Anda di halaman 1dari 1

Definisi: Distress spiritual merupakan suatu keadaan Etiologi: Kecemasan adalah salah satu faktor penyebab timbulnya

ketika pasien mengalami gangguan dalam kepercayaan distress spiritual keluarga dan pasien (Crowe et al.,2015). Distress
atau sistem nilai yang memberikannya kekuatan, harapan spiritual juga memberikan dampak yang buruk bagi keluarga pasien
dan arti kehidupan, yang ditandai dengan pasien dengan penyakit kronis. Distress spiritual dapat menurunkan
meminta pertolongan spiritual, mengungkapkan adanya dukungan keluarga, sehingga memengaruhi kualitas hidup pasien
mengartikan hidup,mengungkapkan perhatian yang dengan penyakit Masalah spiritual merupakan masalah mandiri
lebih pada kematian, menolak kegiatan ritual dan keperawatan dan diselesaikan dengan intervensi mandiri Dukungan
terdapat tanda–tanda seperti menangis, menarik diri, spiritual tidak hanya terbatas dalam praktik keagamaan seperti
cemas,dan marah, kemudian didukung dengan tanda– halnya membaca kitab suci maupun berdoa, akan tetapi dukungan
tanda fisik seperti nafsu makan terganggu, kesulitan spiritual juga mengacu pada menenangkan, menghibur,
tidur, tekanan darah meningkat (Hidayat, 2006 dalam mendengarkan, menghormati privasi, serta membantu mencari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. makna dan tujuan hidup keluarga. Depresi adalah salah satu faktor
Juni 2014) yang memengaruhi spiritual (Strada-Russo, 2006)
a. Faktor fisik, misalnya kecacatan akibat kecelakaan atau bencana
alam atau buatan manusia.
WOC b. Factor psikologis, misalnya kehilangan seseorang yang berarti
Patofisiologi : Patofisiologi distress spiritual tidak bisa atau harta benda akibat bencana.
DISTRESS
dilepaskan dari stress dan struktur serta fungsi otak. Stres
SPIRITUAL
c. Factor lingkungan, misalnya gangguan akibat kerusakan atau
akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan tanda bahaya kehilangan potensi atau situasi lingkungan yang selama ini akrab
ke hipotalamus. Hipotalamus kemudian akan menstimuli saraf dengan pasien.
simpatis untuk melakukan perubahan. Sinyal dari hipotalamus
ini kemudian ditangkap oleh sistem limbik dimana salah satu
bagian pentingnya adalah amigdala yang bertangung jawab Manifestasi klinis :
terhadap status emosional seseorang. Gangguan pada sistem
limbik menyebabkan perubahan emosional, perilaku dan 1. Selalu menanyakan kebenaran dari keyakinan yang
kepribadian. Gejalanya adalah perubahan status mental, dianutnya.
masalah ingatan, kecemasan dan perubahan kepribadian 2. Merasa tidak nyaman terhadap keyakinan agama yang
termasuk halusinasi (Kaplan et all, 1996), depresi, nyeri dan dianutnya.
lama gagguan (Blesch et al, 1991 dalam Jurnal Keperawatan 3. Ketidakmampuan melakukan kegiatan keagamaan yang
dan Pemikiran Ilmiah Ardian, I 2016). biasa dilakukannya secara rutin.
Kegagalan otak untuk melakukan fungsi kompensasi 4. Perasaan ragu terhadap agama atau keyakinan yang
terhadap stresor akan menyebabkan seseorang dimilikinya.
mengalami perilaku maladaptif dan sering dihubungkan 5. Menyatakan perasaan tak ingin hidup.
dengan munculnya gangguan jiwa. (Jurnal Keperawatan 6. Merasakan kekosongan jiwa yang berkaitan dengan
dan Pemikiran Ilmiah Ardian, I 2016) keyakinan atau agamanya.
7. Mengatakan putus hubungan dengan orang lain atau Tuhan.
8. Mengekspresikan perasaan marah, takut cemas terhadap arti
hidup ini, penderitaan atau kematian.

Anda mungkin juga menyukai