1
identitas penyelenggara kegiatas, sehingga memberi
kejelasan bagi pihak luar siapa yang menjadi
penanggung jawab kegiatan.
Sumber dana dan rencana pengeluaran : perlu
disusun secara teliti apabila kita bermaksud meminta
bantuan dana ataupun kerjasama sponsorship.
Rencana pengeluaran disusun secara riil.
Sesuaikan rencana anggaran dengan materi kegiatan
dan jumlah peserta maupun panitia yang terlibat.
Penutup : ucapkan terimakasih serta harapan kita
atas persetujuan, dukungan, maupun kerjasama
pihak-pihak terkait.
Cantumkan tanda tangan sekretaris, ketua, serta
ketua lembaga yang menyetujui keberadaan
kepanitiaan tsb.
Lampiran : apabila akan dilakukan kerjasama
sponsorship, sebaiknya dilampirkan secara khusus.
Perincian anggaran dan susunan kepanitiaan.
Time schedule sebagai pedoman kerja panitia.
a. Perincian anggaran
b. Time schedule & job description
c. Penawaran kerja sama
2
TEKNIK PENULISAN dan TATA BAHASA
Teknik Penulisan
Diketik 1,5 spasi
Bentuk huruf standar
Format kertas A4
Tata bahasa
Indonesia baku
Kalimat sederhana dan lugas
Satu alinea, satu pokok pikiran
3
RODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS / HOTMIX
Usaha, penyedia jasa atau perusahaan akan sukses dan memperoleh peluang besar
bila memiliki kreativitas dan inivasi.Berdasarkan hal-hal di atas, maka perlu
kiranya suatu evaluasi dengan lebih mendalam sehingga diharapkan dapat
diketahui investasi produk campuran aspal panas (Asphalt Mixing Plant)
menguntungkan atau tidak. Mendirikan atau meneruskan suatu usaha produk jasa
barang adalah sesuatu hal yang harus ditangani secara bersunggu-
sungguh/profisional, sehingga akan memberi manfaat yang positif bagi yang
bersangkutan atau pengelolanya. Dengan usaha produk campuran aspal panas
dengan alat Asphalt Mixing Plant memerlukan modal cukup besar dan penuh
resiko dan hasilnya sulit diramalkan, sehingga perencanaan dan pelaksanaanya
harus matang mutlak diperlukan untuk menghindari sesuatu kerugian.
Rancangan Usaha
Identifikasi Data
Data keuangan dan data peralatan yang meliputi :
a. Data modal bahan baku hotmix per tahun
b. Volume produksi hotmix per tahun
c. Data pengeluaran gaji operator AMP
d. Data biaya pemeliharaan dan perawatan AMP
e. Data harga alat
f. Data pendapatan perusahaan dari penjualan hotmix tiap tahun
4
Gambar Mesin Pencampur Aspal Panas (AMP)
lanjutan
5
Gambar .Urutan Skema Produks
6
Gambar Loader pengangkut material ke Bet Conveyor menuju ke AMP
ANALISA / BAHASAN
7
Nilai residu : Rp 20.000.000,-
Dimana gaji dari operator Th. 2008 Th. 2015 Rp. 360.000.000,00
Depresiasi
Nilai depresiasi dihitung dengan metode sum of the years digit methode.
Harga alat = Rp 1.400.000.000,-
Prakiraan umur ekonomis = 8 tahun
Berdasar umur ekonomi, jumlah angka-angka tahun adalah :
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 = 36
Nilai reproduksi = Rp 1.400.000.000,- () Rp 20.000.000,-
= Rp 1.380.000.000,-
Biaya variabel merupakan jenis-jenis biaya yang naik turun bersama-sama dengan
volume kegiatan. Dalam hal ini yang termasuk biaya variabel adalah sebagai
berikut :
Biaya Pemeliharaan Alat
8
Pemeliharaan asphalt mixing plant harus selalu diperhatikan karena asphalt
mixing plant merupakan tulang pokok bagi produksi hotmix. Biaya
Pemeliharaan/Perawatan AMP Rp 193.500.000,-
Biaya pengembalian modal pada usaha produk campuran aspal panas (investasi)
ini diangsur selama 7 tahun dan dimulai pada tahun 2015.
Biaya Pengembalian Modal Rp. 4.000.000.000
Analisis Data
9
Tingkat Pengembalian Modal Sendiri (TPMS)
Bagian ini dihitung nilai sekarang atau present value (PV) dari total
pendapatan dan pengeluaran mulai Th. 2008- Th. 2015.
Tabel Nilai Sekarang Penerimaan Perusahaan dari Tahun 20082015
Pendapatan PV Penerimaan
Tahun n dari Penjualan (Rp)
Hotmix (Rp)
(a) (b) (c) (d) = (c)/(1+20%)
2008 8 20151000000 4687408833
2009 7 21970000000 6131423790
2010 6 24040000000 8050947359
2011 5 21400000000 8600180041
2012 4 22300000000 10754243827
2013 3 30130000000 17436342593
2014 2 31505000000 21878472222
2015 1 40299700000 35108333333
Jumlah 111.121.171.727
10
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai TPMS lebih besar daripada nol yaitu
sebesar 0,93. Nilai TPMS tidak sama dengan nilai TPI karena modal yang
diberikan oleh pengusaha kepada divisi alat yaitu untuk investasi asphalt mixing
plant sebesar Rp 4.000.000.000,- sedang investasi total hanya sebesar Rp
1.440.000.000,-. Hal ini berarti investasi asphalt mixing plant bila ditinjau dengan
metode TPMS mengalami keuntungan sebesar 36,00%.
Bahasan Net Present Value
Dari NPV di atas, didapatkan bahwa sampai pada tahun 2015 NPV perusahaan
adalah positif Rp 24.925.658.055,00 Hal tersebut berarti nilai investasi
perusahaan telah kembali seluruhnya dan perusahaan telah mencapai keuntungan.
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan usaha produk campuran aspal panas dengan menggunakan
alat asphalt mixing plant, kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai TPI yaitu sebesar 0,93 > 0 Hal ini berarti pengusaha selaku pemilik
perusahaan telah mengalami keuntungan dari nilai investasi yang ditanamkan.
Investasi asphalt mixing plant dikatakan layak atau menguntungkan.
2. Nilai TPMS perusahaan yang dihasilkan sampai dengan tahun 2013, yaitu
sebesar positif 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa modal perusahaan sudah
kembali dari modal yang ditanamkan.
3. Dari perhitungan net cash flow perusahaan mengalami titik impas.
4. Net Present Value (NPV) yang didapatkan pada tahun 2015, yaitu sebesar
positif Rp X ,- Dengan hal ini perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp
11