Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan dan telah
mengalami serangkaian pelapukan oleh proses alam sehingga membentuk lapisan
partikel halus. Air dalam tanah sangat dibutuhkan oleh tanaman sebagai pendorong
proses respirasi dan pertumbuhan tanaman. Kekurangan air tanah akan menyebabkan
tanaman menjadi layu kemudian mati, hal ini disebabkan karena penyerapan air lebih
rendah daripada penguapan yang terjadi pada tanaman. Kadar air tanah dapat ditetapkan
secara langsung melalui pengukuran perbedaan berat tanah (disebut metode gravimetri)
dan secara tidak langsung melalui pengukuran sifat-sifat lain yang berhubungan erat
dengan air tanah (Yogi Firhodika, 2019).
Adapun manfaat mengetahui kadar air tanah yaitu untuk mengetahui proses
pelapukan mineral dan bahan organik tanah yaitu reaksi yang mempersiapkan hara yang
larut bagi pertumbuhan tanaman, menduga kebutuhan air selama proses irigasi, untuk
mengetahui sebuah kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lengas tanah
(Soviani,2012). Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk ke
hidupan yang diketahuisampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan bumi. Airdiperlukan untuk kelangsungan proses biokimiawi
organisme hidup, sehingga sangat essensial (Wulan,2011).
Air tanah dapat didefinisikan sebagai air yang terdapat di bawah permukaan
bumi. Salah satu sumber utamanya yaitu merupakan pada air hujan yang meresap ke
bawah lewat lubng pori di antara butiran tanah. Air yang berkumpul di bawah
permukaan bumi ini disebut akuifer. Peranan air tanah semakin lama semakin penting
karena air tanah menjadi sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup
orang banyak (Sedana, 2015).
Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan dan kesejahteraan manusia. Tanah dapat digunakan untuk medium tumbuh
tanaman yang mampu menghasilkan berbagai macam makanan dan keperluan lainnya.
Maka dari berbagai macam tanah beserta macam-macam tujuan penggunaannya itu
perlu dilakukan suatu pembelajaran lebih lanjut mengenai tanah agar kita benar-benar
memahami tanah itu sendiri. Pada mulanya orang menganggap tanah sebagai medium
alam bagi tumbuhnya vegetasi yang terdapat di permukaan bumi atau bentuk organik
dan anorganik yang di tumbuhi tumbuhan, baik yang tetap maupun sementara. Semua
makhluk hidup sangat tergantung dengan tanah, sebaliknya suatu tanah pertanian yang
baik ditentukan juga oleh sejauh mana manusia itu cukup terampil mengolahnya
(Sonnia, 2013).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pada karakteristik air tanah yaitu:
1. Menguasai metode penetapan karakteristik air tanah menggunakan Pressure
Plate Apparatus.
2. Membandingkan karakteristik air dari beberapa jenis tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air tanah (groundwater) merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah.
Air tanah ditemukan pada aliran air di bawah permukaan tanah. Pergerakan air tanah
sangat lambat, kecepatan arus berkisar antara 10-10-10-3 m/det dan dipengaruhi oleh
porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengisian kembali air. Karakteristik
utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang sangat
lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan
tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu yang tinggal lama tersebut, air
tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran (Hefni E, 2013).
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air
terhadap volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah
basah dikeringkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air
yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah
tersebut. Air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan
oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat
meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi
(Hardjowigeno, 2012). Sebagian besar air yang diperlukan oleh tumbuhan berasal dari
tanah. Air ini harus tersedia pada saat tumbuhan memerlukannya. Kebutuhan air setiap
tumbuhan berbeda. Tumbuhan air memerlukan air lebih banyak dibandingkan jenis
tumbuhan lainnya.  Air merupakan substansi yang paling umum di atas bumi dan
diperlukan untuk semua kehidupan. Penyediaan air tawar dalam jangka waktu lama
selama terus-menerus sama dengan presipitasi (hujan) tahunan yang rata-ratanya 26 inci
(650 mm) untuk permukaan lahan dunia. Air dibagikan tidak merata oleh curah hujan,
berubah bentuk, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat tercemar
(Hanafiah 2011). Aplikasi bahan organik tidak berpengruh nyata terhadap kadar air
tanah pada pF 4.2. Meskipun demikian terdapat sedikit peningkatan kadar air tanah
setelah perlakuan pupuk organik. Pengaruh bahan organic terhadap peningkatan porosita
s tanah disamping berkaitan dengan aerasi tanah juga berkaitan dengan status kadar air
dalam tanah (Zulkarnain,2013).
Air tanah secara alamiah akan memiliki sifat unik. Karakter ini di antaranya
tercermin dari kondisi hidrogeokimianya.Hidrogeokimia didefinisikan sebagai ilmu
yang membahas tentang komposisi dan karakteristik dari airtanah (Tikhomirov, 2016).
Air tanah adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer) dibawah
permukaan tanah, mengiri ruang pori batuan dan berada dibawah water table. Akuifer
merupakan suatu lapisan formasi atau kumpulan formasi geologi yang jenuh air yang
punya kemampuan untuk menyimpan dan meluluskan air dalam jumlah cukup dan
ekonomis, serta bentuk dan kedalamannya terbentuk ketika terbentuknya cekungan air
tanah (Haridjaja, 2013). Dengan tersedianya kadar air di dalam tanah, maka proses
pertumbuhan tanaman akan berlangsung dengan baik. Sebab air tanah dapat bekerja
sebagai pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer ke dalam akar tanaman. Selain
itu juga sebagai pemicu reaksi kimia dalam penyediaan hara, yaitu dari hara tidak
tersedia menjadi hara yang tersedia bagi pertumbuhan tanaman. Kadar air juga
menopang aktivitas mikroba dalam merombak unsur hara serta sebagai pembawa
oksigen terlarut ke dalam tanah. Dimana oksigen yang berada dalam tanah ini juga
dibutuhkan bagi tanaman dalam pertumbuhannya. Kadar air tanah dapat menjadi
stabilisator temperatur tanah serta mempermudah dalam pengolahan tanah yang cocok
untuk pertanian (Defriyanto, 2015).
Perhitungan kadar air tanah menggunakan metode gravimetric. Metodenya
dilakukan dengan mengambil sampel tanah pada setiap perlakuan. Ambil
cawan petridish kemudian ditimbang dan tambahkan 20 gram tanah lalu
dikeringkandalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 derajat,Perhitungan kadar air di
lakukan pada kedalaman 0-10 cm, 10-20 cm (Khoiri,2012). Pembentukan air tanah
mengikuti siklus peredaran air di bumi yang disebut daur hidrologi, yaitu proses alamiah
yang berlangsung pada air di alam yang mengalami perpindahan tempat secara berurutan
dan terus menerus (Kodoatie, 2012). Di samping efisiensi serapan unsur hara, perlu pula
diketahui efisiensi irigasi pada tanaman kedelai, karena dengan kondisi kadar air tanah
50% kapasitas lapang tanaman masih dapat tumbuh dengan baik, hal ini berarti akan
menghemat pemakaian air sebesar 50% dari kapasitas lapang (Junaidi, 2013)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Ring sampel
2. Pisau
3. Karet
4. Piring keramik
5. Timbangan
6. Compressor
7. Ekstraktor
8. Oven
3.1.2 Bahan
1. Tanah utuh
2. Kain kasa
3. Air
3.2 Langkah Kerja
Prosedur kerja pada praktikum karakteristik air tanah yaitu sebagai berikut
1. Ambil contoh tanah utuh dengan ring sampel dari enam unit lahan pada
kedalaman 0-10, ratakan bagian bawah dan atasnya dengan pisau
2. Letakkan kain kasa di bagian bawah ring untuk menyangga tanah, ikat dengan
karet.
3. Rendam ring sampel yang telah berisi tanah di dalam air hingga permukaan air
berada 2 cm di bawah permukaan tanah.
4. Secara bersamaan dengan No 3, rendam piring keramik (komponen pressure
plate apparatus) selama 24 jam.
5. Setelah 24 jam, angkat piring keramik dan letakkan di dalam ekstraktor pada
pressure plate apparatus.
6. Angkat ring sampel dari dalam air, lalu timbang setelah air berhenti menetes
(WI).
7. Letakkan ring sampel diatas keramik, tutup ekstraktor. Hidupkan kompresor dan
alirkan tekanan udara ke dalam ekstraktor pada tekanan 0,1 bar.
8. Pada hari berikutnya, matikan kompresor, buka ekstraktor, ambil ring sampel
berisi tanah dan timbang kembali (W2).
9. Ulangi langkah 7 dan 8 untuk tekanan 0,5 bar dan 1,0bar
10. Setelah pengukuran 1,0 bar, masukkan ring sampel ke dalam oven selama 48 jam
pada suhu 105 °C.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada kesimpulan pada praktikum karakteristik air tanah yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai praktikum saya dan temen temen telah melakukan praktikum
dengan baik dan sesuai aturan yang dibimbing co ass
2. Pada praktikum ini telah berjalan lancar dan mengerti melakukan
praktikum dalam pengamtan menggunakan metode plessure plate
apparatus

5.2 Saran
Untuk praktikan itu lebih lagi dalam memahami dan memerhatikan setiap co ass
ataupun pembimbing dalam praktikum itu sedang mengarahi atau memberi suatu arahan
dan untuk praktikan agar lebih bersemangat lagi dalam melakukan sebuah praktikum
ketika sedang mempraktekkannya

Anda mungkin juga menyukai