Anda di halaman 1dari 14

Nama : Elvira Dimeterai Gulo

NIM : 2001002

Kelas : D3 Keperawatan

Mata Kuliah : PBL Ilmu Biomedik Dasar

Kasus 12 . Metabolisme dan Pengaturan Suhu

Seorang anak (laki-laki) usia 6 tahun di bawa ke IGD oleh orangtuanya dengan
keluhan lemas. Orang tua mengatakan sudah 1 Minggu nafsu makan anak berkurang,
muntah, demam dan sering mengeluh nyeri di bagian perut. Berat badan anak 18Kg
(turun 2 Kg). Hasil pemeriksaan didapatkan data : Nadi 60x/menit, Respirasi
16x/menit, Suhu: 37,8°C, pasien tampak lemas. Pasien mendapatkan terapi cairan
NaCL 0.9 % 40tetes/menit. Untuk mengetahui kesetimbangan energi dokter
mneginstruksikan perawat untuk menghitung Body Mass Index (BMI) atau Indeks
Massa Tubuh (IMT) dan menghitung kebutuhan energy pasien dengan Basal
Metabolic Rate (BMR).

Sebagai seorang mahasiswa keperawatan tuliskan teori terkait metabolisme dan


pengaturan suhu, antara lain:

a. Metabolisme

b. Metabolisme karbohidrat

c. Metabolisme lemak

d. Metabolisme protein

e. Pengaturan hormonal dalam metabolisme

f. Pengaturan suhu

g. Pengukuran suhu tubuh h. Pengukuran BMR


A. Metabolisme.
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabolismos yang berarti
perubahan. Sebagaimana asal namanya, metabolisme semua reaksi
kimia yang terjadi dalam organisme termasuk pada tingkatan sel.
Metabolisme merupakan sejumlah reaksi kimia yang terjadi di dalam
setiap sel organisme hidup. Metabolisme menyesuaikan energi untuk
proses vital dan membentuk energi baru.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015) metabolisme
berhubungan dengan aktivitas tubuh. Untuk menentukan fungsi organ
tubuh, memperbaiki sel, pencernaan makanan, dan pernapasan.
Metabolisme adalah proses kecepatan tubuh dalam mencerna,
menyerap, dan mengasimilasi makanan untuk diubah menjadi energi.
Semakin cepat metabolisme, semakin cepat proses pembakaran kalori.
Sehingga berat badan ideal yang sehat tetap terjaga.

Metabolisme memiliki tiga tujuan, yaitu :


1. Konversi makanan menjadi energi untuk melakukan proses
seluler;
2. Konversi makanan/bahan bakar menjadi bahan penyusun
protein, lipid, asam nukleat dan beberapa karbohidrat;
3. Pembuangan limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalis oleh
enzim ini memungkinkan organisme dapat tumbuh dan
berkembang biak, mempertahankan strukturnya, dan
merespons lingkungannya, mempertahankan strukturnya, dan
merespons lingkungannya.

Metabolisme merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pada


manusia, metabolisme akan mencerna makanan untuk
kemudian diolah menjadi energi. Selain bertujuan untuk
membentuk energi, metabolisme memiliki fungsi sebagai
berikut :
1. Mengganti sel atau jaringan yang rusak
2. Respirasi jaringan pada tubuh
3. Pertumbuhan jaringan tubuh
4. Penyusun unit pembangun sel
5. Menghasilkan energi, dari perubahan zat-zat makanan
yang ada pada tubuh.

B. Metabolisme Karbohidrat.
Metabolisme karbohidrat mencakup penguraian (katabolisme), sintesis
(anabolisme), dan perubahan bentuk karbohidrat dalam tubuh
organisme. Bentuk karbohidrat, yaitu glukosa akan diurai menjadi
senyawa gula sederhana yaitu monosakarida.
Saat makanan dicerna dalam tubuh, karbohidrat akan melalui proses
hidrolisis, yaitu proses penguraian menggunakan bantuan air.
Pencernaan karbohidrat tersebut terjadi dengan cara mengurai
senyawa kompleks polisakarida menjadi senyawa sederhana
monosakarida. Ketika makanan dikunyah di dalam mulut, makanan
akan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim ptialin yang
akan menghidrolisis pati menjadi sebuah maltosa dan gugus-gugus
glukosa kecil yang terbentuk dari tiga sampai sembilan gugus glukosa.
Setelah makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam lambung,
makanan tersebut akan bercampur dengan zat yang akan diseksresi
lambung. Kemudian, makanan tersebut akan masuk ke dalam
duodendum dan bercampur dengan getah pankreas. Hasil akhir dari
metabolisme karbohidrat adalah senyawa-senyawa gula dalam bentuk
fruktosa, glukosa, monosakarida, dan manosa. Senyawa-senyawa ini
kemudian akan diabsorsi melalui dinding usus dan akan terbawa oleh
hati oleh darah.
C. Metabolisme Lemak.
Metabolisme lemak adalah proses di mana asam lemak akan dicerna
kemudian dipecahkan untuk menghasilkan energi atau disimpan di
dalam tubuh sebagai cadangan energi. Proses metabolisme lemak
terjadi di dalam usus dan dibantu oleh enzim lipase yang terkandung
di dalam usus. Ketika makanan masuk ke dalam usus, usus akan
mengalami kontraksi yang merangsang keluarnya hormon
koleistokinin. Hormon tersebut merangsang kantong empedu
berkontraksi dan menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu
mengandung garam yang berfungsi untuk mengemulsi lemak menjadi
butiran lemak dengan ukuran yang lebih kecil.
Ukuran butiran lemak yang lebih kecil akan memudahkan proses
hidrolisis lemak oleh lipas yang diproduksi pankreas. Proses
metabolisme sebagian besar terjadi dalam usus namun jga dapat
terjadi pada hati, sel-sel otot, dan sel-sel lemak untuk dipakai sebagai
energi atau disimpan sebagai energi cadangan.

D. Metabolisme Protein.
Metabolisme protein merupakan proses kimia dan fisik yang
mencakup pada perubahan (anabolisme) protein menjadi asam amino
dan penguraian (katabolisme) asam amino pada protein.
Asam amino yang telah tersebar melewati darah dan masuk dalam
jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi protein. Protein ini
berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel-sel yang masih normal.
Pada metabolisme, asam amino akan melakukan pelepasan gugus
amino, kemudian perubahan kerangka karbon dalam molekul asam
amino. Proses pelepasan gugus amino terjadi pada deaminasi dan
transmisi oksidatif. Deaminasi oksidatif menggunakan dehidrogenese
dalam katalis, sedangkan jika transmisi yaitu proses katabolisme
asam. Amino yang melibatkan gugus amino pada satu asam amino
terhadap asam amino yang lain. Asam amino tidak dapat disimpan
pada tubuh manusia. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi
kurangnya sumber energy lain, tubuh manusia akan menggunakan
asam amino dalam sumber energi. Tidak seperti lemak dan
karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus amino yang
bertempat di deaminasi nitrogen α-amino didalam asam – asam
amino. Protein adalah produk yang dihasilkan oleh ekspresi informasi
genetik merupakan polimer asam amino yang terikat pada satu sama
lain dalam ikatan dalam sel hidup.

E. Pengaturan hormonal dalam metabolisme.


Hormon yang berperan penting dalam metabolisme nutrien antara lain
hormon tiroid, parathormon, epinefrin, insulin, dan glukagon.
Untuk hormon tiroid berfungsi untuk mempercepat pembentukan
energy dengan cara meningkatkan penggunaan oksigen kecuali pada
bagian otak, kelenjar hipofisis , limpa, dan kelenjar limfe. Hormon ini
juga berperan penting dalam pertumbuhan tinggi karena mengatur
metabolisme nutrient.
Hormon Parathormon berperan dalam metabolisme kalsium (Ca²⁺)
dan fosfor (P).
Hormon epinefrin dalam metabolisme memiliki peran dalam memicu
fosforilasi HSL (hormone-sensitive lipase) , inhibisi sintesis asam
lemak, meningkatkan cAMP melalui pengaktifan enzim adenilat
siklase, berperan dalam glikogenolisis dan glukoneogenesis di hepar.
Hormon Glucagon berperan didalam hepar untuk mengaktivasi
protein kinase dalam proses fosforilasi. Meningkatkan glikogenolisis
fi hepar → meningkatkan aktivitas enzim glikogen sintase →
menurunkan aktivitas enzim piruvat kinase → menurunnya aktivitas
glikolisis, Glukagon berperan antagonis dari insulin. Secara singkat
dapat dikatakan glucagon merubah glikogen dalam hepar.
Hormon Insulin berperan terhadap transportasi melalui sel jaringan
tubuh berbagai senyawa karbohidrat, asam-asam amino, nukleosida,
ion kalsium, dan fosfat organik dengan efek yang meningkatkan
aktivitas otot, jaringan lemak leukosit, lensa mata, dan hipofisis.
Namun tidak berpengaruh terhadap transportasi melalui membrane sel
jaringan otak, tubuli renalis, mukosa intestinal, dan eritrosit. Insulin
merangsang aktivitas enzim-enzim glikolisis dan menghambat enzim-
enzim glukoneogenesis. Dalam kondisi lapar kadar insulin akan turun
karena perannya akan menghambat metabolisme glukoneogenesis
yang akan dimulai saat cadangan glikogen di hati habis (saat lapar
tersebut).

