Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan hal yang banyak di temukan di berbagai belahan
dunua.Berbagai kegiatan,mata pencarian dan usaha-usaha banyak memenfaatkan
tanah sebagai media penghasilan separti pertanian dan perkebunan.Adapun peran
tanah sebagai alat produksi pertanian antara lain sebagai media bagi
tanaman,sebagai pemberi unsur-unsur mineral,serta sebagai medium pertukaran
dan tempat persediaan mineral,menyediakan air dan sebagai tempat persediaan
air.Sifar tanah di daerah satu denagan yang lainya berbeda-beda.
Kandungan lengas tanah dalam bidang pertanian adalah lengas
berperansangat penting dalam proses genesa tanah. Kelangsungan hidup tanaman
dan renik tanah.Setiap reaksi kimia dan fisika yang terjadi di dalam tanah hampir
selalu melibatkan air sebagaipelarut garam-garam mineral. Senyawa asam dan
basa, serta ion-ion dan gugus-gugus organik maupun anorganik. Manfaat lain dari
perhitungan kadar lengas ini dalam bidang pertanianantara lain, pengetahuan
kadar lengas tanah digunakan untuk menduga kebutuhan air untukpersawahan,
menduga kebutuhan air selama proses irigasi dan mengetahui kemampuansuatu
jenis tanah mengenai daya simpan lengas atau airnya. Hal ini juga digunakan
dalamperhitungan nilai perbandingan disperse (NPD). Selain itu digunakan
untuk mengetahui dayatahan tanah terhadap erosi.Faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar lengas adalah pengaruh temperatur terhadap sifat-sifattanah
lebih kecil dibandingkan curah hujan (lengas), karena sebagian energi digunakan
untukevaporasi dan transpirasi. Jadi pengaruh temperatur berpengaruh terhadap
kegiatanperombakan bahan organik serta laju reaksi pelapukan kimia.
Iklim merupakan faktor yangmempengaruhi kadar lengas tanah
Tanah dengan tata udara yang baik merupakan lingkungan yang baik
bagi pertumbuhan tanaman.Oleh karena itu perlu mempelajari kadar lengas tanah.
Kadar lengas yaitu kandungan air dalam tanah yang akan dimanfaatkan oleh
tanaman,kadar lengas ini di pengaruhi oleh besar kecilnya pori tanah.Dengan
mengetahui keadaan tanah yang sebenarnya,akan lebih mudah dalam menentukan
tanaman apa yang sesuai dengan penggunaan tanah tertentu serta bagai mana
memperbaiki keadaan tanah sebagai lahan pertaniaan sehingga penggunaan lahan
lebih maksimal.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengenal beberapa metode pengukuran kadar lengas tanah.
2. Mampu memperkirakan keuntungan dan kerugian masing-masing metode
penentuan kadar lengas
3. Mampu membandingkan kadar lengas tanah masing-masing contoh tanah
pada setiap metode penentuan kadar lengas.
4. Mampu menjelaska faktor-faktor yag menjadi penyebab perbedaan nilai
kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengenal beberapa metode pengukuran kadar lengas
tanah.
2. Mahasiswa dapat mampu memperkirakan keuntungan dan kerugian
masing-masing metode penentuan kadar lengas
3. Mahasiswa dapat mampu membandingkan kadar lengas tanah masing-
masing contoh tanah pada setiap metode penentuan kadar lengas.
4. Mahasiswa dapat mampu menjelaska faktor-faktor yag menjadi penyebab
perbedaan nilai kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lengas Tanah


Lengas tanah merupakan air yang mengisi sebagian atau seluruh ruang
pori tanah dan teradsorpsi pada permukaan zarah tanah. Lengas tanah
juga bisa diartikan sebagai air yang terdapaat dalam tanah yang terikat oleh
berbagai kakas, yaitu kakas ikat matrik, osmosis, dan kapiler. Keberadaan air
dalam tanah mempunyai tingkat tegangan yang berbeda-beda. Biasanya satuan
pengukuran yang digunakan adalah cm, bar, pF. Tegangan lengas
tanah dapat digunakan menjadi ukuran kemampuan tanah menyimpan air
melawan kakas gravitasi yang menarik air ke luar tubuh tanah. Tegangan lengas
tanah juga menentukan berapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan.
