(Pertemuan Ke-14)
FISIKA
PRODI S1 TEKNIK SIPIL
DIAH ARYATI PUJI LESTARI , S.Si, M.Si
1
Pendahuluan
• Dalam kehidupan sehari-hari sangat
banyak didapati penggunaan energi
dalam bentuk kalor:
– Memasak makanan
– Ruang pemanas/pendingin
– Dll.
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL
• Menentukan besaran suhu, kalor
jenis, kalor, konduktivitas dalam
kaitannya dengan pemuaian,
perpindahan kalor, dan perubahan
fasa
3
Suhu dan Pemuaian
•Pada kehidupan sehari-hari temperatur
merupakan ukuran mengenai panas atau
dinginnya benda.
•Es dikatakan memiliki temperatur • Api dikatakan panas atau
rendah bertemperatur tinggi
4
•Temperatur merupakan sifat sistem yang
menentukan apakah sistem berada dalam
keadaan kesetimbangan dengan sistem lain
Kesetimbangan
termal ?
5
Tsetimbang
7
Pemuaian
• Suatu zat jika dipanaskan pada umumnya
akan memuai dan menyusut jika
didinginkan
L, A, V = Perubahan
L = Lo T panjang, luas dan volume
L0, Ao, Vo = Panjang, luas dan
A = Ao T volume awal
T = Perubahan suhu (0C)
V = Vo T
, , = Koefisien muai panjang,
luas dan volume (0C-1)
= 3 dan = 2
8
Contoh soal
1. Sebuah cincin besi berdiameter 1,5 m pada
suhu 200C. Harus dipanaskan didalam ketel
dengan suhu berapakah cincin tersebut
agar diameternya menjadi 1,52 m, jika besi
= 12 x 10-6 / 0C
T?
9
ANOMALI AIR
•4oC → 0oC : Volumenya membesar
•0oC → 4oC : Volumenya mengecil dengan
massa jenis (ρ) paling tinggi, sehingga perilaku air
ini sangat penting untuk bertahannya kehidupan di
dalam air laut selama musim dingin
10
Kalor
Kalor merupakan transfer energi dari satu
benda ke benda lain karena adanya
perbedaan temperatur
Dalam satuan SI, satuan kalor adalah
joule dengan 1 kal = 4,186 J
1 kalori (kal) = kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan temperatur 1 gr air
sebesar 1oC
11
Jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah
suhu suatu sistem
m = massa (gr)
Q = m c T c = kalor jenis (kal/g0C)
T = Perubahan suhu (0C)
12
Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
• Kapasitas kalor adalah kalor yang dibutuhkan oleh benda
untuk mengubah suhunya sebesar 1o C atau 1 K.
Q
C
T
Q = Kalor ( Joule )
Q C
c c
m.T m
c = kalor jenis ( Jolue/ Kgo C atau Jolue/
Kg.K)
m = massa ( Kg )
Hal.: 14
Contoh soal
1. Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 20 Kg besi (c = 0,11 kal/g0C) dari
100C ke 900C
Jawab.
Q = m c T
= 20 x 103 g x 0,11 cal/g0C x (90 – 10)0C
= 17600000 cal
15
2. Seratus gram air dengan suhu 30OC dicampur
dengan 50 gram air bersuhu 80OC, tentukan
suhu campurannya! (kalor jenis air-1 kal/gr.OC)
Penyelesaian
Air panas
Qdiserap=Qdilepas
t2= 80 C ;m2= 50 gr
O
Q1=Q2
t
m1.c1.ΔT1=m2.c2.ΔT2
100.1.(t-30) = 50.1.(80-t)
2t-60 = 80-t
3t = 140
Air dingin
t1= 30 C ;m1= 100 gr
O t = 46,7 OC
Jika bagian yang berbeda dari sistem
yang terisolasi berada pada temperatur
yang berbeda, kalor akan mengalir dari
temperatur tinggi ke rendah
Jika sistem terisolasi seluruhnya, tidak ada
energi yang bisa mengalir ke dalam atau
keluar, maka berlaku kekekalan energi
dengan
Qserap = Qlepas
17
Hukum Kekekalan Energi
•
untuk Kalor
Hukum kekekalan energi untuk kalor memenuhi asas yang diajukan oleh joseph black.
Hukum kekekalan energi ini sering dinamakan dengan asas Black.
TA > T B “Pada
pencampuran
TA dua zat,
TB
banyaknya
kalor yang
Benda A melepskan kalor & dilepas oleh zat
Benda B menyerap kalor yang suhunya
lebih tinggi
sama dengan
Qlepas = Qterima banyaknya
kalor yang
Suhu akhir (T) kedua benda sama diserap oleh zat
yang suhunya
lebih rendah”.
T
Perubahan Fasa
Zat dapat berbentuk padat, cair atau gas. Ketika
terjadi perubahan fasa, sejumlah kalor dilepas atau
diserap suatu zat yaitu
Q=mL Q = kalor (kalori atau joule)
m = massa (gr atau kg)
L = kalor laten (kal/gr atau
J/Kg)
20 Q1=maircairT Qtot = Q1 + Q2 + Q3
Temperatur (0C)
Q2=mes Les
0
Q3=mescesT
-12
21
melebur
PADAT membeku CAIR
GAS
Air Gas
100 -------------------------------------------------------- --------------------- Air Mendidih
D E
suhu
AIR
Es Air
0 ---------- --------------------------------------------------------------- Es Melebur
B C
ES
waktu
-10 A
A
GRAFIK SUHU PERUBAHAN WUJUD ES MENJADI UAP
SUHU (∆T)
110 Q5 = mair.cuap.∆T3
Q4 = mair.Lv
100
Mendidih/Menguap
90
80
70
60
50
40 Q3 = mair.cair.∆T2
30
20
10 Melebur/Membeku
Q2 = mes.Lf Kkal
0
20 60 120
-10 200 210
-20 KALOR (Q)
-30 Q1 = mes.ces.∆T1
-40 Jadi : Q TOTAL = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
-50
Soal Perubahan Wujud Zat :
1. Sebanyak 5 kg es yang suhunya – 20 OC menyerap kalor sebesar 400.000 J,
hitunglah massa es yang mencair, bila kalor jenis es 2100 j/kg OC dan kalor
lebur es 334.000 J/kg ?
Penyelesaian :
Dik : mes = 2 kg
∆T1 = 0 OC – (- 20 OC) = 20 OC
Q total = 400.000 J
ces = 2100 j/kg O
C
Lf = 334.000 J/kg
Dit : Massa es yang mecair (mx) ?
Grafik es mencair : tes = 0 OC Q2 = mx. Lf Tes = 0 OC
Q1 = mes.ces.∆T1
mes = 2 kg
tes = – 20 OC
Q tot = Q1 + Q2 mx .334.000 = 400.000 - 210.000
Q tot = mes.ces.∆T1 + mx. Lf
mx .334.000 = 190.000
400.000 = (5 x 2100 x 20) + (mx .334.000)
mx = 190.000/334.000
400.000 = 210.000 + (mx .334.000)
mx = 0,569 kg
2. Berapakah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 20 g es yang suhunya - 10 OC
menjadi uap air pada suhu 100 OC ?
Jika : kalor Jenis es (ces) = 2100 j/kg OC
kalor jenis air (Cair) = 4200 j/kg OC
Kalor lebur es (Lf) = 334.000 J/kg air = 100 OC Q4
kalor lebur uap (Lv) = 2256000 J/kg uap = 100 OC
Es = 0 OC Q2
air = 0 OC
mes = 20 g = 0,02 kg
∆T1 = 0 OC – (- 10 OC) = 10 OC Q1
Es = - 10 OC
Penyelesaian :
Q1 = mes.ces.∆T1 Q2 = mes.Lf Q3 = mair.cair.∆T2 Q4 = mair.Lv
Q1 = 0,02 x 2100 x 10 Q2 = 0,02 x 334000 Q3 = 0,02 x 4200 x 100 Q4 = 0,02 x 2256000
Q1 = 420 J Q2 = 6680 J Q3 = 8400 J Q4 = 45120 J
Jadi Total kalor yang diserap es adalah :
Q total = Q1 + Q2 + Q3 + Q4
= 420 + 6680 + 8400 + 45120
= 60620 j
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Wujud
Menaikkan titik
Tekanan (P) P naik didih
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Perubahan
Wujud
Hal.: 27
Kalor laten untuk mengubah cairan menjadi gas
tidak hanya pada titik didih (1000C) tetapi juga
pada suhu ruang. Hal ini disebut evaporasi
28
Pemuaian
•Suatu zat jika dipanaskan pada umumnya akan memuai
dan menyusut jika didinginkan
• ΔL = αLoΔT
• ΔA = βAoΔT ΔL, ΔA, ΔV = Perubahan panjang,
luas dan volume
• ΔV = γVoΔT
L0, Ao, Vo = Panjang, luas dan volume awal
ΔT = Perubahan suhu(0C)
- Untuk Mengukur Temperatur Secara Kuantitatif, perlu skala numerik seperti °C, °R, K, °F
PEMUAIAN ZAT PADAT
1. PEMUAIAN PANJANG
Dari gambar di samping, diperoleh
lo
a. lt = … atau Δl = ….
b. Koefisien muai panjang(α) suatu Δl
bahan adalah perbandingan antara
pertambahan panjang(Δl) terhadap
lt
panjang mula-mula(lо) persatuan
kenaikan suhu(Δt). Secara l = initial length
o
matematis dinyatakan:
α=… atau Δl = … , lt = panjang pada suhu t
= -12 mm
a. Δl = lO α Δt
= 20 m . 12. 10-6 /OC. (40-20)OC
= 4,8 mm
2. Sebuah plat baja berbentukpersegi dengan sisi
30 cm bersuhu 20OC. Bila Plat Baja dipanaskan
sampai 130 OC,tentukan luas baja sekarang?.
Penyelesaian: β=2.α
ΔA = AO β Δt
Cara lain: (coba
= 900 cm2 . 24. 10-6 /OC. (130-30)OC dihitung)
= 2,38 cm2
At = AO(1+ β Δt)
At = AO+ ΔA
= 900 cm2 + 2,38 cm2
= 902,38 cm2
PEMUAIAN ZAT CAIR
Penyelesaian:
• Formula: Diket: Ditanya: Vt?
Vt = VO ( 1 + Δt ) VO = 2 liter
Jawab: Vt = VO ( 1 +
Δt)
cair (diket. Dari data
= 2 ( 1 + 210.10-6.30 )
muai volume zat cair) = 2 (1,0063)
= 2,0126 liter
Contoh:
Air sebanyak 2 liter bersuhu 20OC dipanaskan dalam
panci hingga suhunya 50OC. Berapa volume air
setelah dipanaskan?(γ=210.10-6/OC)
PEMUAIAN GAS
Contoh:
• Formula: Gas sebanyak 2 liter bersuhu 27OC.
Δ t )
Berapa volume gas setelah dipanaskan
Vt = VO ( 1 + hingga suhunya 77OC?
Keterangan: Penyelesaian:
= koef. Muai volume gas Diket: Ditanya: V2?
Q k.A
(T2 T1 ) (Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
t L
A = luas penampang (m2)
L = panjang bahan (m)
K = kondusivitas bahan (W/m.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)
KONDUKSI
Perpindahan kalor secara konduksi
Q
h. A.(T2 T1 ) (Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
t A = luas penampang (m2)
h = koef. konveksi (W/m2.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)
Tabel konduktivitas termal zat
(W/mK)
KONVEKSI
Tabel konduktivitas termal zat (W/mK)
Bahan k Bahan k
Emas 300 Beton 0.9
Besi 80 Air 0.6
Kaca 0.9 Udara 0.024
Kayu 0.1 – 0.2 Alumunium 240
KONVEKSI
Perpindahan kalor secara konveksi
Konveksi adalah hantaran
kalor yang disertai dengan
perpindahan partikel
perantaranya.
