumbu X.
A. 4 cm C. 3 cm
B. 3,5 cm D. 2 cm
15. Batang tak bermassa yang panjangnya 2R dapat berputar di sekitar sumbu
vertikal melewati pusatnya seperti yang ditunjukkan oleh gambar.
Sistem berputar dengan kecepatan sudut ketika kedua massa m berjarak sejauh
R dari sumbu. Massa secara simultan ditarik sejauh R/2 mendekati sumbu oleh
gaya yang arahnya sepanjang batang. Berapakah kecepatan sudut baru dari
sistem ?
A. /4 C.
B. /2 D. 4
16. Sebuah benda berbentuk silinder berongga (I = mR2) bergerak menggelinding
tanpa tergelincir mendaki bidang miring kasar dengan kecepatan awal 10 m.s-1,
idang miring itu mempunyai sudut elevasi α dengan tan α = 0,75. Jika gravitasi
g = 10.m.s-2 dan kecepatan benda itu berkurang menjadi 5 m.s-1, maka jarak
bidang miring yang ditempuh benda tersebut adalah ...
A. 12,5 m C. 7,5 m
B. 10 m D. 5m
17. Batang silinder homogen bermassa 4 kg mempunyai panjang 60 cm dan diputar
dengan sumbu rotasi/poros pada jarak 18 cm dari satu ujung batang, besar
momen inersia batang tersebut adalah …
27
A. 1200 kgcm2 C. 4800 kmcm2
Besar kecepatan linear ujung batang adalah 6 m/s. Besar energi kinetik rotasi
atang itu adalah …
A. 15 J C. 45 J
B. 30 J D. 60 J
19. Sebuah bola pejal berjari-jari R dan bermassa m didorong dengan kecepatan awal
3 m/s ke atas sebuah bidang miring yang memiliki kemiringan 30° dengan
koefisien gesek kinetik 0,2 dan koefisien gesek statik 0,3. Ketika menaiki bidang
miring tersebut, bola selalu menggelinding dan tidak pernah tergelincir.
Ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola tersebut adalah sekitar ...
A. 0,06 m C. 0,64 m
B. 0,32 m D. 0,92 m
20. Sebuah roda berbentuk silinder pejal memiliki massa 5 kg dan berjari-jari 0,1 m.
Berapa besar energi kinetiknya jika diputar dengan kecepatan sudut 5 rad/s pada
sumbu putar benda roda silinder pejal tersebut.
A. 0,3125 J C. 3, 125 J
B. 0,625 J D. 6,25 J
28
Tes Kompetensi Bentuk Essay MP 1
1. Perhatikan Gambar Berikut
Jika massa batang diabaikan, berapa besar momen gaya terhadap titik c.
2. Tiga buah gaya bekerja pada sebuah benda batang homogen bermassa 4 kg yang
ditunjukkan pada gambar berikut.
Tentukan besar momen gaya pada bagian ujung kiri dan kanan benda batang.
Berikan kesimpulan anda dari hasil kedua perhitungan.
3. Dua buah benda bermassa 2 kg dan 4 kg terpisah sejauh 2 m yang terpasang pada
suatu tongkat ringan (massa tongkat diabaikan). Hitunglah momen inersia dari
sistem jika:
a) sumbu putar terletak tepat di tengah-tengah antara kedua benda.
b) sumbu putar terletak di sejauh 1 m di sebelah kanan benda bermassa 4 kg.
4. Dua buah cakram masing-masing memiliki momen inersia 𝐼 dan 𝐼 berputar
pada poros yang sama masing-masing dan yang arahnya searah. Cakram A
kemudian bersatu dengan cakram B menghasilkan kecepatan sudut akhir .
Hitunglah nilai yang dinyatakan dalam variabel yang diketahui!
5. Tongkat homogen (AB) yang panjangnya 1,5 m. Beban yang satu di ujung A dan
yang lainnya di ujung B. Beban di A 100 N dan di B 500 N. Di mana pundak
(bahu) orang tersebut ditempatkan supaya batang AB horizontal (seimbang).
29
6. Suatu batang AB yang homogen, massanya 30 kg, panjangnya 5 meter, menumpu
pada lantai di A dan pada tembok vertikal di B. Jarak dari B ke lantai 3 meter;
batang AB menyilang tegak Lurus garis potong antara lantai dan tembok vertikal.
Berapa besarnya gaya K mendatar yang harus di berikan pada batang di A supaya
batang tetap seimbang? dan Hitung juga tekanan pada A dan B.
8. Tiga buah benda memiliki massa secara berurutan yaitu 4 kg, 2 kg, dan 1 kg.
Benda urutan pertama terdapat pada sumbu x = 10 cm, y = 0; benda urutan kedua
terdapat pada sumbu x = 0 dan y = 10 cm; dan benda urutan 3 terdapat pada
sumbu x = 10 cm dan y =10 cm. Tentukan letak titik berat ketiga benda.
9. Katrol cakram pejal bermassa 20 kg dan berjari-jari 0,2 meter. Jika katrol bergerak
rotasi pada porosnya dengan kecepatan sudut konstan 4 rad/sekon, tentukan besar
energi kinetik rotasi katrol ?
10. Sebuah bola pejal berjejari R dan bermassa m didorong dengan kecepatan awal 3
m/s ke atas sebuah bidang miring yang memiliki kemiringan 30° dengan
koefisien gesek kinetik 0,2 dan koefisien gesek statik 0,3. Ketika menaiki bidang
miring tersebut, bola selalu menggelinding dan tidak pernah tergelincir. Berapa
ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola tersebut.
30
MP 2 . ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
Kompetensi Dasar:
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan senari-hari.
4.2 Melakukan percobaan tenatng sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi
hasil percobaan dan pemanfaatannya.
31
irisan tegak lurus pada panjang batang (garis putus-putus pada Gambar 2.1b), tarikan
oleh gaya F akan tersebar rata pada luas penampang A. Oleh karena itu, tegangan
didefinisikan sebagai perbandingan besar gaya F terhadap luas penampang A. Secara
matematis tegangan dirumuskan:
Pers. (2.1)
Dimana :
σ = tegangan/stress (N/m2 atau pascal),
F = gaya tekan/tarik (N),
A = luas penampang yang ditekan/ditarik (m2).
b. Regangan (strain)
Regangan ialah perubahan relatif ukuran atau bentuk benda yang mengalami
gaya. Gambar 6 memperlihatkan sebuah batang yang mengalami regangan akibat
gaya tarik F. Panjang batang mula-mula adalah l0. Setelah mendapat gaya tarik
sebesar F, batang tersebut berubah panjangnya menjadi l. Dengan demikian, batang
tersebut mengalami pertam ahan panjang se esar Δl, dengan Δl = l - l0 .
Regangan didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang
benda dan panjang benda mula-mula, Secara matematis regangan dirumuskan:
Pers. (2.2)
Dimana :
l = Pertambahan panjang (m)
32
l 0 = Panjang mula-mula (m)
e = Regangan (tidak bersatuan)
c. Modulus Elastisitas
Sifat elastis suatu bahan berhubungan dengan modulus
elastisitasnya.Elastisitas suatu bahan dapat diketahui dengan membandingkan
hubungan antara tegangan dan regangan yang dialami oleh suatu bahan.
Perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami oleh suatu bahan disebut
sebagai konstanta modulus elastisitas atau Modulus Young. Secara matematis,
modulus elastisitas dirumuskan sebagai berikut.
Pers. (2.3)
Pers. (2.4)
( ) Pers. (2.6)
33
Dimana
Pers. (2.7)
B. Hukum Hooke
Bunyi hukum Hooke menyatakan bahwa : “jika gaya tarik yang diberikan
pada sebuah pegas tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang
pegas er anding lurus atau se anding dengan gaya tariknya”
a b
Gambar 7. (a) Pegas tanpa Beban. (b) Pegas
Dengan beban
34
Gambar 7.a menunjukan sebuah pegas digantung pada sebuah pegas tanpa beban.
Selanjutnya pada pegas yang sama digantungkan benda pada ujung pegas seperti pada
gambar 7.b. Aki at gaya F enda pegas ertam ah panjang sejauh Δx.
Menurut Hukum Hooke, gaya pemulih pada pegas yang berada di dalam batas
elastisnya akan selalu memenuhi persamaan berikut :
Pers. (2.5)
Dimanan:
k = tetapan pegas (N/m),
l = pertambahan panjang pegas (m), dan
F = gaya yang bekerja pada pegas (N).
Tanda minus (–) persamaan (2.5) menyatakan arah gaya pemulih selalu
berlawanan dengan arah pertambahan (perubahan) panjang pegas.
Contoh 2.1
Benda bermassa 4,5 kg digantungkan pada pegas sehingga pegas itu bertambah
panjang sebesar 9 cm. Berapakah tetapan pegas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 4,5 kg
g = 10 m/m2
Δx = 9 cm.
35
Contoh 2.2
Sebuah kawat logam dengan diameter 1,25 mm dan panjangnya 80 cm digantungi
beban bermassa 10 kg. Ternyata kawat tersebut bertambah panjang 0,51 mm.
Tentukan:
a. tegangan (stress),
b. regangan (strain), dan
c. modulus Young zat yang membentuk kawat.
Penyelesaian
Diketahui: d = 1,25 mm, l = 80 cm, m = 10 kg, dan Δl = 0,51 mm.
a. Tegangan
⁄
⁄
b. Regangan
c. Modulus young
⁄
⁄
Contoh 2.3
Sebuah silinder yang terbuat dari baja panjangnya 10 m dan jari-jari 2 cm. Jika
modulus elastisitas baja tersebut 2,0 × 1011 N/m2, berapakah tetapan gaya baja
tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui: l = 10 m, r = 2 cm, dan E = 2,0 × 1011 N/m2
⁄
⁄
36
Ringkasan
Sifat elastis ditunjukan oleh suatu benda akan kembali ke bentuk semula apabila gaya
gaya yang dikenakan kepada benda dihilangkan. Sifat plastis ditunjukan suatu benda
perubahan bentuk yang permanen. Tegangan (Stress) adalah kekuatan gaya yang
menyebabkan perubahan bentuk benda, yang didefenisikan sebagai gaya persatuan
luas: , dimana σ = tegangan (N/m2 atau pascal), F = gaya tekan/tarik (N),
Modulus Young adalah ukuran kekakuan suatu bahan elastis yang didefenisikan
sebagai rasio dari tegangan dan regangan, yang dirumuskan sebagai:
, dimana E = Modulus Young.
