Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUBUNGAN BERAT DAN VOLUME TANAH

Disusun Oleh:

FADIA CHAIRUNNISA ASSAGAF

07231911060

PROGRAM STUDI SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang “ HUBUNGAN BERAT DAN VOLUME
TANAH ”. Guna memenuhi tugas mata kuliah Geologi Dan Mektan Dasar.

Dengan makalah ini saya berharap bisa menambah wawasan para pembaca untuk kedepannya,
saya memahami bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih baik lagi.

Ternate, Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Penjelasan Proses Terbentuknya Tanah....................................................................... 3


B. Hubungan Berat Dan Volume...................................................................................... 4
C. Hubungan Antara Berta Volume, Angka Pori, Kadar Air Dan Berat Spesifik............ 7
D. Hubungan Bera Volume, Porositas Dan Kadar Air...................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar Belakang

Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang erat
antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah
kerapatan butir-butir yang menyusun tanah. Salah satu aspek fisik tanah yang sangat penting
dalam bidang pertanian dan kehutanan adalah struktur tanah yang diartikan sebagai susunan
partikel-partikel primer menjadi partikel-partikel sekunder (agregat) termasuk pori-pori yang ada
diantaranya. Volume ruang pori yang ada didalam tanah dinyatakan sebagai porositas total (Pt)
dan didefinisikan sebagai fraksi dari volume total tanah yang ditempati oleh pori-pori. Porositas
tanah sangat penting dalam berbagai aspek seperti pergerakan dan ketersedian air dan udara
dalam tanah serta untuk tumbuh akar, dan aktivitas mikroba tanah. Nilai Prositas tanah tanah
selalu berbanding terbalik dengan nilai Berat Volume.

Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah
nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air
sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan
setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air
tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh
berat tanah kering yang tetap.

Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari partikel secara
keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan
dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan
udara). Besarnya berat jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5
gram persentimeter kubik.

1
B. Rumusan Masalah

1. Penjelasan Menganai Proses Cara Terbentuknya Tanah ?


2. Hubungan Berat Dan Volume ?
3. Hubungan Antara Berta Volume, Angka Pori, Kadar Air Dan Berat Spesifik ?
4. Hubungan Bera Volume, Porositas Dan Kadar Air ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Mengenai Proses Cara Terbentuknya Tanah.


2. Untuk Mengetahui Hubungan Volume Dan Berat.
3. Untuk Mengatahui Hubungan Antara Berta Volume, Angka Pori, Kadar Air Dan Berat
Spesifik.
4. Untuk Mengatahui Hubungan Bera Volume, Porositas Dan Kadar Air.

D. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada seluruh Mahasiswa, terutama
kepada Mahasiswa Fakultas Teknik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan Proses Terbentukya Tanah

Tahap paling awal adalah adanya perubahan atau proses pelapukan batuan, yang dapat terjadi
secara fisik maupun kimia. Batuan disebut sebagai bahan induk tanah. Batuan atau bahan induk
ini melalui serangkaian proses fisik, berupa peningkatan atau penurunan suhu, pembekuan,
pengeringan, aliran air atau angin.

Lambat laun, bahan induk ini juga mengalami pelapukan batuan dalam proses kimia dan atau
biologi. Bahan induk tanah ini mengalami perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh adanya
penambahan, pengurangan atau translokasi bahan-bahan. Hasilnya adalah terbentuknya
penampang vertikal tanah dengan morfologi yang khas.

Tanah tersusun dari butiran tanah atau partikel lainnya dan rongga-rongga atau pori di antara
partikel butiran tanah. Rongga-rongga terisi sebagian atau seluruhnya dengan air atau zat cair
lainnya. Rongga-rongga tanah yang tidak terisi oleh air atau zat cair akan terisi oleh udara atau
bentuk lain dari gas. Volume yang ditempati oleh bagian besar tanah pada umumnya termasuk
bahan penyusun lainnya yaitu bagian padat, cair, dan gas (udara) yang selanjutnya dikenal
sebagai sistem tiga fase tanah (three-phase systems).

Sifat-sifat mekanis penting tanah, seperti kekuatan (strength) dan pemampatan


(compressibility), secara langsung berhubungan dengan atau paling tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor dasar seperti rapat masa (density), berat volume (unit weight), angka pori (void
ratio), dan derajat kejenuhan (degree of saturation).

Gambar 2.1. (a) Elemen tanah dalam keadaan asli dan (b) Tiga fase elemen tanah

3
B. Hubungan Berat Dan Volume

Pada gambar 2.1a ditunjukkan suatu elemen tanah yang dinyatakan dalam volume (V), dan
berat (W), sebagaimana yang terdapat dalam keadaan di alam. Untuk mengembangkan hubungan
berat volume, elemen tanah tersebut dapat dibagi dalam tiga fase (yaitu tanah padat, air dan
udara) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1b. Dengan demikian volume total tanah dapat
dinyatakan sebagai berikut :

V =V s +V v =V s +V w +V a

Dimana :
V s = Volume tanah/butiran padat (cm3)

V v = Volume pori (cm3)

V w = Volume air di dalam pori (cm3)

V a = Volume udara di dalam pori (cm3)

Apabila udara dinggap tidak mempunyai berat, maka berat total dari contoh tanah dapat
dinyatakan sebagai :
W =W s +W w

Dimana :
W s = Berat butiran padat (gr)

W w = Berat air (gr)

Hubungan volume yang umum dipakai untuk suatu elemen tanah adalah angka Pori. Angka
pori didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume butiran badat. Dengan
demikian dapat dinyatakan sebagai berikut :
Vv
e=
Vs

Dimana :
e =Angka Pori ( void ratio)

Porositas (n) merupakan perbandingan antara volume pori dengan volume total tanah yang
dapat dinyatakan :
Vv
n=
V

4
Dimana :
n = Porositas (porosity) dan V =Volume total rongga pori tanah (cm3)

Derajat kejenuhan (S) didefinisikan sebagai perbandingan volume air dan volume pori yang
umumnya dinyatakan dalam prosentase (%). Sebagai berikut :
Vw
S= x 100 %
Vv

Dimana :
S = Derajat kejenuhan. Umumnya derajat kejenuhan dinyatakan dalam persen (%)

Hubungan antara angka pori dan porositas dapat diturunkan dari persamaan volume total, angka
pori, dan porositas. sebagai berikut :
Vv
()
Vv Vv V n
e= = = =
V s V −V v V v 1−n
1−( )
V
Dari persamaan di atas, maka didapat persamaan :
e
n=
1+ e
Pada umumnya yang digunakan untuk menunjukkan hubungan berat yaitu kadar air dan berat
volume tanah. Kadar air (w) atau jumlah kandungan air dalam tanah didefinisikan sebagai
perbandingan berat air dengan berat butiran tanah untuk suatu volume tanah, yaitu :
Ww
W=
Ws

Berat volume tanah ( γ ) adalah berat total tanah per satuan volume total, yaitu :

W
γ=
V
Berat volume tanah dapat juga dinyatakan dalam berat total, butiran tanah, kadar air, dan
volume total. Persamaannya sebagai berikut :

γ=
W W s+W w
= =
W s [1+
( )
Ww
Ws
]
W +(1+ w)
= s
V V V V
Persamaan berat volume juga dapat pula diartikan sebagai berat volume basah (moist unit
weight).

5
Seringkali, dalam pekerjaan geoteknik perlu juga untuk mengetahui berat per satuan volume,
tidak termasuk air yang dikandung dalam tanah. Berat volume ini diartikan sebagai berat volume
kering (dry unit weight) (γ d ¿. Persamaan sebagai berikut :
Ws
γ d=
V
Dari persamaan Hubungan berat volume, berat volume kering, dan kadar air dapat diberikan
persaman sebagai berikut :
γ
γ d=
1+ w
Dalam satuan Sistem Internasional atau SI (Système International), satuan yang digunakan
untuk menyatakan berat volume adalah kilo Newton per meter kubik (kN/m2). Dikarenakan
satuan Newton (N) adalah satuan turunan, dapat pula menyatakan berat volume tanah dalam
kerapatan masa tanah (soil mass density, ρ ). Satuan SI untuk kerapatan masa adalah kilogram
per meter kubik (kg/m3). Persamaan massa jenis dapat ditulis serupa dengan persamaan berat
volume dan berat volume kering, yaitu :
M
ρ= dan,
V
Ms
ρd =
V
Dimana :
ρ = kerapatan tanah (kg/m3)
ρd = kerapatan tanah kering (kg/m3)

