Anda di halaman 1dari 19

INTERFLO

Kelompok 9 (Afifah, Reyhan, Joscelind, Joshua, Amel, James, Nada)


INTERFLOW X HIDROLOGI
Suatu
ekosis wilayah kes
t e m ya a t ua n
pemisa n g dibata
h topogr si oleh
berfun afi yan
gsi me g
menyi
mpan ngumpulkan
air bes da ,
erta se n menyalurk
dalam dimen an
sistem u nsur hara
keluar su n ga
m e la lu
i outle i dan
t tungg
al.

DAS (Daerah Aliran Sungai)


Limpasan  tidak terinfiltrasi, mengalir di atas
permukaan

Aliran Antara (Interflow)  setelah infiltrasi


langsung keluar ke sungai sebagai rembesan

Aliran Dasar (Baseflow)  masuk infilitrasi dan


perkolasi lalu keluar ke sungai sebagai remebesan

Aliran Sungai
1
Sebagian akan tertampung
2
pada daun dan batang serta
Air yang meresap ke dalam
3
meresap ke tanah. Yang tidak
dapat tertampung oleh daun, tanah (infiltrasi)
batang, serta tanah akan menyebabkan terjadinya Sedangkan air perlokasi
mengalir (melimpas) di atas aliran antara (interflow), akan membentuk aliran air
permukaan tanah menuju yakni aliran yang terjadi di tanah yang pada kondisi
parit-parit dan selokan, lalu bawah permukaan tanah. Air tertentu dapat keluar dalam
menjadi aliran sungai pada zona lengas tanah ini bentuk mata air (spring)
dapat bergerak ke elevasi yang menyebabkan adanya
yang lebih rendah lalu aliran dasar pada sungai
bergabung dengan sungai. (baseflow)

Proses Presipitasi
Setelah Jatuh ke Bumi
Interflow Aliran air yang berada
dibawah permukaan
Setelah air
Saat terjadinya Air yang mengalami
terinfiltrasi, sebagian
presipitasi, beberapa interflow akan
mengalami
air mengalami mengalir dan menuju
perkolasi(vertikal) dan
infiltrasi ke sungai/laut.
interflow(horizontal)

Proses Infiltrasi
Interflow sangat
dipengaruhi oleh
infiltrasi, tanpa
adanya infiltrasi tak
akan ada interflow.
Mengapa
bisa
terjadi
Karena adanya gaya kapiler, Interflow
karakteristik gaya kapiler
adalah air yang diserap tidak
akan tertarik kebawah,
?
namun akan
tersebar/mengalir.
Gaya kapiler tanah kering
>tanah basah.
• Aliran interflow merupakan aliran kasat mata.
• Interflow dapat menambah debit sungai.
• Interflow dapat menyebar dan mengalir ke tanah
kering.

Efek dari Interflow


K AR A K T E R T A N A H

TOPOGRAFI

I NT E N S ITAS H U JAN

TANAMAN

FAKTOR-FAKTOR INTERFLOW
• Karakter tanah
Tanah yang kering lebih mudah terjadinya infiltrasi dan
memiliki gaya kapiler lebih besar.

• Topografi
Pada tanah yang kemiringan tinggi, lebih cenderung
terjadinya runoff daripada infiltrasi. Sehingga
menyebabkan pasokan air yang mengalami interflow
berkurang.

Faktor-Faktor Interflow
• Intensitas Hujan
Ketika intensitas hujan > kapasitas infiltrasi, air cenderung mengalami
runoff. Sementara jika intensitas hujan < kapasitas infiltrasi, maka
dapat terjadi interflow aktual.

• Tanaman
Mengapa tanaman dapat berpengaruh? Air yang terinfiltrasi disekitar
tanaman akan diserap oleh akar untuk pertumbuhan tanaman dan
mengurangi jumlah air yang terinterflow.

Faktor-Faktor Interflow
Studi kasus 1
Penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon (2009) dan Puspitorukmini
(2011) pada area perkotaan menggunakan metode rasional untuk
mengevaluasi drainase menunjukkan bahwa pada masing-masing wilayah
kajian hujan dengan periode ulang 10 tahun menyebabkan drainase tidak
mampu untuk menampung limpasan sehingga menyebabkan banjir.
Tampubolon (2009) dalam menganalisis intensitas hujan menggunakan
metode mononobe sedangkan Puspitorukmini (2011) menggunakan data
hujan jangka pendek untuk membangun kurva IDF (Intensity Duration
Frequncy) yang dihasilkan dari data hujan jangka pendek.
Kapasit
as salur
daerah p an drain
enelitian ase di
mampu sudah ti
m e n a dak
hujan ya m p
ng terja ung air
ulang 10 di pada
tahun se kala
terjadila hingga
h banjir
di daera
penelitia h
n
Analisis
Studi
Kasus 1
Studi kasus 2
Setiawan (2014) meneliti limpasan pada sebagian DAS Kali Belik Hulu
yang terbentang di dua desa yakni Desa Caturtunggal dan Condongcatur.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara
karakteristik hujan dan limpasan. Metode Rasional dipakai untuk
menentukan debit puncak (Qp), kurva IDF dipakai untuk menentukan
intensitas hujan pada kala ulang 2, 5, dan 10 tahun. Adapun untuk metode
hidrograf dipakai untuk menentukan karakteristik hujan – limpasan
berupa hujan efektif, debit puncak (Qp), waktu puncak (Tp), memvalidasi
waktu konsentrasi (Tc), dan memvalidasi koefisien aliran (C).
Karakteristik limpasan Ini dapat dipahami bahwa
berupa debit puncak (Qp) lahan terbangun
dan waktu konsentrasi (tc) (impervous area) yang
merupakan gambaran mendominasi penggunaan
interaksi komponen DAS lahan menyebabkan
dan faktor iklim. Pada Kali kapasitas infiltrasi semakin
Belik dengan kondisi rendah, sehingga hujan
morfologi perkotaan yang jatuh banyak yang
(urban) karakteristik akan menjadi limpasan
limpasan selain permukaan karena tidak
dipengaruhi oleh faktor dapat tertampung menjadi
iklim, juga dipengaruhi aliran bawah permukaan
oleh penggunaan lahan (interflow) dan aliran dasar
(baseflow).

Analisis Studi Kasus 2


Aliran antra (inter flow) adalah aliran dalam arah lateral yang
terjadi dibawah permukaan tanah, yang terdiri dari gerakan air
dan lengas tanah secara lateral menuju elevasi yang lebih rendah
yang akirnya masuk ke sungai

Aliran dikatakan aliran antara jika telah melalui tahap infiltrasi


yaitu meresapnya air melalui pori-pori tanah dan terjadi dibawah
permukaan tanah. Air pada zona lengas tanah ini dapat bergerak ke
elevasi yang lebih rendah lalu bergabung dengan sungai

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai