Disusun oleh:
Rina Rahmawati 202153008
Mia Sumiati Amalu Solihah 202153018
Helmina Pebriyanti 202153037
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Angin........................................................................................................3
B. Sirkulasi Udara.......................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. Kesimpulan............................................................................................19
B. Saran.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh
rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya.
Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara
rendah. Kecepatan angin adalah cepat lambatnya angin bertiup pada suatu
tempat. Angin merupakan besaran vektor yang mempunyai arah dan
kecepatan. Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi.
Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Angin terjadi disebabkan oleh adanya beda tekanan horizontal. Angin
permukaan memiliki gaya gesek karena adanya kekasaran permukaan bumi.
Gaya gesek menyebabkan kecepatan angin melemah.
Sirkulasi umum atmosfer adalah gerak rata-rata dari angin di permukaan
bumi. Daerah sekitar equator yang tekanannya rendah, angin akan memusat
dan naik, dan angin permukaan akan menjadi lemah atau berubah. Gaya
gradien tekanan berarah dari tekanan tinggi subtropis menuju daerah
konvergensi inter tropis, angin dibelokkan oleh rotasi bumi sehingga angin
membuat sudut pada waktu mendekati equator.
Pergantian udara jenuh dengan uap air dan udara yang lebih kering
sangat bergantung pada kecepatan angin. Jika air menguap ke atmosfer maka
lapisan atas antara permukaan tanah dan udara menjadi jenuh oleh penguapan
air sehingga proses penguapan akan terhenti. Agar proses dapat berjalan terus,
maka lapisan jenuh harus diganti dengan udara kering. Pergantian tersebut
hanya mungkin jika ada angin yang menggeser uap air. Jadi kecepatan angin
memegang peranan penting dalam proses evapotranspirasi. Laju
evapotranspirasi sebanding dengan kecepatan angin. Pengukuran kecepatan
angin dapat dilakukan dengan Anemometer.
Radiasi dari Matahari menyebabkan konveksi pada skala lokal dan pada
skala global. Perbedaan energi yang diterima di ekuator dan kutub
menciptakan perbedaan tekanan yang menggerakkan sistem angin utama di
1
2
atmosfer Bumi. Angin datang dari daerah luas dengan tekanan tinggi, samudra
subtropis (sepanjang tahun) dan benua di daerah lintang menengah dan tinggi
(terutama di musim dingin). Batas-batas yang memisahkan massa udara
disebut fronts. Di sini, fronts massa udara yang dingin adalah bagian yang
membawa hujan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembentukan angin?
2. Apa saja gaya-gaya utama yang bekerja pada massa udara?
3. Bagaimana siklon dan antisiklon pada sirkulasi Udara?
4. Bagaimana proses konveksi global?
5. Bagaimana mekanisme terbentuknya siklon tropis ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk:
1. Mengetahui proses terbentuknya angin;
2. Dapat mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada masa udara;
3. Dapat memahami siklon dan antisiklon pada sirkulasi udara;
4. Dapat mengetahui proses konveksi global;
5. Mengetahui terbentuknya siklon tropis.
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan pembaca dan penulis
sebagai penambah pengetahuan dan media informasi dengan kegunaan yang
baik, secara teoritis maupun praktis pada pengetahuan mengenai angin dan
sirkulasi udara dalam konstribusi dunia pendidikan pada penerapan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Angin
1. Proses Pembentukan Angin
Angin merupakan suatu udara yang bergerak dari daerah yang
mempunyai tekanan tinggi ke daerah yang mempunyai tekanan rendah,
atau dari daerah yang bersuhu rendah ke daerah yang bersuhu tinggi.
Angin tidak dapat kita lihat, namun dapat dengan mudah kita rasakan.
Seperti halnya proses terjadinya hujan, angin ini juga tidak datang dengan
sendirinya tanpa melalui suatu sebab tertentu. Adanya angin ini karena
melalui suatu proses atau suatu siklus. Pada dasarnya, terjadinya angin
adalah karena adanya perbedaan tekanan udara dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya. Perbedaan suhu udara dan tekanan udara ini juga
berkaitan dengan panas matahari yang diterima oleh daerah tersebut.
Secara lebih terstruktur, proses terjadinya angin ini melibatkan 3 langkah
khusus, yaitu:
1) Terjadinya perbedaan penyinaran oleh panas matahari
Matahari yang memancarkan sinarnya tidak bisa menyinari dengan
intensitas penyinaran yang sama antara satu tempat dengan tempat
yang lainnya. Pastilah ada perbedaan di beberapa wilayah atau tempat
perihal penerimaan sinar matahari ini. Nah, perbedaan radiasi atau
cahaya matahari ini lah yang menjadi dasar terbentuknya angin.
