DOSEN
1. NURSALAM (G061221011)
2. JIHAN NURUL FAHIRA (G061221037)
3. FEBRIANA NURUL AKSA (G061221009)
4. NUR ASISA HAMMA (G061221036)
5. ERNISSA SAID (G061221035)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTARISI..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metabolisme....................................................................................4
2.2 Proses Metabolisme Tubuh................................................................................4
2.3 Hal-hal yang Mempengaruhi Mempengaruhi Metabolisme Tubuh.................5
2.4 Gangguan Metabolik............................................................................................6
2.5 Langkah Meningkatkan Metabolisme Tubuh....................................................9
2.6 Pengertian Anabolisme......................................................................................10
2.7 Hormon yang Berperan dalam Proses Anabolisme..........................................10
2.8 Contoh Anabolisme............................................................................................11
2.9 Penyakit Anabolisme.........................................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................12
3.2 Daftar Pustaka...................................................................................................12
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.Kamiucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawatserta salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,beserta keluarga, para
sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.Makalah ini
kami buat sebagai tugas mata kuliah Biologi Umum,dengan judul makalah
“Metabolisme dan Anabolisme”, yang kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatanmakalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yangtelah membantu di makalah ini.Terlepas dari semua
itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuranganbaik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerimasegala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah tentang Metabolisme dan Anabolisme ini bisa bermanfaat bagi
kamikhususnya bagi para pembaca pada umumnya.
Terima Kasih.
Makassar, 11 September2022
Penyusun
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri dari mahluk hidup ialah melakukan proses di dalam tubuhnya. Proses
tersebut ialah proses penguraian makanan yang dikonsumsi oleh semua mahluk hidup. Setiap
mahluk hidup pasti memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya.Selain itu makanan
juga menjadi sumber tenaga dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh mahluk hidup. Makanan
tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ pencernaan.Setelah masuk ke dalam
tubuh,makanan tersebut akan mengalami proses perombakan. Zat – zat yang terkandung
dalam makanan diuraikan menjadi sumber energi.
Hasil dari penguraian zat – zat makanan tersebut yang menjadi sumber tenaga untuk
melakukan aktivitas kehidupan.Bisa kita bayangkan,jika zat – zat yang ada dalam makanan
tidak diuraikan pasti tidak ada tenaga yang dihasilkan dalam tubuh.Maka mahluk hidup tidak
akan mempunyai kemampuan untuk menjalani aktivitas kehidupan.Sebagai contoh kita dapat
melihat seekor harimau yang memangsa makanannya. Makanan yang di cerna oleh tubuh
harimau diubah/di konversi menjadi energi dan tenaga yang dapat di gunakan oleh harimau
untuk berlari dan mencari mangsa yang lain.
Mungkin akan berbeda halnya jika makanan yang si makan oleh harimau tidak
mengalami proses penguraian, pasti harimau tersebut tidak akan mempunyai kemampuan
untuk berlari bahkan mencari mangsanya.Oleh karena itu , harimau memerlukan energi yang
diperoleh dari proses penguraian zat – zat makanan.Proses inilah yang kita kenal dengan
proses metabolisme sedangkan Anabolisme atau disebut juga dengan asimilasi merupakan
suatu proses penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul
yang lebih kompleks.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
• Metabolisme Basal
Metabolisme berkaitan dengan jumlah kalori yang dikonsumsi oleh tubuh. Energi ini
digunakan sebagai modal energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Metabolisme ini terjadi ketika tubuh mampu menjaga organ-organ utama bekerja dengan
baik.
Misalnya, tubuh dapat mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan untuk
beraktivitas.
Metabolisme ini menyumbang 70% dari semua proses metabolisme dalam tubuh.
• Aktivitas Manusia
Metabolisme yg ditentukan sang kegiatan manusia. Dalam pekerjaan sehari-hari juga
olahraga rutin.
• Suhu Tubuh
Secara alami, metabolisme akan semakin tinggi saat suhu tubuh menurun (hipotermia) atau
saat tubuh kedinginan. Hal itu terjadi supaya suhu tubuh semakin tinggi & sebagai normal,
maka organ pada tubuh juga bisa berfungsi dengan baik.
• Stimulan
Stimulan misalnya kafein yg terkandung pada minuman & obat-obatan yg mengandung
stimulan misalnya metilfenidat atau amfetamin jua bisa menaikkan metabolisme tubuh.
• Hormon
Di dalam tubuh, masih ada hormon tiroid yg bertugas mengatur metabolisme tubuh. Oleh
lantaran itu, hormon tiroid bisa menurunkan atau mempertinggi metabolisme tubuh apabila
mengalami gangguan. Pelajari mendalam tentang hormon pada tubuh melalui buku Wanita &
Hormon.
• Kehamilan
Metabolisme dalam tubuh perempuan yg hamil akan semakin tinggi & bermanfaat buat
menunjang proses perkembangan & pertumbuhan organ-organ & jaringan pada tubuh janin.