Hukum Hooke: Untuk bahan yang masih kategori elastis, besarnya gaya (F) pemulih
sebanding dengan pertambahan panjang (Δx) dan konstanta pegas (k) dengan rumus:
, tanda negatif menunjukan bahwa gaya Hooke berlawanan arah dengan
gaya yang menyebabkan pertambahan panjang.
37
Tes Kompetensi Bentuk Objektif
1. Jika suatu massa digantung pada kawat yang terbuat dari aluminum, kuningan,
tembaga, dan baja. Kawat yang mengalami pertambahan panjang paling kecil?
A. Aluminum
B. Kuningan
C. Tembaga
D. Baja
2. Jika sebuah kubus terletak di atas meja datar maka dalam keadaan
A. Kesetimbangan stabil
B. Kesetimbangan tidak stabil
C. Kesetimbangan netral
D. Kesetimbangan positip
A. Kabel dengan panjangnya dan memiliki penampang . Gaya
sebesar merentangkan kabel tersebut. Jika modulus elastis dari kabe 1,0
x 1011, Nm-2. pertam ahan panjang ka el adalah …
B. 0,01 m
C. 0,10 m
D. 1,0 m
E.
3. Jika F adalah gaya, adalah konstanta pegas dan adalah perpanjangan, Hukum
Hooke menyatakan bahwa:
A. kx-1
B.
C.
D. kx
4. Hukum Hooke gagal ketika material mencapai:
A. Perincian
B. batas elastis
C. ujung tambatan
D. tegangan patah tulang
38
5. Grafik ekstensi terhadap gaya untuk bahan elastis adalah:
A. kurva ke bawah
B. Kurva ke atas
C. Garis lurus dari sembarang titik pada sumbu x dan y
D. Garis lurus dari titik asal
6. Bahan kaku memiliki :
A. konstanta pegas tinggi
B. konstanta pegas rendah
C. konstanta pegas dengan nilai berapa pun
D. konstanta pegas yang sulit diprediksi
7. Sebuah pegas memiliki konstanta pegas . Apa ekstensinya saat dimuat
dengan ?
A. 4 cm
B. 5 cm
C. 3 m
D. 3 cm
8. Sebuah pegas memanjang di bawah beban . Berapa konstanta
pegasnya?
A. Nm-1
B. Nm-1
C. Nm-1
D. Nm-1
9. Manakah dari pegas berikut yang paling kaku?
A. Pegas yang membutuhkan kasa untuk menekannya sebesar 6,8 m.
B. Pegas membutuhkan gaya untuk meregangkannya sejauh .
C. Pegas yang membutuhkan gaya untuk menekannya sejauh
D. Pegas membutuhkan gaya untuk meregangkannya sejauh .
10. Gaya menyebabkan pegas meregang . Berapakah energi
potensial yang tersimpan pada pegas yang diregangkan?
39
A.
B.
C.
D.
12. Gaya total 430 N bekerja untuk meregangkan pegas ekstensi. Berapa jauh pegas
meregang jika konstanta pegasnya 700 Nm-1
A. 43.9 m
B. 0.307 m
C. 1,63 m
D. 0.614 m
13. Besaran apa yang dapat kamu hitung dari grafik dan berikan besaran besaran
tersebut.
A. Jarak
B. Gaya
C. konstanta pegas Nm-1
D. konstanta pegas Nm-1
14. Sebuah mobil ditopang oleh 4 pegas. Jika setiap pegas dibelokkan
sebesar , berapakah konstanta pegas? (Pikirkan tentang berapa banyak
berat yang ditahan setiap pegas!)
A. Nm-1
B. Nm-1
C. Nm-1
D. Nm-1
40
15. Sebuah pegas yang tidak teregang memiliki panjang . Ketika pegas ditarik
dengan gaya , panjangnya bertambah menjadi Berapakah konstanta
pegas pada pegas ini?
A. 0,89 Ncm-1 C. 1,8 Ncm-1
B. 1,6 Ncm-1 D. 2,0 Ncm-1
16. Apa yang terjadi ketika gaya regangan pada bahan elastis dilepaskan?
A. Bahannya pecah.
B. Bahan tetap terentang.
C. Itu tidak melakukan apa-apa
D. Bahannya kembali ke bentuk aslinya.
17. Pernyataan mana yang paling akurat mewakili Hukum Hooke?
A. Perpanjangan pegas sebanding dengan gaya yang diberikan.
B. Perpanjangan pegas sebanding dengan jumlah kumparan.
C. Perpanjangan pegas berbanding terbalik dengan gaya yang diberikan.
D. Ketebalan kawat pegas sebanding dengan gaya yang diberikan.
18. Seutas tali mempunyai panjang mula-mula 100 cm. Apabila tali ditarik dengan
gaya F mengalami pertambahan panjang 2 mm, besar regangan tali adalah .....
A. 0,001 C. 0,002
B. 0,004 D. 0,005
19. Seutas tali mempunyai diameter berdiameter 2 mm ditarik dengan gaya 100
Newton. Luas penampang tali adalah …
A. 3,14 x 10-5 m2 C. 3,14 x 10-6 m2
B. 31,4 x 10-5 m2 D. 31,4 x 10-6 m2
20. Tali nilon berdiameter 2 mm ditarik dengan gaya 100 Newton. Maka tegangan tali
adalah ....
41
Tes Kompetensi Bentuk Essay
1. Suatu bahan berbentuk tali berdiameter 2 mm dan mempunyai panjang awal 1
meter ditarik dengan gaya 100 Newton hingga panjang tali berubah menjadi 1,02
meter. Hitung modulus elastisitas Young bahan!
2. Suspensi sebuah mobil mempunyai konstanta pegas sebesar . Ketika
seseorang duduk diatas mobil tersebut, dia memberikan gaya ke bawah sebesar
pada mobil tersebut. Berapa jauh mobil itu turun setelah dia duduk?
3. Pegas sebuah timbangan memiliki konstanta pegas sebesar dan
bertambah panjangnya sebesar ketika benda yang tidak diketahui
massanya digantungkan ke timbangan tersebut. Berapakah gaya dalam newton
yang diberikan pegas.
4. Dua buah pegas disusun paralel dihubungkan seri dengan sebuah pegas lainnya,
dan pada bagian bawah pegas digantungkan beban sebesar W mengakibatkan
pertambahan panjang masing-masing pegas 3 cm seperti pada gambar berikut.
Jika ketiga pegas memiliki konstanta yang sama yaitu 250 N/m, tentukan berat
benda yang digantungkan tersebut.
42
MP 3 . FLUIDA STATIS
Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik,
berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.
A. Pengertian Fluida
Istilah fluida menunjuk kepada zat yang dapat mengalir dan tidak mempunyai
bentuk tertentu/tetap. Semua zat cair dan gas adalah fluida. Zat cair mengambil
bentuk bejana dimana dia ditempatkan, sementara gas menempati seluruh ruang.
Pembahasan tentang fluida yang diam dinamakan hidrostatika (atau lebih tepat fluida
statik) dan pembahasan tentang fluida bergerak disebut hidrodinamika. Satu cabang
khusus dari hidrodinamika yang berkenaan dengan aliran udara dan gas dinamakan
aerodinamika.
Massa jenis (density) adalah satu karakteristik penting dari semua materi
(bahan). Untuk satu materi (bahan) yang homogen, massa jenis atau rapat massa ()
didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Dengan demikian, jika m adalah
massa suatu (bahan) materi dan yang volumenya V, maka massa jenis bahan ()
adalah :
Pers. (3.1)
43
Satuan massa jenis adalah kg/m3, g/cm3 atau slug/fg3. Perbandingan massa
jenis dari suatu bahan (zat) terhadap massa jenis air didefinisikan sebagai massa jenis
relatif. Karena massa jenis relatif adalah suatu perbandingan, maka harga itu adalah
satu bilangan tanpa satuan.
Tekanan (p) secara umum didefinisikan sebagai besar gaya (F) persatuan luas
permukaan (A). Gaya yang dimaksudkan adalah gaya yang tegak lurus permukaan
bidang. Tekanan dirumuskan sebagai berikut:
Pers. (3.2)
Tekanan merupakan besaran skalar, dengan satuan dyne/cm2, N/m2(= pascal = Pa),
lb/ft2, bar (1 bar = 103Pa), atm (1atm=101,325 Pa = 760 mmHg).
Contoh 3.1
Seorang dengan berat 60 kg, kedua kakinya menutupi permukaan tanah seluas 500
cm2, akan menggunakan tekanan sebesar …
( )
⁄ terhadap tanah.
Jika dia berdiri dengan satu kaki, gayanya tetap sama, tapi luas kaki jadi setengahnya
maka tekanan menjadi dua kali semula 24 x 103 N m2.
44
Gambar 8. Pipa U diisi dengan air dan minyak
D. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan zat cair pada kedalaman
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatika: massa
jenis zat cair, kedalaman fluida (zat cair), dan percepatan gravitasi.
45
Ph(A) = tekanan hidrostatikan pada kedalaman A dalam zat cair (Pa)
ρ = masa jenis zat cair (kgm-3)
g = percepatan gravitasi (ms-3)
h = kedalaman dalam zat cair (m).
Contoh 3.2
Tekanan udara di kaki sebuah gunung adalah 760 mmHg, dan dipuncaknya adalah
608 mmHg. Hitunglah tinggi gunung tersebut. Anggap massa jenis rata-rata udara
adalah 1,25 kg/m3, raksa adalah 13.600 kg/m3,dan percepatan gravitasi 10 m/s2. (1
atm = 1,01 x 105 Pa).
Penyelesaian:
pB = 760 mmHg = 1 atm = 1,01 x 103 Pa
pA = 608 mmHg
pB – pA =(760-608)mmHg = 152 mmHg = = 2,02 x 104 Pa
Titik B (kaki gunung) ditekan oleh tekanan luar di A (puncak bukit), dan tekanan
hidrostatik udara setinggi h:
p = po+ g h
pB- pA = h
h=
E. Hukum Pascal
46
Gambar 10. Sket dasar pompa hidrolik
Suatu piston dari luas penampang yang kecil a melakukan satu gaya f secara
langsung pada suatu cairan seperti minyak. Tekanan p = f/a diteruskan dengan tidak
berkurang (dengan kekuatan yang sama) melalui pipa penghubung ke silinder yang
lebih besar yang mempunyai satu piston dengan luas A (Gambar 9) .
