Anda di halaman 1dari 3

Indentifikasi bagian bangunan infrastruktur PUPR:

a. Bendungan
 Tubuh bendung : merupakan struktur utama yang berfungsi untuk membentung
laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari
elevasi awal. Bagian ini biasanya terbuat dari urugan tanah,
pasangan batu kali, dan bronjong atau beton. Tubuh bendung
umumnya dibuat melintang pada aliran sungai.
 Pondasi : bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga
kokohnya bendungan
 Pintu air : digunakan untuk mengatur, membuka, dan menutup aliran air
di saluran.
 Bangunan pelimpah : atau biasa disebut spillway, adalah bangunan beserta
instalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam
waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan.
 Kanal : digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan
tinggi
 Reservoir : digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari
bendungan.
 Strilling basin : memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater (digunakan
untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi
air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan
instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah)
 Katup : fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan
tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan
tekan). Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan
menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan
kearah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya
 Drainase : digunakan sebagai alat pembangkin listrik pada bendungan
(tidak semuanya ada)
b. Waduk/Embung: bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan
air limpasan (run off) serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian, perkebunan
dan peternakan.
 Dinding embung : bagian yang digunakan untuk membendung air. Material yang
dapat dipakai antara lain batu bata, batu kali, beton.
 Saluran pemasukan : biasa disebut dengan inlet, saluran untuk mengarahkan aliran
air masuk ke dalam embung, sehingga tidak merusak dinding
tanggul. Saluran pemasukan ini dapat dilengkapi dengan pintu
pembuka/penutup berupa sekat balok yang mudah dibuka dan
ditutup.
 Saluran pembuangan : bisa disebut pelimpas air atau outlet. Untuk melindungi
bendung sekaligus mengalirkan air berlebih.
2017

Pada tanggal 02 September 2017 telah terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat di wilayah Pulau
Ambon. Hujan yang terukur pada Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon adalah 201.2 mm. Hal ini
mengakibatkan terjadi tanah longsor di Kelurahan Batu Meja, Batu Gajah dan Mangga Dua, Kota
Ambon. Berdasarkan analisis secara meteorologis, pada skala global, indeks SOI menunjukkan
kondisi normal dengan nilai indeks (+4.0). Analisis pola angin / streamline menunjukkan adanya
Typhoon SANVU (995Hpa) di Pasifik dan Badai Tropis Mawar (998Hpa) di utara Filipina sehingga
menyebabkan massa udara yang bergerak dari timur mengalami pembelokan di wilayah Indonesia
termasuk Maluku.

2016

Nelayan tradisional Maluku dihimbau untuk waspada terhadap bahaya gelombang tinggi yang
mencapai empat meter di berbagai wilayah laut Maluku. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy,
Minggu (3/7/2016).

Menurut George, gelombang tinggi hingga mencapai empat meter berpeluang terjadi di Laut
Arafura, perairan Kepulauan Leti, Kepulauan Aru, Kepulauan Kei, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan
Babar, dan Laut Banda. Karena alasan tersebut, nelayan diminta untuk tidak memaksakan melaut
dengan perahu tradisional.
2013

“Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat tanggal
menyebutkan bahwa cuaca ekstrem berupa hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang juga
gelombang tinggi masih melanda sebagian besar wilayah di daerah Provinsi Maluku,” ujarnya.

Gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi pada tanggal 11 hingga 17 September 2013 disekitar
perairan Laut Banda, Laut Buru, Perairan selatan Pulau Buru dan Pulau Seram, perairan Ambon, Laut
Arafura perairan Kepulauan Tanimbar, Laut Aru serta laut Arafura bagian timur antara 2,0 – 3,0 meter.

Khusus untuk prakiraan cuaca pada tanggal 16 September diperkirakan akan terjadi hujan lebat dan
angin kencang. Masyarakat, armada kapal maupun pengusaha pelayaran diharapkan mewaspadai
pringatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai