Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

DI RUANG RAJAWALI RSUP KARIADI SEMARANG

A. DEFINISI

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat- zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Dalam
konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan
nutrien. Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya,
setiap nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan
sekurang-kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan
diserap oleh tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat
nutrisi esensial (kelompok nutrien) yang seimbang. Nutrien mempunyai tiga
fungsi utama, yaitu:

1. Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh


2. Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan
otot
3. Mengatur proses di dalam tubuh.

Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai “nilai
kalori”. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran.
 Jumlah kalori yang dihasilkan nutrien (Suitor & Hunter, 1980):
1 gr karbohidrat dan protein : 4 kkal
1gr lemak : 9 kkal
 Rata-rata pemasukan energi (Guyton, 1986):
45% energi dari karbohidrat
40% energi lemek
15% energi protein

B. Tujuan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.

C. Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan
merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi.
1. Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan
energi untuk terus- menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Keseimbangan energi = Pemasukan energi – Pengeluaran energi
Atau
Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang
disimpan)
a. Pemasukan energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama
oksidasi makanan. Dari makanan yang dimakan kemudian di pecah
secara kimiawi menjadi protein, lemak dan karbohidrat. Besarnya
energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kilokalori juga
disebut satu kalori besar (K) atau kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1derajat celcius.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan
glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam
hati dan jaringan otot.
b. Pengeluaran energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk
mensupport jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi
tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin trifosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolism Rate
(BMR) dan aktivitas fisik.
Kebutuhan energi = (BMR +24) + (0,1 x konsumsi kkal/hari) +
(energi aktivitas)
Energi untuk aktivitas misalnya:
Istirahat = 30 kal/jam
Duduk = 40 kal/jam
Berdiri = 60 kal/jam
Menjahit = 70 kal/jam
Mencuci piring = 130-176 kal/jam
Melukis = 400 kal/jam
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi
maka akan terjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan
dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan.
Sebaliknya, jika pemasukan energi lebih banyak dari pengeluaran
energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan energi akan
disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
c. Basal Metabolism Rate (BMR)
Basal Metabolism Rateadalah energi yang digunakan tubuh pada
saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori basal:
1. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah
dengan cepat, hal ini berhubungan dengan faktor pertumbuhan.
Setelah usia 20 tahun lebih konstan.
2. Jenis Kelamin
Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibanding
wanita. Pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/Kg BB/jam.
3. Tinggi dan Berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh. Semakin luas pengeluaran panas akan lebih banyak
sehingga kebutuhan basal metabolisme lebih besar.
4. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan
tiroksia misalnya pada hipertiroidakan meningkatkan basal
metabolisme sedangkan penurunan kadar tiroksin akan
menurunkan metabolisme.
5. Suhu lingkingan
Suhu lingkungan yang lebih dingin akan meningkatkan
metabolisme untuk menyesuaikan diri, tubuh harus lebih banyak
memproduksi panas.
6. Keadaan sakit
Pada orang sakit suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu tersebut
akan mempercepat reaksi kimia, dimana peningkatan 1 derajat 1
celsius akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7. Keadaan hamil
Konsumsi oksigen pada orang hamil meningkat untuk memenuhi
kebutuhan dan pertumbuhan janin, sehingga metabolisme juga
akan meningkat.
8. Keadaan stres dan ketegangan
Keadaan stres dan ketegangan akan merangsang produksi
ketekolamin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.
2. Karakteristik status nutrisi
Karakteristik nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
a. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan
sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight)
dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan:
BB (Kg) atau BB (pon) x 704,5
TB (M) TB (inci)²
b. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
3. Kegiatan yang membutuhkan energi:
a. Tanda tanda vital, pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dan
lain-lain.
b. Kegiatan mekanik oleh otot
c. Aktivitas otot oleh saraf
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
g. Pengeluaran hasil metabolisme.
4. Fungsi nutrisi atau zat gizi
a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan.
c. Sebagai pelindung dan pengatur

D. Elemen nutrien/zat gizi


1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4
kilokalori (kkal). Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
a. Jenis karbohidrat
o Monosakarida
Merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul
dapat diserap langsung diserap oleh pembuluh darah. Contoh:
glukosal dektrosa pada buah-buahan dan sayur-sayuran, fruktosa
pada buah, sayuran, madu, dan galaktosa dari pecahan disakarida.
o Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.sukrosa dan
maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu
merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu
hewan.
o Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.
b. Fungsi karbohidrat
o Sumber energi yang murah
o Sumber energi utama bagi otak dan saraf
o Membuat cadangan tenaga tubuh
o Pengaturan metabolisme lemak
o Untuk efisiensi penggunaan protein
o Memberikan rasa kenyanmg
c. Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, umumnya
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani
berbentuk glikogen.
d. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabolisme.
Pencernaan adalah memecahkan makanan menjadi bagian yang lebih
kecil dan dapat di absorpsi melalui cairan tubuh. Mekanisme
pencernaan bisa secara mekanik maupun kimia. Secara mekanik
melibatkan fungsi saraf dan otot untuk memindahkan makanan dalam
saluran pencernaan melalui kontraksi otot. Pencernaan secara kimia
melalui tipe sekresi yang diproduksi pada saluran pencernaan. Ada 4
tipe produk sekresi yang dapat membantu pencernaan yaitu enzim
yang spesifik, Hcl, mukus, air, dan elektrolit.
Zat gizi diabsorpsi oleh saluran usus kecil dan bagian proksimal
usus besar metabolisme karbohidrat mengandung tiga proses:
o Perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon
dioksida, dan air disebut Glikogenolosis.
o Perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen disebut
Glikogenesis.
o Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
Glukoneogenesis.
2. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gr protein menghasilkan 4 kkal.
Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan
dalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial
tidak dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan.
Jenis asam amino esensial diantaranya lisin, tripofan, fenilalalin, leusin.
a. Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3
golongan :
o Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya albumin
dan globulin.
o Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti dengan
glikogen membentuk glikoprotein.
o Turunan dari protein
Yang termasuk turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan
gelatin.

b. Fungsi protein
o Untuk keseimbangan cairan
o Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
o Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon
o Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
o Sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan
dalam bentuk genes.
c. Sumber protein
o Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.
o Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, keledai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
d. Metabolisme protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam
usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim
tripsin dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran
darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke
jaringan tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian
digunakan untuk membuat protein darah.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke
hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah
menjadi dua macam yaitu asam organik dan amoniak (NH3).
Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organik
dimanfaatkan sebagai sumber energi.
3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paliong besar.
a. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi:
o Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan
gliserol.
o Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan
lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan
glikogen.
b. Fungsi lemak
o Memberikan kalori, dimana setiap satu gram lemak dalam
peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
o Melarutrkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
o Memberikan asam-asam lemak esensial.
c. Sumber lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak
nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti
terdapat pada kacang-kacangan, kelapa, dan lain-lain. Sedangkan
lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai
panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.
d. Metabolisme lemak
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim
lipase yang berasal dari pankreas. Di dalam duodenum trigliserida
dipecah menjadi diglyserida, monoglyserida, dan asam lemak bebas
dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas rantai panjang tidak larut
dalam air tetapi berikatan dengan garam-garam empedu dan dapat
larut (emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di
dalam hati sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah
menjadi zat keton, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk lemak
badan. Apabila tubuh kehabisan glikogen maka lemak badan diambil
kembali. Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian dalam
hati dalam bentuk lemak bebas. Jika dalam makanan terdapat
kelebihan karbohidrat atau lemak dari kebutuhan tubuh maka
kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan tenaga. Lemak
cadangan disimpan di sekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan alat tubuh
yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai:
o Cadangan tenaga
o Bantalan bagi alat-alat tubuh
o Mempertahankan panas tubuh
o Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya
o Membentuk postur tubuh
4. Mineral
Adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena perannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan
menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih, dan
mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam
makromioneral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang
termasuk mikromineral adalah klorida, yodium, iron, zinc.
Secara umum fungsi dari mineral adalah:
a. Membangun jaringan tulang
b. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
c. Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
d. Membuat berbagai enzim
5. Vitamin
Adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada
makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan
dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin
dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12,
folic acid, serta viamin C.
b. Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A,D,E, K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.

E. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

Secara umum gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan


nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, kanker, dll.

1. Kekurangan Nutrisi

Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan normal atau resiko


penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme tubuh.

Tanda Klinis

1. Berat badan 10-20% dibawah normal


2. Tinggi badan dibawah ideal
3. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
4. Adanya kelemahan dan nyri tekan pada otot
5. Adanya penurunan albumin serum
6. Adanya penurunan transferin

Kemungkinan Penyebab :

1. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori


akibat penyakit infeksi atau kanker
2. Disfagia karena adanya kelainan persyarafan
3. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa
4. Nafsu makan menurun
2. Kelebihan Nutrisi

Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mengalami resiko


penigkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara
berlebihan.

Tanda Klinis :

1. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.


2. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
3. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25mm wanita
4. Adanya jumlah supan yang berlebihan
5. Aktivitas menurun atau monoton

Kemungkina penyebab :

1. Perubahan pola makan


2. Penurunan fungsi pengucapan dan penciuman

3. Obesitas

Masalah peningkatan berat badan yang mencapai >20% BB normal.


Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena melebihi
asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Mal Nutrisi
Masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tempat seluler. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa,
konjungtiva,dll.

Tipe-tipe malnutrisi :

• Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan


kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
• Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya
pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot,
menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut
buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.

• Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau


disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan
cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun,
atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.

5. Diabetas Militus

Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan


metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.

6. Hipertensi

Gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah


pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyabab dari adanya obesitas serta
asupan kalsium,natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

7. Kanker

Gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian


lemak secara berlebihan.

F. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Antropometri : Berat badan ideal: (TB- 100) ± 10%
Lingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):
Nilai normal Wanita: 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm
B. Biomedika
a. Albumin (N: 4-5,5 mg/ 100 ml)
b. Transferin (N: 170-25 mg/100 ml)
c. Hb (N: 12 mg %)
d. BUN (N : 10-20 mg/ 100 ml).
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki –laki: 0,6-1,3 mg/ 100
ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100 ml.
C. Keadaan umum pasien
D. Diet
Apa makanan yang disukai klien ?
Apa makanan yang tidak disukai klien ?
Apakah klien memiliki riwayat alergi makanan ?
Dalam sehari berapa banyak pasien makan ?

2. Diagnisis keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan
nutrisi adalah :
1. Kekurangan nurisi, berhubungan dengan :
- Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara
berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun
kanker.
- Disfagia akibat kelumpuhan serebral
- Penurunan absorbsi nutrisi akibat intoleransi laktosa
- Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare,
ataupun pengeluaran lainnya.
- Ketidakcukupan absorbsi akibat efek samping obat
- Kesulitan mengunyah
2. Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan :
 Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
 Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
 Kurang pengetahuan tentang nutrisi
 Penurunan kabutuhan metabolisme
 Kelebihan asupan
 Parubahan gaya hidup

3. Perencanaan keperawatan
Tujuan :
1. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana tindakan :
1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya
kekurangan atau kelebihan dan status kebutuhan nutrisi
2. Kurangi faktor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitir glukosa, elektrolit, albumin dan hemoglobin
6. Berikan info pendidikan tentang diet, kebutuhan kalori,dll

 Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi dapat dilakukan dengan


cara :
1. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan
penurunan nafsu makan
2. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi
sering yang sesuai dengan diet
3. Menata ruangan senyaman mungkin
4. Menurunkan srtes psikologis
5. Menjaga kebersihan mulut
6. Menyajikan makanan mudah dicerna
7. Hindari makanan yang mengandung gas

 Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi dapat dilakukan dengan cara


:
1. Lakukan kebersihan mulut dengan kumur kumur menggunakan
minuman bikarbonat rendah kalori atau 1⁄2 atau 1⁄4 larutan
hidrogen peroksida dan air sebagai pembersih mulut.
2. Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah
variasi dan kepadatan seperti jus atau sop kental
3. Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein
4. Hindari makanan yang mengandung lemak
5. Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
6. Lakukan program olah raga
 Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat
dilakukan dengan cara :
1. Atur posisi seperti duduuk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi
tempat tidur
2. Pertahankan posisi selama 10-15 menit
3. Fleksikan kepala kedepan pada garis tubuh 45 derajat untuk
mempertahankan kepatenan esofagus
4. Mulai dari jumlah yang sedikit
5. Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makan yang pedas
atau asam, makan berserat(sayuran mentah) dan rendam makanan
kering agar lunak
4. Pelaksanaan (tindakan) keperawatan
1. Pemberian nutrisi melalui oral
Tindakan keperawatan yand dilakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu
memberikan makanan melalui oral(mulut), bertujuan memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada pasien.
2. Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung(NGT)
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kabutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan
dengan cara memberikan makan melalui pipa lambung atau pipa
penduga(selang NGT). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien.
3. Pemberian nutrisi melalui parental
Merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang dimasukkan
kedalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral(untuk nutrisi
parental total) menggunakan cairan dalam bentuk dextrose dan cairan
asam amino atau vena perifer(untuk nutrisi parental parsial) menggunakan
cairan yang mengandung karbohidrat, asam amino dan lemak. Pemberian
nutrisi ini dilakukan pada pasien yang tidak bisa makan melalui mulut
ataupun bantuan pipa dengan tujuan menunjang nutrisi enteral yang hanya
memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian.
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai
dari adanya kemampuan dalam :
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan
dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang
dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan
adanya proses pencernaan makan yang adekuat.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI PADA Tn.D DI RUANG RAJAWALI
3B RUMAH SAKIT KARIADI KOTA SEMARANG

