Dalam pelibatan dengan pihak kedua, maka sering kali kita membuat surat kontrak kerja
proyek yang dimaksudkan agar hal apapun yang terjadi di kemudian hari sudah tertuang dalam
perjanjian yang terikat. Jika kamu berencana membuatnya, artikel ini akan memberikan contoh
surat kontrak kerja proyek. Pembuatan surat kontrak kerja proyek juga bertujuan supaya kedua
belah pihak mengetahui hak dan kewajibannya. Surat kontrak kerja proyek ini bisa digunakan,
misalnya, untuk pembangunan proyek properti atau sejenisnya.
Seperti dilansir dari berbagai sumber, surat perjanjian kontrak kerja atau SPK akan
mengikat kedua belah pihak yang sudah bersepakat. Ini untuk melaksanakan perjanjian yang
akan saling menguntungkan kedua belah pihak atau sesuai dengan rincian–rincian yang ada
dalam surat perjanjian tersebut. Tanpa adanya surat perjanjian kerja semacam ini, maka kedua
belah pihak bisa saling mengingkari tanpa dikenakan sanksi hukum.
Perlindungan Hukum
Sahabat 99, sebelum mengetahui contoh surat kontrak kerja proyek maka pahami dulu
dasar pembuatan surat semacam ini. Bayangkan jika kamu sebagai pihak pertama atau kedua
memiliki kerja sama proyek akan tetapi tanpa ada perjanjian tertulis yang terikat?
Lalu, di tengah proses pembangunan proyek yang sudah berjalan ada suatu hal yang tidak
sesuai prosedur. Nah, hal itu tentunya akan merugikan karena sebelumnya tidak ada pernyataan
tertulis di atas meterai. Oleh sebab itu, SPK dalam membangun atau merenovasi rumah dinilai
sangat vital dan dianjurkan.
Kesepakatan yang terdapat di dalam SPK juga akan dilindungi oleh undang-undang
perdata dan dapat dibawa ke pengadilan apabila ada yang melanggar. Dengan demikian, surat
ini bisa memberikan perlindungan hukum antar kedua belah pihak. Selain itu, ternyata sebelum
membuat surat perjanjian kerja proyek ternyata ada hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu
lho, Sahabat 99.
Pada hari Senin 6 Desember 2020, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Bertindak sebagai pemilik rumah dan selanjutnya akan di sebut sebagai Pihak Pertama.
Bertindak sebagai kontraktor, yang selanjutnya akan di sebut sebagai pihak kedua.
Dengan ini kedua belah pihak telah menyetujui saling mengikat diri mengadakan perjanjian
kerja untuk membangun rumah yang mempunyai syarat dan peraturan sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak pertama akan memberikan tugas kepada pihak kedua untuk melaksanakan pembangunan
rumah pihak pertama yang beralamatkan Jl Gado-Gado, Jakarta Selatan.
Pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar
bangunan yang sudah diberikan oleh pihak pertama.
Pasal 2
Pekerjaan pihak kedua yang sudah di utarakan pada pasal 1 akan di mulai pada hari Jumat 23
Desember 2020.
Pekerjaan pihak kedua harus di selesaikan hingga 180 hari kerja seperti yang sudah di sepakati
antara kedua belah pihak
Pasal 3
Pihak kedua harus memulai pengerjaan pada tanggal yang sudah di sepakati dan ditetapkan.
Pihak kedua juga harus mengerjakan berdasarkan data–data yang lengkap dan tidak boleh
untuk memutuskan sendiri ketika ada suatu perkara yang mungkin di luar desain atau gambar
yang di berikan oleh pihak pertama.
Pihak pertama wajib memberikan detail spesifikasi material bangunan kepada pihak kedua.
Pasal 4
Biaya pembangunan rumah yang harus dibayarkan oleh pihak pertama ke pihak kedua adalah
Rp700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah)
Nilai tersebut untuk membangun 1 unit rumah yang belum termasuk pajak dan biaya
izin/mengurus perizinan.