Laju energi kalor yang
dipindahkan secara konveksi
sebesar,
Q
H h.A.t
t
h = koefisien konveksi (W/m2K)
RADIASI
Perpindahan kalor secara Radiasi
Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak
memerlukan medium perantara, seperti
kalor dari matahari yang sampai ke bumi.
Laju aliran kalor tiap satuan waktu
dalam radiasi dirumuskan :
Q
H e .A. T 4
t
e = emisivitas benda (tanpa satuan)
(e bernilai 1 untuk benda hitam sempurna, dan bernilai 0 untuk benda tidak
hitam sama sekali)
Contoh Soal Perpindahan Kalor
1. Balok besi berpenampang kecil dengan suhu
kedua ujung dibuat tetap yaitu 500OC dan 100OC.
Jika panjang besi 50 cm. Berapakah laju kalor
persatuan luas yang melewati balok tersebut.
(konduksivitas termal besi= 75 W/m.K)
Penyelesaian:
L=50 cm= 0,5 m k= 75 W/m.K ΔT=400K
Q k 75
T 400 60000W / m 2
t. A L 0,5
2. Sebuah benda sumber panas mempunyai luas
permukaan 10 cm2 dan emisivitasnya 0,4 bersuhu
727OC. Hitung kalor yang dipancarkan benda selama 1
menit.
Penyelesaian:
A=10 cm2=0,001 m2 e= 0,4
T=727+273=1000K σ= 5,67.10-8 W/m2.K4
t=60 sekon Q?
Q= e.σ.A.T4.t
= 0,4. 5,67.10-8. 0,001. (1000)4.60
= 136,08 Joule
Kalor dapat berpindah dengan berbagai cara, yaitu
dengan melalui :
A. KONDUKSI (hantaran)
l Adalah perpindahan kalor melalui zat perantara
tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat.
Umumnya melalui zat padat.
A
T2
T1 Berdasarkan daya hantar kalornya, zat dapat
dibedakan sebagai:
k (konstansa konduksi) Konduktor : zat yang mudah menghantarkan
kalor
ΔT =T2-T1 Contoh : logam
Isolator : zat yang sukar menghantarkan kalor
Contoh : kayu, karet, air, udara
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju konduksi kalor :
1.Beda suhu antara kedua permukaan (∆T) makin besar beda suhu, makin
cepat perpindahan kalor.
2.Jarak antara kedua permukaan /tebal /panjang (l) , makin tebal, makin lambat
perpindahan kalor.
3.Luas permukaan (A), makin luas permukaan makin cepat perpindahan kalor.
4.Konduktivitas termal zat (k), merupakan ukuran kemampuan zat
menghantarkan kalor; makin besar nilai k, makin cepat perpindahan kalor.
Macam konveksi :
1. konveksi alami
contoh : angin darat, angin laut, aliran udara melalui ventilasi / cerobong asap.
2. konveksi paksa
contoh : konveksi udara pada hair dryer, sistem pendingin mesin mobil lemari es,
AC.
Manfaat konveksi kalor
Proses pemanasan air dalam suatu panci. Partikel air pada dasar panci
menerima kalor dan menjadi panas.
Merebus air
Pertikel yang telah panas bergerak ke atas karena berat jenisnya mengecil,
Sedangkan air dingin turun menempati tempat yang ditinggalkan air panas yang
naik.Demikian ini terjadi selama air dipanaskan, sehingga air masak secara merata
Perhatikan tayangan berikut ini, apa yang akan terjadi ?
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju konveksi kalor :
Luas permukaan benda (A), semakin luas
permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida, semakin cepat kalor
dipindahkan.
Perbedaan suhu (∆T), semakin besar beda suhu benda dengan permukaan
fluida, semakin cepat
kalor dipindahkan
Koefisien konveksi (h), bergantung pada bentuk, kedudukan permukaan dan
diperoleh dengan percobaan. Misal h tubuh manusia adalah
7,1 Js-1m-2K-1
Catatan :
1. Permukaan hitam sempurna sebagai pemancar dan penyerap kalor yang
baik (e=1)
2. Pemukaan putih mengkilap sebagai pemancar dan penyerap kalor radiasi yang
buruk (0<e<1).