A. PENGKAJIAN
1) Biodata
Nama : Tn. D
RM : C687454
Jenis kelamin : laki - laki
Tanggal lahir / umur : 30 juni 1989
Alamat : Tegal
Status perkawinan : belum kawin
Agama : islam
Pekerjaan : Nelayan
Suku / bangsa : Jawa
Diagnosa medik : Vomitus

2) Keluhan utama
Pasien mengatakan mual muntah sejak kurang lebih 2 bulan, 1 bulan
teakhir pasien mengeluh muntah

3) Riwayat penyakit sekarang


Kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien mengatakan mual muntah, namun
sejak 1 bulan teakhir pasien mengatakan muntah setiap kali makan.
Dilakukan pemeriksaan vital sign di dapat TD: 80/60 mmHg, Nadi:
92x/menit, RR: 26x/menit, S: 36,30C TB: 168cm, BB: 47kg.
B. DATA FOKUS
 Data subyektif
- Pasien mengatakan mual muntah
- Pasien mengatakan muntah setiap kali makan
 Data obyektif
- Klien tampak muntah setiap kali makan
- Tampak lemah
- Tampak pucat
- BB menurun menjadi 47kg
- Mukosa bibir tampak kering

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit nutrisi berhubungan dengan proses penyakit

D. PEMERIKSAAN FISIK
A: - BB sebelum sakit :62kg
- BB saat sakit : 47kg
- LILA : 20,5cm
- TB : 168cm
- IMT : 16,65 (sangat kurus)

B: - Hb : 11,4

- Leukosit : 7.800
- Trombosit : 201.000
- GDS : 84
- Albumin : 4,1
- Na : 122
- K : 3,3
C: - badan tampak kurus

- Pasien tampak lemah


- Tampak pucat
- Mukosa bibir kering
D: - Makanan yang disukai makanan yang berkuah
- Makan yang tidak disukai makanan yang pedas
- Tidak memiliki riwayat alergi makanan
- Makan habis ¼ porsi dalam sehari

Therapy 10 april 2018

Injeksi omeprazole 40mg/24jam

Injeksi metoclopramide 10mg/8jam

Infuse RL 30tpm

E. INTIERVENSI
NOC :
- Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
- BB ideal sesuai dengan TB
- Tidak ada tanda tanda malnutrisi

NIC

1. Monitor adanya penurunan BB


2. Kolaborasi dengan tim medis untuk meningkatkan intake Fe
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk meningkatkan protein
4. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering
5. Kolaborasi dengan tim medis tentang pemberian therapy anti emetik
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Waktu Implementasi Evaluasi
D: S:
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan mual
mual muntah muntah
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
muntah setiap kali muntah setiap kali
makan makan
- Klien tampak pucat O:
- BB menurun menjadi - Klien tampak lemah
47kg - Klien tampak pucat
- Mukosa bibir tampak - BB menurun menjadi
kering 47kg
A: - Mukosa bibir tampak
1. Memonitor adanya kering
penurunan BB A: masalah belum teratasi
2. Berkolaborasi dengan P: lanjutkan intervensi 1,2,3,4, 5.
tim medis untuk
meningkatkan intake
Fe
3. Berkolaborasi dengan
tim medis untuk
meningkatkan protein
4. Menganjurkan pasien
untuk makan sedikit
tapi sering
5. Berkolaborasi dengan
tim medis tentang
pemberian therapy
anti emetic
R:
1. BB menurun dari 62kg
menjadi 47kg
2. pasien Belum di berikan
intake Fe
3. pasien Belum di berikan
protein
4. klien kooperatif
5. pasien belum di berikan
therapy anti emetik

Anda mungkin juga menyukai