Karena tekanan harus sama pada kedua pihak, maka :
pers.(3.7)
pers. (3.8)
Contoh 3.3
Pengisap besar pada sebuah dongkrak hidrolik mempunyai jari-jari 20 cm. Berapakah
gaya yang harus diberikan pada penghisap kecil berjari-jari 2 cm untuk mengangkat
sebuah mobil yang massanya 1500 kg?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 2 cm
A1 = лR12
R2 = 20 cm
A2 = ɳR22
F2 = 1500 kg
F1 = 147 N
47
F. Prinsip Archimedes.
Dari gambar 10 diatas dapat dilihat bahwa berat karena gravitasi dilawan oleh
dorongan dari fluida. Benda di dalam fluida itu hanya mengalami gaya total yang
bekerja padanya sebagai berat. Sebab gaya gravitasi yang sebenanya dikurangi oleh
gaya dorongan ke atas oleh fluida, benda itu mengalami dorongan yang menyebabkan
beratnya berkurung. Berat benda dalam fluida diberikan oleh :
Berat dalam fluida = berat benda diudara – gaya ke atas oleh fluida
Prinsip Archimedes menjelaskan kepada kita bahwa kehilangan berat benda
dalam fluida sama dengan berat fluida yang ditempati (dipindahkan) oleh benda
tersebut.
Rumus prinsip Archimedes.
Dalam bentuk sederhana, hukum Archimedes menyebutkan bahwa gaya ke atas pada
sebuah benda adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
FA = ρf gV pers.
(3.9)
Dimana:
FA = gaya ke atas oleh fluida (N).
ρf = massa jenis fluida (kgm-3)
g = percepatan gravitasi bumi (ms-2)
V = volume benda (m3)
48
Catatan:
Jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( ), maka
berat benda lebih besar dari gaya apung fluida (W > FA) benda akan
tenggelam kecuali ditopang.
Jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( b f ), maka
berat benda lebih kecil dari gaya apung fluida (W < FA) benda akan tenggelam
terapung.
Jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis fluid ( ), maka
berat benda lebih besar dari gaya apung fluida (W = FA) benda akan melayang
Contoh 3.4
Sebuah gabus mempunyai massa jenis 200 kg/m3. Carilah bagian volume gabus yang
tenggelam bila gabus terapung di air.
Penyelesaian:
Misalkan V adalah volume ga us dan V‟ adalah volume yang tenggelam ila ga us
itu terapung di air. Berat gabus adalah g V, dan gaya apung adalah gV‟. Karena
gabus dalam keadaan setimbang, maka gaya apung sama dengan gaya berat
gV‟ = g V
Jadi bagian gabus yang tenggelam adalah:
1
=
5
G. Meniskus
49
(a) (b)
H. Gejala Kapilaritas
Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya fluida (zat cair) melalui
celah sempit atau di dalam pipa kapiler. Air tanah naik ke daun adalah contoh
peristiwa kapiler. Naik atau turunnya fluida dalam pipa kapiler ditentukan oleh
diameter pipa kapiler, massa jenis fluida, dan tegangan permukaan fluida. Untuk
peristiwa naiknya fluida pada pipa kapiler sacara skematik ditunjukkan pada gambar
12 dibawah ini.
Untuk menghitung naiknya fluida pada fluida kapiler (gambar 3.6), secara
matematis ditunjukkan oleh perasamaan berikut:
Pers. (3.10)
50
Dimana:
Contoh 3.5
Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan ke dalam air secara vertikal sudut
kontaknya 600. jika tegangan permukaan air adalah 0,5 Nm-1, maka tentukanlah
kenaikan air dalam tabung.
Penyelesaian :
51
dipercepat. Beberapa detik kemudian setelah menempuh jarak cukup jauh kelereng
bergerak dengan kecepartan konstan. Hal ini di samping gaya apung oleh zat cair dan
gaya berat benda masih ada gaya lain yang bekerja pada kelereng tersebut. Gaya yang
lain (gaya ketiga) adalah gaya gesekan yang disebabkan oleh ketentalan fluida. Gaya
gesekan yang disebabkan oleh fluida dinamakan gaya stokes (Gambar 3.7). Hukum
Stokes menyatakan:” ila se uah ola ergerak dalam satu fluida yang diam maka
terhadap bola itu akan bekerja gaya geser dalam bentuk gaya gesekan yang arahnya
berlawanan dengan arah gerak bola tersebut.
Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya gesekan fluida atau gaya stokes
dirumusakan :
Pers. (3.11)
Dimana:
= gaya stokes (N)
ɳ = viskositas fluida (kgm-1s-1)
r = jari-jari bola (m)
Contoh soal 3.6
Sebuah kelereng dengan jari – jari 1,0 cm jatuh ke dalam wadah berbentuk U yang
berisi oli dengan koefisien viskositas 0,112 Nsm-2. Jika diperkirakan laju kelereng 4
m/s, tentukan besar gaya gesek yang dialami kelereng.
52
Diketahui:
r = 1,0 cm = 10-2 m
ɳ = 0,115 Nsm-2
v = 4 ms-1
Ditanya
Fs= …?
Penyelesaian:
Fs = = 6 x 3,14 x 0,115 Nsm -2 x 10-2 m x 4 ms-1
Rangkuman
Tekanan (P) didefinisikan sebagai besar gaya (F) persatuan luas permukaan (A):
53
Tes Kompetensi Bentuk Objektif
1. Perhatikan gambar posisi empat ekor ikan dalam bejana kaca berikut !
Gambar di atas yang menunjukkan bahwa kohesi paling besar adalah nomor...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
54
3. Kapal laut dapat mengapung di permukaan air karena ....
A. volume air yang dipindahkannya kecil
B. volume air yang dipindahkannya besar
C. terbuat dari besi
D. mempunyai mesin
4. Dalam kehidupan sehari-hari manfaat peristiwa kapilaritas adalah….
A. penggunaan zat cair sebagai pengisi termometer
B. mengalirnya air pada pipa
C. penggunaan sumbu minyak pada kompor minyak
D. digunakan untuk menentukan tekanan udara di suatu tempat
5. Amir memasukkan kayu ke dalam bak mandi. Ternyata kayu tersebut masuk ke
dalam air tetapi tidak sampai pada dasar bak mandi. Mengapa dapat terjadi hal
demikian?
A. Karena massa jenis kayu < massa jenis zat cair
B. Karena massa jenis kayu = massa jenis zat cair
C Karena massa jenis benda > massa jenis zat cair
D. Karena kayu lebih berat daripada zat cair
6. Jika keempat balok kayu pada gambar (A,B,C,D) yang terbuat dari bahan yang
sama dipukul dengan kekuatan (gaya) yang sama. Balok A,B,C, dan D memiliki
luas penampang yang berbeda. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah:
55
C. Balok C menancap lebih dangkal karena luas penampangnya sebanding
dengan gaya yang diberikan
D. Balok D menancap lebih dalam karena luas penampangnya berbanding
terbalik dengan gaya yang diberikan
7. Berikut ini gambar tentang tekanan hidrostatis yang dialami sebuah benda
sebanding dengan kedalaman h, dengan massa jenis zat cair ρ sama. Maka esar
tekanan hidrostatis yang paling esar dialami oleh …
56
A. 4 cm
B. 6 cm
C. 8 cm
D. 12 cm
10. Tekanan udara di kaki sebuah gunung adalah 760 mmHg, dan di puncaknya
adalah 608 mmHg. Jika massa jenis udara adalah 1,25 kgm-3, massa jenis raksa
13.600 kgm-3, dan percepatan gravitasi 10 ms-2 (1 atm=1,01 x 10⁵ Pa), maka
tinggi gunung tersebut adalah...
A. 13.600 m
B. 1.616 m
C. 608 m
D. 152 m
11. Sebuah tabung yang tingginya 1 m diisi penuh air dan minyak. Jika massa jenis
air 1 grcm-3 dan minyak 0,9 grcm-3, berapakah perbandingan tinggi air dan
minyak agar tekanan hidrostatik di dasar tabung besarnya 9,6 x 10³ pascal ?
A. 3 : 2
B. 2 : 3
C. 4 : 1
D. 1 : 4
12. Bongkahan es terapung di atas permukaan laut dengan setengah bagian yang
muncul di permukaan. Jika massa jenis air laut 1,03 g/cm³ dan volume seluruh es
adalah 1 m³, besar gaya ke atas es tersebut adalah....
A. 2.575 N
B. 5.150 N
C. 7.725 N
D. 10.300 N
13. Suatu bejana berhubungan berbentuk U, diisi air pada salah satu kakinya. Pada
kaki yang lain diisi minyak yang massa jenisnya 800 kg/m³. Jika tinggi minyak
dari bidang batas air-minyak adalah 10 cm, maka perbedaan tinggi air adalah....
57
A. 4 cm
B. 6 cm
C. 8 cm
D. 12 cm
14. Alat berikut yang merupakan penerapan hukum Pascal adalah...
A. water pass
B. pompa hidrolik
C. galangan kapal
D. balon udara
15. Kempa hidrolik memiliki perbandingan diameter pengisap 1 : 5. Apabila pada
pengisap besar diberi beban 30.000 N, maka berapa besar gaya yang harus
diberikan pada pengisap kecil agar seimbang?
A. 8 N
B. 12 N
C. 16 N
D. 20 N
16. Pada torak kecil sebuah pompa hidrolik diberi beban sebesar 100 N. Jika luas
permukaan torak kecil 10 cm², agar torak besar menghasilkan gaya 1.000 N, luas
penampang torak besar harus....
A. 10 cm²
B. 20 cm²
C. 50 cm²
D 100 cm²
17. Bongkahan es terapung di atas permukaan laut dengan setengah bagian yang
muncul di permukaan. Jika massa jenis air laut 1,03 g/cm³ dan volume seluruh es
adalah 1 m³, besar gaya ke atas es tersebut adalah....
A. 2.575 N
B. 5.150 N
C. 7.725 N
D. 10.300 N
58
18. Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya 15 N. Jika volume benda 1.000
cm³ dan benda dicelupkan ke dalam air, maka beratnya di dalam air adalah....
A. 10 N
B. 7,5 N
C. 6 N
D. 5 N
19. Sebuah pipa kapiler berdiameter 0,4 mm dicelupkan ke dalam air yang massa
jenisnya 1.000 kg/m³. Tegangan permukaan air yang dialami adalah 10⁻²N/m dan
sudut kontak 30⁰. Jika g=10 m/s², maka kenaikan air dalam pipa kapiler adalah....
A. 8,5 mm
B. 17 mm
C. 8,5 cm
D. 17 cm
20. Sebuah pipa kapiler dengan diameter 0,4 mm dimasukkan tegak lurus ke dalam
bejana yang berisi raksa. Jika sudut kontak raksa dengan dinding 120° dan
tegangan permukaan 0,68 Nm-1, raksa akan turun dalam pipa sebesar....
