Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

Nama : Dekthon Noris Mote


Semester : II (Dua)
Mata Kuliah : Fisika Lingkungan
Dosen Pengampu : Nawang Wulan, SKM.

SOAL!
1. Silahkan mencari apa saja parameter fisik tanah dan sebutkan alat yang digunakan?

JAWABAN:

1. Tekstur Tanah
Tektur juga menentukan porositas tanah. tanah yang didominasi fraksi pasir cendrung
lebih porus datau memiliki porositas yang besar. Tanah dengan tekstur seperti ini akan sulit
menahan air. Karena jumlah pori mikro yang berfungsi menahan air sangat sedikit.namun jika
tanah yang didominasi oleh liat akan memiliki jumlah pori mikro yang bersar dan jumlah pori
makro yang sedikit. Hal ini akan menghambat aerasi tanah sehingga tidak terjadi pertukaran
udara yang akan menghambat respirasi akar dan mirobia tanah.
Metode yang umum digunakan di laboratorium dalam penentuan tekstur tanah adalah
dengan metode pipet dan metode hidrometer.
a) Metode pipet adalah metode langsung pengambilan contoh partikel tanah dari dalam
suspensi dengan menggunakan pipet pada kedalam h dan waktu t tersebut partikel dengan
diameter > X sudah berada pada kedalaman > h.
b) Metode hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis dari cairan;
yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air. Pada tanah hidrometer digunakan ntuk menentukan
distribusi ukuran butir-butir untuk tanah yang tidak mengandung butir tanah tertahan oleh
saringan no. 200.

Alat Pipet: Alat Hidrometer:


2. Porositas Tanah
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan
tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka
porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah
tersebut memiliki porositas yang besar.
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengukur porositas: Metode langsung dengan
mengukur volume bahan curah dan lalu mengukur volume komponen per bagian. Hanya bisa
dilakukan pada benda berukuran cukup besar dengan komponen individu tidak memiliki pori-
pori. Metode optis dengan menggunakan mikroskop.

3. Berat Isi (bulk density =BD) Tanah


Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel
tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-
partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam
membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar
tersebut (Pearson et al., 1995).
Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah.
Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman, pori
makro terbatas dan penetrasi air terhambat (Darmawijaya, 1997).
Cara mengukur BD pada tanah adalah dengan metode Perhitungan Berat Volume Tanah
Basah. Rumus mencari berat volume tanah basah: γb = W / V Dengan, γb = Berat volume tanah
basah (gram/cm3) W = Berat tanah basah (gram) V = Volume tanah basah (cm3) Sampel tanah :
W = 73,53 gram V = 49,854 cm3 γb = W / V = 73,53 / 49,854 = 1,475 gram/cm3 b.

4. Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan bermanfaat
sebagai permudahan dalam pengolahan tanah. (Dede rohmat, 2009) Menurut PP no 150 tahun
2000 tanah lahan kering yang memiliki nilai permeabilitas atau daya pelulusan air < 0,7 cm/jam
dan > 8,0 cm/jam telah terletak pada ambang kritis, artinya tanah tersebut telah memiliki
permeabilitas yang buruk.
Metode pengukur permeabilitas tanah adalah dengan metode falling head prinsipnya
mengukur laju infiltrasi dengan tinggi genangan dibiarkan menurun. Penurunan tinggi genangan
pada saat pengukuran menyebabkan penurunan besarnya tekanan air terhadap permukaan tanah.

Alat Kepala Jatuh


5. Berat Jenis (particle density) Tanah
Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari
partikel dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari
partikel padatan dengan total volume tidak termasuk ruang pori antarpartikel. Berat jenis partikel
ini penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin.
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan berat isi air
suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain
piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu,
alat pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven
selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan ke dalam piknometer lalu
timbang lagi dan seterusnya.
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer, saringan,
termometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin, timbangan analitik,
kawat pengaduk halus. Sementara bahan yang diperlukan adalah sampel tanah kering angin
diameter 2 mm dan Aquadest.

Alat Piknometer

6. Kadar Lengas Tanah


Kadar lengas menunjukkan kadar air yang ada didalam tanah. Air memiliki berbagai fungsi bagi
tanaman. Fungsi tersebut antara lain, sebagai pembangun sel tanaman, sebagai pelarut unsure hara, dan
sebagai unsure hara. Air diserap oleh tanah melalui akar. Dengan kata lain air yang dapat dimanfaatkan
oleh tanamna adalah air yang ada di dalam tanah. Oleh karena itu kandungan air dalam tanah (kadar
lengas) memiliki peranan yang sangat penting. Tanah yang berkualitas baik yaitu tanah yang memiliki
kadar lengas yang cukup tinggi namun tidak terlalu tinggi. Ketika kadar lengas tanah terlalu rendah maka
air yang dapat diserap tanaman juga akan sedikit. Namun jika kadar lengas terlalu tinggi, maka pori tanah
akan jenuh dengan udara sehingga menyebabkan aerasi menjadi terganggu. Alat pengukur kadar lengas
tanah yang digunakan yaitu The Field Scout Digital Moisture Sensor. Alat ini berfungsi mengukur
kelembaban tanah dengan cepat dan akurat serta dapat digunakan pada beberapa kedalaman disesuaikan
dengan panjang perakaran tanaman, yaitu pada kedalaman 1,5”, 3”, 4,7”, dan 7,9”.

Alat The Field Scout Digital Moisture Sensor (Sensor Kelembaban Digital Pramuka Lapangan)
7. Kemantapan Agregat Tanah
Kemantapan agregat tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk bertahan
terhadap gaya-gaya yang akan merusaknya. Gaya-gaya tersebut dapat berupa kikisan angin,
pukulan hujan, daya urai air pengairan, dan beban pengolahan tanah.
Kemantapan agregat adalah ketahanan rata-rata agregat tanah melawan pendispersi oleh
benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Agregat dapat menciptakan lingkungan fisik
yang baik untuk perkembangan akar tanaman melalui pengaruhnya terhadap porositas, aerasi dan
daya menahan air. Pada tanah yang agregatnya kurang stabil bila terkena gangguan maka agregat
tanah tersebut akan mudah hancur. (Hardjowigeno,1987).
Salah cara menentukan kemantapan agregat adalah dengan metode vilensky yaitu
pengukuran kemantapan agregat tanah bersiameter 2-3 mm dengan jalan menghitung volume
tetesan air yang dibutuhkan untuk menghancurkan agregat tersebut. Oleh vilensky tinggi tetesan
air ditetapkan 20 cm, suatu ukuran konveksi dari keadaan dilapang yaitu, dibandingkan jarak
tetesan air hujan pada areal yang luas di permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai