Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METABOLISME
Disusun untuk Memenuhi Tugas
FISIOLOGI HEWAN

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Revolson A. Mege MS
Dr. Nonny Manampiring S.Pd, M.Si

Oleh:
Michelle M. Rantung 17 507 111
Widya F. Tandirerung

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2020

1
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena anugerahNya
kami kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah METABOLISME dengan baik.

Kami kelompok menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu kami kelompok senantiasa mengharapkan masukan atau kritik demi penyempurnaan
makalah ini.

Semoga makalah ini bias berguna bagi teman-teman sekalian.

Tondano , 22 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri dari mahluk hidup ialah melakukan proses di dalam tubuhnya.
Prosestersebut ialah proses penguraian makanan yang dikonsumsi oleh semua mahluk
hidup. Setiap mahluk hidup pasti memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya.
Selain itu makanan juga menjadi sumber tenaga dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh
mahluk hidup. Makanan tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ pencernaan.
Setelah masuk ke dalam tubuh,makanan tersebut akan mengalami proses perombakan.
Zat – zat yang terkandung dalam makanan diuraikan menjadi sumber energi.
Hasil dari penguraian zat – zat makanan tersebut yang menjadi sumber tenaga untuk 
melakukan aktivitas kehidupan. Bisa kita bayangkan jika zat – zat yang ada dalam
makanan tidak diuraikan pasti tidak ada tenaga yang dihasilkan dalam tubuh. Maka
mahluk hidup tidak akan mempunyai kemampuan untuk menjalani aktivitas
kehidupan.Sebagai contoh kita dapatmelihat seekor harimau yang memangsa
makanannya. Makanan yang di cerna oleh tubuh harimau diubah/di konversi menjadi
energi dan tenaga yang dapat di gunakan oleh harimau untuk berlari dan mencari mangsa
yang lain.
Mungkin akan berbeda halnya jika makanan yang di makan oleh harimau tidak
mengalami proses penguraian, pasti harimau tersebut tidak akan mempunyai kemampuan
untuk berlari bahkan mencari mangsanya. Oleh karena itu , harimau memerlukan energi
yang diperoleh dari proses penguraian zat – zat makanan. Proses inilah yang kita kenal
dengan proses metabolisme
B. Rumusan Masalah

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metabolisme
Secara etimologi, metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu metabolismos yang
berarti perubahan. Pengertian metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di
dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat sel.
Definisi metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang ada atau terjadi pada suatu
organisme hingga tingkat yang paling kecil atau seluler. Metabolisme merupakan suatu
proses pembuatan atau pembentukan energi yang diperlukan oleh tubuh pada makhluk
hidup.
Metabolisme juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam tubuh yang mana pada
proses ini zat gizi diubah menjadi energi. Energi yang dihasilkan dari proses metabolisme
selanjutnya akan digunakan untuk segala macam kegiatan seperti berpikir dan bernapas
serta berbicara. Karena itu, suatu makhluk hidup yang memiliki metabolisme tubuh
kurang baik akan kesulitan melakukan aktivitasnya.
B. Enzim
Adalah biokatalisator organic yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma,
yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang terikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan
dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam
pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang
disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim
 Faktor - faktor yang mempengaruhi kerja enzim
a) Suhu (Temperatur)
Setiap enzim mempunyai suhu optimal yang spesifik. Enzim pada suhu 0° atau
dibawahnya bersifat nonaktif. Akan tetapi enzim pada suhu tersebut tidak rusak.
Kenaikan suhu dapat meningkatkan kerja enzi. Namun, jika suhu melebihi batas
optimum, enzim dapat mengalami denaturasi (kerusakan)
b) Perubahan pH
Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim berubah sehingga dapat
menghalangi teriatnya substrat pada sisi akti- enzim.
c) Kosentrasi Enzim