A. 25 cm
B. 12,5 cm
C. 2,5 cm
D. 1,25 cm
59
Tes Komepetensi Bentuk Essay
1. Sebuah peti kayu berbentuk balok berukuran panjang 1 m dan lebar 50 cm
memiliki berat sebesar 400 N. Jika peti tersebut berada di atas lantai, maka
tekanan yang dihasilkan pada lantai adalah …
2. Suatu ketika anda pergi ke pantai, disana anda melihat beberapa wisatawan sedang
berwisata diving untuk menikmati keindahan terumbu karang. Untuk dapat
mengamati keindahan terumbu karang, wisatawan tersebut menyelam pada
kedalaman 10 meter di bawah permukaan air laut yang massa jenisnya 1,1 g.cm-3.
Bila tekanan atmosfir di tempat itu 76 cmHg, tentukan tekanan hidrostatik dan
tekanan total yang dialami penyelam.!
3. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter
silinder kecilnya adalah 8 cm sedangkan diameter silinder besarnya adalah 320
cm. Jika pada penghisap kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada penghisap
besar?
4. Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis 0,75
grcm-3 seperti ditunjukkan oleh gambar berikut!
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa
jenis benda tersebut!
5. Pada suatu pipa kapiler mempunyai diameter 0,6 mm lalu dimasukkan secara
tegak lurus ke dalam se uah ejana yang erisi air raksa (ρ = 13.600 kgm-3).
Sudut kontak raksa dengan dinding pipa yaitu 140o. Apabila tegangan permukaan
raksanya yakni 0,06 Nm-1-. Maka berapa penurunan raksa dalam pipa kapiler
tersebut? ( g = 9,8 ms-2)
60
MP 4. FLUIDA DINAMIS
Kompetensi Dasar
A. Fluida Ideal
Fluida (zat cair) adalah zat dalam keadaan bisa mengalir dan memberikan
sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Ada dua macam fluida
yaitu cairan dan gas. Salah satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara dua
molekulnya tidak tetap, bergantung pada waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan
antara molekul yang disebut kohesi.
Fluida yang mengalir atau bergerak secara terus menerus (kontinu) terhadap
sekitaranya dinamakan fluida dinamis. Fluida yang akan dibahas disini akan dibatasi
pada perubahan fluida sederhana yang disebut fluida ideal. Fluida ideal adalah suatu
model, jadi bukan suatu fluida yang sebenarnya (pada kenyataannya fluida ideal
tidak ada)
Fluida ideal mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a. Tak termampatkan (tidak kompresibel), artinya bahwa fluida ideal tidak akan
mengalami perubahan volume (atau massa jenis) ketika mendapatkan
pengaruh tekanan.
b. Alirannya tidak bergantung waktu (tunak), yaitu kecepatan fluida ideal di
setiap titik tertentu adalah konstan, namun kecepatan fluida pada dua titik
yang berbeda boleh saja tidak sama. Pada aliran tunak, garis-arus (lintasan
yang dilalui oleh aliran fluida) dalam suatu penampang aliran tampak
berlapis-lapis, sehingga aliran tunak juga disebut aliran laminer (berlapis)
61
c. Alirannya tidak bergolak (turbulen), artinya fluida ideal memiliki aliran garis-
arus (streamline), sehingga tidak ada elemen fluida yang memiliki kecepatan
sudut tertentu.
d. Tidak kental (non-viskos), artinya fluida ideal tidak akan mengalami gesekan
antara lapisan fluida satu dengan lapisan yang lain maupun dengan dinding
saluran akibat gejala viskositas
B. Azas Kontinuitas
Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari sifat statik zat cair. Sekarang
kita akan mempelajari sifat cairan yang bergerak. Pada pembahasan mengenai fluida
statis, anda telah memahami bahwa hukum-hukum Fisika tentang fluida dalam
keadaan statis bergantung pada massa jenis dan kedalaman titik pengamatan dari
permukaan fluida.
Nah, kita sering mendengar istilah debit air. Debit adalah besaran yang
menyatakan banyaknya air yang mengalir selama 1 detik yang melewati suatu
penampang tertentu. Ambillah sebuah selang dan nyalakan kran, air akan mengalir
melalui penampang ujung selang itu. Jika selama 5 skon air yang mengalir adalah
lewat ujung selang adalah 10 m3, maka kita katakan debit air adalah 2 m3s-1.
62
Gambar 16. Pipa dengan penampang A dialiri air
dengan kecepatan v.
Mari kita tinjau aliran fluida yang melalui pipa yang panjangnya L dengan
kecepatan v. Luas penampang pipa adalah A. Selama t detik volume fluida yang
mengalir adalah V = AL, sedangkan jarak L ditempuh selama t = L/v detik maka
debit air adalah:
Pers. (4.1)
V = AL
L = v.t
Pers. (4.2)
Dimana:
V = volume fluida yang mengalir (m3),
t = waktu (s),
A = luas penampang (m2),
v = kecepatan aliran (ms-1, dan
Q = debit aliran fluida (m3s-1).
Tinjau fluida yang mengalir di dalam pipa dengan luas penampang ujung-
ujung pipa berbeda. Jika pipa yang dialiri fluida tidak bocor, sehingga tidak ada
fluida yang meninggalkan pipa atau fluida dari luar tidak masuk ke dalam pipa, maka
berlaku hukum kekekalan massa. Dimana jumlah massa fluida yang mengalir
persatuan waktu pada pipa yang luas penampangnya berbeda, akan selalu sama besar.
63
𝐴
𝐴 𝑣 𝑣
𝑡𝑣
𝑡𝑣
Akibatnya berlakulah hukum kekekalan massa dan berlaku pulalah hukum kekekalan
debit aliran.
Pers. (4.3)
Pers. (4.4)
Pers. (4.5)
(Persamaan kontinuitas)
Contoh 4.1
Seorang anak mengisi air ke sebuah mangkuk melalui sebuah keran air seperti
gambar berikut.
Kapasitas mangkuk 5 liter. Jika luas penampang keran, diameternya 1 cm2. Jika
kecapatan air di keran adalah 4 m/s, tentukan debit air dan waktu yang diperlukam
untuk mengisi mangkuk sampai penuh.
Dikatahui:
V = 5 liter = 5 x 10-3 m3
A = 1 cm2 = 1 -4
m2
64
v = 4 m/s
Ditanya:
a) Q = ……
b) t = …….. ? Untuk V = 5 x 10-3 m3
Penyelesaian:
a) Q = Av = 1 x 10-4 x 4x 4 = 4 x 10-4 m3/s
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi member
Contoh 4.2
Sebuah pipa memiliki luas yang berbeda pada kedua ujungnya dialirkan air. Air
dialirkan melalui penampang besar 5 m2 berkecepatan 15 ms-1 menuju luas
penampang kecil 2 m2. Tentukan kecepatan air saat melalui pipa berpenampang kecil.
Penyelesaian
Diketahui:
A1 = 5 m2
v1 =2 m2
A2 =15 m/s
Ditanya
v2 = …….?
Penyelesaian:
65
C. Azas Bernouli
Keterangan:
p = tekanan (Pa)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
v = laju alir fluida (m/s).
Contoh 4.3:
Fluida dialirkan lewat sebuah pipa seperti dalam gambar di bawah ini.
66
Jika massa jenis fluida 800 kgm-3, tentukan perbedaan tekanan antara kedua
penampang?
Penyelesaian:
800.10.0 + .82
√ √ Pers. (4.10)
67
Contoh 4.3
Sebuah bak besar berisi air, terdapat sebuah keran. Jika g = 10 m/ s2 , berapa
kecepatan dan Jarak terjauh semburan air keran?
Penyelesaian:
Kecepatan air keluar dari keran
√ √ √ m/s = 3 m/s
Jarak terjauh pancaran air
√ √ √ m
2. Venture Meter
Venture meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan laju aliran
fluida.
√( Pers. (4.11)
)
√ Pers. (4.12)
( )
68
3. Tabung Pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
suatu gas atau udara. Dengan mengetahui perbedaan ketinggian raksa pada kedua
kaki manometer, aliran gas dapat ditentukan kelajuannya.
√ Pers. (4.13)
Dimana:
v = kecepatan aliran udara (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
massa jenis fluida dalam manometer (kg/m3)
massa jenis udara mengalir (kg/m3)
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat bagian sisi atas lebih besar daripada bagian sisi bawah.
69
Pesawat terbang akan terangkat bila kecepatan aliran udara di bagian atas
sayap pesawat (v1) lebih besar dari kecepatan aliran udara di bagian bawah sayap
pesawat (v2) yang mengakibatkan tekanan udara pada bagian atas sayap pesawat (p1)
lebih kecil daripada tekanan udara di bawah sayap pesawat (p2). Adanya perbedaan
tekanan udara (p2 > p1) akan menentukan gaya angkat ke atas.
Pers. (4.14)
Pers. (4.15)
5. Alat Penyemprot
Alat penyemprot obat anti nyamuk dan parfum, saat batang pengisap ditekan,
udara akan mengalir dengan kecepatan tinggi dan melewati mulut pipa. Akibatnya,
tekanan di ujung menjadi kecil. Perbedaan tekanan ini mengakibatkan cairan di dalam
tangki naik dan dihamburkan dengan halus oleh aliran udara dari tabung pengisap.
Pers. (4.16)
Pers. (4.17)
70
Rangkuman
Persamaan kontinuitas
Hukum Stokes: Gaya gesekan oleh cairan terhadap benda yang tenggelam dam zat
cair dierikan oleh
Persamaan Bernoulli: = konstan
Percobaan Torriceli, jika dinding bejana berisi zat cair dilobangi maka: Jangkauan
terjauh √ ; laju air √ ; waktu pancaran air mencapai tanah
√ √
Tabung Pitot: √
1. Air keluar dari sebuah pipa sebanyak tiap menit .Debit aliran tersebut
adalah
A.
B.
C.
D.
2. Sebuah tangki air terbuka memiliki kedalaman . Jika di bagian dasar
dibuat lubang seluas , maka volume air per menit yang mula-mula keluar
dari lubang tersebut adalah
A.
B.
C.
D.
71
3. Sebuah pipa air masing-masing ujungnya berjari-jari dan . Jika
kecepatan air pada penampang kecil , maka kecepatan air pada
penampang besar adalah
A.
B.
C.
D.