F. Pengaturan Suhu.
Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan
menggunakan thermometer.
Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara produksi dan
pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang
disebut derajat. Bagian otak yang mengatur suhu tubuh adalah
hipotalamus.
Hipotalamus adalah organ pusat dari banyak fungsi otonom tubuh
manusia, yang paling terkenal di antaranya adalah pengaturan
homeostasis.
Hipotalamus ditemukan di bawah talamus dan terdiri dari lantai
ventrikel ketiga (salah satu dari empat ruang terbuka di otak tempat
cairan serebrospinal mengalir). Hipotalamus memanjang ke bawah
dari otak menjadi batang yang dikenal sebagai batang hipofisis (atau
batang infundibular), yang menghubungkannya ke kelenjar hipofisis

Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu


Suhu inti dan suhu kulit.
1. Suhu inti adalah suhu dari tubuh bagian dalam dan besarnya
selalu dipertahankan konstan, sekitar ± 1ºF (± 0,6º C) dari hari
kehari kecuali dalam keadaan demam.
2. Suhu Kulit : Suhu permukaan pada kulit jaringan subkutan,
dan lemak.Suhu permukaan akan meningkat atau menurun
sebagai respon terhadap lingkungan .

Suhu yang di maksud adalah “panas” atau “dingin” suatu


substansi. Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas
yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang
hilang ke lingkungan luar.
Panas diproduksi didalam tubuh melalui metabolisme,
merupakan reaksi kimia pada semua sel tubuh. Makanan
merupakan sumber energy utama bagi metabolisme. 
Reaksi kimia seluler membutuhkan energi untuk membentuk
adenosine trifosfat (ATP). Jumlah energy yang digunakan
untuk metabolisme adalah laju metabolik. Aktivitas yang
memerlukan tambahan reaksi kimia meningkatkan laju
metabolik. Bila metabolism meningkat, panas tambahan akan
diproduksi. Ketika metabolisme menurun, panas yang
diproduksi akan lebih sedikit. Produksi panas terjadi selama
istirahat, gerakan otot polos, getaran dan termogenesis tanpa
menggigil.
Metabolisme basal menghasilkan panas yang diproduksi tubuh
saat istirahat. Jumlah rata-rata laju metabolik basal
(BMR) bergantung pada luas permukaan tubuh .
Gerakan volunteer aktivitas otot selama latihan, membutuhkan
tambahan energi. Laju metabolic dapat meningkat 2000 kali
normal. Produksi panas dapat meningkat di atas 50 kali
normal.
Menggigil merupakan respons tubuh involunter terhadap suhu
yang berbeda dalam tubuh. Gerakan otot skelet selama
menggigil membutuhkan energi yang signifikan. Menggigil
dapat meningkatkan produksi panas 5 – 5 kali lebih besar dari
normal.
Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh.
1. Laju metabolisme basal semua sel tubuh.
2. Kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil,
3. metabolisme tambahan yang disebabkan oleh hormon
tiroksin (dan sebagian kecil hormon lain, seperti
hormon pertumbuhan dan testesteron.
4. Pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan
simpatis.
5. Sebagian besar pembentukan panas di dalam tubuh
dihasilkan organ dalam, terutama di hati, otak, jantung,
dan otot rangka selama berolahraga.
6. Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas
normal (Breman, 2009).
Demam merupakan kenaikan suhu tubuh menjadi > 37,5°C
yang diukur di aksila dan pada pengukuran rektal lebih
tinggi 0,5°C (WHO, 2014) .