Lengas juga sangat penting dalam proses genesa tanah,kelangsungan hidup
tanaman dan jasad tanah serta siklus hara. Setiap reaksi kimia dan fisika yang
terjadi di dalam tanah hampir selalu melibatkan air sebagai media pelarut  garam-
garam mineral. Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh
tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih
kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh karna itu,tanaman yang ditanam pada
tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur
lempungan  yang bertekstur halus. Keadaan tanah yang cukup lembap yang
menunjukkan jumlah air tebanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya
tarik grafitasi itu disebut kapasitas lapangan (Nadin, 2016).
2.2 Gypsum Block
Gypsum block adalah alat sensor yang dipakai dalam bidang pertanian
untuk mengukur lengas tanah atau kelembaban tanah guna memilih jenis tanaman
dan mengatur kesuburannya pada suatu tanah atau lahan yang akan dikerjakan.
Alat ini dapat digunakan dengan biaya yang terjangkau dan paling sederhana dari
pada alat sensor elektrik yang lain. Gypsum block terdiri dari sebuah gypsum
padat yang sudah dicetak berbentuk silinder maupun persegi empat dengan
kisaran ukuran yang ditentukan dan dilengkapi dua elektroda dalam hal ini
menggunakan sebuah kabel yang ditanamkan pada block dengan jarak 1 cm dalam
keadaan elektroda parallel atau searah. Prinsip kerja gypsum block yaitu jika
dalam kondisi basah, gypsum block akan menghasilkan resistansi yang kecil
(Sarah.2013).
Demikian sebaliknya dalam kondisi kering, block akan menghasilkan
resistansi yang lebih tinggi. Sebelum dipakai, gypsum block harus dikalibrasi
dahulu secara individu, karena setiap gypsum block memiliki karakteristik
tersendiri. Beberapa keuntungan dari gypsum block yaitu :
(1) Pembuatan block dapat dilakukan oleh orang awam sekalipun dan relatif lebih
murah dibandingkan dengan alat sensor yang lain
(2) Mudah dalam pemasangan dan penggunaannya serta memerlukan sedikit
pemeliharaan.
(3) Tidak merusak struktur tanah sekitarnya. Sedangkan kerugiannya : lama
penggunaan block terbatas, sensitif terhadap garam dan suhu, memerlukan
kalibrasi secara individu serta, Histerisis gypsum block sangat berpengaruh
terhadap kerja gypsum block
2.3 Klasifikasi Lengas Tanah
Lengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya
ikat matrik, osmosis dan kapiler. Gaya ikat matrik berasal dari tarikan antar
partikel tanah  dan meningkat sesuai dengan peningkatan permukaan jenis partikel
tanah dan kerapatan muatan elektrostatik partikel tanah. Gaya osmosis
dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air maka meningkat dengan semakin pekatnya
larutan, sedang gaya kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan
tegangan. Klasifikasi lengas tanah menurut (Handiri, 2011) yaitu dengan
berdasarkan tegangan lengas tanah adalah sebagai berikut:
 Kapasitas menahan air maksimum : Jumlah air yang dikandung tanah
dalam keadaan jenuh, semua pori terisis penuh air.
 Kapasitas lapang : Jumlah air yang terkandung tanah setelah air grafitasi
hilang.
 Titik layu tetap : Tingkat kelengasan tanah yang menyebabkan tumbuhan
mulai memperlihatkan gejala layu.
 Koefisien higroskopik : Jumlah lengas tanah yang dijerap permukaan
partikel tanah dari uap air dalam atmosfer yang berkelembaban kira-kira
100%.
 Kering angin : Kadar air tanah setelah diangin-anginkan di tempat teduh
sampai mencapai keseimbangan dengan kelengasan atmosfer.
 Kering Oven : Kadar iar tanah setelah dikeringkan dalam oven pada suhu
105-110 ºC sampai tidak ada lagi air yang menguap (timbangan tetap;
biasanya membutuhkan waktu 16-18 jam).
Handiri. 2011. Klasifikasi Lengas Tanah
https://handiri.wordpress.com/dasar-dasar-ilmu-tanah/
(diakses pada tanggal 30 April 2019).
Nadin. 2016. Lengas Tanah.
http://agroekoteknologiunram.blogspot.com/2016/10/ilmu-tanah-kadar-
lengas.html (diakses pada tanggal 30 April 2019).
Sarah. 2013. Gypsum Block
https://id.scribd.com/doc/182402376/A1-gypsum (diakses pada tanggal 30
April 2019).

Anda mungkin juga menyukai