Oleh:
Dewi Fitri Anggraini
NIM A1C017038
A. Latar Belakang
makhluk hidup melakukan semua kegiatan diatas tanah. Tanah merupakan bagian
permukaan kulit bumi yang berfungsi sebagai tempat organisme. Tanah juga
memiliki peran penting dalam siklus hidrologi yaitu air hujan yang jatuh mencapai
tanah akan mengalami infiltrasi. Infiltrasi merupakan peristiwa dimana air bergerak
melalui celah-celah dan pori-pori batuan yang ada di bawah tanah yang dapat
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses
pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara
larut bagi pertumbuhan tanaman. Air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke
dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam
terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga
oksigen (O2 ) sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati. Jumlah air yang
diterima tanah sebagian besar tergantung pada kemampuan tanah menyerap air
cepat dan meneruskan air yang diterima kebawah. Gaya yang bekerja pada air tanah
Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu
memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar
tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan
tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan
tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun.
materi ini boleh dianggap kurang. Pokok bahasan ini tidak begitu rumit, seperti
pokok bahasan lain dalam sifat fisika dan kimia tanah. Beberapa mahasiswa belum
praktikum fisika dan kimia tanah mengenai kandungan air tanah disamping untuk
mengetahui lebih jauh mengenai kandungan air tanah, dan bisa membedakan jenis-
pokok bahasan tanah akan lebih mendalam lagi, sehingga kekeliruan bisa
diminimalkan.
B. Tujuan
2. Mengetahui nilai kadar air menggunakan metode resistansi pada suatu tanah.
Ketersediaan air dalam tanah merupakan salah satu faktor penting bagi
pertumbuhan tanaman. Kadar air pada berbagai keadaan tanah seperti kadar air
kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan metode yang berbeda. Air merupakan
salah satu komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air
yang diserap tanaman adalah air yang berada pada pori-pori tanah. Setiap jenis
tanah memiliki distribusi dan ukuran pori yang berbeda-beda, yang akan
didefinisikan sebagai kadar air tanah di lapang pada saat air drainase sudah berhenti
atau hampir berhenti mengalir karena adanya gaya grafitasi setelah sebelumnya
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses
pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara
larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak
hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara
dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam
terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga
Sebagian besar air yang diperlukan oleh tumbuhan berasal dari tanah. Air ini
harus tersedia pada saat tumbuhan memerlukannya. Kebutuhan air setiap tumbuhan
berbeda. Tumbuhan air memerlukan air lebih banyak dibandingkan jenis tumbuhan
lainnya. Air merupakan substansi yang paling umum di atas bumi dan diperlukan
untuk semua kehidupan. Penyediaan air tawar dalam jangka waktu lama selama
(650 mm) untuk permukaan lahan dunia. Air dibagikan tidak merata oleh curah
hujan, berubah bentuk, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan
dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada
dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan nyata,
biasanya dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu permanen
adalah yang dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada saat daun tumbuhan
yang terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar air secara
2005).
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan
dengan berat kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu
persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan
karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada
volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah
tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100 °C – 110 °C untuk waktu
terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula
menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro.
Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada
tanah. Penentuan kandungan air dalam tanah dapat ditentukan dengan istilah nisbi,
seperti basah dan kering dan istilah jenuh atau tidak jenuh (Hakim, 1986).
gravimetri merupakan metode pemisahan air dari matriks tanah dengan cara
dengan ayakan bermata saring 2 mm. Kedua yaitu kadar air contoh tanah,
tanah kering angin (Wta) ukuran 0-2 mm dimasukkan ke dalam bejana plastik dan
dengan kadar air sehingga diperoleh berat tanah setara kering oven (Wt). Metode
Pengukuran kadar air perlu dilakukan untuk mengetahui berat kering dari
satunya yaitu tanah kering angin mash mengandung air dan apabila dipanaskan
pada suhu 105oC, maka air akan menguap dan mengakibatkan keadaan air tersebut
kesalahan metode atau prosedur yang sering kali dilakukan, hal ini akan
2009).