Ini terjadi dalam usia 15 minggu kehamilan sampai trimester ketiga, umumnya proses
metabolisme mulai semakin tinggi.
• Jenis Kelamin
Tubuh perempuan lebih sedikit membakar tenaga dibandingkan menggunakan tubuh laki-laki
. Hal ini lantaran laki-laki kerap mempunyai lebih banyak jaringan otot & lebih sedikit lemak
tubuh apabila dibandingkan perempuan .
• Usia
Seiring bertambahnya usia, jumlah lemak semakin tinggi namun kebalikannya menggunakan
jumlah otot yg cenderung menurun. Hal tadi sanggup memperlambat pembakaran kalori atau
proses metabolisme buat membuat tenaga.
• Genetika
Faktor selanjutnya, yaitu asal menurut genetik atau keturunan yg bisa memengaruhi
berukuran pula pertumbuhan jaringan otot. Hal ini sanggup memengaruhi metabolisme tubuh
seseorang atau pembakaran tenaga dalam lalu hari.
• Tingkah Aktivitas
Banyak melakukan kegiatan fisik misalnya olahraga bisa menciptakan tubuh membakar lebih
banyak tenaga, terutama apabila rutin berolahraga.
1. Penyakit Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan organ mini yg terletak pada bagian leher bawah berbentuk
misalnya kupu-kupu. Berfungsi buat menghasilkan hormon tiroksin yg akan mendukung
proses metabolisme buat menjaga fungsi banyak sekali fungsi penting tubuh, terutama
jantung, otak, otot & kulit. Penyakit tiroid terjadi saat kerja kelenjar tiroid terganggu, mampu
terjadi lantaran kelenjar tiroid sebagai kurang aktif (hipotiroid) atau terlalu aktif (hipertiroid).
Gejala bila terjadi hipertiroid mampu dicermati saat jantung berdebar, mata menonjol,
penurunan berat badan, pembengkakan kelenjar leher atau gondok & terjadi peningkatan
tekanan darah. Sementara tanda-tanda terjadinya hipotiroidisme merupakan detak jantung
pelan, terjadi sembelit, penambahan berat badan & tubuh yg gampang lelah & lemas.
2. Diabetes
Diabetes terjadi lantaran masih ada gangguan waktu proses metabolisme butuh ketika
membentuk hormone insulin. Hal ini mengakibatkan kurangnya hormone insulin dalam tubuh
sebagai akibatnya terjadi peningkatan kadar gula yg hiperbola atau tidak normal. Produksi
jumlah hormone insulin yg tidak relatif dalam pankreas akan memunculkan diabetes tipe 1.
Diabetes tipe 2 terjadi lantaran hormone insulin tidak bisa direspon menggunakan baik sang
tubuh.
Ini dikenal menjadi resistensi insulin. Seiring berkembangnya syarat tersebut, penyakit ini
pula sanggup mengakibatkan kebutaan & penyakit jantung, perkara pembuluh darah, perkara
dalam ginjal, & nyeri yg ditimbulkan sang kerusakan saraf.
Dalam mengurangi resiko penyakit ini, masih ada banyak sekali diet yg bisa dilakukan
melalui bentuk pola makan yg bisa Grameds temukan dalam buku Diabetes (sanggup) Semuh
Tanpa Obat.
4. Galaktosemia
Galaktosemia terjadi lantaran adanya kerusakan buat memecah galaktosa, hal itu sanggup
mengakibatkan penyakit kuning, pembesaran hati atau muntah. Contoh biasanya terjadi
dalam bayi yg baru lahir sehabis mengonsumsi ASI atau susu formula. Bagaimana cara
dokter mendeteksi galaktosemia?
Pada bayi yg baru lahir, tanda-tanda galaktosemia ditandai menggunakan beberapa hal,
misalnya muntah-muntah, rona kulit yg menguning, & tidak mau menyusu. Gejala lainnya
yaitu penumpukan cairan & pembengkakan perut, pembesaran organ hati, diare, pendarahan
yg tidak normal, penurunan berat badan, & tubuh terasa lemah.
Galaktosemia bisa didiagnosis menggunakan tes galaktosemia. Biasanya tes dilakukan
eksklusif semenjak bayi baru lahir, cara ini dipakai oleh negara-negara maju misalnya
Amerika Serikat. Tes dilakukan menggunakan sampel darah bayi, tes darah tadi akan
mendeteksi level menurut galaktosa & juga kadar enzim pemecah laktosa yg terdapat pada
pada tubuh bayi tadi. Selain itu, tes urine juga sanggup mendeteksi apakah seseorang bayi
menderita galaktosemia. Diagnosis galaktosemia ini sangat penting buat mencegah
komplikasi bagi bayi yg menderita galaktosemia.
