Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN WAKTU ANTARA JAM ATOM SATELIT GLOBAL

POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN JAM BUMI SEBAGAI EFEK


ADANYA DILATASI WAKTU PADA RELATIVITAS

Hesti Hamidah Marhamah1, Rina Rahmawati2, Revania Risang Ayu3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia 46115

Coressponding author : nana@unsil.ac.id

ABSTRAK : Penelitian ini betujuan untuk meninjau Teori Relativitas pada gerak
satelit GPS, juga mengetahui cara kerja GPS sebagai teknologi yang menerapkan
konsep relativitas. Disamping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efek
relativitas terhadap waktu pada jam atom satelit GPS dan jam di bumi dan solusi untuk
mengatasinya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka
dilakukan dengan cara mengkaji beberapa literatur di google scholar yang terkait
dengan topik ini. Setelah dilakukan studi pustaka didapatkan hasil bahwa GPS
menentukan posisi receiver dengan metode trilaterasi dari sedikitnya empat satelit yang
dapat selalu terlihat di titik manapun di bumi pada tiap waktu. Trilaterasi merupakan
metode penentuan koordinat spasial sebuah titik yang tidak diketahui berdasarkan
informasi jarak antara titik tersebut dengan minimal tiga buah koordinat. Waktu yang
terbaca pada jam di satelit GPS lebih cepat sekitar 38629 ns/hari dibandingkan dengan
jam di permukaan bumi. Ternyata perbedaan waktu yang sangat kecil tersebut cukup
untuk membuat kita yang berada di permukaan bumi tersasar sejauh 11,6 km. Upaya
untuk mengatasi efek relativitas pada sistem GPS dilakukan dengan cara memperlambat
jam atom pada satelit sebelum diluncurkan ke orbit. Hal ini bertujuan untuk
menyamakan detak jam atom satelit dengan waktu di bumi ketika mengorbit sehingga
tidak ada perbedaan waktu antara bumi dan satelit.
Kata Kunci : Global Positioning System (GPS), Relativitas, Satelit, Waktu.

ABSTRACT: This study aims to review the theory of latency on GPS satellite motion,
and to find out how GPS works as a technology that applies the concept of relativity. In
addition, this study also aims to determine the effect of relativity on time on GPS
satellite atomic clocks and clocks on earth and solutions to overcome them. This
research uses the literature study method. The literature study was carried out by
reviewing some of the literature on Google Scholar related to this topic. After doing a
literature study, it was found that GPS determines the position of the receiver by
trilateration method from at least four satellites that can always be seen at any point on
earth at any time. Trilateration is a method of determining the spatial coordinates of an
unknown point based on information on the distance between that point and a minimum
of three coordinates. The time read on the clock on the GPS satellite is about 38629
ns/day faster than the clock on the earth's surface. It turns out that this very small time
difference is enough to make us who are on the earth's surface stray as far as 11.6 km.
Efforts to overcome the effects of relativity on the GPS are carried out by slowing the
atomic clocks on the satellites before they are launched into orbit. It aims to equalize
the clock of the satellite's atomic clock with the time on earth when it orbits so that
there is no time difference between the earth and the satellite.
Keywords: Global Positioning System (GPS), Relativity, Satellite, Time.

1. PENDAHULUAN
Gagasan baru dalam revolusi ilmiah Teori Relativitas Einstein meliputi Teori
Relativitas Khusus dan Teori Relativitas Umum. Hukum-hukum fisika yang
terdapat pada Teori Relativitas dapat ditemui di kehidupan sehari-hari. Salah
satunya adalah Global Positioning System (GPS). GPS adalah satu-satunya
sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu
yang telah beroperasi secara penuh di dunia saat ini. GPS merupakan bukti
empiris dari Teori Relativitas sebagai bagian dari revolusi ilmiah, GPS adalah
singkatan dari Global Positioning System, yang merupakan sistem navigasi
dengan menggunakan teknologi satelit yang dapat menerima sinyal dari satelit
(Sandro ,2017).
Konsep relativitas terkesan abstrak dan sulit dibayangkan oleh sebagian besar
orang. Hal ini berangkat dari fakta bahwa ruang lingkup relativitas yang
mensyaratkan keadaan mendekati kecepatan cahaya serta konsep gravitasi dan
kaitannya dengan ruang-waktu lengkung. Pada tulisan ini akan diuraikan
tinjauan Teori Relativitas pada gerak satelit GPS, juga mengetahui cara kerja
GPS sebagai teknologi yang menerapkan konsep relativitas. Disamping itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efek relativitas terhadap waktu
pada jam atom satelit GPS dan jam di bumi dan solusi untuk mengatasinya.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Dilakukan dengan cara
mengkaji beberapa literatur yang relevan dengan topic ini, diantaranya: a).
Abidin, H. Z. (2007). Penentuan posisi dengan GPS dan aplikasinya. Jakarta:
PT Pradnya Paramita. b). Anugraha, R. (2018). Teori Relativitas dan
Aplikasinya pada Elektrodinamika, Lubang Hitam, dan Jagat Raya. UGM
PRESS. c). Anzaikhan, M. (2021). Qadim dalam Perspektif Ilmu Falak: Studi
Analisis Pemikiran Albert Einstein. Jurnal Pemikiran Islam, 1(1), 42-55. d).
Astro, R. B., & Humairo, S. (2019). TEORI RELATIVITAS PADA GLOBAL
POSITIONING SYSTEM (GPS). OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika, 3(1), 96-
102. e). Hartini, S. (2019). Revolusi Ilmiah: Global Positioning System (GPS)
Sebagai Bukti Empiris Teori Relativitas. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(1), 27-32.
f). Jihad, I., Wardhani, D. P., & Rosyid, M. F. (2020). Tinjauan Singularitas
Ruang-waktu dalam Teori Relativitas Umum menggunakan Software
Maxima. Jurnal Fisika Indonesia, 22(1), 13-16.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 GPS
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga-dimensi serta informasi waktu, secara kontinyu di seluruh
dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara
simultan. Pada saat ini, sistem GPS sudah banyak diaplikasikan, terutama
yang terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang
posisi.
Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai
bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan,
percepatan ataupun waktu yang teliti, seperti pada pesawat terbang, kapal
laut, mobil, ponsel, dan yang terbaru pada tablet. Dalam memberikan
informasi tentang posisi, informasi GPS memiliki keakuratan yang
bervariasi, dari beberapa millimeter sampai dengan berapa millimeter sampai
dengan beberapa kilometer.
Bervariasinya keakuratan informasi yang diberikan oleh GPS ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah disebabkan oleh pengaruh
pergerakan satelit relatif terhadap bumi yang menghasilkan pengukuran
waktu yang berbeda antara jam di satelit dengan jam di bumi. Melalui
penerapan Teori Relativitas Khusus dan Teori Relativitas Umum dalam
meninjau gerak satelit relatif terhadap bumi maka dapat diketahui lama
keterlambatan sinyal gelombang mikro yang dikirimkan ke bumi sehingga
dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki sistem GPS yang
memperhitungkan jumlah rata-rata keterlambatan dan mengkoreksi
keterlambatan tersebut sehingga dapat memperbaiki tingkat akurasi dalam
pengukuran posisi suatu objek.