Brendan (2014) mengatakan bahwa kadar air kering untuk menghilangkan
air pada tanah membutuhkan suhu oven pada kisaran 105 C – 110 C. penggunaan
suhu oven yang seperti itu mengakibat kan tanah menjadi lebih stabil untuk
menghitung kadar air mutlak. Kadar air mutlak digunakan untuk mengukur pori
tanah yang berada di tanah guna mengetahui daya serap tanah terhadap air. Daya
serap tanah dipengaruhi oleh bahan organik, apabila bahan organic tinggi maka
kadar air atau daya serap tanah semakin tinggi karena sifat dari bahan organic yang
Kadar air pada tanah tidak selalu baik ketika musim kering tiba. Kadar air
pada tanah pada musim kering mengalami sedikit tersediannya air sehingga kadar
air perlu dicari. Pencarian kadar air pada tanah bisa melalui alat yang berupa radar.
Alat tersebut dapat mengecek kandungan air pada tanah dengan langsung tanpa
dibawa ke lab. Uji coba yang dilkukan adalah dengan cara acak untuk pemilihan
lokasinya tanpa perhitungan guna mewakili dari semua tanah yang ada pada lahan.
Penggunaan alat pada radar sudah di praktekan pada kebun sayuran yang berada di
luar negeri. Penggunaan alat ini sangat efektif untuk mengetahui kadar air pada
3. Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang
4. Koefisien Higroskopis adalah kondisi di mana air tanah terikat sangat kuat
Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.
Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada
tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir
liat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau
langsung melalui tanah dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar
Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas
lapangan dan koefisien layu. Kadar air yang diperlukan untuk tanaman juga
bergantung pada pertumbuhan tanaman dan beberapa bagian profil tanah yang
dapat digunakan oleh akar tanaman. Tetapi untuk kebanyakan mendekati titik
layunya, absorpsi air oleh tanaman kurang begitu cepat, dapat mempertahankan
pertumbuhan tanaman. Penyesuaian untuk menjaga kehilangan air di atas titik
1. Sampel tanah
2. Stopwatch
3. Oven
4. Air
5. Cawan
6. Timbangan
7. Pipet
B. Prosedur Kerja
5. Berat cawan dan berat cawan + tanah diukur. Serta setiap kelompok diberi
penambahan air (kel 1&2= 0 ml, kel 3&4= 5 ml, kel 5&6= 10 ml, kel 7&8= 15
ml).
6. Berat tanah, berat cawan + air, berat tanah + air, dan berat tanah + cawan + air
dihitung.
7. Setelah dilakukan penambahan air, lalu masukan cawan ke dalam oven selama
8. Berat cawan + tanah dan tanah saja diukur kembali. Lalu dihitung dengan
A. Hasil
2 50.65 11.72
4 58.69 14.92
6 52 11.68
2. Perhitungan
a. Kelompok 2
17.67−11.72
= x 100%
17.67
= 33.67 %
bobot total − bobot akhir
Bkering = x 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
17.67−11.72
= x 100%
11.72
= 50.77 %
b. Kelompok 4
19.14−14.92
= x 100%
19.14
= 22.05 %
bobot total − bobot akhir
Bkering = x 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
19.14−14.92
= x 100%
14.92
= 28.28 %
c. Kelompok 6
17.34−1.68
= x 100%
17.34
= 32.64 %
bobot total − bobot akhir
Bkering = x 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
17.34−11.68
= x 100%
11.68
= 48.46 %
B. Pembahasan
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan
dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada
dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan nyata,
biasanya dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu permanen
adalah yang dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada saat daun tumbuhan
yang terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar air secara
2005).
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan
dengan berat kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu
persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan
karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada
volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah
tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100 °C – 110 °C untuk waktu
Kadar air dihitung dengan menggunakan berat air dan berat benda uji kering
pada tanah berbutir halus (kohesif), konsistensi tanah yang diberikan tergantung
pada kadar airnya, sedangkan kadar air tanah yang berhubungan dengan batas cair
dan batas plastik digunakan untuk menyatakan konsistensi relatif atau indeks
Kadar air tanah juga dapat mempengaruhi keadaan tekstur tanah. Tanah yang
memiliki kadar air tinggi maka memiliki tekstur tanah yang lembab atau gembur
atau dapat menyimpan air dengan baik. Apabila tanah tersebut mempunyai tekstur
tidak gembur atau padat maka tanah tersebut hanya sedikit menyimpan air. Jadi
kadar air tanah yang baik ketika tekstur gembur dan mampu menyimpan air dengan
banyak. Penyimpanan air pada tanah bisa menggunakan bahan organik untuk
menyimpan lebih banyak dari kapasitasnya. Bahan organik selain menyimpan air
lebih banyak juga dapat menggemburkan tanah dan menyuburkan tanah
(Hermawan, 2013).
