.
BAB IV
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil seperti pada
tabel berikut.
Kode Berat tanah Berat tanah Berat air yang Kandungan
Sampel lembab (g) kering (g) hilang (g) air tanah
Diketahui:
Berat tanah kering = 20g
Berat tanah basah + wadah = 26.13g
Berat wadah = 8,72g
Berat tanah kering tanpa wadah = 20 – 8,72 = 11,28 g
Ditanyakan: Kadar air tanah…?
Penyelesaian :
berat kering−berat basah
Kadar air tanah = x 100%
berat kering
20 g−26,13 g
= x 100 %
11,28 g
=17,68%
Hasil Persentasi
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum maka dapat disimpulkan bahwa
kandungan air pada tanah dapat diketahui dari teksturnya.
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan
dengan berat kering. Cara penentuan kadar air tanah dapat digolongkan dalam
cara Gravimetrik, tegangan dan hisapan, tumbuhan, listrik serta pembaruan
neutron. Namun pada percobaan ini, hanya dilakukan dengan metode
Gravimetrik. Ketesedianan kadar air dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar air tanah yaitu kadar bahan organik tanah, kedalaman solum
atau lapisan tanah, iklim dan tumbuhan, senyawa kimiawi, dan tekstur serta
struktur tanah. Jadi tanah yang cocok bagi tanaman adalah Tanah yang bertekstur
halus karena kemampuan tanah menahan air tinggi dan Tanah bertekstur halus
lebih aktif dalam reaksi kimia dari pada tanah bertekstur kasar.
5.2 Saran
Kadar air tanah dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman,
sebaiknya kadar air tanah harus dijaga dan tersedia dalam jumlah yang cukup.
Sebelum dilakukan penanaman pada suatu lahan pun perlu diketahui kadar air
tanah pada setiap lapisan tanahnya.
DAFTAR PUSTAKA
(a)
(b)
Keterangan :
a : Proses penimbanan sampel tanah.
b : Proses pengovenan sampel tanah.