5
Semakin besar kosentrasi enzim akan meningkatan kecepatan reaksi. Peningkatan
kecepatan reaksi terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yakni jika
semua substrat sudah terikat oleh enzim.
d) Kosentrasi Substrat
Bertambahnya kosentrasi substrat dalam suatu reaksi akan meningkatkan
kecepatan reaksi jika jumlah enzim dalam reaksi tersebut tetap. Peningkatan
kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan, yakni
jika semua enzim meningkat substrat.
C. Tujuan Metabolisme
Secara umum, tujuan utama metabolisme tubuh diantaranya yaitu:
1. Konversi makanan kemudian menjadi energi dalam melaksanakan proses seluler.
2. Konversi makanan/bahan bakar menjadi sebuah bahan penyusun seperti protein, lipid,
asam nukleat serta karbohidrat lainnya.
3. Dapat membuang kotoran atau limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalisis dari enzim ini
melakukan organisme bias tumbuh dan berkembang biak, mempertahankan
strukturnya, dan bias juga merespons lingkungannya.
D. Fungsi Metabolisme
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa metabolisme merupakan proses
yang menghasilkan energi didalam tubuh karena pada akhir oleh 3 prosesnya yaitu energi.
Energi ini diperoleh oleh perubahan suatu zat yang ada dalam makanan kemudian diolah
dengan bantuan air dan enzim. Energi yang diperoleh lalu akan digunakan oleh otot
dalam menjalankan berbagai aktivitas seperti berpikir, berbicara dan berlari.
Fungsi metabolisme dalam tubuh diantaranya yaitu:
1. Pengganti sel atau jaringan yang rusak.
2. Respirasi jaringan pada tubuh.
3. Pertumbuhan jaringan tubuh.
4. Penyusun unit pembangun sel.
5. Menghasilkan energi, dari perubahan zat-zat makanan yang ada pada tubuh.
E. Proses Metabolisme
Ada 3 (tiga) jenis proses metabolisme pada makhluk hidup, diantaranya yaitu:
1. Metabolisme Karbohidrat
Sebelumnya, karbohidrat adalah suatu sumber energi bagi tubuh yang tersusun
atas tiga unsur yaitu karbon dan hidrogen serta oksigen. Karbohidrat juga merupakan
suatu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh dan terdapat di dalam berbagai bahan
pangan. Karbohidrat akan ada dalam beras, gandum, jagung dan bahan pangan lain
yang sejenis. Metabolisme karbohidrat mencakup penguraian (katabolisme), sintesis
(anabolisme) serta perubahan dalam bentuk karbohidrat dalam tubuh organisme.
Bentuk karbohidrat diantaranya glukosa, dimana glukosa adalah jenis senyawa gula
sederhana.
Saat proses pencernaan makanan di dalam tubuh berlangsung, karbohidrat
melakukan suatu proses hidrolisis yaitu proses penguraian dalam menggunakan
bantuan seperti air atau cairan yang lain. Proses pencernaan karbohidrat tersebut
terjadi dengan cara penguraian polisakarisa menjadi sebuah monosakarida. Pada saat
makanan dikunyah didalam mulut, makanan akan tercampur pada air liur yang mana

6
air liur itu sendiri memiliki kandungan enzim ptialin. Enzim ptialin akan
menghidrolisis pati menjadi sebuah maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri
berdasarkan 3-9 molekul glukosa.
Ketika makanan dikunyah lalu ditelan, makanan akan masuk ke dalam lambung
dan bercampur dengan zat yang disekresikan terhadap lambung. Selanjutnya makanan
akan masuk kedalam duodenum dan makanan akan bercampur lagi dengan getah
pankreas. Hasil akhir pada pencernaan tersebut adalah fruktosa, glukosa,
monosakarida dan manosa yang kemudian akan diabsorbsi melalui dinding usus dan
akan terbawa pada hati oleh darah.
Fungsi dari karbohidrat ialah sebagai berikut:
1. Sumber energy
Karbohidrat tersusun atas penyusun utama glukosa dan adalah sumber energi
utama bagi tubuh khususnya bagi otak dan mata. Pada 1 gram glukosa akan
mendapat kalori dengan jumlah 4,1 sehingga pengaruhnya terhadap kekuatan
tubuh sangat besar. Maka dari itu, tak heran bila banyak dikatakan seseorang yang
kekurangan karbohidrat akan kurang tenaga.
2. Pembentuk senyawa yang lain
Karbohidrat adalah penyusun senyawa yang lain seperti asam lemak.
3. Penyusun gen
Tak banyak diketahui bahwa karbohidrat adalah salah satu penyusun gen yang
berada di dalam inti sel. Gen adalah suatu sel yang berfungsi sebagai pewaris sifat
dari induk kepada anak mereka sehingga perannya sangat penting. Gen adalah
suatu sel yang tersusun atas dua karbohidrat dengan jumlah C sebanyak 5 yaitu
RNA dan DNA.
2. Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak merupakan proses dimana asam lemak akan dicerna lalu
dipecahkan dalam menghasilkan energi atau disimpan pada tubuh manusia untuk
menjadi cadangan energi. Proses metabolisme lemak terjadi di dalam usus karena
usus mengandung sebuah enzim lipase.
Ketika makanan masuk ke dalam usus, akan terjadi kontraksi yang bisa
merangsang keluarnya hormon koleistokinin. Hormon tersebut dapat mengakibatkan
kantung empedu berkontraksi sehingga bisa mengeluarkan cairan empedu. Empedu
mengandung garam yang berperan penting pada mengemulsi lemak menjadi butiran
lemak dengan ukuran yang lebih kecil.
Hal tersebut bisa memudahkan proses hidrolisis lemak oleh lipas yang akan
dihasilkan pankreas. Penyerapan metabolisme lemak sebagian besar dilakukan di
dalam usus halus. Metabolisme lemak bisa juga diangkat pada hati, sel otot, atau sel
lemak, yang bisa digunakan menjadi energi atau disimpan sebagai energi cadangan.
3. Metabolisme Protein
Protein adalah protos yang berasal dari bahasa Yunani yang bila diartikan yaitu
polimer atau senyawa kompleks dari monomer asam amino. Metabolisme protein
adalah proses deskripsi kimia dan fisik baik yang mencakup perubahan protein
menjadi asam amino dan pemecahan asam amino pada protein. Asam amino yang

7
telah menyebar melewati darah dan masuk di dalam jaringan tubuh, akan disintesis
kembali menjadi protein. Keseimbangan antara katabolisme dan sintesis, protein
berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel yang masih normal.
Metabolisme asam amino akan melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian
perubahan kerangka karbon dalam molekul asam amino. Proses pelepasan gugus
amino melibatkan pada deaminasi juga transmisi oksidatif. Deaminasi oksidatif
menggunakan dehidrogenese dalam katalis, jika transmisi merupakan proses
katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino pada satu asam amino
terhadap asam amino yang lainnya.
Asam amino tidak bisa disimpan pada tubuh manusia. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kurangnya sumber energi lain, tubuh manusia akan
memanfaatkan asam amino dalam sumber energi. Tidak seperti lemak dan
karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus amino yang bertempat di
deaminasi nitrogen α-amino dalam asam-asam amino.
F. Macam-Macam Metabolisme
Pembagian metabolisme ada 2 (dua) yaitu katabolisme dan anabolisme.
1. Katabolisme
Pengertian katabolisme adalah suatu proses pemecahan atau penguraian senyawa
dari kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses penguraian yang
dilakukan pada saat katabolisme dibantu oleh enzim yang ada pada tubuh.
Fungsi katabolisme diantaranya yaitu:
a. Sebagai penyedia bahan baku suatu proses sintesis yang dilakukan molekul
lain.
b. Sebagai penyedia energi yang akan diperlukan saat aktivitas sel berlangsung.
Reaksi yang terjadi pada saat proses katabolisme adalah reaksi oksidasi yang
menggunakan energi bebas dan tentunya bantuan enzim.
Ada 4 tahapan dalam proses katabolisme diantaranya tahap glikolisis,
dekarbosilasi oksidatif, siklus asam sitrat dan transpor elektron.
1. Glikolisis
Tahap glikolisis berlangsung di sitoplasma dengan substrat glukosa dan
akan memperoleh hasil 2 ATP, 2 asam piruvat dan 2 NADH. Subsrat adalah
sebuah molekul yang kemudian akan menjadi sasaran dari enzim yang
bekerja. Proses glikolisis dapat diartikan sebagai suatu proses yang mengubah
glukosa menjadi molekul piruvat yang kemudian menghasilkan NADH dan
ATP. ATP akan berperan sebagai penyimpan energi sedangkan NADH bagian
dari proses transpor elektron dan akan menghasilkan ATP. Perlu diketahui
juga bahwa untuk proses glikolisis memerlukan ATP sebagai sumber energi
sebanyak dua.
2. Dekarboksilasi Oksidatif 
Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di mitokondria dengan subsrat asam
piruvat dan hasil asetil CO-A. Leboh tepatnya, tempat terjadinya proses
dekarboksilasi oksidatif adalah inter membran mitokondria. Dekarboksilasi