4. Minyak mengalir melalui pipa berdiameter 8 cm dengan kecepatan 4
m/s. Kecepatan alir minyak adalah … ms-1
A. 3,2π. 10
B. 6,4π. 10
C. 1,28π. 10
D. 2,54π. 10
5. Debit air yang keluar dari pipa yang luas penampangnya 4 cm
sebesar 100 cms-1. Kecepatan air yang keluar dari pipa tersebut
adalah …
A. 25 m/s
B. 2,5 m/s
C. 0,25 m/s
D. 4 m/s
6. Sebuah pipa air luas penampangnya = 0,5 cm. Jika kecepatan aliran
air = 1 ms-1, volume air yang keluar selama 5 menit adalah …
A. 0,015 m
B. 0,15 m
C. 1,5 m
D. 15 m
7. Air mengalir dalam pipa dari penampang besar menuju ke penampang kecil
dengan cepat aliran 10 cm-1. besar 200 cm dan luas penampang kecil 25 cm,
maka air keluar dari penampang kecil dengan kecepatan …
A. 10 cm/s
72
B. 22,5 cm/s
C. 80 cm/s
D. 200 cm/s
8. Pipa besar luas penampangnya 5 cm ujungnya mempunyai keran luasnya 0,5 cm.
Kecepatan zat cair yang mengalir pada pipa yang besar 4 ms-1. Dalam waktu 10
menit zat cair yang keluar dari kran adalah …
A. 0,02 m
B. 2 m
C. 0,12 m
D. 1,2 m
A. 14 cm/detik
B. 140 cm/detik
C. 1400 cm/detik
D. 140 m/detik
10. Fluida memancur melalui lubang kecil pada dinding bak (lihat
gambar).
A. 3 : 2
B. 2 : 3
C. 1 : 3
D. 1 : 1
73
11. Pada bagian bawah sebuah tangki air terdapat lubang sehingga air
memancar keluar membentuk sudut 60 seperti terlihat pada
gambar berikut.
A. 20 cm
B. 40 cm
C. 60 cm
D. 80 cm
13. Air mengalir dari pipa berpenampang besar ke kecil seperti pada gambar berikut.
74
Luas penampang besar 10 cm2 dan penampang kecil 5 cm2 . Apabila kecepatan
aliran air pada pipa besar 2 m/s dengan tekanan 40 kPa, maka tekanan pada pipa
kecil adalah….
A. 34 kPa
B. 28 kPa
C. 12 kPa
D. 8 kPa
14. Air mengalir mengikuti sebuah pipa seperti gambar berikut.
Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah.
Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 10
Pa, sedangkan tekanan dipipa yang kecil 2 x 10 Pa, maka kecepatan air pada pipa
kecil adalah …
A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 40 m/s
15. Perhatikan gambar berikut:
75
dengan kecepatan 1 m/s (g = 10 m/s dan massa jenis air 1.000
kg/m ). Bila tekanan pada bagian atas pipa 52,5 kPa, maka besar
tekanan pada agian awah pipa adalah …
A. 107,5 kPa
B. 92,50 kPa
C. 80,00 kPa
D. 67,50 kPa
16. Gambar di bawah ini yang menunjukkan air yang mengalir melewati pipa venturi
Jika luas penampang A1 dan A2 masing-masing adalah 24 cm2 dan 16 cm2, maka
kecepatan air pada pipa besar
A. 5 ms-1 C. 3 ms-1
B. 4 ms-1 D. 2 ms-1
17. Gambar di bawah ini menunjukkan peristiwa kebocoran pada tangki air
76
18. Tangki yang terbuka diisi dengan air sehingga tinggi air mencapai 6 m. Pada
kedalaman 3 m dibawah permukaan air, terdapat kebocoran kecil di sisi tangki
sehingga air menyemprot keluar dari lubang tersebut dan jatuh ke tanah sejauh R
dari kaki tangki.
19. Perhatikan peristiwa kebocoran tangki air pada lubang kebocoran dari ketinggian
tertentu pada gambar dibawah ini. Jika besar percepatan gravitasi sebesar 10 ms-1
, maka air yang keluar dari lubang kebocoran akan jatuh ke tanah setelah . . .
√ √
E. sekon C. sekon
√
F. sekon D. √5
77
20. Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki gaya angkat ke atas
maksimal, seperti gambar. Jika v adalah kecepatan aliran udara dan P adalah
tekanan udara maka sesuai dengan asas Bernoulli rancangan tersebut dibuat agar
…
78
2. Air didalam tangki seperti pada gambar dibawah ini dengan lobang
kecil pada salah satu sisi
3. Sebuah venture meter digunakan untuk mengukur laju air dam pipa
seperti diperlihatkan di bawah ini
79
4. Sebuah pipa air diperlihatkan gambar di bawah ini. Rasio penampang besar dan
kecil adalah 4 : 1.
80
MP 5. SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR
Kompetensi Dasar:
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik
termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-
hari.
4.5 Merancang dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu bahan,
terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor.
Suhu atau temperatur merupakan ukuran panas atau dinginnya benda. Benda
yang mempunyai suhu lebih tinggi dikatakan lebih panas. Banyak sifat-sifat zat yang
berubah terhadap perubahan suhunya. Sebagai contoh, sebagian besar zat memuai
ketika dipanaskan, kecuali air bila dipanaskan dari 00C – 40C akan menyusut dan
setelah 40C akan memuai. Gejala ini dinamakan anomali air. Sebatang besi lebih
panjang ketika panas daripada ketika dingin. Hambat jenis konduktor listrik akan
bertambah ketika temperaturnya dinaikkan.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) disebut termometer.
Ada banyak jenis termometer, tetapi cara kerjanya selalu bergantung pada beberapa
sifat materi yang berubah terhadap suhu. Sebagian termometer bergantung pada sifat
pemuaian materi (zat) terhadap naiknya suhu. Pada termometer cairan di dalam gelas
tabung (umumnya berdiameter kecil), zat cair memuai lebih banyak daripada gelas
tabung ketika suhu naik, sehingga ketinggian zat cair naik dalam tabung.Untuk
mengukur suhu secara kuantitatif, perlu didefinisikan semacam skala numerik. Skala-
skala numerik yang sudah dikenal ada 4 jenis, yaitu: (1) skala Celcius (C), (2) skala
Reamur (R), (3) skala Fahrenheit (F), dan (4) skala Kelvin (K) disebut suhu mutlak.
81
Satu cara untuk mendefinisikan skala pada skala suhu (tempratur) adalah dengan
memberikan nilai sembarang untuk dua temperatur yang bisa langsung dihasilkan.
Untuk skala Celsius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) dipilih sebagai
titik beku dan titik didih dari air, keduannya diambil pada tekanan atmosfer. Pada
skala Celsius, titik beku air dipilih pada 00C, dan titik didih air 1000C, dan dibagi
menjadi 100 selang yang sama. Pada skala Reamur, titik beku air dipilih pada 00R,
dan titik didih 800R, dan dibagi menjadi 80 selang yang sama. Skala Fahrenheit, titik
beku dipilih pada angka 320F dan titik didih pada angka 2120F, dan dibagi menjadi
180 selang yang sama. Dan skala Kelvin, titik beku air dipilih 273,15 K (= 0oC), dan
titik didih air 373,15 K (= 1000C); untuk keperluan praktis titik beku dipilih 273 K (=
00C), dan titik didih air 373 K (= 1000C). Dengan demikian, suhu pada skala Celcius
dapat diubah menjadi kelvin dengan menambahkan 273,15 T(K) = T(0C) + 273,15.
Setiap temperatur pada skala Celcius berhubungan dengan suatu temperatur
tertentu pada skala Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K). Adapun hubungan
temperatur antara satu skala dengan skala lainnya, serta rumus yang digunakan untuk
menghitung hubungan temperatur-temperatur tersebut adalah dapat dilihat pada
gambar 7.1 dan perumusan berikut ini:
Perbandingan jumlah selang skala (antara tititk beku dengan titik didih) pada
gambar 5.1 di atas adalah:
82
C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100 = 5 : 4 : 9 : 5
Dengan perbandingan-perbandingan jumlah skala di atas dapat dirumuskan:
( ) ( ) Pers. (5.1)
Contoh 5.1
200C = ….0R = ……0F = ……….K.
Penyelesaian:
( )
Jadi 20 K = 16 R = 68 R = 292 K.
Contoh 5.2
Carilah temperatur dalam skala Celsius yag ekuivalen dengan 410F.
Penyelesian:
Jadi
B. Pemuaian Zat
Hampir semua zat jika menerima kalor akan memuai, kecuali air dari
akan menyusut dan dari ke atas akan memuai, dan dinamakan anomali air.
Pemuaian yang teratur akan memenuhi persamaan sebagai berikut:
a. Muai panjang:
Pers. (5.2)
Pers. (5.2a)
83
Dimana:
koefisien muai panjang (/oC)
perubahan panjang (m)
perubahan suhu (0C)
panjang mula-mula (m)
panjang pada temperatur t0C (m).
Contoh 5.3
Batang tembaga sepanjang 50 cm memiliki suhu awal 27°C. Koefisien muai panjang
tembaga 1,8 ⨯ 10 /°C. Hitung panjang tembaga pada suhu 770C.
Diketahui:
L = 50 cm
ΔT = 77°C - 27°C = 500C
= 1,8 ⨯ 10 /°C
Jawab:
L = L (1 + ΔT)
= 50 cm(1 + (1,8 ⨯ 10 /°C)(50°C))
= 50cm (1 + 9 ⨯ 10 )
= 50cm + 0,045cm
L = 50,045cm
Jadi panjang batang tembaga pada suhu 77°C adalah 50,05 cm
b. Muai luas:
Pers. (5.3)
Pers. (5.3a)
84
Dimana :
= koefisien muai luas (/oC)
A0 = luas mula-mula (m2)
= perubahan suhu (0C)
= perubahan luas (m2)
= luas pada temperature t0C (m2).
c. Muai volume
Pers. (5.4)
Pers. (5.4a)
Dimana:
koefisien muai volume (/oC)
volume mula-mula (m3)
perubahan suhu (0C)
volume mula-mula (m3)
voume pada suhu t0C (m3).
Kalor (panas) adalah salah satu bentuk energi. Benda yang menerima kalor
(panas), suhu benda itu akan naik, sebaliknya, bila benda mengeluarkan/melepaskan
kalor (panas) suhu benda akan turun. Menurut Azas Black: kalor yang diterima suatu
benda sama dengan kalor yang dilepaskan oleh benda pemberinya. Dalam
mengaplikasikan konsep Azas Black ini, benda menerima kalor digunakan tanda
positif, sedangkan benda melepaskan kalor digunakan tanda negatif. Alat yang
digunakan untuk mengukur kuantitas kalor dinamakan kalorimeter.