Beberapa komplikasi galaktosemia apabila syarat ini tidak ditangani menggunakan segera,
yaitu: Kerusakan hati atau gagal hati, infeksi bakteri yg serius, sepsis atau komplikasi, infeksi
syok, keterlambatan perkembangan, Masalah konduite keterlambatan berbicara, sulit pada
pembelajaran, katarak tremor, gangguan motorik halus, perkara reproduksi, insufisiensi
ovarium prematur, & lain-lain.
5. Fenilketonuria
Fenilketonuria ditimbulkan oleh suatu mutasi genetik. Ketika mengalami syarat misalnya ini,
maka kelainan gen akan mengakibatkan hilang atau rendahnya enzim yg diharapkan ketika
mencerna asam amino (fenilalanin). Akibatnya, akan terjadi penumpukan fenilalanin pada
tubuh & sanggup mendatangkan kasus ketika seorang menggunakan fenilketonuria untuk
mengonsumsi makanan yg kaya protein, misalnya kacang, keju, susu, daging, & lain-lain.
Kasus yg paling sering terjadi saat anak mempunyai fenilketonuria, merupakan ditimbulkan
lantaran keturunan menurut orang tuanya, baik menurut pihak bunda ataupun menurut pihak
ayah. Pola penurunan ini dianggap autosomal resesif. Hal tadi bisa terjadi tanpa disadari
lantaran terdapat kemungkinan bahwa ke 2 orang tua yg mempunyai kelainan gen nir pernah
menerangkan sebuah tanda-tanda yg signifikan & hanya berperan menjadi pembawa. apabila
hanya keliru satu pihak orang tua yg mempunyai kelainan gen, biasanya risiko
menurunkannya pada anak akan lebih rendah.
Meskipun demikian, anak tadi saja mempunyai kemungkinan buat sebagai pembawa. Banyak
masalah terjadi, dalam anak menggunakan fenilketonuria menggunakan ke 2 orang tuanya
merupakan pembawa, namun syarat itu belum pernah diketahui sebelumnya. Faktor risiko
mengalami fenilketonuria merupakan lantaran ke 2 orang tua mempunyai kelainan gen
fenilketonuria. apabila ke 2 orang tua menurunkan kelainan gen tadi, maka anaknya bisa
mengalami penyakit fenilketonuria. Berada pada gerombolan ras tertentu, keliru satu ras yg
sporadis ditemui merupakan pada individu menggunakan ras Afrika.
Anak-anak menurut bunda yg mengalami fenilketonuria namun tidak mengikuti pola makan
fenilketonuria selama usia kehamilan akan berisiko mengalami stigma ketika lahir, ini
ditimbulkan lantaran tingginya kadar fenilalanin pada genre darah bunda. Gejala
Fenilketonuria dalam bayi yg baru lahir menggunakan fenilketonuria awalnya memang tidak
menerangkan tanda-tanda apa pun. Tanpa pemantauan & penanganan, tanda-tanda &
perindikasi-perindikasi fenilketonuria bisa muncul dalam beberapa bulan pertama.
Fenilketonuria memiliki beberapa tanda dan gejala, dan gejala ini bisa ringan atau berat,
seperti:
- Disabilitas intelektual (sebelumnya dikenal sebagai disabilitas intelektual)
- Perkembangan yang lambat dibandingkan dengan anak-anak lain pada usia yang sama
- Gangguan Perilaku, Gangguan Emosional, Gangguan Sosial
- Gangguan jiwa
- Gangguan neurologis, termasuk kejang
- Hiperaktif
- Kekuatan tulang rendah
- Ruam kulit
- Ukuran kepala kecil, jenis penyakit yang paling serius adalah fenilketonuria klasik.
- Anak-anak dan orang dewasa dengan fenilketonuria ringan, Orang dengan gangguan di
mana enzim masih berfungsi, meskipun dibatasi, memiliki risiko kerusakan otak yang lebih
rendah.
- Sebagian besar anak dengan fenilketonuria memerlukan diet khusus untuk menghindari
kecacatan intelektual dan komplikasi lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metabolisme adalah proses ketika tubuh mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi
menjadi energi. Selama proses yang kompleks tersebut, kalori dalam makanan dan minuman
digabungkan dengan oksigen untuk melepaskan energi yang dibutuhkan tubuh untuk
berfungsi.
Anabolisme adalah tahap pembakaran energi. Dikatakan demikian, karena energi yang ada
akan digunakan untuk perbaikan jaringan tubuh yang rusak sehingga terbentuk yang baru
sekaligus menghasilkan berbagai hormon. Jika mengonsumsi lebih banyak kalori dari
makanan maupun minuman, maka secara otomatis tubuh juga akan menyimpan lebih banyak
energi yang dihasilkan sebagai jaringan lemak.
3.2 Daftar Pustaka https://www.gramedia.com/literasi/proses-metabolisme-tubuh-
manusia/ https://www.gramedia.com/literasi/anabolisme/
https://www.academia.edu/17307104/MAKALAH_METABOLISME_ANABOLISME
Academia.edu