8
oksidatif merupakan suatu reaksi pengubahan asam piruvat menjadi suatu
senyawa baru yaitu senyawa Asetil CO-A.
3. Siklus Krebs
Siklus krebs atau siklus asam sitrat terjadi di matriks mitokondria dengan
substrat NADH2 ditambah ATP. Pada proses ini dihasilkan ATP sebanyak 2,
6 NADH dan 2 FADH2 serta dihasilkan 4 CO2. Tahap ini disebut dengan
siklus krebs sesuai dengan nama penemunya yaitu Hans Krebs dan berguna
untuk menghasilkan elektron berjumlah besar.
4. Transpor Elektron
Transpor elektron disebut juga panen energi hasil dari NADH dan
FADH2. Ini merupakan tahap yang menghasilkan ATP paling banyak dan
disebut dengan tingkat respirasi. Transpor elektron juga dikenal dengan
transfer elektron yang akhirnya akan membentuk senyawa air yaitu H2O.
2. Anabolisme
Pengertian anabolisme adalah suatu proses pembentukan atau penyusunan
senyawa yang sederhana menjadi senyawa kompleks atau makromolekul.
Pada proses anabolisme diperlukan suatu energi berupa energi kimia dan energi
cahaya. Energi tersebut nantinya dibutuhkan untuk mengikat berbagai senyawa yang
sederhana agar dapat membentuk suatu senyawa yang kompleks.
Ada 3 (tiga) tahap anabolisme diantaranya yaitu:
a. Produksi monosakarida, asam amino dan nukleotida
Monosakarida berasal dari bahasa Yunani yang berarti gula sehingga diartikan
sebagai senyawa karbohidrat yang paling sederhana. Contoh monosakarida yaitu
glukosa yang memiliki rasa manis, sedangkan asam amino adalah monomer dari
protein. Pengertian nukleotida adalah suatu molekul dari gugus gula dan basa
penyusunnya purin dan pirmidin.
b. ATP digunakan sebagai energi dalam mengubah asam amino, monosakarida dan
nukleotida menjadi bentuk reaktif
c. Asam amino, monosakarida dan nukleotida reaktif diubah menjadi molekul
kompleks
Molekul kompleks dari asam amino adalah protein, monosakarida adalah polisakarida
dan nukleotida adalah asam nukleat serta lipid.
G. Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Berikut cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan metabolisme tubuh, diantaranya:
i. Berolahraga.
Olahraga ialah salah satu jenis kegiatan yang dapat dilakukan untuk membakar
kalori di dalam tubuh dan cara paling efektif. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan
masa otot dan pembakaran terjadi lebih maksimal walau akan cepat mendatangkan
lapar. Melakukan olahraga dengan waktu beberapa menit sampai berkeringat dapat
dilakukan untuk meningkatkan metabolisme tubuh
ii. Minum yang cukup.

9
Seperti yang telah diketahui bahwa tubuh manusia 80% terdiri dari air sehingga
bila kekurangan air atau cairan akan memicu masalah. Salah satu masalahnya yaitu
dehidrasi dan hal ini dapat menimbulkan penyakit serta efek buruk nantinya. Dengan
rutin meminum air khususnya air putih, cairan tubuh akan terpenuhi dan metabolisme
akan meningkat sebanyak 40%.

iii. Makan.
Makan yang dimaksud yaitu makan dengan intensitas yang serng, namun dengan
porsi yang kecil atau sedikit. Cara ini dianggap efektif dalam meningkatkan
metabolisme dan juga dapat sekaligus membantu proses diet yang ingin dilakukan.
Hal ini karena makan dengan jumlah besar akan menimbun banyak kalori sehingga
program penurunan berat badan akan terhambat.
Makan dengan porsi yang sedikit dapat dilakukan dengan jumlah empat sampai
lima kali sehari dan dapat ditambahkan aneka makanan ringan. Apabila belum
terbiasa, rasa mudah lapar akan sering hadir, namun cobalah meminum air putih saat
hal itu datang. Bila masih belum ampuh juga, Anda dapat melakukan puasa secara
bergantian hari misalnya puasa senin kamis
iv. Mengurangi Konsumsi Minuman Bersoda.
Minuman yang di dalamnya mengandung soda akan meningkatkan nafsu untuk
mengkonsumsi makanan yang manis sehingga berat badan naik. Tak hanya itu saja,
minuman bersoda juga dapat memberi efek kembung terhadap orang tertentu dan
apabila meminumnya terlalu banyak. Selain itu, minuman bersoda akan
memperlambat proses metabolisme dalam tubuh.
v. Mengkonsumsi Teh Hijau.
Teh hijau memiliki kandungan baik untuk tubuh maka tak heran bila teh ini kerap
masuk ke dalam menu hidup sehat. Teh ini dapat membantu program penurunan berat
badan dan juga untuk meningkatkan metabolisme tubuh orang yang meminumnya.
Anda dapat mengkonsumsi teh hijau sebanyak dua gelas per hari secara rutin untuk
kesehatan tubuh.

10
BAB III
KESIMPULAN
1. Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi pembentukan atau penguraian zat di
dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses metabolisme
sangat penting bagi mahluk hidup, karena melalui proses ininlah mahluk hidup dapatmem
peroleh energi untuk bergerak dan melakukan aktivitas kehidupan.
2. Dalam metabolisme terdapat dua proses yaitu proses pembentukan (anabolisme)
dan proses penguraian (katabolisme).
3. Anabolisme ialah proses metabolisme yang menyusun senyawa organik sedehana
menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Dalam proses ini membutuhkan energy
dari luar. Energi tersebut dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Proses
anabolisme yang memerlukan energi dalam bentuk energy cahaya disebut otosintesis.
Sedangkan proses ansbolisme yang memerlukan energi kimia disebut kemosintesis.
4. Katabolisme ialah proses metabolisme yang melakukan pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang banyak mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuanya adalah membebaskan energi yang terkandung
di dalam senyawa sumber. Dalam proses katabolisme ada dua proses yaitu
respirasi dan fermentasi. Respirasi ialah proses pembongkaran suatu zat yang
membutuhkan oksigen yang cukup (aerob). Sedangkan fermentasi ialah proses
katabolisme yang di lingkunganya tidak terdapat oksigen atau kandungan oksigen kurang
memadai (anaerob).
5. Enzim mempunyai pengaruh besar dalam proses metabolisme. Dalam proses metabolisme
emzim bertugas sebagai katalisator yaitu senyawa yang dapat mempercepat proses
terjadinya reaksi tanpa berhenti bereaksi. Enzim bekerja dengan cara menempel pada
permukaan molekul zat – zat yang bereaksi.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17307104/MAKALAH_METABOLISME_-_ANABOLISME
https://www.pelajaran.co.id/2019/21/metabolisme.html
https://materibelajar.co.id/metabolisme/
https://thegorbalsla.com/metabolisme/
https://www.ayoksinau.com/pengertian-metabolisme/

12

Anda mungkin juga menyukai