TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya fenomena gelombang air adalah kompleks dan sukar untuk
dijelaskan secara matematis karena non liniaritas, karakteristik tiga dimensi, dan
perilaku yang terlihat acak. Walaupun begitu telah ada dua teori klasik tentang
gelombang, pertama dikembangkan oleh Airy (1845) dan lainya dikembangkan
oleh Stokes (1880) yang menjelaskan gelombang sederhana. Teori Airy dan Stokes
umumnya untuk memprediksi perilaku gelombang secara lebih baik dimana
kedalaman air relatif terhadap panjang gelombang tidak terlalu kecil. Teori ini
merupakan dasar yang penting karena disamping mudah untuk menggunakannya
juga handal untuk sebagian besar daerah gelombang (Pratikto Widi A et al. 2014).
a. Tinggi gelombang (H) adalah jarak vertikal antara puncak gelombang dan
lembah gelombang (m).
b. Panjang gelombang (L) adalah jarak antara dua puncak gelombang yang
berurutan (m).
c. Periode gelombang (T) adalah waktu yang ditempuh untuk mencapai satu
panjang gelombang (s).
d. Cepat rambat gelombang (C) adalah perbandingan antara panjang gelombang
dan periode gelombang (L/T)
e. Kedalaman laut (d) adalah jarak antara muka air terhadap muka air rerata dan
dasar laut (m).
Sumber: www.oseanografi.lipi.go.id
Refraksi
Difraksi
Refleksi
Shoaling
Kedalaman relatif
Batimetri
Cintra
Spilling
Plunging
Surging