NIM : 2001002
Kelas : D3 Keperawatan
Seorang anak (laki-laki) usia 6 tahun di bawa ke IGD oleh orangtuanya dengan
keluhan lemas. Orang tua mengatakan sudah 1 Minggu nafsu makan anak berkurang,
muntah, demam dan sering mengeluh nyeri di bagian perut. Berat badan anak 18Kg
(turun 2 Kg). Hasil pemeriksaan didapatkan data : Nadi 60x/menit, Respirasi
16x/menit, Suhu: 37,8°C, pasien tampak lemas. Pasien mendapatkan terapi cairan
NaCL 0.9 % 40tetes/menit. Untuk mengetahui kesetimbangan energi dokter
mneginstruksikan perawat untuk menghitung Body Mass Index (BMI) atau Indeks
Massa Tubuh (IMT) dan menghitung kebutuhan energy pasien dengan Basal
Metabolic Rate (BMR).
a. Metabolisme
b. Metabolisme karbohidrat
c. Metabolisme lemak
d. Metabolisme protein
f. Pengaturan suhu
B. Metabolisme Karbohidrat.
Metabolisme karbohidrat mencakup penguraian (katabolisme), sintesis
(anabolisme), dan perubahan bentuk karbohidrat dalam tubuh
organisme. Bentuk karbohidrat, yaitu glukosa akan diurai menjadi
senyawa gula sederhana yaitu monosakarida.
Saat makanan dicerna dalam tubuh, karbohidrat akan melalui proses
hidrolisis, yaitu proses penguraian menggunakan bantuan air.
Pencernaan karbohidrat tersebut terjadi dengan cara mengurai
senyawa kompleks polisakarida menjadi senyawa sederhana
monosakarida. Ketika makanan dikunyah di dalam mulut, makanan
akan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim ptialin yang
akan menghidrolisis pati menjadi sebuah maltosa dan gugus-gugus
glukosa kecil yang terbentuk dari tiga sampai sembilan gugus glukosa.
Setelah makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam lambung,
makanan tersebut akan bercampur dengan zat yang akan diseksresi
lambung. Kemudian, makanan tersebut akan masuk ke dalam
duodendum dan bercampur dengan getah pankreas. Hasil akhir dari
metabolisme karbohidrat adalah senyawa-senyawa gula dalam bentuk
fruktosa, glukosa, monosakarida, dan manosa. Senyawa-senyawa ini
kemudian akan diabsorsi melalui dinding usus dan akan terbawa oleh
hati oleh darah.
C. Metabolisme Lemak.
Metabolisme lemak adalah proses di mana asam lemak akan dicerna
kemudian dipecahkan untuk menghasilkan energi atau disimpan di
dalam tubuh sebagai cadangan energi. Proses metabolisme lemak
terjadi di dalam usus dan dibantu oleh enzim lipase yang terkandung
di dalam usus. Ketika makanan masuk ke dalam usus, usus akan
mengalami kontraksi yang merangsang keluarnya hormon
koleistokinin. Hormon tersebut merangsang kantong empedu
berkontraksi dan menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu
mengandung garam yang berfungsi untuk mengemulsi lemak menjadi
butiran lemak dengan ukuran yang lebih kecil.
Ukuran butiran lemak yang lebih kecil akan memudahkan proses
hidrolisis lemak oleh lipas yang diproduksi pankreas. Proses
metabolisme sebagian besar terjadi dalam usus namun jga dapat
terjadi pada hati, sel-sel otot, dan sel-sel lemak untuk dipakai sebagai
energi atau disimpan sebagai energi cadangan.
D. Metabolisme Protein.
Metabolisme protein merupakan proses kimia dan fisik yang
mencakup pada perubahan (anabolisme) protein menjadi asam amino
dan penguraian (katabolisme) asam amino pada protein.
Asam amino yang telah tersebar melewati darah dan masuk dalam
jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi protein. Protein ini
berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel-sel yang masih normal.
Pada metabolisme, asam amino akan melakukan pelepasan gugus
amino, kemudian perubahan kerangka karbon dalam molekul asam
amino. Proses pelepasan gugus amino terjadi pada deaminasi dan
transmisi oksidatif. Deaminasi oksidatif menggunakan dehidrogenese
dalam katalis, sedangkan jika transmisi yaitu proses katabolisme
asam. Amino yang melibatkan gugus amino pada satu asam amino
terhadap asam amino yang lain. Asam amino tidak dapat disimpan
pada tubuh manusia. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi
kurangnya sumber energy lain, tubuh manusia akan menggunakan
asam amino dalam sumber energi. Tidak seperti lemak dan
karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus amino yang
bertempat di deaminasi nitrogen α-amino didalam asam – asam
amino. Protein adalah produk yang dihasilkan oleh ekspresi informasi
genetik merupakan polimer asam amino yang terikat pada satu sama
lain dalam ikatan dalam sel hidup.
F. Pengaturan Suhu.
Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan
menggunakan thermometer.
Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara produksi dan
pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang
disebut derajat. Bagian otak yang mengatur suhu tubuh adalah
hipotalamus.
Hipotalamus adalah organ pusat dari banyak fungsi otonom tubuh
manusia, yang paling terkenal di antaranya adalah pengaturan
homeostasis.
Hipotalamus ditemukan di bawah talamus dan terdiri dari lantai
ventrikel ketiga (salah satu dari empat ruang terbuka di otak tempat
cairan serebrospinal mengalir). Hipotalamus memanjang ke bawah
dari otak menjadi batang yang dikenal sebagai batang hipofisis (atau
batang infundibular), yang menghubungkannya ke kelenjar hipofisis
1. Jenis Termometer.
b. Oral / mulut.
c. Telinga.
d. Temporal
e. Rectal / Anus.
H. Pengukuran BMR.
Basal Metabolic Rate (BMR) atau Angka Metabolisme Basal (AMB)
adalah kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses tubuh vital.
Proses tubuh vital meliputi mempertahankan tonus otot, sistem
peredaran darah, pernapasan, metabolisme sel, dan mempertahankan
suhu tubuh. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BMR, antara
lain jenis kelamin, umur, ukuran tubuh (berat badan), komposisi
tubuh, tingkat kesehatan, suhu lingkungan, suhu tubuh, aktivitas,
sekresi hormon, status gizi, kebiasaan merokok, dan keadaan hamil
dan menyusui. Satuan BMR adalah kkal untuk setiap kg berat
badan/jam.
https://blog.ruangguru.com/apa-itu-bmi-dan-bmr
https://pahamify.com/blog/artikel/biologi-metabolisme/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/130000769/metabolisme-
pengertian-proses-dan-faktornya?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme_karbohidrat