Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 10

SARI WULAN
PATMA TIARA
M.SUPRIYADI
YOSEP SUHENDRA
FAHRUZ ZAINI
Bab I
pendahuluan
A. Latar belakang

Curah hujan dan ketersediaan air tanah merupakan dua faktor


utama yang saling berkaitan dalam memenuhi kebutuhan air tanaman.
Terutama untuk tanaman pertanian. yang diusahakan di lahan tadah
hujan iklim kering, dimana sumber air semata-mata berasal dari curah
hujan, kedua faktor itu merupakan penentu keberhasilan panen.
Penelitian dalam pengukuran intensitas curah hujan merupakan salah
satu hal yang penting terutama dalam keberhasilan panen tersebut.
Oleh karena itu penelitian di daerah iklim kering, potensi ketersediaan
air harus dapat diperkirakan dengan baik agar air yang tersedia harus
dapdiperkirakan secara optimal dalam budi daya tanaman.
B. Rumusan masalah
 Seperti apa cara membuat alat curah
hujan dengan bahan yg sederhana ?
Seperti apa cara perhitungan data curah
hujan ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum
agroklimatologi ini agar kita dapat
mengetahui cara membuat alat curah hujan
dengan bahan yang sederhana
BAB II
PEMBAHASAN
 Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di
permukaan tanah datar selama periode tertentu yang
diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan
horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan
infiltrasi. Satuan Curah Hujan adalah mm.

 cara mengukur curah hujan


Rumus : CH = V/Lp × 10
Keterangan : CH : curah hujan ( mm )
V : volume air yang tertampung ( ml )
Lp : luas permukaan corong ( cm2 )
BAB III
Metode Praktikum
A. Cara pembuatan
 Alat dan Bahan

Alat : Bahan :
1.) gergaji 1. papan kayu
2.) palu 2. balok kayu
3.) meteran 3. paku
4. cat kayu
5. corong
6. lem pipa
7. jerijen 5 liter
Cara pembuatan alat pengukur curah hujan sederhana
1. Potong papan sepanjang 30 cm sebanyak 3 lembar
2. Potong papan selebar alas jerigen sebagai penopang jerigen
3. Potong balok kayu sepanjang 150 cm sebagai tiang penyangga
jerigen
4. Potong balok sepanjang 50 cm sebagai penopang tiang balok
5. Kemudian paku papan alas jerigen pada ujung tiang balok
tersebut
6. Lalu paku papan pada sisi-sisi papan alas sebagai tempat jerigen
7. Paku balok penopang tiang dibagian bawah tiang sebagai
penyangga
8. Kemudian lubangi bagian tutup jerigen selebar batang corong
9. Masukan batang corong kedalam tutup yg di lubangi tadi dan lem
menggunakan lem pipa
10.Kemudian pasang jerigen pada penopang yg sudah di buat
sebelumnya
11.Lalu pasang pada tempat terbuka dan tidak ada naungan seperti
pada gambar dibawah ini
30 cm 30 cm

150 cm
B. Cara mengukur data volume hujan

1.Cabut jerigen dari penopang


2.Buka tutup jerigen dan tuangkan sampel atau air
dari jerigen ke gelas ukur
3.Taruh gelas ukur pada permukaan yang rata agar
kita dapat melihat ukuran volume air tersebut
4.Setelah itu hitung data tersebut dengan volume
yg sudah diketahui dengan menggunakan rumus
curah huja
5. setelah itu tutup kembali jerigen dan taruh
kembali jerijen pada penopang untuk mengukur
volume pada pengukuran selanjutnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data curah hujan di ambil seiap 24


jam dalam selang waktu 14 hari di
lahan STIPER MUHAMADIYAH
TANAH GROGOT
Penghitungan hasil data pengukuran curah hujan dengan alat ukur sederhana
dengan ukuran diameter permukaan corong 19 cm

Volume yang di Data yg perhitungan


No Hari/tanggal/tahun Luas corong
dapat diperoleh

1 Minggu/26-11-2017 283,6 cm2 2.900 ml 102,25 mm

2 SENIN/27-11-2017 283,6 cm2 - -

3 SELASA/28-11-2017 283,6 cm2 - -

4 RABU/29-11-2017 283,6 cm2 300 ml 10,57 mm

5 KAMIS/30-11-2017 283,6 cm2 90 ml 3,17 mm

6 JUM’AT/1-12-2017 283,6 cm2 450 ml 15,86 mm

7 SABTU/2-12-2017 283,6 cm2 250 ml 8,81 mm

8 MINGGU/3-12-2017 283,6 cm2 - -

9 SENIN/4-12-2017 283,6 cm2 350 ml 12,34 mm

10 SELASA/5-12-2017 283,6 cm2 100 ml 3,52 mm

11 RABU/6-12-2017 283,6 cm2 - -

12 KAMIS/7-12-2017 283,6 cm2 850 ml 29,97 mm

13 JUM’AT/8-12-2017 283,6 cm2 150 ml 5,28 mm

14 SAB’TU/9-12-2017 283,6 cm2 - -


Rata- rata 5.300 ml 108,86 mm
KETERANGAN
1. Luas corong
Diketahui : diameter : 19 cm jari-jari : 9,5 cm
Ditanya : luas lingkaran ?
Luas corong = 22/7×9,5×9.5= 283,6 cm
2. Data perhitungan curah hujan
Rumus : CH = V/Lp × 10
Keterangan : CH : curah hujan ( mm )
V : volume air yang tertampung ( ml )
Lp : luas permukaan corong ( cm2 )
3. Cara menghitung Rata-rata

Rumus : Rata-rata = jumlah seluruh


data / banyaknya data
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Data yang di ambil setiap 24 jam dalam
selang waktu 14 hari diperoleh rata rata
volume yang di dapat sebesar 5.300 ml
dan dihitung menggunakan rumus curah
hujan dan hasilnya sebesar 108,86 mm3
B. SARAN

Dalam membuat alat curah hujan sederhana


bahan yg kita gunakan harus kuat dan tahan
terhadap sinar matahari hujan angin dan lain-
lain agar dapat digunakan dalam jangka waktu
yg panjang .
Penempatan alat curah hujan harus di
tempatkan pada tempat terbuka dan tidak
ternaungi dan tinggi alat curah hujan minimal
1.5 m agar terhindar dari percikan air dari tanah
DAFTAR PUSTAKA
Boer, Rizaldi. 2003. Penyimpangan Iklim Di Indonesia. Makalah
Seminar Nasional
Ilmu Tanah. KMIT Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM.
Yogyakarta.

Http : file:///C:/Users/UNSRI/Desktop/index.htm (diakses


pada tanggal 3 mei 2011
pukul 07. 35 WIB)

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan


Ke-dua. Raja
Grafindo Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai