Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT ALAMI TANAH


ACARA III
BERAT VOLUME, BERAT JENIS, DAN POROSISTAS

DISUSUN OLEH:
NAMA : LIA CHRISTYANINGRUM
NIM : 17/413947/TP/11889
GOL : KAMIS C
CO. ASS : RAHMA IRHAMNIA

LABORATORIUM BIOFISIK
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah salah satu elemen yang penting bagi semua makhluk hidup
terutama yang ada di bumi ini, karena hal ini disebabkan tanah sebagai
pendukung hidupnya berbagai macam – macam tumbuhan dan mempunyai
unsur hara dan air, selain itu mampu menopang akar tumbuh tumbuhan,
strukrur tanah yang berongga juga bisa membuat tempat untuk akar tumbuhan
mudah bernafas, budidaya pertanian, kehutanan, perkebunan, dll, dimana
tanah berfungsi sebagai penyedia dalam unsur hara, penahan air dan sebagai
media pertumbuhan paken alami.
Pada tanah terdapat berat jenis, berat volume, porositas. Dengan
mengetahui berat jenis ini dapat kita ketahui porositas tanah sehingga dapat
mengidentifikasi kemampuan tanah dalam diberi perlakuan sesuatu
(konsistensinya). Nilai berat volume perlu diketahui untuk menghitung berat
tanah di lapangan juga untuk menentukan jenis usaha tanah yang sesuai pada
bahan-bahan yang akan diolah. Hal ini disebabkan karena berat volume
dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, jumlah air dan sifat lainnya.
Setelah mengetahui hal – hal tersebut maka kita akan dapat
mengidentifikasikan karakteristik tanah. Oleh karena itu, sangat
diperlukan pemahaman tentang berat isi dan berat jenis tanah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu menentukan berat volume, berat jenis dan porositas
tanah
2. Mahasiswa mampu menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi berat
volume, berat jenis dan porositas tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tanah dalam bahasa yunani: pedon dan dari bahasa latin: solum adalah
suatu bagian dari kerak bumi yang tersusun atas Bahan organik dan Mineral.
Tanah memiliki peran yang sangat penting bagi semua mahuk hidup yang ada di
bumi karena selain tempat pijakan, juga sebagai penopang akar. Tanah memiliki
struktur tanah yang berongga-rongga sehingga memudahkan akar untuk tumbuh
dan bernafas. Bukan hanya manusia saja yang membutuhkan tanah sebagai satu
hal yang penting, hewan dan tumbuhan yang lainnya juga sangat membutuhkan
sebagai lahan untuk hidup dan bergerak (Muiz, 2016)
Berat jenis / Specific Grafity (Gs) didefinisikan sebagai perbandingan
antara berat volume butiran padat dengan berat volume air pada temperatur 4° C.
Berat isi sangat diperlukan dalam analisa fisika tanah seperti penentuan ruang pori
total dan kadar air tanah dalam persen volume. Bert isi tanah juga diperlukan
untuk pemberian pupuk, penambahan kapur dan pembenah tanah dalam satu
satuan luas lahan. Hal ini karena pada luas lahan dengan kebutuhan tertentu
menggunakan satuan volume (m3), sedangkan pupuk, kapur dan pembenah tanah
harus diubah jadi satuan berat dulu (kg atau ton). Untuk mengubah menjadi satuan
berat maka diperlukan data berat isi tanah (Buckman, 1982).
Berat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling
sering ditentukan, karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi
akar di dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah lainnya.
Seperti sifat tanah yang lainnya, berat volume mempunyai variabilitas spasial
(ruang) dan temporal (waktu). Nilai berat volume, bervariasi antara satu titik
dengan titik yang lain disebabkan oleh variasi kandungan bahan organik, tekstur
tanah, kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis fauna, dan lain-lain. Nilai berat
volume sangat dipengaruhi oleh pengelolaan yang dilakukan terhadap tanah. Nilai
berat volumr terendah biasanya didapatkan di permukaan tanah sesudah
pengolahan tanah. Bagian tanah yang berada di bawah lintasan traktor akan jauh
lebih tinggi berat volumenya dibandingkan dengan bagian tanah lainnya (Agus k
Ms Ms
dkk., 2015). Rumus untuk mencari berat volume yaitu BV = =
Vt (Vs + Va + Vw)
Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah dengan
volume total tanah, yaitu menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel
tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel sekunder disebut juga
agregat. Struktur dapat mengubah pengaruh tekstur dengan memperlihatkan
hubungan kelembaban dengan udara. Porositas tanah kemampuan kemampuan
tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat kaitanya dengan tingkat kepadatan
tanah (Bulk Density). Semakin padat tanahberarti semakin sulit untuk menyerap
air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah
menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar. Tinggi
rendahnya porositas suatu tanah ini sangat berguna dalam menentukan tanaman
yang cocok untuk tanah tersebut., Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga
tergenang) sementara tanaman yang ditanam tidak membutuhkan banyak
air justru akan menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi
lembab akibatnya akan mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman. Selain
itu, tanaman akan mudah rusak bila tergenang air terlalu lama, karena tanaman
tersebut dalam kondisi tercekam kelebihan air yang dapat menyebabkan
pembusukan akar tanaman (Hakim dkk., 1986).
Porositas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu iklim, kelembaban dan
struktur tanah. Iklim, suhu, kelembaban, sifat mengembang dan mengerut sangat
mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka
tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah
maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat
tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah
tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada
musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin
besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan
berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan
sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu
yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah
tersebut akan berubah (Pairunan, 1997).
Porositas tanah (N) merupakan perbandingan antara volume ruang pori
(makro dan mikro) dengan volume total contoh tanah yang dinyatakan dalam
persentase volume tanah di lapangan. Dengan kata lain porositas tanah adalah
bagian dari volume tanah yang tidak ditempati oleh padatan tanah. Porositas tanah
ada karena bentuk dan ukuran agregat tanah yang tidak dapat saling merapa
merupakan dasar dari pori-pori tanah. Merupakan ruang antara agregat yang satu
dengan yang lain disebut pori-pori mikro dan makro tanah.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat


Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a. Sampel tanah tak terusik (undisturb)
b. Sampel tanah terusik (disturb)
c. Aquadest

Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Picnometer
b. Timbangan analitik
c. Cawan
d. Oven pengering
e. Mistar ukur
f. Termometer

3.2 Cara Kerja


1. Penentuan Berat Volume (BV)
Tanah tak terusik yang telah diambil dari lapangan disiapkan.
Volume tanah dalam ring diukur. Contoh tanah beserta ring ditimbang.
Kemudian, contoh tanah dalam oven dikeringkan dengan suhu 105°C
selama + 24 jam. Contoh tanah sesudah didinginkan dalam desikator
ditimbang.
2. Penentuan Berat Jenis
Contoh tanah yang telah dikeringkan disiapkan sebanyak 5 gr.
Picnometer kosong (picnometer + tutupnya) ditimbang. Contoh tanah yang
telah diayak dimasukkan ke dalam picnometerditimbang dan dicatat.
Kemudian, air ditambahkan sebanyak ½ dari volume picnometer.
Picnometer yang berisi tanah + air didiamkan selama + 24 jam tanpa
ditutup (untuk menghilangkan gelembung – gelembung udara yang
terperangkap). Setelah 24 jam, di dalam picnometer + tanah ditambahkan
air hingga penuh kemudian diaduk dan diukur suhunya sebagai BD 2.
Picnometer + tanah + air ditimbang dan dicatat. Setelah itu suhu
picnometer + air diukur sebagai BD 1.

3.3 Cara Analisis Data


1) Perhitungan volume tanah :
1
V = 𝜋𝑑2 𝑡 ................................................................................... (3.1)
4

d = diameter dalam ring


t = tinggi ring
2) Berat Volume
𝐶−( 𝑎+𝑑 )
BV = .............................................................................. (3.2)
𝑉𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ

BV = berat volume tanah (gr/𝑐𝑚3 )


a = massa cawan (gr)
b = massa tanah + ring + cawan sebelum dioven (gr)
c = massa tanah + ring + cawan setelah dioven (gr)
d = massa ring (gr)
3) Kadar Air
massa tanah sebelum dioven−setelah dioven
Ka = 𝑥 100 % .............. (3.3)
massa tanah setelah dioven

Ka = kadar air (%)


4) Berat Jenis
100−( 𝐶−𝐴 )𝐵𝐷1.𝐵𝐷2
BJ = ( 100+𝐾𝑎 )[ 𝐵𝐷2(𝐵−𝐴 )−𝐵𝐷1 ( 𝐷−𝐶 )]
𝑥 100% ........................... (3.4)

BJ = berat jenis tanah (gr/𝑐𝑚3 )