Pemanfaatan radiasi :
Pendiangan rumah, efek rumah kaca, panel surya.
Radiasi gelombang
elektromagnetik matahari
menghangatkan kita sebagai
makhluk hidup dibumi, walaupun
melewati hampa udara
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju kalor radiasi :
(dinyatakan dalam hukum Stefan-Boltzman)
“Energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam dalam bentuk radiasi kalor
tiap satuan waktu (Q/t) sebanding dengan luas permukaan (A) dan sebanding
dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan (T4)”
Tidak semua benda dianggap hitam sempurna, sehingga rumus dapat ditulis :
Dimana :
σ = 5,67 x 10-8 Wm-2K-4
1. Sumber utama masuknya kalor kedalam ruang yang suhunya lebih
rendah dari udara luar adalah melalui jendela kaca.Sebuah ruang
dengan pendingin AC memiliki kaca jendela yang luasnya 2,0 m x 1,5
m dan tebal 3,2mm.Jika suhu permukaan dalam kaca 25oC dan suhu
pada permukaan luar 30oC, laju konduksi kalor yang masuk adalah
sebesar....watt (k = 0,8 W/m K)
A. 3750 D. 7350
B. 5370 E. 7530
C. 5730 PEMBAHASAN
PILIH SOAL :
DIKETAHUI :
DITANYAKAN :
Ditanyakan : Q/t = ?
DIJAWAB :
Q kAT
t d
= 3750 W
2. Gas dengan koefisien konveksi termal 0,05 kal/s m2 oC dirambatkan
didalam pipa dengan luas penampang 10 cm2. Gas mengalir dari
tempat bersuhu 80oC ke tempat lain yang suhunya 70oC. besar kalor
yang dipindahkan selama satu jam adalah.... Joule
A. 8,1 D. 1,4
B. 6,1 E. 0,8
C. 1,8
PEMBAHASAN
PILIH SOAL :
DIKETAHUI :
h = 0,05 kal/s m2 oC
A = 10 cm2 = 0,001 m2
ΔT = (80-70)oC =10oC
t = 1 jam = 3.600 sekon
DITANYAKAN :
Q=?
DIJAWAB :
A. 730,23 D. 230,73
B. 373,20 E. 203,73
PEMBAHASAN
C. 337,20
PILIH SOAL :
DIKETAHUI :
e=1
A = 4r2= 4(3,14)(5x10-2)2
= 3,14 x 10-2 m2
T = 327 + 273 = 600 K
= 5,67 x 10-8 W/m2 K4
DITANYAKAN :
H = Q/t
DIJAWAB :
H = eAT4
H = (1)(5,67 x 10-8)(3,14 x 10-2)(600) 4
= 230,73 J/s
Soal
1. Sebatang rel kereta api panjangnya 10 m dan suhu awalnya 30 OC.
Karena gesekan dengan roda kereta api suhu rel menjadi 60 OC. Jika
koefisien muai panjang rel 1,1 x 10-5/K. Tentukan jarak renggang minimal
yang aman pada tiap sambungan agar tidak mengalami pembengkokan
pada suhu 60 OC?
2. Keping tembaga panjang 10 cm, lebar 10 cm, dan suhunya 20 OC. Bila
koefisien muai panjang tembaga 1,8 x 10-5/ K. Berapakah luas keping
tersebut bila suhunya dinaikkan menjadi 80 OC?
3. Suatu balok besi berukuran 4 cm x 10 cm x 5. cm Hitunglah perubahan
volume ketika temperaturnya dinaikkan dari 15 OC ke 65 OC! (koefisien
muai panjang besi 10-5/ OC).
4. Sebatang logam (k=4,2x10-1 kJ/s.m.K) memiliki luas penampang 10-3 m2
dan panjang 2x103 m. Hitunglah jumlah kalor yang dirambatkan oleh
batang logam selama 4 menit !
5. Untuk menaikkan suhu aluminium yang mempunyai massa 200 gram
dari 298 K menjadi 348 K diperlukan kalor 8400 joule. Tentukan kalor
jenis aluminium dalam satuan J/kg K!