TUGAS 1 MEKTAN
Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri
dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasikan (terikat secara kimia)
satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai
dengan zat cair dan gas mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut.
Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil, disamping
itu tanah berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan.
Istilah Rekayasa Geoteknis didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan pelaksanaan dari
bagian teknik sipil yang menyangkut material-material alam yang terdapat pada (dan dekat
dengan) permukaan bumi. Dalam arti umumnya, rekayasa geoteknik juga mengikutsertakan
aplikasi dari aplikasi-aplikasi dasar mekanika tanah dan mekanika batuan dalam masalah-
masalah perancangan pondasi.
2|Page
II. PEMBAHASAN
II.1Dasar Teori
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang
tidak tersementasi satu sama lainnya serta terletak di atas batuan dasar. Ikatan antar butiran
relatif lemah disebabkan karena adanya ruang (rongga) diantara partikel-partikel butiran tanah.
Ruang tersebut dapat berisi air, udara ataupun keduanya.
Apabila tanah sudah benar-benar kering maka tidak akan ada air sama sekali dalam
porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli
lapangan. Air hanya dapat dihilangkan sama sekali dari tanah apabila dilakukan dengan tindakan
khusus untuk maksud tersebut, misalnya dengan memanaskan di dalam oven. Penyelidikan tanah
yang memadai merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang sangat penting pada perencanaan
sebuah proyek. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian kadar air pada tanah. Kadar air adalah
perbandingan antara berat air dalam contoh tanah dengan berat butir.
Tanah berguna sebagai bahan bangunan dan pendukung pondasi bangunan. Segumpal
tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian. Pada kondisi kering, tanah terdiri dari dua bagian,
yakni butir-butir tanah dan pori-pori udara. Pada kondisi jenuh air, tanah terdiri dari dua bagian
yakni butir-butir tanah dan air pori. Pada kondisi tidak jenuh air (natural), tanah terdiri dari tiga
bagian, yakni butir-butir tanah, pori-pori udara dan air pori.
Hubungan-hubungan berat dan volume yang biasa digunakan dalam mekanika tanah
adalah kadar air, porositas, angka pori, berat volume, berat jenis, derajat kejenuhan dan lain-lain.
Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antar berat air (Ww) dengan berat butiran
(Ws) dalam tanah tersebut dan dinyatakan dalam persen. Cara penetapan kadar air dapat
dilakukan dengan sejumlah tanah basah yang dikeringkan dalam oven dengan suhu 100 C -
110C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang
terkandung dalam tanah tersebut.
3|Page
II.2Hubungan Antara Berat Volume, kadar air dan Porositas
Secara umum, tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian, kemungkinan tersebut
adalah:
a) Tanah kering, hanya terdiri dari dua bagian, yaitu butir-butir tanah dan pori-
pori udara.
b) Tanah jenuh juga terdapat dua bagian, yaitu bagian padat atau butiran dan
air pori.
c) Tanah tidak jenuh terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian padat atau butiran,
Bagian-bagian tanah dapat digambarkan dalam bentuk diagram fase, seperti yang
ditunjukkan Gambar 2.
4|Page
dan
dengan :
Kadar air ( w ), yakni perbandingan antara berat air ( Ww ) dengan berat butiran ( Ws )
(4)
(5)
Angka pori ( e ), perbandingan volume rongga ( Vv ) dengan volume butiran ( Vs ).
5|Page
(6)
Berat volume basah ( gb ), adalah perbandingan antara berat butiran tanah termasuk air
(7)
dengan
W = Ww + Ws + Wv ( Wv = berat udara = 0 ). Bila ruang udara terisi oleh air seluruhnya (Va =
Berat volume kering ( gd ), adalah perbandingan antara berat butiran ( Ws ) dengan volume total
( V ) tanah.
(8)
Berat volume butiran padat ( gs ), adalah perbandingan antara berat butiran padat ( Ws ) dengan
(9)
Berat jenis ( specific gravity ) tanah ( Gs ), adalah perbandingan antara berat volume butiran
padat ( gs ) dengan berat volume air ( gw ) pada temperatur 4o C.
(10)
6|Page
II.3Data Kadar Air dan Muka Air Tanah
Dari hasil Soil Investigation yang diperoleh dari PT. Surya Jenar – Soil
Investigation di JL ARJUNA UTARA NO.9, Kebon Jeruk – Jakarta Barat untuk
mengetahui karakteristik atau sifat dari lapisan tanah pada daerah tersebut.
Diperoleh hasil sebagai berikut :
7|Page
8|Page
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Diperoleh dari data diatas kadar air yang terkandung 47,98, angka Pori 1,23 dan
Porosity (n) 0,575.
Diharapkan dari pembuatan makalah ini mahasiswa dapat lebih memahami
tentang karakteristik tanah dari Kadar air, Porosity dan angka pori.
9|Page