Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Januari Sinaga


Umur : 66 Tahun
Pekerjaan : Tokoh adat Batak Toba di Siantar
2. Nama : Jomen Purba
Umur : 71 tahun
Pekerjaan : Ketua Yayasan Museum Simalungun Pematang Siantar
3. Nama : Retman Siahaan
Umur : 65 tahun
Pekerjaan : Perkebunan
4. Nama : Robinhut Purba
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : Mantan Sekretaris Partua Kebudayaan Simalungun
5. Nama : Pdt. E Sinaga
Umur : 58 tahun
Pekerjaan : Guru PNS
6. Nama : Rev. DR.MH. Siburian, M.Min
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : Ketua umum ajaran Kharismatik Gereja Pentakosta Indonesia
7. Nama : Budiman Sitohang
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Tokoh Adat Batak Toba

PEDOMAN WAWANCARA ( INTERVIEW GUIDE)


I. Gereja Pertama Masuk Dan Berkembang di Desa Asahan Km 4 Rambung

Merah

Nama : Retnan Siahaan

Umur : 65 Tahun

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Office Boy di Universitas STTR

1. Agama apa yang pertama sekali masuk dan berkembang di Desa Asahan Kecamatan

Rambung merah sebelum masuknya Kristen ?


Hasil Wawancara: Agama yang pertama sekali masuk sebelum Kristen yaitu : Agama Parmalim

(Sipelebegu) penyembahan terhadap Roh nenek moyang atau Mulajadi Nabolon.

2. Bagaimana sejarah masuknya ajaran Kharismatik di Desa Asahan Kecamatan Rambung

merah?

Hasil Wawancara : Ajaran Kharismatik ditandai dengan masuknya Gereja Pentakosta Indonesia

yaitu pada tahun 1942 di Desa Asahan Kecamatan Rambung merah Pematangsiantar dari

Tapanuli oleh pendiri pertama Renatus Siburian.

3. Gereja-gereja apa saja di Desa Asahan Km 4 rambung merah berdasarkan yang pertama

masuknya?

Hasil Wawancara : a. Gereja Kristen Protestan Simalungun (1920)

b. Gereja Pentakosta Di Indonesia (1945)

c. Gereja Pentakosta Indonesia (1942)

4. Bagaimana strategi penyebaran ajaran Kharismatik?

Hasil Wawancara: Pada saat itu pertama mendaftar 20 KK lama kelamaan semakin bertambah

sekitar 50KK dengan mendatangi anggota jemaat GPI kerumah masing-masing serta

memberikan pengarahan tentang ajaran Kharismatik,

5. Dari segi mana perbedaan ajaran Gereja Khrismatik di Desa Asahan Kecamatan

Rambung merah ?

Hasil Wawancara: Dilihat dari segi kegiatan serta aturan gereja yang sepenuhnya meninggalkan

budaya Batak Toba.


II. Dampak Pengaruh ajaran Kharismatik GPI

Nama : Pdt. Rev. Dr. Mh. Siburian

Umur : 60 Tahun

Pendidikan : S3 Theologi

Pekerjaan : Ketua Umum GPI

1. Bagaimana reaksi masyarakat terhadap masuk dan perkembangan ajaran Kharismatik

GPI di Desa Asahan Kecamatan Rambung merah?

Hasil Wawancara: Pertama masyarakat tidak begitu menerima karena menganggap ajaran

Kharismatik tersebut sebagai ajaran sesat. Akan tetapi, ajaran Kharismatik berkembang dan

mengajak masyarakat serta memberikan penyuluhan tentang Kharismatik maka masyarakat

menerima sepenuhnya ajaran tersebut.

2. Sejak kapan masyarakat desa Asahan Kecamatan Rambung merah mulai menekuni ajaran

Kharismatik?

Hasil Wawancara : Ajaran Kharismatik mulai masuk tahun 1942, masyarakat mulai menekuni

mulai tahun 1945.

3. Bagaimana perkembangan jumlah jemaat gereja Khrismatik GPI di Desa Asahan

Kecamatan Rambung merah?

Hasil Wawancara : Bisa dikatakan berkembang pesat


4. Mengapa masyarakat didesa ini mayoritas memilih mengikuti ajaran Kharismatik dan

meninggalkan budaya Batak Toba.

Hasil Wawancara : Karena mengikuti Budaya Batak Toba tidak menghasilkan keuntungan yang

ada menabung dosa di akhirat nanti.

III. Dampak Pengaruh Budaya Batak Toba

Nama : Januari Sinaga

Umur : 66 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pembicara di Adat Batak Toba

1. Apakah masyarakat sepenuhnya meninggalkan budaya Batak Toba beralih ke ajaran

Kharismatik?

Hasil Wawancara : Bukan sepenuhnya tetapi lebih banyak masyarakat memilih menekuni

Kharismatik daripada budaya Batak Toba.

2. Berapa banyak tingkat persentasi jumlah masyarakat yang mengikuti adat batak toba dan

ajaran Kharismatik

Hasil Wawancara : Mengikuti adat kira- kira 21,5 % dan ajaran Kharismatik kira-kira 78,5%.

3. Apa saja unsur- unsur kebudayaan masyarakat batak Toba yang sangat ditentang oleh

ajaran Kharismatik

Hasil Wawancara : Pesta Tugu, Gondang Jujungan, Dan pakaian Tradisional Ulos
IV. Pertanyaan kepada marga Suku Batak Toba yang pertama sekali membuka desa

Asahan Kecamatan Rambung merah PematangSiantar

Nama : Pdt. E. Sinaga

Umur : 58 Tahun

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru SMK

1. Marga Batak Toba yang pertama sekali membuka desa Asahan Kecamatan Rambung

merah?

Hasil Wawancara : Marga Sinaga dan marga Purba yang merupakan migrasi dari Pusuk Buhit

Samosir

2. Apa saja yang dilakukan marga yang membuka desa Asahan Kecamatan Rambung

merah selama marga berdomisili di Desa tersebut?

Hasil Wawancara : Kedua marga ini berbaur dengan masyarakat suku Simalungun bermata

pencaharian petani karena daerahnya yang subur. Oleh sebab itu, mereka tinggal dan menetap di

Desa tersebut.

3. Daerah mana saja yang termasuk daerah kekuasaan marga pertama tersebut?

Hasil Wawancara : Daerah kekuasaan seluruh Desa Asahan Kecamatan Rambung merah sampai

ke Parluasan banyak marga purba dan marga Sinaga.


4. Setelah ajaran Kharismatik GPI masuk dan berkembang di desa Asahan Kecamatan

Rambung merah, bagaimana adat istiadat masyarakat apakah hilang begitu saja?

Hasil Wawancara: Tidak hilang melainkan ditinggalkan dan menganggap tidak terlalu penting

untuk diikuti.

5. Apakah pemerintah mendukung dalam berkembangnya ajaran Kharismatik?

Hasil Wawancara: Pemerintah sangat mendukung karena tidak menimbulkan konflik.

6. Apakah ada selain ajaran Kharismatik Gereja Pentakosta Indonesia yang menolak

sebagian budaya Batak Toba?

Hasil Wawancara : Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai