Anda di halaman 1dari 35

TUGAS I

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


Nama Kelompok :
• NAMA : SAMANTHA LSN HAMADI
• NPM : 19 111 056
• KELAS : A
PERTEMUAN II
TUGAS I
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
SENIN,21 FEBRUARI 2022

SOAL

1.Jelaskan perbedaan dan persamaan


bendung dan bendungan serta
jelaskan komponen-komponennya.

2. Sebutkan dan jelaskan , nama


DAS di Papua.
Bendung (Weir)
Bendung adalah sebuah konstruksi yang di bangun melintasi aliran
sungai yang berguna untuk mengubah karakteristik aliran sungai atau
menghalangi aliran sungai agar permukaan air sungai naik sampai
pada ketinggian bendung itu sendiri.

Kementrian Pekerjaan Umum Indonesia membagi bendung menjadi


dua, yaitu :
• Bendung tetap dan
• Bendung gerak.
Bendung Tetap
• Bendung tetap adalah jenis konstruksi bendung yang di buat untuk
meninggikan muka air sungai pada ketinggian yang telah ditetapkan atau
diperlukan supaya air dapat disalurkan ke saluran irigasi atau lahan
pesawahan.
• Pada bendung tetap ketinggian air di hulu berubah sesuai debit sungai
yang sedang meluap , dalam hal ini muka air pada bendung tetap tidak
bisa di atur naik turun.
• Bendung tetap biasa di bangun di daerah hulu sungai.
Gambar Bendung Tetap
Bendung Gerak

• Bendung bergerak atau berpintu adalah jenis bendung yang


tinggi pembendungan airnya dapat diatur atau diubah-ubah
sesuai keperluan.
• Pada bendung gerak muka air di hulu bendung dapat di
kendalikan naik turun sesuai keperluan dengan cara membuka
atau menutup pintu air.
• Bendung gerak biasanya di bangun pada daerah hilir sungai
atau muara.
Gambar Bendung Gerak
Komponen Bendung

1.Badan bendungan (body of dams) Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan
umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan
untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik
yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.

2. Pondasi (foundation) Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.

Gambar pondasi bendung


3. Pintu air (gates) Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka
maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah:

a. Daun pintu (gate leaf) Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk
membuka, mengatur dan menutup aliran air.

b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame) Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam
beton yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar pintu air


c. Angker (anchorage) Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka
pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.

d. Hoist Adalah alat untuk meng gerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.

Gambar Hoist
4. Bangunan pelimpah (spill way) Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke
dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian bagian penting dari bangunan pelimpah:
a.Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air
agar kecepatan alirannya kecil tetapi debit airnya besar.

b. Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way) Makin tinggi bendungan,
makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah
hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang
dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan
sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat

c. Bangunan peredam energy (energy dissipator) Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya
mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir
bangunan pelimpah.

Gambar spill way


5. Kanal (canal) Digunakan untuk menampung 8. Katup (kelep, valves)
limpahan air ketika curah hujan tinggi. Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan
tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan
6. Reservoir Digunakan untuk tekan). Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan
menampung/menerima limpahan air dari menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan
bendungan. kearah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.
9. Drainage gallery Digunakan sebagai alat pembangkit listrik
7. Stilling basin Memiliki fungsi yang sama dengan
pada bendungan.
energi dissipater.

Gambar stilling basin


Apa itu bendungan ?
Bendungan (DAM)
• Bendungan atau Empangan atau istilah pinjaman Inggris dam adalah
konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau,
atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air Kebanyakan
dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang
tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
• Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan
sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu
yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga
dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur."
Gambar Bendungan
Komponen bendungan
1. Badan bendungan (body of dams), adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai
penghalang air. Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur
lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke
dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam
pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.

2. Pondasi (foundation), adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga
kokohnya bendungan.

3. Pintu air (gates), digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran
baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah:
• Daun pintu (gate leaf), adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat
digerakkan untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air.
• Rangka pengatur arah gerakan (guide frame), adalah alur dari baja atau besi yang
dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun
pintu sesuai dengan yang direncanakan.
• Angker (anchorage), adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan
untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari
pintu air ke dalam konstruksi beton.
• Hoist, adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan
mudah.
4. Bangunan pelimpah (spill way), adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air
banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-
bagian penting dari bangunan pelimpah adalah:

o Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures), digunakan untuk mengarahkan
dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil tetapi debit airnya besar.

o Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way), makin
tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam waduk
dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran
pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat
bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan
sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.

o Bangunan peredam energy (energy dissipator), digunakan untuk menghilangkan atau


setidak-tidaknya mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan,
bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.
5. Katup (kelep, valves), fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan
tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan
alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar,
menggerakkan ke arah melintang atau memanjang di dalam saluran airnya.

6. Drainage gallery, digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.


Fungsi dan Manfaat Bendungan

Menurut Sarono dkk (2007), ada beberapa fungsi dan manfaat bendungan diantaranya yaitu:

• Irigasi
Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan ditampung sehingga pada musim
kemarau, air yang tertampung tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti untk irigasi lahan pertanian.

• Penyediaan Air Baku


.
• Sebagai PLTA
.
• Pengendali Banjir

• Perikanan
Waduk juga dapat digunakan sebagai tempat budidaya ikan dengan menggunakan jaring apung atau keramba, dan itu bisa
dijadikan sebagai mata pencaharian.

• Pariwisata dan Olahraga Air


Waduk dengan pemandangan indah dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi, selain itu juga bisa dijadikan sebagai tempat
olahraga air.
Jenis-jenis Bendungan
• Menurut Sani (2008), bendungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis atau tipe
diantaranya yaitu:
• Jenis Bendungan Berdasarkan Ukuran
• Berdasarkan ukurannya, ada 2 jenis bendungan diantaranya yaitu:
• Bendungan besar (Large Dams), yaitu bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur dari bagian bawah
pondasi hingga puncak bendungan.
• Bendungan kecil (Small Dams), yaitu semua bendungan yang tidak bersyarat sebagai bendungan besar (Large
Dams).

• Jenis Bendungan Berdasarkan Penggunaannya


• Bendungan membentuk waduk (Storage Dams)
• Bendungan penangkap atau pembelok air (Diversion Dams)
• Bendungan untuk memperlambat air (Distension Dams)
• Jenis Bendungan Berdasarkan Jalan Air
• Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams)
• Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams)
• Jenis Bendungan Berdasarkan Konstruksinya
• bendungan urugan menambahkan campuran secara kimia (urugan serba sama, urugan
berlapis-lapis, urugan batu dengan lapisan kedap air di muka.
• Bendungan beton (bendungan beton menurut berat sendiri, bendungan beton dengan
penyangga, bendungan beton berbentuk lengkung, dan bendungan beton kombinasi)
• Bendungan” yang lain , ini merupakan bendungan yang terbuat dari material yang lain
seperti kayu, besi, pasangan bata, dan pasangan batu.
• Jenis Bendungan Berdasarkan Tujuan Pembangunan
• Berdasarkan tujuan penggunaannya, bendungan dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu:
• Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams), yaitu
bendungan yang tujuan pembangunannya untuk memenuhi satu tujuan saja
misalnya PLTA.
• Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams), yaitu bendungan yang
dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, seperti untuk irigasi, PLTA,
pariwisata dan perikanan.
Apa itu DAS ?
DAS
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung
gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh
punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke
sungai utama (Asdak, 1995).

DAS termasuk suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan
anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1).
❖ Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai hasil
pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai. (Permen No 39/1989
Tentang pembagian wilayah sungai Pasal 1 ayat 1)
❖Sungai dimaknai dengan system pengaliran air mulai dari mata air sampai muara
dengan dibatasi pada kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis
sempadan. (Permen No 39/1989 Tentang pembagian wilayah sungai Pasal 1 ayat
2)

• Bagian Hulu DAS adalah suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikan
dengan topografi bergelombang, berbukit dan atau bergunung, kerapatan
drainase relatif tinggi, merupakan sumber air yang masuk ke sungai utama dan
sumber erosi yang sebagian terangkut menjadi sedimen daerah hilir.(1)
• Bagian Hilir DAS adalah suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikan
dengan topografi datar sampai landai, merupakan daerah endapan sedimen atau
aluvial.(1)
Pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir yaitu:

Bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi
lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan
vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.

Bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan
dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta
terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.

Bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas
dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk
kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
• Sub DAS bagian dari DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya
melalui anak sungai ke sungai uatama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam
Sub DAS-Sub DAS.
• Sub DAS suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara alamiah,
air hujan meresap atau mengalir melalui cabang aliran sungai yang
membentuk bagian wilayah DAS.
• Sub-sub DAS suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara
alamiah, dimana air hujan meresap atau mengalir melalui ranting aliran
sungai yang membentuk bagian dari Sub DAS.
• Daerah Tangkapan Air (DTA) Daerah Tangkapan Air adalah suatu kawasan
yang berfungsi sebagai daerah penadah air yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sumber air di wilayah
daerah.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan hal itu dalam sambutan tertulisnya
yang dibacakan Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elisa Aury, Rabu (31/8) di
Jayapura, pada Seminar Sehari DAS Lintas Negara.

Dikatakan, Papua memiliki sembilan DAS lintas negara di perbatasan Papua dan
PNG yang terbagi di beberapa kabupaten. Seperti DAS Merauke, Bian, Sakiramke,
Digoel dan Fly River di Kabupaten Merauke.

Kemudian, DAS Digoel, Fly River dan Bian Kabupaten Boven Digoel. DAS Digoel di
Kabupaten Mappi. DAS Tami dan Koari di Kabupaten Keerom, serta DAS Digoel di
Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

Sementara Kabupaten Jayapura terdapat DAS Tami, Sepik, Kohari dan Gunung
Rawa

Sehingga luas total kesembilan DAS tersebut adalah 4.678.581 ha," jelas dia.
DAS di Papua

1. DAS Merauke,Bian, Sakiramke, Digoel dan Fly River di Kabupaten


Merauke.
2. DAS Digoel, Fly River dan Bian Kabupaten Boven Digoel
3. DAS Digoel di Kabupaten Mappi.
4. DAS Tami dan Koari di Kabupaten Keerom
5. DAS Digoel di Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang
6. DAS Tami, Sepik, Kohari dan Gunung Rawa di Kabupaten Jayapura
7.DAS Mambramo
Sungai Mamberamo
Lokasi
Negara Indonesia
Ciri-ciri fisik
Hulu sungai Puncak Mandala
Muara sungai Samudera Pasifik
Panjang 1102 km
Debit air
- rata-rata 4.580 m³/detik
2
Ukuran cekungan DAS: 138.877 km
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Sungai sepanjang 1.102 km ini memiliki kawasan resapan seluas 138.877 km² meliputi 9 kabupaten.
Curah hujan di daerah aliran sungai (DAS) Mamberamo dapat mencapai 5.600 mm/tahun. Kedalaman
sungai berkisar antara 8 hingga 33 m. Menurut penelitian pada 1983, debit airnya mampu mencapai
5.500 m³/detik. Sumber air sungai ini berasal dari pertemuan antara beberapa anak sungai utama,
yaitu Tariku, Van Daalen dan Taritatu. Air lalu mengalir ke arah utara melalui lembah antara Pegunungan
Van Rees dan Pegunungan Foja guna mencapai bagian delta yang berawa dataran rendah. Sungai ini
akhirnya bermuara di Samudra Pasifik di titik utara Tanjung Narwaku. Danau Rombebai dan Bira terletak
diantara aliran sungai ini.
• Pemanfaatan sungai
• Warga setempat mengandalkan Sungai Mamberamo sebagai prasarana
transportasi. Lahan tanaman sagu dibudidayakan di sepanjang DAS
Mamberamo.
• Dua spesies buaya yang terdapat di sungai ini, buaya muara (crocodile
porossus) dan buaya darat (crocodile novaquinea), diburu dan ditangkap
warga sebagai makanan maupun untuk dijual kepada pengusaha.
• Potensi alam yang terdapat di sekitar sungai ini ialah batu bara, gas alam,
dan emas. Pemerintah Indonesia pernah berencana
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah ini.
BENDUNG TAMI

Anda mungkin juga menyukai