85
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu benda bergantung dari massa
benda, kalor jenis benda, dan kenaikan suhu yang terjadi pada benda itu. Secara
metematis dirumuskan:
Pers. (5.5)
Dimana:
Q = kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda (kalori = kal)
m = massa benda (gr)
c = kalor jenis benda (kal/gr C)
= kenaikan suhu benda ( C).
Kalor jenis (c) suatu benda adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan 1 kg benda sebesar 1 C. Sedangkan kapasitas kalor (C) suatu benda
didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diterima benda itu (Q) dengan kenaikan
suhunya ( ). Secara matematis kapasitas kalor dirumuskan:
Pers. (5.6)
Dengan mensubstitusikan Pers (5.5) ke Pers (5.6), diperoleh hubungan antara kalor
jenis (c) dan kapasitas kalor (C) suatu benda:
Pers. (5.7)
Dimana:
Contoh 5.4
86
Jika teh 200 cm3 pada 950C dituangkan ke dalam cangkir gelas 150 gr pada 250C,
berapa suhu akhir dari campuran ketika dicapai keseimbangan, dengan menganggap
tidak ada kalor yang mengalir ke sekitarnya. (cteh= 4186 J/kg0C: ccangkir= 840 J/kg0C).
Penyelesaian:
Menurut azas Black: kalor yang diberikan = kalor yang diterima. Dalam hal ini yang
memberi kalor adalah teh, dan yang menerima kalor adalah cangkir.
87
Kalor yang digunakan oleh zat untuk mengubah wujudnya tanpa disertai
dengan kenaikan suhu zat (benda) tersebut dinamakan kalor laten. Kata “laten”
“ erarti tersem unyi”. Kata tersem unyi ini melukiskan ahwa kalor yang diterima
olek zat untuk mengubah wujud tidak terlihat adanya kenaikkan suhu zat (benda)
tersebut. Kalor laten diberi notasi L yang didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang
diterima atau dilepas tiap satuan massa oleh suatu zat untuk merubah wujud. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Pers. (5.8)
Dimana:
L = kalor laten (kalori/gr, atau J/kg)
Q = jumlah kalori yang diterima atau dilepas (kalori atau J)
m = massa benda (gr, atau kg)
Berdasarkan gambar 5.2 di atas ada beberapa jenis kalor laten, yaitu kalor
laten lebur (dengan notasi Lf; f erasal dari kata „”freezing”), kalor laten eku atau
kalor beku yang sama besarnya dengan kalor lebur, kalor laten uap atau kalor uap
(dengan notasi Lv, v erasal dari kata “pavour”), dan kalor laten em un atau kalor
embun yang besarnya sama dengan kalor uap.
Kalor lebur = kalor beku (=Lf)
Kalor uap = kalor embum (=Lv)
Akibat perubahan suhu dapat mengakibatkan perubahan fase benda, seperti
pada gambar grafik 25. (temperatur versus waktu) berikut ini
88
Keterangan:
- es bersuhu -250C di titik a
- titik b titik lebur es 00C.
- dari b ke c suhu tetap, terjadi proses peleburan.
- titik c es mencair, seluruh menjadi air 00C.
- c - d proses kena suhu dari 00C sampai 1000C.
- d titik didih
- e – d proses penguapan suhu tetap.
- e seluruhnya menjadi uap.
- f uap
Contoh 5.5
Sebuah balok es 30 gr pada 00 dicelupkan ke dalam bejana berisi 200 gr air pada
300C. Jika bejana dianggap tidak menyerap kalor, berapakah suhu akhir campuran ?
(kalor lebur es = 336 x 103J/kg, kalor jenis air = 4200 J/kgK).
Penyelesaian:
Air 300C
Q3 =macaΔtair
t0C
Q1 = mes.Lf Q2 = mescesΔtes
Menurut azas Black: Kalor yang diterima oleh es = kalor yang dilepas oleh air
Q1+Q2= -Q3
mesLf + mesces(t-tes) = -maca(t-ta)
0,03kg . 336 x 103 J/kg + 0,003 kg . 4200 J/kg K)(t-0)= -0,2 kg.4200 J/kgK(t-30)
10080 + 126 t = -25200 + 840 t
967= 15120 t = 15120/966 = 15,60C
89
E. Perpindahan Kalor
a. Konduksi (hantaran)
Perpindahan kalor yang dilakukan melalui zat perantara yang selama proses
perambatannya tidak merubah tempatnya (tidak bergerak). Untuk bahan logam: kalor
merambat karena getaran atom-atom dan elektron bergerak bebas dalam logam yang
ikut memindahkan energi. Untuk bahan logam, kalor merambat karena getaran atom
saja. Perpindahan kalor dengan cara tersebut di atas tidak diikuti perpindahan massa
dinamakan konduksi. Banyaknya kalor yang merambat tiap satu satuan waktu
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Pers. (5.9)
Dimana:
H = laju perpindahan kalor secara konduksi (Js-1)
K = koefisien konduksi termal (J/smK)
A = luas permukaan (m2)
l = jarak kedua ujung (m)
T T2 T1 ) = kenaikan suhu (K).
Contoh 5.6
Sebatang besi panjangnya 2 meter dan luas penampang 5 cm 2. Perbedaan
temperature diantara kedua ujungnya 100 K. Jika konduktivitas termal besi 4,8 Js-1m-
1
K-1. Hitung laju hantaran kalornya.
Diketahui:
L=2m
A = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2
ΔT = 100 K
k = 4,8 Js-1m-1K-1
Ditanya:
H = ……?
Penyelesaian:
H = k . A . ΔT/L
90
= 4,8 Js-1m-1K-1. 5 x 10-4m2 .100 K/ 2 m
H = 1,2 x 10 -3 Js-1
b. Konveksi (aliran)
Perpindahan kalor melalui zat perantara yang selama proses berjalan vertikal
zat perantara itu ikut berpindah atau mengalir karena perbedaan rapat massa atau
berat jenis. Zat perantara yang dapat berfungsi menghantar kalor secara konveksi
adalah fluida (gas atau cair). Kalor merambat mengikuti perpindahan partikel-partikel
fluida. Banyaknya kalor yang merambat setiap satuan waktu:
Pers. (5.10)
Dimana:
H = laju perpindahan kalor secara konveksi (J/s=W)
h = koefisien konveksi (Wm-2K-1)
A = luas permukaan (m2)
ΔT = T2-T1 = perubahan suhu (K)
Contoh 5.7
Sebuah benda memiliki suhu badan 32oC berada pada kamar yang suhunya 26 oC.
Jika luas permukaan benda kira-kira 1,5 m2 dan koefisien konveksi termalnya
7,1 J/sm2oC. Hitung kalor yang dilepaskan benda melalui konveksi.
Diketahui:
h = 7,1 J/sm2 0C
A = 1,5 m2
T1 = 320C
T2 = 260C
ΔT = 320C – 260C = 60C
Ditanya:
H = …?
Penyelesaian:
91
H = Q/t = h A ΔT
= 7,1 J/sm2 0C . 1,5 m2. 60C
H = 64 J/s
c. Radiasi
Penghantaran kalor secara radiasi hanya terdapat pada gas dan ruang
hampa. Pada ruang hampa pemancaran kalor lebih daripada melalui udara, karena
udara akan sebagian menyerap kalor. Matahari memancarkan energi sebagai
gelombang elektromagnetik sampai di bumi, dan diserap sebagai kalor. Setiap satuan
luas benda yang bersuhu mutlak T pada setiap satuan waktu memancarkan energi
sesuai dengan hukum Stefan-Boltzmann yaitu:
Pers. (5.11)
Dimana:
H = laju perpindahan kalor secara radiasi (J/s).
e = emisivitas (0≤e≤1)
σ = konstanta Stefan-Boltzmann =5,672x 10-8 watt/m2K4
T = suhu mutlak (K)
A = luas permukaan
Contoh 5.8
Dua benda benda berbentuk bola masing-masing berjari-jari R dan 3R. Kedua benda
terbuat dari bahan yang sama. Benda yang berjari-jari R memiliki suhu T. Hitung
suhu bola yang berjari-jari 3R agar memberi radiasi yang sama dengan bola berjari-
jari R.
Diketahui:
R1 = R
R2 = 3R
T1 = T
e1 = e2 = e (terbuat dari jenis bahan yang sama)
σ1 = σ2 = σ (terbuat dari jenis bahan yang sama)
Ditanya :
92
Suhu bola berjari-jari 3R (T2) = .... ?
Penyelesaian:
( ) ( )
Panas adalah energi termal yang berpindah karena ada perbedaan temperatur
Ekspansi termal dari Panjang:
Kapasitas panas jenis (c) adalah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikan
temperatur 1 kg zat 1 K.
Kapasitas kalor (C) suatu benda didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diterima
suatu zat untuk menaikan persatuan suhu.
Azas Blck: kalor yang diterima = kalor yang diberikan
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat:
Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujut zat dengan massa m adalah:
93
Perpindahan kalor secara konveksi:
94
A 6000 J
B. 9000 J
C. 7000 J
D. 8000 J
6. Terdapat logam bermassa 0,1 kg yang akan dipanaskan sampai suhunya
mencapai 100 ºC, selanjutnya akan di masukkan ke dalam bejana yang berisi air
200 g dan suhunya 20 ºC. Apabila temperatur akhir campuran adalah 40 ºC dan
kalor jenis air 4.200 J/kg K, kalor jenis logam tersebut adalah?
A. 2.387 J/kg K
B 3,818 J/kg K
C. 4,012 J/kg K
D. 4,252 J/kg K
7. Tembaga mula-mula suhunya 200ºC, kemudian di dinginkan menjadi 50ºC. Jika
jumlah energi kalor yang dilepaskan 1.050 J, berapakah kapasitas kalor tembaga
tersebut?
A. 7 J/ºC
B 20 J/ºC
C. 200 J/ºC
D. 105 J/ºC
8. Benda hitam memiliki konstanta emisi 1 dan suhunya 400 K. Jika konstanta
radiasi 5,67 × 10⁻⁸ watt/m² K⁴, energi radiasi enda hitam terse ut adalah?
A. 1.451,5 J
B. 1.400,0 J
C. 1.251,5 J
D. 1.200,0 J
9. saat suhunya dinaikkan sebesar 100°C baja yang panjangnya 1 m bertambah
panjang 1 mm. berapakah pertambahan panjang batang baja lain dengan panjang
60 cm jika suhunya bertambah 20°C adalah ....
A. 0,12 mm
B. 0,24 mm
95
C. 0,60 mm
D. 0,72 mm
10. Dua batang besi A dan B bersuhu 20°C dengan panjang berbeda masing masing 4
m dan 6 m. Saat dipanasi sampai suhu 50°C, ternyata batang besi A panjangnya
menjadi 4,15 m. Jika besi B dipanasi sampai suhu 60°C, maka panjang akhirnya
menjadi ....
A. 6,10 m
B. 6,20 m
C 6,25 m
D. 6,30 m
11. Jika 75 g air yang bersuhu 0° C dicampur dengan 50 g air yang bersuhu100°C,
maka suhu akhir campuran kedua air tersebut adalah ....
A. 25°C
B. 40°C
C. 60°C
D. 65°C
12. Suatu benda hitam bersuhu 27°C memancarkan energi R. Jika benda hitam
tersebut dipanaskan menjadi sampai 327°C, maka energi yang dipancarkan
menjadi ....
A2R
B. 4 R
C6R
D. 16 R
13. Jika api kompor diperbesar pada saat air yang ditumpangkan di atasnya sedang
mendidih, maka ….
A. suhu air tetap
B. kecepatan air mendidih bertambah
C. suhu air bertambah
D. kecepatan air mendidih tetap
96
14. Kalor jenis es 0,5 kal/g °C, kalor lebur es 80 kal/g, dan kalor jenis air 1 kal/g °C.
Setengah kilogram es bersuhu -20°C dicampur dengan sejumlah air yang bersuhu
20°C, sehingga mencapai keadaan akhir berupa air seluruhnya dan bersuhu 0°C.
Massa air mula-mula adalah ….
A. 1 kg
B. 2,5 kg
C. 1,25 kg
D. 2,25 kg
15 Sebatang besi bermassa 1 kg memiliki suhu 20°C. Suhu besi dinaikkan menjadi
30° C dengan sebuah pemanas listrik berdaya 1 kW. Jika efisiensi pemanas
100% dan waktu yang diperlukan 20 sekon, maka kapasitas kalor esi adalah ….
A. 1.000 J/°C
B. 1.200 J/°C
C. 1.500 J/°C
D. 2.000 J/°C
16. Suhu suatu zat bila diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan angka
62°F. Bila suhu benda tersebut diukur dengan termometer Celsius menunjukkan
angka … .
A 16,7°C C. 52,20C
B. 22,2°C D. 34,20C
17. Pada sebuah termometer skala X, titik beku air adalah 10°X dan titik didih air
adalah 70°X. Bila suhu suatu zat diukur dengan termometer skala X adalah 25°X,
maka ila diukur dengan termometer Celsius menunjukkan angka … .
A. 15°C C. 200C
B. 18°C D. 250C
18. Sebuah benda massanya 100 gram dan suhunya 30°C di dinginkan hingga
suhunya menjadi 0°C. Jika kalor jenis benda itu 2.100 J/kg°C, maka kalor yang
dilepaskan enda itu se esar … .
A. 6,3 kJ C. 63 kJ
B. 6,3 kkal D. 63 kkal
97
19. Balok es yang massanya 100 gram dan bersuhu -5 °C dicampur dengan 100 gram
air bersuhu 50 °C. Bila kalor jenis es 0,5 kal/g°C dan kalor jenis air 1 kal/g°C,
maka setelah terjadi kesetim angan termal, suhu campurannya adalah … .
A. -10 °C C. 50 C
B. 0 °C D. 100C
20. Dua batang logam sejenis A dan B memiliki perbandingan luas penampang
lintang 2 : 1, sedangkan panjang 4 : 3. Bila beda suhu antara kedua ujungnya
sama, maka per andingan laju hantaran kalor pada A dan B adalah … .
A. 2 : 3 C. 3 : 8
B. 3 : 2 D. 8 : 3
98
Kemudian ke dalam kalorimeter itu dituangkan alkohol (kalor jenis 0,58 kal/g K)
pada suhu 500C yang menyebabkan suhu akhir menjadi 800C. Maka massa
alkohol yang dituangkan adalah.....gram.
10. Sepotong es 200 gr pada 00 diletakkan dalam 500 gr air pada 20 0C. Sistem ada
dalam tabung dengan kapasitas panas yang dapat diabaikan dan terinsulasi dari
sekitarnya. (a) berapakah temperatur kesetimbangan akhir sistem? (b) berapa
gramkah es yang mencair?.
11. Karena suhunya ditingkatkan dari 0OC menjadi 100OC suatu batang baja yang
panjangnya 1 meter bertambah panjangnya dengan 1 milimeter. Berapakah
pertambahan panjang suatu batang baja yang panjangnya 60 cm, bila dipanaskan
dari 0OC sampai 120OC?
12. Berapa lama diperlukan oleh suatu pemanas listrik 4 KW untuk memanaskan air
mandi hingga suhu dari 80 kg air naik dari 15OC menjadi 35O (kalor jenis air =
4.200 J/kg K)?
13. Sepotong tembaga dijatuhkan dari ketinggian 490 meter di atas lantai. Kalor
yang terjadi pada proses tumbukan dengan lantai 60%-nya diserap oleh tembaga
untuk kenaikan suhunya. Jika kalor jenis tembaga = 420 J/KgOC), percepatan
gravitasi bumi 10 m s-2, maka kenaikan suhu tembaga adalah (dalam OC).
14. Sebutir peluru timah hitam (kalor jenis 130 J/kg K) sedang bergerak dengan
kelajuan 150 m/s ketika peluru itu menumbuk sekantong pasir dan diberhentikan.
Jika seluruh usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan pasir terhadap peluru
diu ah menjadi energi kalor peluru, maka kenaikan suhu peluru adalah …
99
MP. 6 . TEORI KINETIK GAS
Kompetensi Dasar:
4.6 Menyajikan karya yang berkaitan dengan teori kinetik gas dan makna fisisnya.
3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum
termidinamika.
Pembahasan tentang teori kinetik gas (TKG) berkaitan dengan istilah gas ideal
dengan tujuan untuk mengenal sifat-sifat gas sejati dalam batas-batas tertentu,
walaupun belum ada ditemukan gas yang benar-benar gas sejati (gas yang dapat
mempertahankan kekekalan energi kinetiknya). Teori kinetik gas ideal didasarkan
atas beberapa anggapan, seperti :
1. Gas ideal terdiri dari partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali.
2. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan arah yang sembarang.
3. Jarak antar partikel-partikel jauh lebih besar daripada ukuran partikelnya sehIngga
ukuran partikel biasanya dapat diabaikan.
4. Tidak ada gaya antar partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila
bertumbukan.
5. Tumbukan antar partikel ataupun partikel dengan dinding terjadi secara lenting
sempurna dimana partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras, dinding
dianggap licin dan tegar.
6. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
1. Tekanan
Tekanan gas pada dinding suatu ruangan merupakan besarnya momentum
yang diberikan oleh partikel-partikel gas tiap satuan luas dalam satu-satuan waktu.
99
Jika Ek menyatakan energi kinetik rata-rata partikel, maka tekanan gas tersebut
dinyatakan dengan persamaan:
̄ Pers. (6.1)
Dimana :
P = tekanan (Nm-2 atau Pa)
N = jumlah partikel dalam ruang (mol)
V = volume ruangan tersebut (m3)
̄ = energi kinetik rata-rata (J)
Atau
Pers. (6.3)
Hukum gas kedua oleh Charles menyatakan bahwa pada tekanan tetap
volume gas dengan jumlah tertentu berbading lurus dengan temperatur
mutlak ditunjukkan oleh persamaan:
Pers. (6.4)
Atau
Pers. (6.4a)
Hukum gas ketiga dikenal sebagai hukum Gay Lussac menyatakan bahwa
pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan temperatur mutlak yang
ditunjukkan oleh persmaan berikut:
100
Pers. (6.5)
Atau
(Pers. 6.5a)
Hukum gas keempat adalah penggabungan hukum gas dari Boyle, Charles,
dan Gay-Lussac. Hukum-hukum ini sekarang dapat digabungkan menjadi satu
hubungan yang lebih umum antara tekanan P, volume V, dan temperature T dari gas
dengan jumlah tertentu, dan dirumuskan sebagai berikut:
Pers. (6.6)
Apabila salah satu dari besaran di atas dibuat tetap, misalnya temperatur tetap
akan kembali menjadi hukum Boyle, tekanan tetap akan menjadi hukum Charles, dan
volume tetap akan menjadi hukum Gay Lussac.
Penjabaran lebih luas Pers. (6.6)di atas akan diperoleh 2 hukum gas ideal
yang dituliskan dalam persamaan matematis seperti berikut ini:
Pers. (6.7)
Dimana:
n = jumlah zat gas (mol).
R = konstanta gas universal, yang besarnya = 8,315 J/(mol.K) = 1,99
kal/(mol.K).
k = R/NA = 1,38 x 10-23 J/K.
NA = bilangan Avogadro, yang besarnya = 6,02 x 1023 partikel/mol.
N = Jumlah partikel.
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang berupa atom atau molekul
sebanyak yang ada di 12,00 gram karbon 12 (yang massa atomnya tepat 12 u).
Defenisi yang lebih sederhana tetapi ekivalen adalah : 1 mol dapat berupa jumlah
gram suatu zat yang secara numerik sama dengan nomor massa molekul dari zat
tersebut. Pada umumnya, jumlah mol pada suatu sampel zat murni tertentu sama
dengan massanya dalam gram dibagi dengan nomor massa molekul yang dinyatakan
sebagai gram/mol
101
Pers. (6.8)
Contoh 6.1
Tentukan jumlah mol pada 132 gr molekul CO2.
Penyelesaian :
Contoh 6.2
Tentukan volume 1,00 mol gas apa saja pada STP, dengan menganggap gas tersebut
sama dengan gas ideal.
Penyelesaian :
Contoh 6.3
Sebuah bejana berisi oksigen (O2), massa molekul = 32 u yang fleksibel pada STP
memiliki volume10,0 m3. Berapa massa gas oksigen di dalamnya?
Penyelesaian:
Karena 1 mol gas mengisi volume 22,4 x 10-3m3 maka oksigen 10,0 m3 sama
dengan:
B. Hukum Termodinamika
102
Keseimbangan termal berarti bahwa ketika dua benda terjadi sentuhan dengan
satu sama lain dan dipisahkan oleh penghalang yang permeabel terhadap kalor, tidak
akan ada transfer kalor dari satu benda ke yang lain
2. Hukum Termodinamika I
Q ΔU W
sistem
Gambar 26. 1 Skema Hukum I Termodinamika
Pers. (6.9)
Keterangan:
Q = kalor yang diterima sistem
= perubahan energi dalam sistem
W = usaha
Contoh 6.4
Tentukan perubahan energi dalam gas apabila gas menyerap kalor 400 kalori dan
serentak melakukan usaha 300 J
Penyelesaian :
atau – –
103
3. Penerapan Hukum I Termodinamika
Siklus adalah proses perubahan gas yang selalu kembali ke keadaan asal.