Menurut Hanafiah (2004), kadar dan ketersediaan air tanah dipengaruhi oleh
1. Tekstur tanah
Kadar air tanah bertekstur liat > lempung > pasir, misalnya pada
sekitar 55%, 40%, dan 15%. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur
terhadap proporsi bahan koloida ruang pori dan luas permukaan adsorptif,
yang makin halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar
penjerap (kapasitas simpan) air juga lebih banyak, sehingga makin tinggi
kadar bahan organik akan makin tinggi kadar dan kesediaan air tanah.
3. Senyawa kimiawi
alamiah maupun non alamiah mempunyai gaya osmotik yang dapat menarik
makin besar sehingga kadar dan ketersediaan air juga makin banyak.
dan dalam.
Tujuan dari mengetahui kadar air tanah adalah sebagai bahan informasi yang
dapat menentukan jenis suatu komoditas yang dapat dikembangkan pada tanah
tersebut. Pengukuran kadar air memiliki manfaat yang besar dan merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam hal peningkatan kualitas tanah. Selain itu,
kadar air tanah digunakan untuk perhitungan besar irigasi, drainase dan
evapotranspirasi.
Dari praktikum acara 4 ini didapatkan data hasil pengamatan dan juga hasil
perhitungan berat basah dan juga berat kering tanah yang dapat dihitung
menggunakan data yang sudah didapatkan. Dari data yang didapatkan, dibutuhkan
pengukuran seperti mengukur berat cawan, berat cawan ditambah dengan tanah,
berat tanah, kemudian dilakukan penambahan air pada tanah yang ada di cawan,
kemudian ditimbang berapa beratnya ketika sudah dilakukan penambahan air. Lalu
didapatkan data lagi ketika tanah dalam cawan sudah di oven selama 24 jam, tapi
yang diamati hanya berat cawan dengan tanah dan juga berat tanahnya.
Kemudian dilakukan perhitungan berat basah dan berat kering dari masing-
sebesar 38.9%, kemudian pada kelompok 3 dan 4, didapatkan berat basah sebesar
22.8% dan berat kering sebesar 29.6%, pada kelompok 5 dan 6, didapatkan berat
basah sebesar 36.5% dan berat kering sebesar 57.7%, lalu yang terakhir pada
kelompok 7 dan 8, didapatkan berat basah sebesar 26.7% dan berat kering sebesar
36.5%.
Pada praktikum ini tidak didapatkan kendala yang berarti artinya praktikum
berjalan dengan lancar dan tanpa kendala. Mungkin untuk para praktikan bisa lebih
kondusif lagi ketika sedang praktikum agar asisten juga dapat menerangkan dengan
benar dan jelas arahan dari praktikum yang akan dilakukan. Untuk kedepannya
asisten juga harus dapat mengontrol para praktikan agar praktikum dapat berjala
A. Kesimpulan
Dari praktikum acara ini dapat disimpulkan bahwa penetapan kadar air tanah
standar yang memiliki akurasi yang sangat tinggi. Namun, metode ini harus
yang banyak untuk mendapatkan satu nilai kadar air tanah. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi kadar air tanah, yaitu kadar bahan organik tanah,
kedalaman solum atau lapisan tanah, iklikm dan vegetasi, senyawa kimia, tekstur
B. Saran
Masing-masing dari asisten harus lebih mendalami tentang materi yang akan
disampaikan atau acara yang akan dilakukan agar tidak terjadi miss komunikasi dan
Anonim. 2008. Cara Uji Penentuan Kadar Air Untuk Tanah dan Batuan.
http://:blogspot.com.html. Diakses tanggal 23 Maret 2015.
Brendan, C., O. Kelly and V. Sivakumar. 2014. Water Content Determinations for
Peat and Other Organic Soils Using the Oven-Drying Method. Drying
Technology, 32(6): 631 – 643.
Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara : Jakarta.
Hermawan, Bandi. 2014. Penetapan Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran Sifat
Dielektrik pada Berbagai Tingkat Kepadatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Indonesia, 6(2): 66 - 74.