Pasal 5
Prosedur pembayaran pihak pertama ke pihak kedua yang sudah di utarakan pada pasal 4,
mempunyai 6 termin yang sudah di sepakat antara kedua belah pihak.
Pasal 6
Untuk masa pemeliharaan setiap pekerja di beri waktu 3 bulan, di mulai semenjak berita acara
sudah di tanda tangani.
Pada masa berakhir pemeliharaan kedua belah pihak akan sepakat menandatangani berita acara
dan serah terima.
Pasal 7
Seluruh pekerjaan akan d tanggung oleh pihak kedua sepenuhnya.
Maka dari itu tidak diizinkan pihak kedua memberikan pekerjaan kepada pihak lain/pihak
ketiga yang tidak ada di surat perjanjian.
Pasal 8
Pihak kedua diizinkan mendatangkan tambahan tenaga kerja tanpa sepengetahuan pihak
pertama ketika di rasa jadwalnya akan terlambat.
Ketika kedua belah pihak mengalami perselisihan maka akan diselesaikan dengan jalur
kekeluargaan dan ketika tidak tercapai juga maka akan di selesaikan lewat jalur hukum.
Pasal 9
Ketika terdapat hal yang belum diatur atau di tetapkan dalam surat perjanjian kontrak kerja ini
maka kedua belah pihak sepakat untuk menetapkannya di kemudian hari.
Demikian surat perjanjian kerja ini di buat dengan materai dan di tanda tangani oleh kedua
belah pihak tanpa adanya paksaan dan dalam kondisi sehat. Surat perjanjian ini bersifat
mengikat dan sah di mata hukum.
Pada hari ini, Selasa, 19 Agustus 2020 di Bandung, yang bertanda tangan di bawah ini:
PASAL 1
Pihak Pertama memberikan tugas kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima tugas
tersebut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pasal 2 berdasarkan syarat-syarat yang
tercantum dalam perjanjian ini. (Untuk selanjutnya disebut “Kontrak”)
PASAL 2
Bahwa Pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 1 di atas adalah melaksanakan renovasi rumah
tinggal pribadi yang terletak di Jalan Bojong Koneng No. 4 RT 3 RW1, Bandung.
PASAL 3
Pihak kedua wajib melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai berita acara rapat
penjelasan yang terlampir.
PASAL 4
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan 100% ditetapkan selama seratus delapan
puluh hari (180) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja dan Surat
Penyerahan Lapangan.
Waktu pelaksanaan tersebut tidak dapat diubah oleh Pihak Kedua kecuali oleh keadaan
memaksa atau dalam perintah pekerjaan tambah yang dinyatakan secara tertulis bahwa waktu
penyelesaian pekerjaan ditambah.
PASAL 5
Nilai pekerjaan adalah sebesar Rp150.000.000 (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah)
Harga kontrak merupakan harga borongan yang tetap, tidak boleh diubah atau disesuaikan.
PASAL 6
Pihak Pertama akan melakukan pembayaran secara dicicil 3 kali dan pembayaran pelunasan
akan dilakukan ketika semua pekerjaan telah selesai.
PASAL 7
Pekerjaan tambah/kurang hanya dapat dianggap sah apabila ada perintah secara tertulis dari
Pihak Pertama.
PASAL 9
Apabila pelaksanaan pekerjaan terlambat 5% dari rencana kerja, maka Pihak Pertama akan
mengeluarkan Surat Peringatan I dan seterusnya.
Apabila terus melanggar, Pihak Pertama mempunyai hak untuk menunjuk Pihak Ketiga sebagai
pengganti.
Pihak Kedua dinyatakan telah mengundurkan diri dan semua biaya dan akibat yang timbul dari
pengunduran diri Pihak Kedua menjadi tanggung jawab pihak kedua sepenuhnya.
PASAL 10
Dalam hal terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat mengenai penafsiran perjanjian maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya dan berlaku
sejak tanggal ditandatanganinya.
Saksi-saksi