Siklus Carnot terdiri dari dua Isoterm adalah lengkungan yang menggambarkan
proses pada suhu sama. Adiabatis adalah lengkungan yang menggambarkan proses
tanpa pertukaran kalor. Perlu dijelaskan bahwa luas siklus tertutup pada diagram P-V
adalah usaha per siklus.
– Pers. (6.10)
Efisiensi () dari mesin kalor yang didasarkan pada siklus, didefinsikan:
Pers. (6.11)
Dari:
, maka :
Pers. (6.12)
Dengan Q1 > Q2 , sehingga harga efisiensi maksimal 100%. Khusus untuk mesin
Carnot:
Pers. (6.13)
Untuk mesin pendingin, istilah efisiensi diganti dengan koefisien pendingin ().
Pers. (6.14)
Contoh 6.5
Sebuah mesin Carnot mengambil energi 9220 J dan melakukan usaha 1750 J pada
setiap siklus saat bekerja diantara suhu 6890 C dan 3970 C. Tentukan :
Efisiensi yang terjadi ?
104
Penyelesaian :
4. Hukum II Termodinamika
Untuk mengubah kalor menjadi bentuk tenaga atau energi maka diperlukan
alat mengubahnya yang disebut mesin. Dalam pengubahan kalor menjadi tenaga
mesin tidak dapat mengubah seluruh kalor itu menjadi bentuk tenaga; artinya
sebagian kalor lepas sebagai kalor juga.
Besarnya usaha (W) yang dilakukan mesin adalah selisih antara kalor masuk
Q1 dengan yang lepas Q2. Secara sederhana konsep hukum II termodinamika ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
105
1. Kelvin-Plank, menyimpulkan, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
satu siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah kalor tersebut
seluruhnya menjadi usaha.
2. Menurut Clausius tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,
mengambil kalor dari reservoir yang suhunya lebih rendah dan memberikannya
kepada reservoir yang suhunya lebih tinggi tanpa menerima usaha dari luar.
3. Menurut Carnot mesin yang bekerja di antara reservoir dengan suhu T1 dan
reservoir dengan suhu T2 (T1>T2), efisiensinya maksimal:
Pers. (6.15)
Contoh 6.6
Sebuah mesin ideal bekerja dalam satu siklus Carnot dengan reservoir yang bersuhu
500 K dan 400 K. Apabila mesin tersebut menyerap kalor sebesar 25 joule. Hitunglah
usaha per siklus yang dihasilkannya.
Penyelesaian
106
Ringkasan
Hukum Charles
Pada tekanan tetap volume (V) suatu gas sebanding degan temperature (T), sehingga
Mean energi kinetic dari suatu molekul untuk gas ideal adalah
Hukum pertama termodinamika atau
Hukum kedua termodinamika: Tidak ada mesin yang dapat mengubah semua panas
menjadi usaha
Molar dari kapasitas panas Cp adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikan
temperatur 1 mol 1 K pada tekanan konstan
Molar dari kapasitas panas Cv adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikan
temperatur 1 mol 1 K pada volume konstan
Entropi
Efisiensi dari mesin panas = W/Q1 x 100%
107
Tes Kompetensi Bentuk Objektif
1. Panas yang ditambahkan pada sebuah sistem sama dengan perubahan energi
internal sistem terse ut ditam ah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem”
Bunyi hukum tersebut adalah bunyi hukum?
A. Hukum termodinamika 0
B. Hukum termodinamika 1
C. Hukum termodinamika 2
D. Hukum termodinamika 3
2. Persamaan dari hukum termodinamika 1 adalah….
A. Q = ΔU + W
B. Q + ΔU = W
C. Q = ΔU – W
D. Q = 2ΔU + W
3. Besar Energi dalam proses isometrik pada hukum termodinamika 1 adalah…
A. ΔU = 0
B. ΔU = 1
C. ΔU = 2
D. ΔU = 3
4. Usaha bekerja pada sistem sebasar 10 KJ dengan cara pengadukan. Sistem tersebut
menghasilkan energi dalam sebesar 12 kJ. Berapa energi panas yang terdapat pada
sistem tersebut
A. 20 kJ
B. 21 kJ
C. 22 kJ
D. 23 kJ
5. Terdapat sebuah sistem yang memiliki jumlah gas 21 x 102. Pertama volume gas
pada sistem tersebut adalah 15 liter setelah dipanaskan gas mengembang berubah
menjadi 30 liter. Jika konstan boltzam adalah 8,134 J/K.mol tentukan energi
kalor yang ada pada sistem tersebut!
108
A. 4120 kJ
B. 4130 kJ
C. 4140 kJ
D. 4150 kJ
6. 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara isobarik sampai 87oC.
Jika tekanan gas helium 2 x 105 N/m2, gas helium melakukan usaha luar
sebesar....
A. 60 kJ
B. 120 kJ
C. 280 kJ
D. 480 kJ
7. 4.Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja
mekanik. Jika mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka
usaha yang dihasilkan adalah....
A. 120 J
B. 124 J
C. 135 J
D. 200 J
8. Diagram P−V dari gas helium yang mengalami proses termodinamika
ditunjukkan seperti gambar berikut!
109
Usaha yang dilakukan gas helium pada proses ABC sebesar....
A. 660 kJ
B. 400 kJ
C. 280 kJ
D. 120 kJ
9. Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai
efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K, Efisiensinya mesin
tersebut.....%
A. 50,0
B. 52,5
C. 57,0
D. 62,5
10. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti pada gam ar P − V seperti
gambar berikut.
110
C 1,5 × 105 N/m²
D 8 × 105 N/m²
12. Sebuah tabung berisi gas monoatomik kemudian dipompakan gas yang sama
sehingga tekanannya berubah menjadi 3 kali volume semula. Besar perubahan
energi dalam gas tersebut jika proses isotemis adalah . . . .
A. nol
B. 1,5 kali semula
C. 3 kali semula
D. d. 6 kali semula
13. Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa . . . .
A. kalor tidak dapat masuk ke dalam dan ke luar dari suatu sistem
B. energi adalah kekal
C. energi dalam adalah kekal
D. suhu adalah tetap
14. Dua bejana A dan B volumenya sama berisi udara yang suhu dan massanya
sama. bejana A dipanaskan secara isobaris sedangkan udara di dalam bejana B
dipanaskan pada proses isokhoris. Jika besar kalor yang diberikan pada bejana A
dan B sama maka . . . .
A. kenaikan suhu udara di A dan di B sama
B. perubahan energi dalam di A dan di B sama
C. kenaikan suhu udara di A lebih kecil dari di B
D. kenaikan suhu udara di A lebih besar dari di B
15. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 800 K mempunyai
efisiensi sebesar 40%. Agar efisiensinya naik menjadi 50%, suhu reservoir suhu
tinggi dinaikkan menjadi . .
A. 900 K
B. 960 K
C. 1.000 K
D. 1.180 K
111
16. Sebuah mesin bekerja pada reservoir bersuhu tinggi 500 K dan reservoir bersuhu
rendah 350 K. Mesin tersebut menghasilkan usaha sebesar 104 joule. Efisiensi
mesin tersebut adalah . . . .
A. 30 %
B. 33 %
C. 42 %
D. 66 %
17. Sejumlah gas ideal monoatomik mula-mula memiliki volume 250 cc/kmol dan
tekanan 120 kpa. jika dipanaskan dengan tekanan tetap sehingga mengembang.
Misalkan konstanta gas universal dinyatakan sebagai R J. Mol/K. Jika pada
proses itu temperatur gas naik sebesar 38,4/R kelvin. Maka volume akhir gas
tersebut adalah?
A.420 cc
B.367 cc
C.343 cc
D.320 cc
18. Gas argon dapat dianggap sebagai gas ideal. Gas itu mula-mula mempunyai
energi dalam E¡ dan temperatur T¡. Gas tersebut mengalami proses dengan
melakukan usaha W, amelepaskan energi senilai Q, dan keadaan akhir energi
dalam Ef serta temperature Tf. Apa simpulan proses tersebut?
112
19. Tomozo memiliki besi, kaca, dan air dengan massa masing-masing 200 gr. Kalor
jenis ketiga bahan tersebut berturut-turut adalah 450 J/kg.K, 670 J/kg.K, dan
4200 J/kg.K. Jika energi sebesar 100 J ditambahkan ke ketiga benda tersebut,
maka urutan bahan yang memiliki suhu dari terbesar ke terkecil adalah . . .
A. Besi, air, kaca
B. Kaca, besi, air
C. Kaca, air, besi
D. Besi, kaca, air
20. Berada pada wadah bertekanan 1 atm dan suhu 27 oC. Kemudian, gas berekspansi
secara isobarik, sehingga volumenya berubah dari 20 L menjadi 25 L. Usaha
yang dilakukan gas helium pada wadah sebesar . . .
A. 500 J
B. 600 J
C. 700 J
D. 800 J
113
DAFTAR PUSTAKA
Bob Foster. 1999. Fisika SMU Kelas I Tengah Tahun Pertama. Jakarta: Erlangga.
Hewitt, Paul G. 2003. Conceptual Physics. New York: Pearson Education Inc.
Inan Furodiah. 1997. Fisika Dasar I. Buku Panduan Mahasiswa Mekanika dan
Panas. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Marthen Kanginan. 2007. Fisika untuk SMA kelas X. Cimahi: Penerbit Erlangga
Motlan dan Sinuraya, J. 2016. Fisika Umum I. Medan: Penerbit Unimed Press
Sears F.W. dan Zemansky, M.W. 1987. Fisika Universitas Jilid 1, (edisi 6). Penerbit
Erlangga. Jakarta:
Soegito, dkk. 1991. Fisika SMA Untuk Program Ilmu-ilmu Fisika dan Ilmu-ilmu
Biologi. Jakarta: Intan Pariwara
Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar I. Malang; Penerbit Universitas Negeri Malang
(UM PRES).
Tippler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga
Yohanes Surya dan P. Ananta 1987. Fisika SMA 2b Untuk Program-program Ilmu-
ilmu Fisika dan Ilmu-ilmu Biologi. Jakarta: PT. Intan Pariwara.
.
114