A = berat picnometer (gr)
B = berat picnometer + air (gr)
C = berat picnometer + tanah kering angin (gr)
D = berat picnometer + tanah + air (gr)
BD1 = berat jenis air pada suhu T1
BD2 = berat jenis air pada suhu T2
Ka = kadar air (%)
BD 1 dan BD2 didapatkan dari tabel berdasarkan suhu picnometer
5) Porositas Tanah
𝐵𝑉
N = (1 - ) x 100 % ................................................................. (3.5)
𝐵𝐽
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1 Hasil
Tabel 1. Data Hasil Perhitungan Berat Volume
Massa Massa Massa Massa
Cawan Tanah+Ring+Cawan Tanah+Ring+Cawan Ring
Horizon
(gr) sebelum dioven (gr) setelah dioven (gr) (gr)
a b c d
O 17,98 469,50 440,90 191,16
A 18 451,78 427,65 190,06

t d
Volume Tanah BV
Ring Ring
(cm3) (gr/cm3)
(cm) (cm)
4 7,006 154,20 1,56
4 7,006 154,20 1,49

Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Berat Jenis


Massa Picno Massa Picno +
Massa tanah
Horizon Kosong (gr) air (gr)
(gr)
a b
O 5 22,46 46,03
A 5 19,05 44,85

Massa Picno Massa Picno


+ Tanah (gr) + Tanah +air
c d
28,47 49,30
23,04 46,20
N
Horizon BD 2 KA (%) BJ
%
O 0,9963 0,9960 13,24 2,72 42,65
A 0,9963 0,99615 9,97 2,62 43,13

Analisa Data
1. Perhitungan volume tanah :
1
V = 𝜋7,0062 4
4

= 154,20 𝑐𝑚3 Type equation here.


2. Kadar Air (KA)
• Lapisan O
(33,53−29,61)
KA = x 100 % = 13,24 %
29,61

• Lapisan A
(23,27−21,16)
KA = . 100 % = 9,97%
21,16

3. Berat Volum Contoh Tanah (BV)


• Lapisan O
440,90−(8,76+191,16)
BV = 1 = 1,56 gr/cm3
𝜋 (7,006)2 4
4

• Lapisan A
427,65−(6,64−190,06)
BV = = 1,49 gr/cm3
154,20

4. Berat Jenis (BJ)


• Lapisan O
100 (28,47−22,46)0.9963 .0.9960
BJ = (100+0.1324)[0.9960(46,03−22,46)− 0.996328,47]

= 2.72 gr/cm3
• Lapisan A
100 (23,04−19,05)0.9963 0.99615
BJ = (100+0.0997)[0.99615(44,85−19,05)− 0.9963(46,20−23,04)]

= 2,62 gr/cm3

5. Porositas Tanah (N)


• Lapisan O
2.72−1,56
N = x 100 % = 0.4265= 42,65 %
2.72

• Lapisan A
2,62−1.49
N = 100 % = 0.4313 = 43,13 %
2,62
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut:
1. Pada lapisan O berat jenis tanah adalah 2,72 gr/cm3, berat volumenya
adalah 1,56 gr/cm3, dan Porositasnya adalah 42,65%. Sedangkan, pada
lapisan A berat jenis tanah pada adalah 2,62 gr/cm3, berat volumenya 1,49
gr/cm3, dan porositasnya 43,13 %.
2. Berdasarkan praktikum ini, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
berat jenis, berat volume dan porositas tanah adalah banyaknya volume
air dan udara yang terkandung dalam tanah, tekstur tanah, struktur tanah,
bahan organik

5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini sebernarnya praktikum sudah berjalan dengan
baik, akan berjalan lebih baik lagi jika tidak ada kesalahan komunikasi antara
praktikan dengan asisten
DAFTAR PUSTAKA

Agus, dkk. 2015. Penetapan Berat Volume Tanah.


http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/buku%20sif
at%20fisik%20tanah/03penetapan_berat_vol_tanah.pdf?secure=true.
Diakses pada 3 Oktober 2018, pukul 19:48 WIB
Buckman, 1982.Irigasi dan Pengolahannya. LP2ES. Jakarta.
Hakim, dkk. 1986. Dasar dasar Ilmu Tanah. Lampung : Universitas Lampung.
Muiz, Adam. 2016. Pengertian Tanah dan Komponen Komponennya.
https://jagad.id/pengertian-tanah-dan-komponen-komponennya/. Diakases
pada Kamis, 4 Oktober 2018, pukul 12:28 WIB
Pairunan. A. K. dkk. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ujung Pandang: BKPT
INTIM.

Anda mungkin juga menyukai