1. AftinaEkaRahmayanti /201201001
2. DwiNoviani /201201011
3. ErlinaPuspitaIndriyanti /201201015
4. SerniawatiR.Dj.Oy.T /201201042
5. SitiMunawwaroh /201201044
M
E
T
A
B
O
L
I
S
M
E
Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan tugas kami ini
antara lain sebagai berikut :
Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Fisiologi, Semester I, Tingkat I
A, DIII Kebidanan, STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
Sebagai sarana latihan dan melatih keterampilan dalam membuat ring-
kasan, makalah ataupun karyatulis.
Agar lebih memahami tentang pengertian metabolisme, jenis-jenis me-
tabolisme, serta bahan-bahan yang berperan dalam proses metabolisme.
Menjelaskan tentang metabolisme basal, metabolisme karbohidrat,
metabolisme protein, serta metabolisme lemak.
Menjelaskan tentang kalori dan beberapa aspek yang berhubungan
dengan hal tersebut.
Menjelaskan tentang suhu tubuh dan beberapa aspek yang berhubungan
dengan hal tersebut.
Metabolisme adalah perubahan
kimiawi yang terjadi dalam
tubuh untuk pelaksanaan
berbagai fungsi vitalnya
Definisi : Merupakan jumlah keseluruhan aktifitas metabolisme dalam
keadaan istirahat fisik dan mental.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme adalah sebagai
berikut :
• Ukuran tubuh. Orang gemuk proses metabolismenya lebih tinggi.
• Umur. Usia remaja dan dewasa terjadi peningkatan metabolisme
tubuh dan menurun setelah usia lanjut.
• Jenis Kelamin. Laki-laki metabolismenya lebih besar dibandingkan
wanita.
• Iklim.
• Jenis Pekerjaan. Pekerja berat kecepatan metabolismenya lebih tinggi.
Lemak : Protein :
- Satu gram lemak - Satu gram protein setara
setara dengan 9 kalori. dengan 4 kalori.
- Kebutuhan Gizi - Kebutuhan Gizi harian
untuk lemak sebesar untuk protein sebesar
62 gram. 60 gram.
Penggunaan Kalori
Kalori diperlukan tubuh untuk beraktivitas. Berikut adalah jumlah
perkiraan kalori yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas pada responden dengan
berat badan 60 kilogram:
Produksi Panas dalam Tubuh Manusia Diakibatkan oleh :
Metabolisme : metablisme basal menghasilkan panas yang diproduksi
tubuh saat istirahat.
Gerakan volunter : aktivitas otot selama latihan membutuhkan tambahan
energy.
Menggigil : respon tubuh terhadap suhu yang berbeda dalam tubuh.
Nilai Standar untuk Mengetahui Jumlah Panas Tubuh : PANAS
Batas Normal Suhu TubuhManusia BERLEBIHAN, dapat terjadi akibat :
dibagi Menjadi Empatyaitu : Suhu luar, kegiatan fisik, dan keringat.
1. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari
36°c.
1. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara KEHILANGAN PANAS, disebabkan oleh :
36 - 37,5°c. Aktivitas kulit.
3. Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara Alasan yang paling utama adalah penguap-
37,5 - 40°c. an air dari paru-paru dan organ ekskresi.
4. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari
40°c. PELEPASAN PANAS, dirangsang oleh
VASOLIDATASI (pelebaran pembuluh
darah) pada kulit akibat pengeluaran keri-
ngat. SUHU TURUN, terjadi karena
VASOKONTRIKSI yang berlangung lama.
Hal ini disebabkan oleh suhu yang dinging
atau kelaparan sehingga tubuh menggigil
dan gemetar dalam usaha menghangatkan
badan.
KitaDapatMengukurSuhuTubuhPadaTempat-Tempatberikut:
Ketiak/ axilae : termometer didiamkan selama 10-15 menit.
Anus/ dubur/ rectal : termometer didiamkan selama 3-5 menit.
Mulut/ oral : termometer didiamkan selama 2-3 menit.