M = massa total tanah yang ditest (kg)


M s = massa butiran padat dari tanah yang ditest (kg)

Satuan dari volume total (V) adalah m3. Berat volume tanah yang dinyatakan dalam kN/m3
dihasilkan dari kerapatan massa yang dinyatakan dalam kg/m3 yaitu :
γ = ρ x g=9 , 81 ρ dan,
γ d =ρd x g=9 , 81 ρd

Dimana :
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s2

6
C. Hubunga Antara Berat Volume, Angka Pori, Kadar Air, Dan Berat Spesifik

Gambar 2.2. tiga fase elemen tanah dengan volume butiran padst sama dengan 1.
Untuk memperoleh hubungan antara berat volume (atau kerapatan masa), angka pori, dan kadar
air, dapat diasumsikan dimana volume butiran tanah adalah satu (Vs = 1) sebagaimana
ditunjukkan dalam Gambar 2.2. Jika volume butiran tanah adalah satu, maka volume rongga
secara numerik akan sama dengan persamaan angka pori (e) . Hubungan berat butiran tanah dan
air dapat dituliskan dalam :

W s=Gs γ w

W w =wW s=wG s γ w

Dimana :

Gs = Berat Spesifik/Jenis butiran padat

w = Kadar air (%)

γ w = Berat volume air (gr/cm3)

7
Berat jenis didefinisikan secara umum sebagai perbandingan antara berat volume butiran tanah
(γ s ) dan berat volume air (γ w ) pada temperatur 4˚C, yang dapat dinyatakan :

γs
Gs =
γw

Dengan :

Ws
γ s= dan γ w = 1 g/cm3 = 9,81 kN/m3 (pada temperatur 4˚C).
Vs

Berat jenis merupakan nilai yang tidak bersatuan (non-dimensional values). Nilai berat jenis
suatu tanah akan sangat bervariasi tergantung pada mineral penyusunnya, namun secara umum
tanah mempunyai berat jenis antara 2,6 dan 2,8. Berdasarkan pengalaman pada permasalahan
geoteknik, berat jenis tanah yang biasa diambil sebesar 2,7. Beberapa nilai berat jenis untuk
tipikal tanah diberikan pada Tabel 2.1 :

Tabel 2.1. Nilai Berta Jenis Untuk Tipikal Tanah

Jenis Tanah Berat Jenis Tanah (Gs )

Kerikil 2,65 – 2,68

Pasir 2,65 – 2,68

Lanau 2,66 – 2,7

Lempung 2,68 – 2,8

Gambut 1,25 – 1,80

Dengan menggunakan definisi berat volume dan berat volume kering, dapat dituliskan :

W W s+W w G s γ w + wG s γ w ( 1+w ) Gs γ w
γ= = = =
V V 1+e 1+e
Dan,
W s Gs γ w Gs γ w
γ d= = atau e= −1
V 1+ e γd

Karena berat air dalam elemen tanah adalah wG s γ w volume yang terisi oleh air adalah :
W w wG s γ w
V w= = =wG s
γw γw

8
Kemudian, berdasarkan definisi dari derajat kejenuhan. Yaitu :
V w wG s
S= = atau Se=wG s
Vv e

Persamaan ini sangat bermanfaat digunakan untuk memberikan hubungan antara ketiga fase
elemen tanah.

Gambar 2.3. Elemen tanah yang jenuh air dengan volume butiran padat sama dengan 1.
Jika sample tanah dalam keadaan jenuh air, yaitu ruang-ruang pori terisi penuh oleh air.
(Gambar 2.3), maka hubungan berat jenis jenuh (saturated unit weight,¿) dapat dinyatakan :

W W s+ W w Gs γ w + e γ w ( Gs +e ) γ w
γ sat = = = =
V V 1+ e 1+e
Dimana :
γ sat = Berat volume tanah yang jenuh air

Dan juga, dari persamaan diatas, untuk S = 1 :


e=wG s

Bila dinyatakan dalam kerapatan masa, dalam satuan SI, dengan mengacu pada hubungan berat
volume seperti dalam persamaan berat volume, berat volme kering, dan berat volume tanah
jenuh air maka dapat ditulis :
( 1+ w ) Gs γ w
Kerapatan : ρ=
1+ e
9
Gs ρw
Kerapatan Kering : ρd =
1+ e