1. Normal ( 36,5 derajat Celsius


2. Sub Fibris ( 37,5 derajat Celsius)
3. Fibris ( 38,5 derajat Celsius )
4. Hyperfireksia ( > 39 derajat Celsius)
5. Hypothermia : ( suhu kurang dari 36
derajat celsius ).
Perpindahan Panas
 Ada 4, secara konduksi, konveksi dan radiasi, Evaporasi .
1. Konduksi : Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat
. Dalam arti, perpindahan Panas (kalor) pada suatu zat itu tidak disertai
dengan adanya perpindahan pada partikel-partikelnya. Misalnya :
Tidur di lantai .
2. secara Konveksi : Konveksi merupakan suatu perpindahan panas
dengan melalui aliran yang zat perantaranya itu ikut juga berpindah,
misalnya : melalui pakaian .
3. secara Radiasi : perpindahan panas tanpa zat perantara, misalnya
Sinar matahari.
4. Secara EvaPorasi : Perpindahan panas melalui penguapan.
G. Pengukuran Suhu Tubuh.
Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C – 37,5°C. Pada pagi hari suhu
akan mendekati 35,5°C, sedangkan pada malam hari mendekati
37,7°C. Pengukuran suhu di rektum juga akan lebih tinggi 0,5°-l°C,
dibandingkan suhu mulut dan suhu mulut 0,5°C lebih tinggi
dibandingkan suhu aksila (Sherwood, 2014).
Thermometer adalah Alat pengukur suhu tubuh ini banyak jenisnya
dan bentuknya yaitu termometer air raksa, termometer digital,
termometer berbentuk strip (Nusi et al., 2013).
Suhu tubuh sesuai usia :

1. Jenis Termometer.

2. Lokasi Pengukuran Suhu.


a. Aksila / Ketiak.

b. Oral / mulut.

c. Telinga.

d. Temporal

e. Rectal / Anus.
H. Pengukuran BMR.
Basal Metabolic Rate (BMR) atau Angka Metabolisme Basal (AMB)
adalah kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses tubuh vital.
Proses tubuh vital meliputi mempertahankan tonus otot, sistem
peredaran darah, pernapasan, metabolisme sel, dan mempertahankan
suhu tubuh. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BMR, antara
lain jenis kelamin, umur, ukuran tubuh (berat badan), komposisi
tubuh, tingkat kesehatan, suhu lingkungan, suhu tubuh, aktivitas,
sekresi hormon, status gizi, kebiasaan merokok, dan keadaan hamil
dan menyusui. Satuan BMR adalah kkal untuk setiap kg berat
badan/jam.

Cara Menghitung BMR :


1. Berdasarkan berat badan
Jika ingin menghitung BMR berdasarkan berat badan, cara
menghitungnya dibedakan sesuai dengan jenis kelamin, Untuk
laki-laki, cara menghitung BMR-nya adalah 
BMR laki-laki = BB kg x 1.0 kkal x 24 jam. Sedangkan untuk
perempuan, BMR perempuan = BB kg x 0.9 kkal x 24 jam. 
2. Berdasarkan Standar WHO, FAO, dan UNU
Menurut WHO, FAO, dan UNU, nilai BMR bisa didapatkan
dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan berat badan
(BB). Yuk, kita simak penjelasannya dalam tabel berikut ini! 

3. Berdasarkan rumus Harris-Benedict yang telah direvisi oleh


Roza dan Shizgal (1984)
Rumus menghitung BMR berdasarkan Harris-Benedict dengan
revisi dari Roza dan Shizgal adalah sebagai berikut: 
BMR laki-laki = 88.362 + (13.397 x BB kg) + (4.799 x TB cm)
– (5.677 x umur tahun).
BMR Wanita = 447.593 + (9.247 x BB kg) + (3.098 x TB cm)
– (4.330 x umur tahun).
Sumber :

https://blog.ruangguru.com/apa-itu-bmi-dan-bmr

https://pahamify.com/blog/artikel/biologi-metabolisme/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/130000769/metabolisme-
pengertian-proses-dan-faktornya?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme_karbohidrat

PPT oleh Pak Wayan Pengaturan Suhu Tubuh , Keperawatan Dasar 1

Anda mungkin juga menyukai