FaktoryangDapatMempengaruhiSuhuTubuhadalahsebagaiberikut:
1. Variasi dari luar 8. Rangsangan saraf simpatis
2. Umur 9. Hormon pertumbuhan
3. Jenis Kelamin 10. Hormon tiroid
4. Gizi 11. Hormon kelamin
5. Kerja jasmani 12. Demam (peradangan)
6. Lingkungan 13. Gangguan organ
7. Kecepatan Metabolisme Basal
PembentukanPanas
Pembentukan panas dalam tubuh sangat tergantung pada taraf metabolisme
yang ditentukan oleh kegiatan proses kimi yang berlangsung dalam jaringan.
Faktoryangmempengaruhipembentukanpanasadalahsebagaiberikut:
1. Jumlah makanan yang dimakan memenuhi syarat.
2. Bahan makanan yang banyak mengandung kalori.
3. Tonus otot.
4. Kontraksi otot. Kontraksi yang banyak dapat membentuk panas.
5. Taraf metabolisme yang memenuhi syarat.
PengeluaranPanas
Pengeluaran panas sebenarnya kurang tepat. Biasanya suhu lingkungan lebih
rendah dari suhu tubuh manusia. Dengan demikian, pa-nas tubuh akan
keluar atau pindah dari tubuh ke benda lain (padat, cair, maupun gas) yang
terdapat di sekitar tubuh.
Pengeluaranpanasbergantungpadahal-halberikut:
a. Luas permukaan badan.
b. Beda suhu tubuh dengan suhu lingkungan.
c. Kelembaban udara.
Pengeluaranpanasberlangsungmelaluiprosesberikutini:
a. Konduksi; c. Radiasi;
b. Konveksi; d. Evaporasi.
BeberapaPenyakityangBerkaitandenganPerubahanSuhuTubuh:
Demam
Hipertermia
Hipotermia
Kelelahan akibat panas
Heat stroke
A. Metabolisme Karbohidrat
1. Glukosa dalam darah masuk lewat vena hepatica kemudian masuk ke sel hati.
2. Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis (dipecah)
menjadi piruvat dan laktat. Tahap ini akan menghasilkan ATP yang diper- lukan
untuk kontraksi otot.
3. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak
dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen).
Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek.
Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikon-
versi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
4. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen di-
pecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan
oksidasi piruvat .
5. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber
energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan
glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus
diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme
untuk memperoleh energi.
B. Metabolisme Lemak
1. Lemak di dalam tubuh bersifat dinamis. Lemak disebut juga triasilgliserol yaitu
merupakan bentuk simpanan energi di dalam tubuh.
2. Di dalam tubuh terdapat interaksi satu organ dengan organ lainnya yang
berkaitan dengan metabolisme lemak.
3. Metabolisme lemak menggambarkan interaksi antara organ intestine, hati, otot,
jaringan adiposa, dan darah.
4. Lemak diet diserap dalam bentuk: kilomikron → diabsorpsi usus halus masuk
ke limfe (ductus torasikus) → masuk darah.
5. Kilomikron dalam plasma disimpan dalam jaringan lemak (adiposa) dan hati.
6. Proses penyimpanannya : kilomikron dipecah oleh enzim lipoprotein lipase
(dalam membran sel) → asam lemak.
7. Di dalam sel asam lemak disintesis kembali jadi trigliserida (simpanan lemak).
Hati membantu oksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam
jaringan. Lemak oksidasi memberikan panas dan tenaga, sedangkan lemak
yang disimpan mengandung vitamin A dan vitamin B.
8. Perubahan asam lemak menjadi energi akan menghasilkan BADAN KETON.
C. Metabolisme Protein
1. Protein merupakan nutrien ketiga yang utama bagi manusia, dan sangat erat kai-
tannya dengan asam amino alfa, karena asam amino alfa adalah unit terkecil dari
molekul protein. Sejumlah ASAM AMINO dibentuk sebagai hasil pemecahan
protein, kelebihan asam amino akan dimetabolisme dalam hati untuk mengeluar-
kan unsur nitrogen, hanya karbon, hidrogen, dan O2 yang dapat digunakan untuk
memproduksi panas dan energi.
2. Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam
amino dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke
seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan
tubuh asam amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel).
3. Dan sebagiannya lagi tetap di dalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein da-
lam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi
protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh
maka protein di rombak kembali menjadi asam amino.
Semua penambahan atau kehilangan
panas antara tubuh dan lingkungan
eksternal harus berlangsung antara
permukaan tubuh dengan lingkungan-
nya. Suhu suatu benda dapatdianggap
sebagai ukuran konsentrasi panas
dalam benda tersebut.Karena itu,
panas selalu mengalir mengikuti
penurunan gradien konsentrasinya;
yaitu, menuruni gradien termal/
suhu dari bahan yang lebih hangat
ke yang lebih dingin (termo artinya
“panas”).
1 2
3 4
1 Radiasi Perpindahan energi panas dari suatu
benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin
dalam bentuk gelombang elektromagnetik (“gelom-
bang panas”), yang merambat melalui ruang.
Metabolisme Protein
- Proses pencernaan metabolisme protein terjadi di dalam lambung dan usus.
- Produksi buangan hasil metabolisme protein dalam jaringan yang terdiri dari urea,
asam urat, dan kreatinin disekresi dalam urine.
- Protein yang berlebihan dalam tubuh tidak disimpan, tetapi disekresikanterutama
dalam urine.
Metabolisme Lemak
- Absorpsi Lemak
Lemak diet diserap dalam bentuk: kilomikron → diabsorpsi usus
halus masuk ke limfe (ductus torasikus) → masuk darah. Kilomikron
dalam plasma disimpan dalam jaringan lemak (adiposa) dan hati.
- Proses penyimpanannya: kilomikron dipecah oleh enzim lipoprotein
lipase (dalam membran sel) → asam lemak dan gliserol.
- Didalam sel asam lemak disintesis kembali jadi trigliserida (simpan-
an lemak). Hati membantu oksidasi lemak dan mempersiapkan untuk
disimpan dalam jaringan. Lemak oksidasi memberikan panas dan
tenaga, sedangkan lemak yang disimpan mengandung vitamin A dan
vitamin B.
- Perubahan asam lemak menjadi energi akan menghasilkan Benda
Keton.
- Pada kondisi dimana banyak terjadi Pembongkaran dan Pembakaran
berlebihan dari LEMAK oleh hati maka Kadar Benda Keton dalam
darah akan MENINGKAT dan di ekskresikan kedalam Urine.
Metabolisme erat kaitannya dengan produksi panas tubuh.Karena 25%
energi dalam makanan digunakan untuk melakukan kerja biologis dan
sisanya diubah menjadi panas.
4 Cara fisik pertukaran panas antara tubuh danlingkungan yaitu konveksi,
konduksi, radiasi, dan evaporasi.
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh adalah variasi di luar, umur,
jenis kelamin, gizi, kerja jasmani, lingkungan, kecepatan metabolisme
basal, rangsangan saraf simpatis, hormon pertumbuhan, hormon tiroid,
hormon kelamin, demam, dan gangguan organ.
Gambaran suhu tubuh dapat diperoleh dengan pengukuran suhu pada
ketiak, mulut, dan rektum.
Gangguan suhu tubuh antara lain demam, hipotermia,hipertermia,
kelebihan akibat panas, dan heat stroke.
http: //dr-suparyanto.blogspot.com/2010/01/metabolisme-lemak.html.
http: //dr-suparyanto.blogspot.com/2010/01/metabolisme-protein.html.
http: //id.scribd.com/doc/57181049/Suhu-Tubuh-Manusia
http: //id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik.
http: //staff.uny.ac.id/sites/default/.../Bb6-Metabolisme.pdf.
http: //www.deherba.com/beberapa-penyakit-disebabkan-adanya-perubahan-
suhutubuh.html
http: //www.tropicanaslim.com/all-about-calories.
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 2.
Jakarta: SalembaMedika.
W. F. Ganong. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya. Terimakasih …