3.2 TEORI RELATIVITAS


Teori Relativitas dikemukakan oleh Albert Einstein yang merevisi
pandangan fisika terhadap Teori Gravitasi. Teori Relativitas merupakan
hukum fisika yang sejauh ini bersifat universal. Melalui teori relativitas,
cahaya dan gravitasi di bumi menjadi dapat dipahami dan dapat diperkirakan
seperti apa keduanya berperilaku di hampir seluruh ruang alam semesta.
Teori Relativitas berhasil mengubah landasan teori dari fisika dan astronomi
sepanjang abad ke-20 (Hidayat, 2010). Teori Relativitas mampu mengakhiri
era 200 tahun teori mekanika yang pertama kali dikemukakan oleh Newton.
Teori Relativitas dari Einstein dibagi menjadi relativitas Khusus dan Umum.
Relativitas Khusus muncul pertama kali dan membahas tentang kecepatan
cahaya yang bersifat konstan bagi setiap orang. Teori ini terlihat sederhana,
namun ternyata menimbulkan konsekuensi yang mendalam. Einstein
menyimpulkan teori ini pada 1905 setelah munculnya bukti eksperimental
yang menunjukkan bahwa kecepatan cahaya tidak berubah saat bumi
mengitari matahari. Hasil ini cukup mengejutkan dunia fisika karena masih
menganggap kecepatan bagi hampir seluruh objek bergantung pada arah
yang diamati pengamat. Jika seseorang mengendarai mobil di sebelah jalur
kereta api, seseorang akan menyadari bahwa kereta akan bergerak jauh lebih
cepat jika mobil bergerak berlawanan dibanding jika mobil bergerak searah
dengan kereta api. Menurut Einstein, setiap pengamat akan mengukur
kecepatan cahaya pada 299.792.458 m/s terlepas dari seberapa cepat
pengamat bergerak atau kemana arah gerak pengamat (Anugraha, 2018).
Menurut Einstein, kedua Teori Relativitas ini merupakan sebuah teori dasar.
Teori ini dikembangkan melalui metode analitis. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap elemen yang bekerja menurut teori ini bukanlah sesuatu yang
bersifat hipotesis, melainkan berdasarkan temuan empiris. Model matematis
yang dikembangkan adalah sesuatu yang terpisah dengan proses natural yang
terjadi. Oleh karena itu, terdapat persyaratan kondisional yang mesti
dipenuhi agar teori ini dapat disimpulkan.
 Relativitas Khusus
Menurut Teori Relativitas Khusus, semua hukum fisika adalah sama
dalam semua kerangka inersia (kerangka acuan yang menunjukkan
gerakan dengan kecepatan konstan relatif dengan pengaturan inersia
disebut kerangka inersia). Sesuai Teori Relativitas Khusus, ruang dan
waktu bukanlah gagasan yang berbeda.
Jika suatu benda dibawa bergerak relatif terhadap yang lain, waktu
adalah perpaduan antara ruang dan waktu. Itu berarti, peristiwa yang
dianggap simultan oleh satu pengamat tidak dapat dianggap sebagai
simultan oleh pengamat lain yang bergerak dalam kaitannya dengan
yang pertama.
 Relativitas Umum
Teori Relativitas Umum terkait dengan gravitasi. Ini menggambarkan
gaya gravitasi sebagai seluruh ruang dan waktu non-spasial yang
berkesinambungan. Teori Relativitas Umum dianggap lebih maju dan
secara luas dapat diterapkan sebagai Teori Relativitas Khusus.
Teori Relativitas Umum diterbitkan pada tahun 1916 dan diambil
dari Teori Relativitas Khusus. Teori Relativitas Umum
dikembangkan oleh Einstein ketika dia merasa bahwa Teori
Relativitas Khusus tidak cukup untuk menggambarkan seluruh alam
semesta..

