KEBUTUHAN NUTRISI
A. DEFINISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat- zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Dalam
konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan
nutrien. Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya,
setiap nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan
sekurang-kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan
diserap oleh tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat
nutrisi esensial (kelompok nutrien) yang seimbang. Nutrien mempunyai tiga
fungsi utama, yaitu:
Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai “nilai
kalori”. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran.
Jumlah kalori yang dihasilkan nutrien (Suitor & Hunter, 1980):
1 gr karbohidrat dan protein : 4 kkal
1gr lemak : 9 kkal
Rata-rata pemasukan energi (Guyton, 1986):
45% energi dari karbohidrat
40% energi lemek
15% energi protein
C. Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan
merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi.
1. Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan
energi untuk terus- menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Keseimbangan energi = Pemasukan energi – Pengeluaran energi
Atau
Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang
disimpan)
a. Pemasukan energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama
oksidasi makanan. Dari makanan yang dimakan kemudian di pecah
secara kimiawi menjadi protein, lemak dan karbohidrat. Besarnya
energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kilokalori juga
disebut satu kalori besar (K) atau kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1derajat celcius.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan
glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam
hati dan jaringan otot.
b. Pengeluaran energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk
mensupport jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi
tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin trifosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolism Rate
(BMR) dan aktivitas fisik.
Kebutuhan energi = (BMR +24) + (0,1 x konsumsi kkal/hari) +
(energi aktivitas)
Energi untuk aktivitas misalnya:
Istirahat = 30 kal/jam
Duduk = 40 kal/jam
Berdiri = 60 kal/jam
Menjahit = 70 kal/jam
Mencuci piring = 130-176 kal/jam
Melukis = 400 kal/jam
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi
maka akan terjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan
dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan.
Sebaliknya, jika pemasukan energi lebih banyak dari pengeluaran
energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan energi akan
disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
c. Basal Metabolism Rate (BMR)
Basal Metabolism Rateadalah energi yang digunakan tubuh pada
saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori basal:
1. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah
dengan cepat, hal ini berhubungan dengan faktor pertumbuhan.
Setelah usia 20 tahun lebih konstan.
2. Jenis Kelamin
Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibanding
wanita. Pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/Kg BB/jam.
3. Tinggi dan Berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh. Semakin luas pengeluaran panas akan lebih banyak
sehingga kebutuhan basal metabolisme lebih besar.
4. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan
tiroksia misalnya pada hipertiroidakan meningkatkan basal
metabolisme sedangkan penurunan kadar tiroksin akan
menurunkan metabolisme.
5. Suhu lingkingan
Suhu lingkungan yang lebih dingin akan meningkatkan
metabolisme untuk menyesuaikan diri, tubuh harus lebih banyak
memproduksi panas.
6. Keadaan sakit
Pada orang sakit suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu tersebut
akan mempercepat reaksi kimia, dimana peningkatan 1 derajat 1
celsius akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7. Keadaan hamil
Konsumsi oksigen pada orang hamil meningkat untuk memenuhi
kebutuhan dan pertumbuhan janin, sehingga metabolisme juga
akan meningkat.
8. Keadaan stres dan ketegangan
Keadaan stres dan ketegangan akan merangsang produksi
ketekolamin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.
2. Karakteristik status nutrisi
Karakteristik nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
a. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan
sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight)
dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan:
BB (Kg) atau BB (pon) x 704,5
TB (M) TB (inci)²
b. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
3. Kegiatan yang membutuhkan energi:
a. Tanda tanda vital, pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dan
lain-lain.
b. Kegiatan mekanik oleh otot
c. Aktivitas otot oleh saraf
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
g. Pengeluaran hasil metabolisme.
4. Fungsi nutrisi atau zat gizi
a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan.
c. Sebagai pelindung dan pengatur
b. Fungsi protein
o Untuk keseimbangan cairan
o Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
o Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon
o Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
o Sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan
dalam bentuk genes.
c. Sumber protein
o Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.
o Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, keledai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
d. Metabolisme protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam
usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim
tripsin dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran
darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke
jaringan tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian
digunakan untuk membuat protein darah.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke
hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah
menjadi dua macam yaitu asam organik dan amoniak (NH3).
Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organik
dimanfaatkan sebagai sumber energi.