2) Terjadi pengembangan udara atau pemuaian udara
Dalam proses terjadinya angin, setelah terjadi perbedaan suhu dan
tekanan selanjutya terjadi pengembangan udara auat pemuaian udara
(baca: cara melestarikan udara). Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan tekanan atau suhu yang ada di suatu wilayah tersebut. Pada
daerah yang mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak, udara
akan mengalami pengembangan atau pemuaian, sehingga mempunyai
tekanan udara yang lebih rendah dibandingakan dengan daerah yang
hanya mendapatkan sedikit sinar matahari. Karena terjadinya
4
Tinjau diagram di atas yang mana daerah yang diarsir punya luas
dA. Gaya total yang bekerja pada udara karena perbedaan tekanan
adalah
Fp = pdA – (p + dp)dA = - dpdA
Jika ρ adalah massa jenis udara, maka gaya per satuan massa
(percepatan) adalah
Fp −1 dp dA −1 dp
= =
ρdAdx ρ dA dx ρ dx
6
Pada gambar ini, titik hitam bergerak lurus dan titik merah
diam dalam cakram berputar. Titik merah akan melihat titik hitam
bergerak melengkung. Perhatikan diagram di samping yang mewakili
daerah di sekitar Kutub Utara (O) sehingga kita dapat menganggapnya
sebagai cakram berputar pada porosnya (dalam 2Dimensi) dengan arah
seperti pada gambar.
Sekelompok udara mulai bergerak secara horizontal menjauh dari
kutub menuju titik A. Jika tidak ada gaya yang bekerja pada
sekelompok udara ini, menurut hukum Newton, angin akan mengikuti
jalur langsung OA.Namun, cakram (BUMI) juga berputar dengan
kecepatan sudut, Ω, sehingga akan mengikuti garis lengkung OA’
relatif terhadap Bumi. Bumi telah bergerak selama ∆t , dan titik A
berada di B saat sekelompok udara mencapai tepi. Bagi seorang
pengamat yang berputar bersama Bumi, sepertinya sekelompok udara
itu dibelokkan oleh gaya menjauh dari A menuju A’. Gaya fiktif ini
disebut gaya Coriolis. Bumi adalah bola dan bukan cakram, yang
berarti bahwa kita harus menggunakan notasi vektor seluruhnya, tetapi
prinsip-prinsipnya sama. Kita harus menghitung produk vektor antara
vektor kecepatan sudut, Ω (mengarah keluar dari bidang jika dalam
sistem cakram) dan vektor kecepatan, vg.
8
Dari nilai fC yang didapatkan di atas (slide 20), jelas bahwa gaya
Coriolis paling besar di kutub, dan berkurang ketika mendekati
ekuator, yang mana nilainya nol. Ada komponen vertikal yang
sebanding dengan cos φ yang timbul dari vektor 𝑦 ⃗. Ini akan
memberikan kontribusi kecil pada gaya gravitasi efektif.
4) Gaya Gesek
Ada gaya gesek yang cukup besar antara atmosfer dan
permukaan bumi (misalnya karena gunung dan bukit. Jajaran pohon
tinggi ditanam untuk bertindak sebagai penahan angin dan melindungi
tanaman). Mekanisme ini pada dasarnya adalah bentuk viskositas
(pada ketinggian rendah) dan proses pencampuran Eddy (ingat arus
Eddy pada elektromagnet) skala kecil pada daratan yang lebih tinggi.
kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian terkait erat dengan
tekanan atmosfer yang bervariasi dengan ketinggian. (ingat hukum
Bernoulli pada fluida).
Perbedaan tekanan dapat disebabkan oleh pemanasan atau
pendinginan yang tidak merata. Pertimbangkan wilayah atmosfer
dengan distribusi temperatur yang merata (gambar kiri atas dengan p1
> p2 > p3). Udara sekarang dipanaskan di satu ujung (menambah
energi) dan didinginkan di ujung lainnya (mengurangi energi). Udara
panas mengembang dan udara dingin berkontraksi (menyusut). Dengan
11
demikian kolom udara di sisi kiri dan kanan akan mencoba untuk
memperluas (gambar di sebelah kanan) dan menyusut (gambar di
sebelah kiri).