3.3 Tinjauan Teori Relativitas Pada Gerak Satelit GPS


Satelit-satelit GPS mengorbit bumi dengan kecepatan tetap, yang besarnya
jauh lebih tinggi dari kecepatan pesawat terbang. Menurut Teori Relativitas
Khusus, waktu yang tercatat pada satelit-satelit tersebut menjadi lebih lambat
dari pada waktu menurut kita di bumi (mengalami dilatasi waktu).
Sedangkan menurut Teori Relativitas Umum, objek yg berada di ketinggian
tertentu dari bumi akan mengalami percepatan waktu oleh efek dilatasi
waktu gravitasional. Waktu yg dialami benda yang terletak jauh dari Bumi
(benda yg memiliki potensial gravitasi yg lebih besar) berjalan lebih cepat
dibandingkan benda yg terletak lebih dekat dengan Bumi. Efek dilatasi
waktu gravitasional diamati pada benda yg mengalami percepatan. Karena
efek dilatasi waktu gravitasional lebih besar dibandingkan efek dilatasi
waktu relativitas Khusus, maka jam atom pada satelit akan berjalan sedikit
lebih cepat dibandingkan jam di Bumi. Kondisi inilah yang dijadikan
landasan untuk memperhitungkan jumlah rata-rata keterlambatan jam di
bumi dan mengkoreksi keterlambatan tersebut sehingga dapat memperbaiki
tingkat akurasi dalam pengukuran posisi suatu objek. Agar perhitungan Agar
perhitungan jam satelit-satelit itu sesuai dengan pehitungan kita di hitungan
kita di bumi, maka bumi, maka jam di satelit-satelit GPS harus diatur sesuai
dengan sesuai dengan hasil perhitungan hasil perhitungan relativistik.
 Tinjauan Teori Relativitas Khusus
Misalkan ada 3 objek yaitu bumi, pengamat di Misalkan ada 3 objek
yaitu bumi, pengamat di langit, dan pengamat di satelit Gp
v e2
( )
t e2 = 1−
c 2
t s2 … … … … … … … .(1)

v g2
2
( )
t g = 1−
c 2
t s2 … … … … … … … .(2)

Dimana :
t e= pengukuran waktu di permukaan di permukaan bumi
v e= kecepatan linier perputaran bumi
t s= pengukuran waktu oleh pengamat yg diam di langit
t g= pengukuran watu oleh pengamat di satelit GPS
v g = kecepatan linier satelit GPS pada orbitnya
Telah diketahui bahwa :
Perioda rotasi bumi (T e)= 24 jam
Periode orbit satelit (T g) = 12 jam
Jari-jari rata-rata bumi (Rbumi) = 6378 km
Ketinggian satelit (h) = 20.200 km
Jari-jari orbit satelit GPS (Rsatelit )= 26.578 km
Maka :

V e= × Rbumi =463,58611111 m/ s
Te
2× R satelit
V g= =3862 m/s
π .T s
Jika persamaan 1 dibagi dengan persamaan 2 diperoleh :
2
v
te2

=
(1− e2
c )
… … … … … … … … .(3)
2
tg v g2
(1− 2
c )
Jika nilai-nilai yang diketahui diatas disubstitusi ke persamaan 3
diperoleh :
t e= 1.000000000169228189832852262032 t g
Atau : t g= 00.9999999998307718101957859181973t e………....…….(4)
Selisih waktu antara jam di satilite GPS dengan jam di bumi adalah :
t g−t e = 0.99999999983554763424866308485858t e −t e
t g−t e =¿ -8.1667399545668000230003339432403 × 10-11 t e
t g−t e
= -8.1667399545668000230003339432403 × 10-11
te
t g−t e
= -7056 ns/hari
te
Dari hasil diatas diperoleh bahwa jam disatelit GPS terlambat sekitar
7056 ns perharinya dari jam di bumi.
 Tinjauan Teori reativitas Umum
Menurut Teori Relativitas Umum, perbandingan antara waktu di di
permukaan bumi dengan waktu yang terbaca di satelit GPS
dirumuskan sebagai berikut:
1−r
dT e 2
=
( R )
bumi
… … … … … … … … … .(5)
2
dT g 1−r
(R )
satelit
Dengan :
2 MG
r= 2
c
Dimana :
M = massa bumi (5,9742 × 1024 kg)
G = Konstanta gravitasi Umum (6,67384 x (6,67384x10-
11 N(m/kg)2)
Jika nilai-nilai yang telah diketahui disubstitusikan ke persamaan 5,
seperti langkah-langka sebelumnya, akan diperoleh selisih waktu
antara jam di satilite GPS dengan jam di bumi adalah sebesar :
t g−t e
= 45685 ns/hari
te
Dimana jam di satelit GPS lebih cepat sekitar 45685 ns perharinya
dari jam di bumi.
Dari hasil perhitungan menggunakan Teori Relativitas Khusus dan
Teori Relativitas Umum diperoleh bahwa selisih waktu yang terbaca
pada jam di satelit GPS dengan jam di permukaan bumi adalah
45685 ns/hari - 7056 ns/hari = 38629 ns/hari
Jadi waktu yang terbaca pada jam di satelit GPS lebih cepat sekitar
38629 ns/hari dibandingkan dengan jam di permukaan bumi. Sangat
kecil sekali perbedaannya, tetapi jika kita mencoba hitung jarak yang
ditempuh oleh sinyal gelombang mikro dalam selang waktu tersebut
adalah :
38629 ns x c = 38629 ns x (3.108m/s) = 11,6 km
Ternyata perbedaan waktu yang sangat kecil tersebut cukup untuk
membuat kita yang berada di permukaan bumi tersasar sejauh 11,6
km.
Untuk mengatasi efek relativistik ini, maka jam di satelit GPS
dijalankan dengan frekuensi yg lebih lambat, yaitu sekitar
10,22999999543 MHz, dibandingkan jam di Bumi yang dijalankan
dengan frekuensi 10,23 MHz (terdapat per 10,23 MHz (terdapat
perbedaan sebesar 0,00457 µHz).

