SOAL!
1. Silahkan mencari apa saja parameter fisik tanah dan sebutkan alat yang digunakan?
JAWABAN:
1. Tekstur Tanah
Tektur juga menentukan porositas tanah. tanah yang didominasi fraksi pasir cendrung
lebih porus datau memiliki porositas yang besar. Tanah dengan tekstur seperti ini akan sulit
menahan air. Karena jumlah pori mikro yang berfungsi menahan air sangat sedikit.namun jika
tanah yang didominasi oleh liat akan memiliki jumlah pori mikro yang bersar dan jumlah pori
makro yang sedikit. Hal ini akan menghambat aerasi tanah sehingga tidak terjadi pertukaran
udara yang akan menghambat respirasi akar dan mirobia tanah.
Metode yang umum digunakan di laboratorium dalam penentuan tekstur tanah adalah
dengan metode pipet dan metode hidrometer.
a) Metode pipet adalah metode langsung pengambilan contoh partikel tanah dari dalam
suspensi dengan menggunakan pipet pada kedalam h dan waktu t tersebut partikel dengan
diameter > X sudah berada pada kedalaman > h.
b) Metode hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis dari cairan;
yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air. Pada tanah hidrometer digunakan ntuk menentukan
distribusi ukuran butir-butir untuk tanah yang tidak mengandung butir tanah tertahan oleh
saringan no. 200.
4. Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan bermanfaat
sebagai permudahan dalam pengolahan tanah. (Dede rohmat, 2009) Menurut PP no 150 tahun
2000 tanah lahan kering yang memiliki nilai permeabilitas atau daya pelulusan air < 0,7 cm/jam
dan > 8,0 cm/jam telah terletak pada ambang kritis, artinya tanah tersebut telah memiliki
permeabilitas yang buruk.
Metode pengukur permeabilitas tanah adalah dengan metode falling head prinsipnya
mengukur laju infiltrasi dengan tinggi genangan dibiarkan menurun. Penurunan tinggi genangan
pada saat pengukuran menyebabkan penurunan besarnya tekanan air terhadap permukaan tanah.
Alat Piknometer
Alat The Field Scout Digital Moisture Sensor (Sensor Kelembaban Digital Pramuka Lapangan)
7. Kemantapan Agregat Tanah
Kemantapan agregat tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk bertahan
terhadap gaya-gaya yang akan merusaknya. Gaya-gaya tersebut dapat berupa kikisan angin,
pukulan hujan, daya urai air pengairan, dan beban pengolahan tanah.
Kemantapan agregat adalah ketahanan rata-rata agregat tanah melawan pendispersi oleh
benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Agregat dapat menciptakan lingkungan fisik
yang baik untuk perkembangan akar tanaman melalui pengaruhnya terhadap porositas, aerasi dan
daya menahan air. Pada tanah yang agregatnya kurang stabil bila terkena gangguan maka agregat
tanah tersebut akan mudah hancur. (Hardjowigeno,1987).
Salah cara menentukan kemantapan agregat adalah dengan metode vilensky yaitu
pengukuran kemantapan agregat tanah bersiameter 2-3 mm dengan jalan menghitung volume
tetesan air yang dibutuhkan untuk menghancurkan agregat tersebut. Oleh vilensky tinggi tetesan
air ditetapkan 20 cm, suatu ukuran konveksi dari keadaan dilapang yaitu, dibandingkan jarak
tetesan air hujan pada areal yang luas di permukaan tanah.