Hal ini akan menghasilkan gradien tekanan horizontal. Garis
yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan yang sama
(isobars) tidak akan lagi berada pada ketinggian yang sama. Oleh
karena itu ada gaya yang memindahkan udara ke bawah gradien
tekanan (gambar kanan bawah). Ini adalah angin termal.
Laju penurunan tekanan pada ketinggian-tetap di daerah hangat
sama dengan massa udara yang mengalir di atas ketinggian-tetap. Oleh
karena itu tingkat penurunan tekanan lebih besar di daerah yang lebih
rendah daripada di daerah yang lebih tinggi. Akhirnya, kondisi mapan
(steady-state) tercapai. Tekanan di bagian atas kolom udara akan lebih
rendah di daerah hangat dan lebih tinggi di daerah dingin. Tekanan di
bagian bawah kolom udara lebih tinggi di daerah dingin dan lebih
rendah di daerah hangat. Ini adalah dasar konveksi di atmosfer.
Contoh: Sehari di tepi laut. Pada siang hari, daratan dipanaskan
oleh Matahari dan suhunya naik lebih cepat daripada suhu laut (Kalor
jenis daratan lebih kecil dari kalor jenis laut). Udara di atas daratan
lebih hangat dari pada di atas permukaan laut sehingga menghasilkan
udara yang bertiup dari laut menuju daratan (pada tingkat rendah) -
angin laut. Pada malam hari tanah mendingin lebih cepat dari suhu laut
sehingga situasinya terbalik. Angin (tingkat rendah) sekarang
berhembus dari darat ke laut - angin darat. Contoh sederhana ini
menunjukkan salah satu mekanisme dasar yang mendasari sirkulasi
global atmosfer.
Kita dapat menempatkan argumen ini pada dasar yang lebih
formal matematis dan mempertimbangkan variasi angin geostropik
terhadap ketinggian. Secara sederhana, kita asumsikan sebelumnya
bahwa variasi tekanan berada di sepanjang sumbu (+ ⃗x ). Angin
geostropik sepanjang sumbu +⃗y dan ditunjukkan oleh:
12
1 dp
v g=
f c ρ dx
∆vg g d T́
∆z
z
= ( )
f C T́ dx
B. Sirkulasi Udara
1. Siklon dan Antisiklon
a. Siklon
Siklon adalah sistem angin yang bersirkulasi dengan arah yang
berlawanan jarum jam di sekitar pusat tekanan atmosfer rendah di
daerah utara dari khatulistiwa dan searah jarum jam di daerah selatan
khatulistiwa. Perbedaan suhu terjadi di bumi dimana suhu lebih dingin
di dekat kutub dan suhu lebih hangat di dekat khatulistiwa. Perbedaan
suhu ini akan menyebabkan ketidakseimbangan tekanan. Pada angin
siklon massa udara akan bertemu dan bergerak naik. Angin siklon
tidak bergerak di daerah khatulistiwa, karena angin siklon pada
umumnya berhubungan dengan hutan atau salju. Dalam angin siklon
tekanan udara di pusat akan lebih rendah dari lingkungan sekitar pusat.
Ciri dari angin siklon yaitu konvergensi tingkat rendah dengan udara
yang naik di dalam sistem.
13
2) Front Dingin
Front dingin bergerak meluas ke barat daya dari siklon. Front
dingin melingkupi ujung udara dingin dan kering yang bergerak ke
arah tenggara. Udara dingin bergerak menuju udara hangat di
daerah selatan dataran rendah, udara dingin akan memaksa udara
hangat bergerak naik dengan cepat yang akan menimbulkan awan
cumulonimbus. Front dingin mengakibatkan terjadinya cuaca
buruk seperti hujan es, kilat, hujan lebat, dan tornado. Cuaca yang
dipengaruhi oleh front dingin akan memiliki durasi yang relatif
pendek karena front dingin bergerak dengan cepat.
Siklon terdiri dari dua jenis, yaitu:
1) Siklon Ekstratropis
Siklon ekstratropis terbentuk di daerah sekitar kutub yaitu di
lintang tengah (zona frontal) ketika terjadi perbedaan suhu yang
besar antara dua masa udara. Siklon ekstratropis berkembang saat
suatu gelombang tercipta di permukaan yang menjadi pemisah
antara massa udara panas dengan massa udara dingin. Massa udara
tersebut bergerak dengan arah yang berlawanan. Gaya Coriolis
pada angin menyebabkan pembelokan angin ke arah kanan di
belahan bumi utara, sehingga angin akan mencapai bagian depan
kutub. Bagian yang hangat dan dingin terbentuk di tempat yang
bersebelahan. Siklon ekstratropis menyebabkan badai musim
15
b. Antisiklon
Antisiklon adalah sistem angin yang bersirkulasi dengan arah
yang berlawanan jarum jam di sekitar pusat tekanan atmosfer tinggi di
daerah selatan dari khatulistiwa dan searah jarum jam di daerah utara
khatulistiwa Pada daerah bertekanan tinggi udara akan bergerak secara
terpisah. Antisiklon identik dengan cuaca cerah. Udara di pusat
16
2. Konveksi Global
a. Model Hadley
George Hadley (1735) membuat teori tentang sirkulasi atmosfer
bumi yang terdiri sistem angin tunggal di setiap belahan bumi yaitu
aliran angin di dekat permukaan ke arah barat dan khatulistiwa, dan
aliran angin dengan ketinggian yang lebih tinggi ke timur dan kutub
bumi. Menurut Hadley, udara hangat bergerak naik di dekat daerah
khatulistiwa (Inter-Tropical Convergence Zone) lalu mengalir ke arah
kutub dengan ketinggian yang lebih tinggi, udara tersebut akan
melepaskan panas menjadi udara dingin saat di dekat daerah kutub.
Udara dingin di kutub akan turun kembali dan mengalir ke sekitar
17
B. Saran
Angin merupakan salah satu komponen abiotik yang penting bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi. Pembahasan mengenai angin dan sirkulasi
udara global yang tercantum dalam makalah ini masih belum lengkap. Oleh
karena itu, diharapkan pada pembaca dapat lebih mengeksplorasi materi
mengenai angin dan sirkulasi udara. Selain itu, diharapkan dengan adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai salah satu
komponen abiotik yang penting.
DAFTAR PUSTAKA
Bennett, D. (2019). How Does a Cyclone Affect the Weather?. Sciencing.com.
https://sciencing.com/cyclone-affect-weather-8626891.html.
Britannica. (2008). Anticyclone. Encyclopedia Britannica.
https://www.britannica.com/science/anticyclone.
Britannica. (2016). Cyclone. Encyclopedia Britannica.
https://www.britannica.com/science/cyclone-meteorology.
Britannica. (2016). Hadley Cell. Encyclopedia Britannica.
https://www.britannica.com/science/Hadley-cell.
Deroberts, N. (2019). Columbia Researchers Provide New Evidence on the
Reliability of Climate Modeling. Columbia Climate School.
https://news.climate.columbia.edu/2019/06/24/hadley-cell-climate-
modeling/.
Desonie, D. (2019). Circulation. CK-12 Foundation.
https://www.ck12.org/c/earth-science/circulation/lesson/Circulation-in-the-
Atmosphere-HS-ES/.
Fatma, D. (2016). Proses Terjadinya Angin dan Jenis-jenis Angin.
ilmugeografi.com. https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/proses-
terjadinya-angin.
Gillespie, C. (2019). A Major Difference Between Cyclones & Anticyclones Is
What? sciencing.com. https://sciencing.com/major-difference-between-
cyclones-anticyclones-8252667.html.
Ginanjar, W. S. (2018). Angin-Naik dan Tenggelam. Rens Cube.
https://renscube.wordpress.com/2018/01/13/angin-naik-dan-tenggelam/.
Lumen. (2021). Cyclones. lumenlearning.com.
https://courses.lumenlearning.com/geophysical/chapter/cyclones/.
Mimir. (2021). Gradasi Tekanan. mimirbook.com.
https://mimirbook.com/id/9de375a9f3c.
Nugroho, L. (2017). Konsep dan Rumus Gaya Coriolis. Klik Geografi.
http://klikgeografi.blogspot.com/2016/03/gaya-coriolis.html.
UXL Encyclopedia of Science. (2021). Cyclone and Anticyclone.
21
encyclopedia.com. https://www.encyclopedia.com/science/encyclopedias-
almanacs-transcripts-and-maps/cyclone-and-anticyclone-1.
Vailand, A. (2017). In Case You Missed it: The Tropics Are Coming, The Tropics
Are Coming! NASA.
https://earthobservatory.nasa.gov/blogs/earthmatters/tag/hadley-cells/.
Webster, P. J. (2021). Cyclone and Anticyclone. Scholastic.
https://www.scholastic.com/teachers/articles/teaching-content/cyclone-and-
anticyclone/.