3.4 CARA KERJA GPS


GPS menentukan posisi receiver dengan metode trilaterasi dari sedikitnya
empat satelit yang dapat selalu terlihat di titik manapun di bumi pada tiap
waktu. Trilaterasi merupakan metode penentuan koordinat spasial sebuah
titik yang tidak diketahui berdasarkan informasi jarak antara titik tersebut
dengan minimal tiga buah koordinat (Navidi dkk., 1998). Tiap satelit GPS
mentransmisikan sinyal yang mengandung informasi mengenai posisi satelit
tersebut, waktu, dan kondisi sistem secara Umum. Selanjutnya receiver
menggunakan sinyal tersebut untuk menghitung jarak satelit transmisi
dengan cara mengalikan waktu yang di tempuh sinyal dan kecepatan sinyal
(kecepatan cahaya). Receiver dapat menentukan lokasinya sebagai titik yang
diperoleh dari perpotongan keempat lingkup imajiner (Gambar 2). Tiga
ruang lingkup tersebut diperlukan untuk menentukan lokasi, dan sinyal ke-
empat dibutuhkan untuk menentukan waktu yang tepat digunakan dalam
perhitungan. Dengan cara tersebut receiver dapat menentukan posisinya
dengan cukup akurat dan cepat (Pope dkk., 2010).

Gambar 3.1 Penentuan posisi sistem GPS dengan metode Trilaterasi (Sharda, 2018)

Untuk mencapai tingkat akurasi yang tinggi GPS harus menggunakan informasi
yang sangat tepat termasuk penanda waktu yang sangat presisi. Oleh karena itu
setiap satelit GPS membawa jam atomik yang menggunakan cesium-133 dengan
satu elektron valensi yang bisa berpindah sehingga dapat mengalami transisi
dengan energi dan frekuensi yang sangat spesifik. Transisi ini digunakan untuk
menghasilkan resonansi getaran pada yang sangat sensitif terhadap variasi
frekuensi dan dengan demikian menghasilkan pengukuran waktu yang sangat
akurat (Pope dkk., 2010).
Pada sistem GPS terjadi penyimpangan waktu yang diakibatkan oleh gerak
relatif satelit terhadap bumi (TRK) maupun akibat gravitasi bumi (TRU). Gerak
relatif satelit mengakibatkan waktu di satelit tertinggal dibanding waktu di bumi,
sedangkan gravitasi bumi membuat waktu satelit bergerak lebih cepat dibanding
waktu di bumi. Dengan akumulasi selisih waktu akibat kedua faktor tersebut
sebesar , maka terjadi penyimpangan pengukuran posisi (navigasi) sistem GPS
sekitar 11,33 km per hari. Oleh karena itu, sistem GPS perlu melakukan koreksi-
koreksi yang berkaitan dengan efek relativistik dalam upaya mencapai tingkat
akurasi yang tinggi. Upaya membuat sistem GPS menjadi presisi adalah
mengatur frekuensi detak jam atom yang diperlambat sebelum satelit
diluncurkan, sehingga setelah berada di orbit jam atom ini akan berdetak selaras
dengan jam di bumi. Upaya lain termasuk sinkronisasi jam atom satelit GPS dan
upaya koreksi lainnya yang dapat dikerjakan dari stasiun kontrol.

