OLEH
NPM : 12-051-111-075
0
BAB I
PENDAHULUAN
1
pendidikan sangat dibutuhkan tuntunan, dan kebutuhan akan pendidikan menjadi
satu kebutuhan yang cukup penting. Apalagi hidup di zaman modern yang banyak
mengalami perubahan dan kemajuan seperti sekarang.
Pendidikan berasal dari bahsa Yunani paedagogie yang terbentuk dari kata
pais yang berarti anak dan again yang berarti membimbing. Dari kata itu
maka di defenisikan secara leksikal bahwa pendidikan adalah bimbingan/
pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa (Purwanto 2011:19)
Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan (Tim dosen IKIP Malang,
1980: 1)
2
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 75 ) :
Metode adalah salah satu alat mencapai tujuan. Metode adalah pelicin
jalan pengajaran menuju tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak
belakang, artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila
tidak, maka sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Apalah artinya kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan tanpa mengindahkan tujuan.
3
siswanya, (2) penyampaian metode yang kurang tepat, (3) kurang mampu
membuat pertanyaan dan mengeluarkan pendapat, (4) pembelajaran yang
dilakukan masih bersifat konvensional dan tidak bervariasi, yaitu masih
didominasi pada hapalan dan penyampaian informasi oleh guru sehingga siswa
menjadi pasif.
Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran PKn, maka guru perlu menarik
minat dan motivasi siswa terlebih dahulu dengan pembelajaran yang
menggairahkan dan menyenangkan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa, maka guru harus menggunakan metode
pembelajaran yang menarik yang dapat menunjang keberhasilan tercapainya
tujuan pembelajaran secara optimal. Salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan dalam proses pembelajaran adalah dengan cara memperbaiki pola
pembelajaran PKn, agar mata pelajaran PKn lebih meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa. Hal ini dilakukan dengan menerapkan pola pembelajaran
yang demokratis. Model pembelajaran yang dianggap cocok dalam maata
pelajaran PKn adalah pembelajaran berbasis pada realitas yang menuntut peran
aktif siswa dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu, model pembelajaran
brainstorming (curah pendapat) digunakan dalam pembelajaran PKn agar
pembelajaran PKn tidak membosankan, mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan mampu memilih alternatif
tindakan yang terbaik.
Proses pembelajaran dengan model ini memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mampu memberikan kemandirian serta pengarahan diri, memiliki
keterbukaan dan menyampaikan pendapat dalam memecahkan suatu masalah serta
mampu menghargai pendapat orang lain.
Mengingat pentingnya mengimplementasikan metode pembelajaran
brainstorming guna kemajuan dalam proses pembelajaran dan melatih agar siswa
dapat lebih kritis dalam memecahkan suatu masalah maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
4
METERI SISTEM POLITIK DI INDONESIA DI SMA SWASTA MULIA
PRATAMA MEDAN T.A 20016/2017
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, ada beberapa
masalah yang dapat di identifikasi yaitu :
1. Siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran
2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi
3. Proses pembelajaran yang terpusat pada guru
4. Siswa jarang bertanya dan mengungkapkan ide selama pambelajaran
berlangsung
5. Siswa kurang berani atau tidak percaya diri jika diminta untuk
mengemukakan pendapat
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas, maka peneliti membatasi masalah
penelitian yakni pada penelitian ini membahas hasil penerapan metode
pembelajaran Brainstorming dalam upaya peningkatan kemampuan berpikir siswa
pada materi Sistem Politik di Indonesia di SMA SWASTA MULIA PRATAMA
MEDAN T.A 2015/2016
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh metode pembelajaran terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa kelas X SMA MULIA PRATAMA MEDAN T.A
2016/2017?
2. Apakah penerapan metode pembelajaran brainstorming dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran
PKn SMA MULIA PRATAMA MEDAN T.A 2016/2017?
3. Kendala-kendala apakah yang dihadapi guru dan siswa dalam
pelaksanaan metode pembelajaran brainstorming untuk meningkatkan
5
kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PKn kelas X
SMA MULIA PRATAMA MEDAN T.A 2016/2017?
4. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan guru dan siswa untuk
mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan metode pembelajaran
brainstorming?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA MULIA PRATAMA
MEDAN T.A 2016/2017
2. Untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran
brainstorming dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
pada mata pelajaran PKn SMA MULIA PRATAMA MEDAN T.A
2016/2017
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apakah yang dihadapi guru dan
siswa dalam pelaksanaan metode pembelajaran brainstorming untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran
PKn kelas X SMA MULIA PRATAMA MEDAN T.A 2016/2017
4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru dan siswa untuk
mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan metode pembelajaran
brainstorming
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bail secara teoritis maupun secara praktis :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat:
a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya teori-
teori tentang penerapan metode pembelajaran brainstorming untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
b. Sebagai pengembangan dan pengetahuan yang berhubungan
dengan penggunaan metode pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai pengalaman dan bekal pengetahuan bagi calon guru dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode
6
brainstorming untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
b. Sebagai bahan masukan bagi calon guru untuk memilih metode
pembelajaran brainstorming sebagai upaya memperbaiki kualitas
pembelajaran.
c. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa, sehingga siswa tidak takut
bertanya, mampu berpikir kritis, tidak takut mengemukakan
pendapatnya dan tidak takut beda pendapat dengan siswa lain.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORITIS
1. Pengertian Metode Pembelajaran
7
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang
wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia
merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan
yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara,
dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode
yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan pr
poses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak
membosankan.
Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode
mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau
tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode
mengajar yang digunakan oleh guru.
Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan (tema, pokok
masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa
dalam mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran ialah melalui cara ataau
metode, yang pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan
pembelajaran.