3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paliong besar.
a. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi:
o Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan
gliserol.
o Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan
lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan
glikogen.
b. Fungsi lemak
o Memberikan kalori, dimana setiap satu gram lemak dalam
peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
o Melarutrkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
o Memberikan asam-asam lemak esensial.
c. Sumber lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak
nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti
terdapat pada kacang-kacangan, kelapa, dan lain-lain. Sedangkan
lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai
panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.
d. Metabolisme lemak
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim
lipase yang berasal dari pankreas. Di dalam duodenum trigliserida
dipecah menjadi diglyserida, monoglyserida, dan asam lemak bebas
dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas rantai panjang tidak larut
dalam air tetapi berikatan dengan garam-garam empedu dan dapat
larut (emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di
dalam hati sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah
menjadi zat keton, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk lemak
badan. Apabila tubuh kehabisan glikogen maka lemak badan diambil
kembali. Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian dalam
hati dalam bentuk lemak bebas. Jika dalam makanan terdapat
kelebihan karbohidrat atau lemak dari kebutuhan tubuh maka
kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan tenaga. Lemak
cadangan disimpan di sekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan alat tubuh
yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai:
o Cadangan tenaga
o Bantalan bagi alat-alat tubuh
o Mempertahankan panas tubuh
o Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya
o Membentuk postur tubuh
4. Mineral
Adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena perannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan
menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih, dan
mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam
makromioneral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang
termasuk mikromineral adalah klorida, yodium, iron, zinc.
Secara umum fungsi dari mineral adalah:
a. Membangun jaringan tulang
b. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
c. Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
d. Membuat berbagai enzim
5. Vitamin
Adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada
makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan
dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin
dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12,
folic acid, serta viamin C.
b. Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A,D,E, K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.
1. Kekurangan Nutrisi
Tanda Klinis
Kemungkinan Penyebab :
Tanda Klinis :
Kemungkina penyebab :
3. Obesitas
4. Mal Nutrisi
Masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tempat seluler. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa,
konjungtiva,dll.
Tipe-tipe malnutrisi :
5. Diabetas Militus
6. Hipertensi
7. Kanker
F. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Antropometri : Berat badan ideal: (TB- 100) ± 10%
Lingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):
Nilai normal Wanita: 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm
B. Biomedika
a. Albumin (N: 4-5,5 mg/ 100 ml)
b. Transferin (N: 170-25 mg/100 ml)
c. Hb (N: 12 mg %)
d. BUN (N : 10-20 mg/ 100 ml).
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki –laki: 0,6-1,3 mg/ 100
ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100 ml.
C. Keadaan umum pasien
D. Diet
Apa makanan yang disukai klien ?
Apa makanan yang tidak disukai klien ?
Apakah klien memiliki riwayat alergi makanan ?
Dalam sehari berapa banyak pasien makan ?
2. Diagnisis keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan
nutrisi adalah :
1. Kekurangan nurisi, berhubungan dengan :
- Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara
berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun
kanker.
- Disfagia akibat kelumpuhan serebral
- Penurunan absorbsi nutrisi akibat intoleransi laktosa
- Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare,
ataupun pengeluaran lainnya.
- Ketidakcukupan absorbsi akibat efek samping obat
- Kesulitan mengunyah
2. Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan :
Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
Kurang pengetahuan tentang nutrisi
Penurunan kabutuhan metabolisme
Kelebihan asupan
Parubahan gaya hidup
3. Perencanaan keperawatan
Tujuan :
1. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana tindakan :
1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya
kekurangan atau kelebihan dan status kebutuhan nutrisi
2. Kurangi faktor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitir glukosa, elektrolit, albumin dan hemoglobin
6. Berikan info pendidikan tentang diet, kebutuhan kalori,dll
A. PENGKAJIAN
1) Biodata
Nama : Tn. D
RM : C687454
Jenis kelamin : laki - laki
Tanggal lahir / umur : 30 juni 1989
Alamat : Tegal
Status perkawinan : belum kawin
Agama : islam
Pekerjaan : Nelayan
Suku / bangsa : Jawa
Diagnosa medik : Vomitus
2) Keluhan utama
Pasien mengatakan mual muntah sejak kurang lebih 2 bulan, 1 bulan
teakhir pasien mengeluh muntah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit nutrisi berhubungan dengan proses penyakit
D. PEMERIKSAAN FISIK
A: - BB sebelum sakit :62kg
- BB saat sakit : 47kg
- LILA : 20,5cm
- TB : 168cm
- IMT : 16,65 (sangat kurus)
B: - Hb : 11,4
- Leukosit : 7.800
- Trombosit : 201.000
- GDS : 84
- Albumin : 4,1
- Na : 122
- K : 3,3
C: - badan tampak kurus
Infuse RL 30tpm
E. INTIERVENSI
NOC :
- Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
- BB ideal sesuai dengan TB
- Tidak ada tanda tanda malnutrisi
NIC