Anda di halaman 1dari 3

BAB II

HUBUNGAN ANTARA AIR, TANAH, UDARA, DAN TANAMAN

2.3 Dalamnya Zone Perakaran


2.3.1 Pengertian Zone Perakaran
Zona perakaran merupakan tempat berdirinya tanaman dan sekaligus
berfungsi sebagai media tumbuh tanaman. Lingkungan perakaran juga menjadi
sumber air dan tempat tersimpannya nutrisi tanaman sebelum diserap oleh
tanaman. Zona perakaran juga merupakan tempat berlangsungnya difusi oksigen
ke akar. Zona perakaran tidak hanya berupa media tanah; penanaman secara
hidroponik memungkinkan tanaman ditanam di media non tanah. Media tersebut
antara lain sabut kelapa, arang, vermiculite, rockwool, perlite, air, dan sebagainya.
Bahkan tanaman yang ditanam secara aeroponik tidak memerlukan media tanam
apapun; akar langsung terekspos oleh udara.

2.3.2 Faktor Zone Perakaran


Dalamnya zone perakaran dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
a. Tekstur Tanah
Tekstur memang berpengaruh, bisa diketahui bahwa akar tanaman lebih mudah
menembus tanah pasir dari pada menembus tanah lempung.
b. Formasi Subsoil
Formasi subsoil jelas pengaruhnya, misal tanah cadas tentu saja
merintangi penembusan oleh akar tanaman.
c. Dalamnya Permukaan Air Tanah
Permukaan air tanah yang terletak cukup tinggi dekat permukaan
akan menghalangi pertumbuhan akar kebawah, akar cenderung menyebar
pada lapisan tanah bagian atas diatas permukaan air tanah.
d. Jumlah Lengas Yang Tersedia
Akar tidak akan dapat tumbuh baik pada tanah yang kering dan
penyediaan lengas tanah yang cukup selama masa pertumbuhan tanaman
sangat penting, penyediaan lengas tanah dapat dari saluran pemberi tetapi
dapat juga dari curah hujan.
Kedalaman efektif zone perakaran untuk beberapa jenis tanaman sebagai
harga pendekatan adalah padi 60 -90 cm, tembakau 30 -60 cm, jagung 130 -190
cm, tebu 130 -160 cm, kacang tanah 130 cm.
2.4 Kedudukan Air Dalam Tanah
Tanaman memerlukan air dalam jumlah yang berbeda-beda menurut macam
tanaman dan usia tanaman. Ditinjau dari segi reaksinya terhadap air (response),
secara garis besar digolongkan menjadi tiga jenis yaitu : tanaman aquatik, tanaman semi-
akuatik, misalnya padi sawah, dan tanaman tanah kering. Kebutuhan air bagi tanaman
agak kurang pada permulaan tumbuh dan kebutuhan itu besar pada saat berbunga dan
berbuah dan menjadi kurang lagi pada saat buah masak. Pemberian air irigasi perlu
disesuaikan dengan usia tanaman, dengan perhatian khusus pada masa-masa kritis.
Air dalam tanah dapat dilukiskan sebagai ilustrasi skematis kedudukan air dalam
tanah pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Ilustrasi Skematis Kedudukan Air Dalam Tanah


Sumber : Noerhayati Eko dan Suprato Bambang. 2018.

Di bawah permukaan tanah, pori pori tanah mengandung air dan udara dalam
jumlah yang berubah-ubah. Sesudah hujan, air dapat bergerak ke bawah melalui zona
aerasi dan sebagian air itu mengisi pori pori yang kecil serta tetap tinggal di situ ditahan
oleh gaya gaya kapiler ataupun oleh gaya gaya tarik molekuler di sekeliling butir butir
tanah. Air yang berada pada lapisan atas dari zona aerasi disebut lengas tanah. Apabila
kapasitas menahan air tanah pada zona aerasi telah dipenuhi, air akan bergerak kebawah
menuju zona saturasi dan air pada zona saturasi disebut air tanah. Di atas zona saturasi
terdapat air kapiler, di dalam gambar ditunjukkan dengan de-retan garis garis vertikal. Air
pada daerah kapiler ini mengisi ruang ruang pori yang kecil dan dapat berasal dari air
tanah yang terangkat oleh gaya gaya kapiler.
DAFTAR PUSTAKA

Noerhayati Eko dan Suprato Bambang. 2018. Perencanaan Irigasi Saluran Terbuka, CV. Cita Intra
Selaras, Malang

https://studylibid.com/doc/494306/2.-hubungan-saling-pengaruh-antara-tanah--air--udara--dan
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_dan_bangunan_pertanian

Anda mungkin juga menyukai