Anda di halaman 1dari 3

Bunyi hukum Gravitasi Newton

Menurut Newton Semua benda yang berada di alam semesta akan menarik benda lain dengan
gaya yang sebanding dengan massa benda benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak diantara benda-benda tersebut. Pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan
hukum Gravitasi Newton atau hukum gravitasi universal.

Rumus Hukum Gravitasi Newton


Dari pernyataan Newton tentang hukum Gravitasi dapat dituliskan dalam rumus gravitasi
Newton
F = G m1 m2 / r2
Dimana :
F = Gaya gravitasi Newton (N)
G = tetapan Gravitasi Newton (6.67 x 10 -11 kg-1 m3 s-2
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)
B.

Jenis-jenis Hukum Kepler


Hukum-Hukum Keppler
Karya Keppler sebagian di hasilkan dari data data hasil pengamatn yang di
kumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet planet dalam geraknya di luar
angkasa . Hukum ini telah di cetuskan Keppler setengah abad sebelum Newton
mengajukan ketiga hukumnya tentang gerak dan hukum gravitasi universal .
Penerapan hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak
benda-benda angkasa. Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang
mengorbit satu sama lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama,
sebagai contoh CharonPluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh. Bulan
Bumi(~1:100), atau perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh Merkurius
Matahari (~1:10,000,000).
Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat
massa, barycenter, tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips.
Namun, kedua orbit itu adalah elips dengan satu titik fokus di barycenter. Jika rasio
massanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi Matahari, barycenternya
terletak jauh di tengah obyek yang besar, dekat di titik massanya. Di dalam contoh
ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih untuk mendeteksi pemisahan
barycenter dari titik masa benda yang lebih besar. Jadi, hukum Kepler pertama
secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi Matahari.
Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan Matahari, dan
tidak mengenal generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan mendiskusikan hukum
di atas sehubungan dengan Matahari dan planet-planetnya.

1. Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan

matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.


Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk elips,
namun belum dapat menjelaskan kedudukan planet terhadap matahari, maka
muncullah hukum II Kepler. Keplpler tidak mengetahui alasan mengapa planet
bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik dengan gerak planet
planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum hukum Keppler ini bisa
diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak
Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk akal
mengenai hukum gravitasi , hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak yang konsisten dengan Hukum Keppler.

2.

Hukum II Kepler
Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik
dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam
waktu yang sama .
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet, menyapu
luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang paling utama
dalam hukum II Keppler adalah kecepaan sektor mempunyai harga yang sama pada
semua titik sepnjang orbit yang berbemtuk elips.
3.

Hukum III Kepler


Kuadrat periode planet mengintari matahari sebanding dengan pangkat tiga
rata-rata planet dari matahari.
Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan secara
matematis dari hukum Gravitasi Universal dan hukum Newton tentang gerak dan
gerak melingkar.
C.

Implementasi Hukum Gravitasi Newton


Bagaimana para ilmuwan bisa mengetahui tentang jari-jari bumi ataupun
massa bumi. alat ukur apa yang digunakan. Masih kelanjutan tentang gaya gravitasi
yang menjadi dasar keilmuwan kita sebelumnya, para ilmuwan bisa memecahkan
persoalan tersebut yang mungkin pernah ada dalam benak kita.
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan untuk
menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur
dalam laboratorium.
1. Menghitung Massa Bumi
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah diperoleh
dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 106
m (bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi,
Anda bisa menghitung besarnya massa bumi. 2. Menghitung Massa Matahari
Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 1011 m
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 107 s.

Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari


dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
3. Menghitung Kecepatan Satelit
Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar
dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit
buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi. Untuk
menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum gravitasi dan
gaya sentrifugal.
a. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi
Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi bumi
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi
R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang
bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi. Berdasarkan rumus hukum II Newton,
Anda dapat mengetahui kecepatan satelit
. b. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Gaya Sentrifugal
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit
akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat,
yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
4. Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi
Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat
mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan
gaya
Sentripentalnya.

Anda mungkin juga menyukai