4. KESIMPULAN
Dalam teknologi GPS peranan Teori Relativitas sangat besar sekali untuk
meningkatkan keakuratan pengukuran posisi objek di permukaan bumi. Tanpa
peranan Teori Relativitas Khusus dan Umum kemungkinan besar teknologi GPS
tidak dapat digunakan.
Sistem GPS memiliki satelit-satelit yang mengorbit bumi pada ketinggian dan
kecepatan orbit tertentu. Masing-masing satelit membawa jam atomik dan
berperan besar dalam menentukan lokasi/posisi pengguna GPS. Berdasarkan
Teori Relativitas maka satelit-satelit yang bergerak relatif terhadap bumi serta
faktor gravitasi bumi mengakibatkan terjadi penyimpangan waktu satelit
terhadap waktu bumi. Penyimpangan waktu tersebut akan berimbas pada akurasi
sistem GPS dan berbahaya terutama bagi navigasi transportasi.
Satelit GPS yang bergerak relatif mengakibatkan terjadinya keterlambatan waktu
satelit oleh pengamat di bumi (TRK). Demikian halnya posisi satelit yang berada
di medan gravitasi lemah mengakibatkan waktu satelit menjadi lebih cepat
dibanding waktu di permukaan bumi dengan medan gravitasi yang lebih besar
(TRU). Penyimpangan waktu ini dapat menyebabkan penyimpangan jarak/posisi
receiver dalam sistem.
Waktu yang terbaca pada jam di satelit GPS lebih cepat sekitar 38629 ns/hari
dibandingkan dengan jam di permukaan bumi. Ternyata perbedaan waktu yang
sangat kecil tersebut cukup untuk membuat kita yang berada di permukaan bumi
tersasar sejauh 11,6 km.
Upaya untuk mengatasi efek relativitas pada sistem GPS dilakukan dengan cara
memperlambat jam atom pada satelit sebelum diluncurkan ke orbit. Hal ini
bertujuan untuk menyamakan detak jam atom satelit dengan waktu di bumi
ketika mengorbit sehingga tidak ada perbedaan waktu antara bumi dan satelit.

REFERENSI
Abidin, H. Z. (2007). Penentuan posisi dengan GPS dan aplikasinya. Jakarta:
PT Pradnya Paramita.
Anugraha, R. (2018). Teori Relativitas dan Aplikasinya pada Elektrodinamika,
Lubang Hitam, dan Jagat Raya. UGM PRESS.
Anzaikhan, M. (2021). Qadim dalam Perspektif Ilmu Falak: Studi Analisis
Pemikiran Albert Einstein. Jurnal Pemikiran Islam, 1(1), 42-55.
Astro, R. B., & Humairo, S. (2019). TEORI RELATIVITAS PADA GLOBAL
POSITIONING SYSTEM (GPS). OPTIKA: Jurnal Pendidikan
Fisika, 3(1), 96-102.
Hartini, S. (2019). Revolusi Ilmiah: Global Positioning System (GPS) Sebagai
Bukti Empiris Teori Relativitas. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(1), 27-32.
Jihad, I., Wardhani, D. P., & Rosyid, M. F. (2020). Tinjauan Singularitas Ruang-
waktu dalam Teori Relativitas Umum menggunakan Software
Maxima. Jurnal Fisika Indonesia, 22(1), 13-16.

Anda mungkin juga menyukai