( Gs +e ) ρw
Kerapatan jenuh air : ρ sat =
1+ e
Dimana :
ρw = Kerapatan Air = 1000 kg/m3

Gambar 2.4. Tiga fase elemen tanah yang menunjukkan hubungan antara massa dan volume.
Persamaan kerapatan dapat diturunkan dengan mengacu pada pada elemen tanah seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.4, yang mana volume butiran tanah adalah sama dengan 1 dan
volume pori sama dengan e. Dan, massa butiran tanah, M s , sama dengan Gs ρw . Kadar air
sebagaimana diberikan pada persamaan kadar air, yaitu :

Ww ( massa air ) . g Mw
W= = =
W s ( massa batuan padat ) . g M s

Dimana :
M w = massa air

Karena masa tanah dakan elemen tanah adalah Gs ρw , maka massa air adalah :
M w =w M s=wG s ρw

Dari persamaan kerapatan tanah kering, kerapatan massa adalah :

10
M M s + M w G s ρ w + w Gs ρw (1+ w ) Gs γ w
ρ= = = =
V V s +V v 1+e 1+ e

D. Hubungan Antara Berat Volume, Porositas, Dan kadar Air

Hubungan antara berat volume, porositas, dan kadar air dapat dikembangkan dengan cara yang
sama seperti telah ditunjukkan sebelumnya. Dengan mengasumsikan tanah yang mempunyai
volume total sama dengan satu, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.5 dan dari persamaan
porositas.

Gambar 2.5. elemen tanah dengan volume total V=1

Jika, V = 1, dan V v = n, maka V s = 1 – n. Berat butiran tanah (W s) dan berat air (W w) dapat
dinyatakan sebagai berikut :

W s=Gs γ w (1−n)

W w =w W s=wG s γ w (1−n)

Jadi, berat volume kering sama dengan :

11
W s Gs γ w (1−n)
γ d= = =Gs γ w (1−n)
V 1
Berat volume tanah sama dengan :
W s+ W w
γ= =Gs γ w (1−n ) ( 1+w )
V

Gambar 2.6. Elemen tanah yang jenuh air dengan volume total V = 1
Gambar 2.6 menunjukkan contoh tanah dalam kondisi jenuh air dan mempunyai V = 1.
Berdasarkan gambar ini maka :
W s +W w ( 1−n ) Gs γ w +nγ w
γ sat = = =[ ( 1−n ) Gs +n ] γ w
V 1
Kadar air tanah pada kondisi jenuh air dapat dinyatakan sebagai berikut :
Ww nγ w n
W= = =
W s ( 1−n ) γ w G s ( 1−n ) G s

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanah tersusun dari butiran tanah atau partikel lainnya dan rongga-rongga atau pori di antara
partikel butiran tanah. Rongga-rongga terisi sebagian atau seluruhnya dengan air atau zat cair
lainnya. Rongga-rongga tanah yang tidak terisi oleh air atau zat cair akan terisi oleh udara atau
bentuk lain dari gas. Pada kejadiannya tanah terdiri dari tiga fase yaitu : butiran padat (solid), air
(water) dan udara.
Sifat-sifat mekanis penting tanah, seperti kekuatan (strength) dan pemampatan
(compressibility), secara langsung berhubungan dengan atau paling tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor dasar seperti kerapatan masa (density), berat volume (unit weight), angka pori (void
ratio), porositas (porosity) dan derajat kejenuhan (degree of saturation).

Pada bagian sebelumnya dimuka telah diuraikan hubungan dasar untuk berat volume basah,
berat volume kering dan berat volume jenuh. Beberapa bentuk lain hubungan yang dapat
diperoleh untuk γ , γ d dan γsat.

B. SARAN

Saran yang dapat kami sampaikan adalah Pembaca dapat mengetahui proses terbentuknya
tanah, hubungan berat dan volume, hubungan Antara Berta Volume, Angka Pori, Kadar Air Dan
Berat Spesifik dan hubungan antara berat volume, porositas, dan kadar air. Semoga makalah
kami dapat memberi wawasan dan pengetahuan kepada pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8043770/Materi_mekanika_tanah_1
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/Chapter%20II(1).pdf
https://www.coursehero.com/file/p7q06c9/Hubungan-antara-berat-volume-berat-volume-
kering-kadar-air-adalah-sebagai/

14

Anda mungkin juga menyukai