Anda di halaman 1dari 4

3

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA


PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL

OLEH

CV. ANUGERAH

Pada hari ini, Senin tanggal lima April tahun dua ribu dua puluh tiga, yang bertanda
tangan di bawah ini:

Nama : Abraham Aprillio


Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Jl. Bumi I No. 03, Kupang

bertindak sebagai pemilik rumah yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK
PERTAMA

Nama : Samuel Christian Radja Kudji


Pekerjaan : Kontraktor
Alamat : Jl. Amnuban No. 11, Kupang

bertindak sebagai kontraktor yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA

Dengan ini kedua belah pihak menyatakan untuk saling mengikat diri mengadakan
perjanjian kerja untuk pembangunan rumah untuk selanjutnya diatur dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1
Pokok Pekerjaan

PIHAK PERTAMA memberikan tugas pada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan


pembangunan rumah yang berlokasi di Jl. Bumi I No. 03, Kupang dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar terlampir yang telah disetujui
oleh kedua belah pihak.

Pasal 2
Hak dan Kebijakan

1. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan material, tenaga keja, dan


kebutuhan teknis lainnya dalam pelaksanaan proyek.
2. PIHAK PERTAMA harus memberikan detail spesifikasi material bangunan yang
dianggap perlu apabila belum tertera di gambar kerja maupun RAB.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi yang telah tercantum pada gambar kerja dan RAB yang sudah
disepakati bersama.
4. PIHAK KEDUA harus mulai melaksanakan pekerjaan sesuai tanggal yang
ditetapkan bersama
Pasal 3
Nilai Kontrak

1. Nilai kontrak pekerjaan disepakati sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta).


2. Nilai kontrak ini dibiayi oleh PIHAK PERTAMA
3. Nilai kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didasarkan atas Proposal
Teknis yang yang telah disampaikan PIHAK KEDUA dan disepakati oleh
PIHAK PERTAMA.
4. Pembayaran Uang Muka ditetapkan Sebesar 15% dari Nilai Kontrak yang akan
dibayarkan kepada PIHAK KEDUA

Pasal 4
Spesifikasi Teknis

1. Spesifikasi dibuat dan digunakan untuk memodifikasi dan menjelaskan apa yang
ada di dalam gambar konstruksi.
2. Spesifikasi teknis yang digunakan dibuat oleh PIHAK KEDUA yang sudah
disepakati oleh PIHAK PERTAMA
3. Dalam hal ini PIHAK KEDUA memenuhi kualitas/syarat-syarat pada uraian RAB
yang sudah di sepakati sebelumnya.
4. Apabila terjadi perbedaan informasi antara gambar konstruksi dengan spesifikasi,
maka keputusan informasi mana yang belaku berada di tangan PIHAK KEDUA

Pasal 5
Jangka Waktu

Pekerjaan seperti yang


tersebut dalam pasal 1 akan
dimulai pada hari senin,
14 September 2009 dan
harus diselesaikan dalam
waktu maksimal 180
(seratus delapan puluh) hari
kerja.
Pekerjaan seperti yang tersebut dalam pasal 1 akan dimulai pada hari kamis, 08 April
2023 dan harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan atau 240 hari kerja

Pasal 6
Jaminan Kualitas

1. Jaminan kualitas untuk setiap pekerjaan ditentukan selama 3 (tiga) bulan, sejak
berita acara serah terima pekerjaan ditandatangani
2. Pada saat berakhirnya masa jaminan tersebut, kedua belah pihak akan
menandatangani berita acara serah terima yang kedua dan dianggap sebagai serah
terima pekerjaan yang terakhir.
3. Serah terima pekerjaan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

Pasal 7
Cidera Janji dan Sanksi Pemutusan Kontrak Sepihak

1. Dalam hal cedera janji di PIHAK PERTAMA sehingga mengakibatkan


diakhirinnya perjanjian ini, PIHAK KEDUA berhak untuk meminta ganti rugi
kepada PIHAK PERTAMA atas kerugian yang diterima.
2. Dalam hal cedera janji di PIHAK KEDUA yang mengakibatkan berakhirnya
perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak meminta pengembalian uang muka dan
memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA.
3. Keterlambatan pelaksanaan proyek dapat ditolerir apabila terjadi keadaan
memaksa sesuai pasal 8 ayat 1.
4. Apabila kualitas pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA tidak sesuai
dengan spesifikasi gambar kerja dan RAB, maka PIHAK PERTAMA berhak
menunda pembayaran sampai kesepakatan lebih lanjut atau berhak memutuskan
secara sepihak Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini.
5. Apabila PIHAK PERTAMA lalai atau terlambat membayar kepada PIHAK
KEDUA atas pekerjaan yang sesuai prosedur yang benar, maka PIHAK KEDUA
berhak secara sepihak menghentikan jalannya proyek dengan sepengetahuan
PIHAK PERTAMA (secara tertulis) sampai batas waktu yang ditentukan.

Pasal 8
Keadaan Memaksa

1. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh
keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu keadaan yang luar biasa yang terjadi
diluar kemampuan dan kesalahannya seperti : gempa bumi, banjir besar dan
bencana alam lain kebakaran, perang, huru hara, sabotase dan keadaaan darurat
lainnya serta tindakan Pemerintah dalam bidang moneter yang diakui dan kemua
diatur oleh Pemerintah atas akibat-akibatnya terhadap kontrak dan lain-lain
kejadian yang terhadapnya PIHAK KEDUA tidak mampu mencegah dan
mengambil tindakan-tindakan pencegahan.
2. PIHAK KEDUA harus segera memberitahu dan merundingkannya dengan
PIHAK PERTAMA tentang tindakan-tindakan pencegahannya.

Pasal 9
Kegagalan Pelaksanaan

1. Apabila terjadi kegagalan pelaksanaan maka PIHAK KEDUA terhitung sejak


Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan bertanggung jawab atas Kegagalan
Bangunan sesuai dengan kesalahan yang terjadi.
2. Bila akibat kekurangtelitian PIHAK KEDUA dalam melakukan pelaksanan
pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur
bangunan, maka PIHAK KEDUA harus melaksanakan pembongkaran terhadap
konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya
kembali setelah memperoleh keputusan dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 10
Perselisihan

Jika dalam menjalankan Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini terdapat perselisihan atau
perbedaan pendapat, maka kedua belah pihak akan menempuh jalan musyawarah
mufakat. Apabila tidak tercapai, maka dapat dilimpahkan ke instansi yang
berwenang.

Pasal 14
Penutup

1. Jika terdapat hal-hal penting yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kontrak
Kerja ini, maka kedua belah pihak secara mufakat akan menetapkan kemudian
hari.
2. Demikian Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini dibuat dengan rangkap 2 (dua)
bermaterai dan ditandatangani untuk masing-masing pihak dan merupakan surat
perjanjian yang mengikat dan sah di mata hukum.

Surabaya, 6 September 2009

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Abraham Aprillio Samuel Christian Radja Kudji


Pemilik Rumah Kontraktor

Anda mungkin juga menyukai